Istri Culun Badboy Tengil

Istri Culun Badboy Tengil

Chapter 1

Seorang pria remaja berjalan menuju kantin dengan santainya. Baju seragam yang di keluarkan, dengan lengan baju yang ia gulung memperlihatkan otot tangannya. Dua kancing atas yang terbuka, tas ransel di tenteng sebelah dan dasi yang di ikat di kepala. Dengan wajah lebam dan keringat bercucuran yang membuatnya terlihat begitu hot.

Brak!

"Uhukk ... Uhukk ...."

Pluk!

"G0bl0k!"

"Elang bangke!!"

Ya, dia adalah Elangga Sky Raymond Wesley. Seorang pemimpin geng motor Black Demon yang sangat suka membuat onar. Selain memiliki wajah yang tampan, ia juga memiliki tubuh tinggi, kekar, otot tangan dan dada begitu membentuk. Membuatnya sangat di kagumi kaum hawa.

"Sialan lo! Untung gue kagak modyar!"

Elang memutar bola matanya malas. Juan, temannya itu terus nyerocos mengomelinya. Karena perbuatannya barusan yang melempar tas ranselnya sembarangan ke meja yang biasa mereka tempati. Membuat Juan yang sedang asik makan bakso sampai ke selek. Hingga bakso yang ada di mulutnya terpental ke wajah Nathan, pria itu terus menatap Juan dengan tatapan horor.

"Bukan gue Nat, salahin Elang tuh!" ucap Juan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Muka gue bau jigong lo, bab1!"

Elang hanya menatap mereka dengan watadosnya (Wajah Tanpa Dosa). Ia meneguk cola milik temannya sambil mengetuk meja pelan menggunakan jari telunjuknya. Tidak memperdulikan kedua temannya yang terus adu bacot, dirinya sedang malas berdebat.

"Darimana?"

Elang menoleh menatap Raka yang sedari tadi fokus pada ponselnya, "Biasa."

Saat ini adalah jam istirahat, dan Elang baru datang ke sekolah. Pagi tadi dirinya tidak masuk, bolos dan berantem memang kebiasaannya. Buktinya sekarang wajahnya penuh luka, entah berantem dengan siapa.

Raka hanya mengangguk singkat, lalu kembali fokus pada ponselnya. Pria itu lebih banyak diam, berbeda dengan temannya yang lain. Elang terkekeh menatap Juan, mukanya sudah memerah dengan rambut ikalnya yang berantakan karena ulah Nathan. Gelut adalah kebiasaan mereka, tiada hari tanpa gelut. Sedangkan Aldo yang sedari tadi fokus pada bakwan kesayangannya, mulutnya sangat penuh dengan bakwan dan batagor.

"Lwo pwada bwerwiswik!" ucapnya dengan mulut penuh.

"Kalau makan di telen dulu, beg0!" sahut Bima yang sedari tadi fokus bermain game.

Tidak peduli dengan teman-temannya, Elang mengedarkan pandangannya menatap sekeliling kantin. Terlihat para gadis yang terus menatapnya dengan kagum. Pria itu mengigit bibir bawahnya sambil mengedipkan sebelah matanya. Membuat mereka berteriak histeris dan ada yang hampir pingsan.

Tiba-tiba pandangannya tertuju pada keributan yang tak jauh dari mejanya. Terlihat geng centil yang sedang memarahi seorang gadis yang sangat asing baginya. Elang terus memperhatikan, gadis itu memakai rok sedikit panjang di bawah lutut, seragam di masukkan dengan dasi yang terpasang rapi, rambut di kuncir dua dan tak lupakan kacamata bulatnya. 'Culun' gumam Elang dalam hati.

"Heh cupu! Berani banget lo tumpahin minuman murah ke baju mahal gue!"

"Aku kan sudah minta maaf."

"Maaf? Lo pikir semudah itu!"

Byur!

Kathi si paling penguasa dan sok cantik di sekolah ini. Ia menyiram gadis culun di hadapannya dengan jus jeruk, hingga membuat wajahnya kotor dan menjijikan. Membuat semua yang melihatnya tergelak, apalagi dengan penampilannya yang culun membuat mereka merasa lucu.

Gadis culun itu diam-diam mengepalkan tangannya. Ia berlalu pergi begitu saja tak memperdulikan Kathi dan teman-temannya yang terus memanggilnya.

"Heh culun! Mau kemana lo!"

Gadis itu terus berjalan tanpa memperdulikan. Matanya melirik saat tak sengaja melewati meja pasukan Black Demon. Elang yang sedang memperhatikan, tak sengaja pandangan mereka bertemu selama beberapa detik.

'Jadi dia orangnya.'

"Dia siapa?" tanya Elang penasaran saat gadis itu benar-benar pergi.

"Anak baru di kelas kita! Makanya lo masuk kelas, demen banget bolos!" sahut Juan tanpa sadar diri.

Tak!

"Ngaca beg0! Kayak yang kagak pernah bolos aja!" timpal Nathan sambil menjitak kepala Juan, yang membuat sang empu meringis kesakitan.

"Sakit anjir! Bisa kagak sih sehari saja lo kagak nistain gue!" ucapnya memelas selalu saja jadi bahan pelampiasan temannya.

"Kagak bisa!! Sudah jadi rutinitas!!" teriak Nathan tepat di telinga Juan, yang membuat telinganya berdengung.

Elang hanya diam sambil mengerutkan keningnya. Anak baru? Mereka belum lama ini menginjak kelas 12. Dan yang ia herankan, sangat nanggung pindah sekolah di saat sudah mau lulus setahun lagi, ah mungkin hanya beberapa bulan lagi. Apa yang membuatnya pindah? Tak mungkin hanya sebatas ingin, pikirnya.

Berbeda dengan di kantin yang suasananya selalu ramai. Pasukan inti Black Demon yang selalu ada saja tingkahnya. Kini di sebuah toilet ujung yang sangat sepi.

Seorang gadis berdiri di depan cermin sambil membersihkan wajahnya yang sangat kotor. Ia melepaskan kacamatanya dengan kesal.

"Ternyata anak sini kelakuannya pada kayak setan!"

Dia adalah Adzkia Kanaya Smith, seorang gadis yang berpenampilan culun. Ia baru saja pindah ke sekolah ini karena suatu hal.

...***...

Jam istirahat sudah berlalu. Di kelas 12 IPA 3, sekarang adalah jam pelajaran fisika yang di gurui oleh guru killer. Yang sangat suka menghukum Elang saat kelas 11. Dan sialnya sekarang malah di gurui lagi olehnya.

Namun, Elang tak ada kapoknya. Buktinya sekarang, Adzkia yang kebetulan duduk di sebrangnya. Ia melirik pria itu yang sedang tertidur sambil menelungkupkan wajahnya. Hingga tiba-tiba sebuah penghapus bor melayang mengenai kepalanya.

Tuk!

"PAK TOMI KAYAK MONYED!" teriaknya refleks langsung terbangun.

Elang menatap sekelilingnya yang hening, teman sekelasnya terlihat menunduk sambil menahan tawa. Lalu pandangannya tertuju pada pria paruh baya yang masih gagah. Sedang menatapnya dengan tatapan horor, bola matanya seperti ingin loncat dari tempatnya.

"Bilang apa barusan?!" tanyanya dengan datar, Elang hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sini kamu!!"

Elang mulai beranjak dari tempatnya. Ia melirik gadis culun yang terus menatapnya. Lalu kembali berjalan menuju ke depan. Saat sudah dekat dengan pak Tomi, Elang dengan berani mengatakan sesuatu yang membuat gurunya semakin murka.

"Guru baperan!!" ledeknya sambil berlari keluar kelas.

"ELANGGA SKY RAYMOND!"

"HORMAT DI ATAS GENTENG! SEKARANG!"

"SIAP PAK!"

"JANGAN LUPA KAKINYA DI ANGKAT!"

"Ya elah kunti kali, Pak! Kagak napak!" sahut Juan yang membuat Pak Tomi langsung menoleh dengan tatapan horornya.

"Mau di hukum juga kamu?!!"

"Oh tidak, Pak. Babang Juan yang tampan dan rajin menabung. Anak baik-baik gini masa di hukum!"

"Bohong! Hukum aja, Pak! Tadi dia bisikin ke saya, kepala bapak botak pengen jitak!" sahut Nathan mengkompori.

"JUANDA MILI LETER! BERSIHKAN ATAP SEKARANG!"

"MILLIANO PAK!"

Terpopuler

Comments

nikaloffv

nikaloffv

ihhh part 1 nya seruu bangett, gemessss, receh bgt tu badboy padaa/Facepalm//Facepalm/

2025-08-11

1

nikaloffv

nikaloffv

karna hari ini Senin, vote pertama ku untuk karya ririss😘😘

2025-08-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!