Hidupnya tak mudah, bahagia seperti enggan menghampirinya. Sejak kecil hidup dalam kemiskinan dan keluarga yang hancur berantakan.
Ayahnya seorang pemabuk berat dan penjudi.
Ibunya berselingkuh dan wanita simpanan seorang pengusaha. Bahkan kakaknya pun kurang lebih sama seperti orang tuanya.
Gita tetap bertahan dalam keluarga itu demi dua adiknya yang masih kecil.
Hingga malam itu menghancurkan semuanya. Keluarganya tercerai berai, Gita terpaksa berpisah dengan dua adik kesayangannya.
Usianya baru lima belas tahun, tapi harus menanggung akibat dari kesalahan yang tak dilakukannya.
Gita diusir dari kota itu dengan cacian dan hinaan dari warga. Arga, putra selingkuhan ibunya bahkan membakar rumah gubuknya.
Hingga dua belas tahun kemudian dia kembali dengan tujuan mencari kebenaran tentang kematian ibu dan selingkuhannya.
Apa benar ayahnya itu benar seorang pembunuh ataukah dia difitnah oleh seseorang yang berkuasa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Resign
Gita melemparkan map biru berisi berkas kerja sama dengan pihak Ivanovic Palace ke atas sofa di ruang kerjanya.
Benar-benar sial hidupnya setelah bertemu dengan lelaki itu lagi. Setelah satu minggu Gita kembali ke kotanya, dia mengira jika semuanya berjalan baik. Tapi ternyata Arga masih mengejarnya hingga di sini.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi Bu Gita...". Lisa sekretaris sekaligus asistennya menjulurkan kepalanya melalui celah pintu yang terbuka.
"Apa?!" tanya Gita kesal.
"Dih, jangan marah-marah Bu. Nanti cepat keriputan loh..." sahut Lisa sambil terkekeh saat melihat wajah Gita yang semakin kesal.
Mata sipit wanita itu prihatin pada map biru yang tergeletak 'cantik' di atas sofa.
"Kenapa? Kamu disuruh cinta tak sampai mu kamu itu buat bujukin saya? Jawaban saya tetap sama, nggak akan berubah."
Gita menatap malas pada Lisa yang dirasanya kini berkhianat padanya. Lisa menyukai Dirga, tapi lelaki itu tak pernah sama sekali merespon sinyal cinta yang dikirimkan gadis itu.
"Dih... Sadis amat sih panggilannya. Nggaklah, Bu. Saya itu orangnya profesional. Kan ibu tau gimana saya, dengan pak Dirga yang pesonanya tumpah-tumpah aja saya masih sanggup kerja profesional."
"Cih!! Nggak nanya." celetuk Gita sambil mencebikan bibirnya.
"Bu.... Bu Gita...." Lisa berjalan mendekati Gita dan dengan lancangnya memijit-mijit bahu atasannya. Hal yang sudah biasa dia lakukan jika merengek pada Gita.
"Ayolah Bu... ni proyek besar loh. Pemilik hotel mau bekerja sama dalam jangka panjang dengan perusahaan kita. Kejayaan perusahaan sudah di depan mata. Pak Himawan juga udah siapin bonus besar buat ibu loh. Pak Dirga juga bakalan beliin ibu mobil baru katanya." bujuk Lisa.
Namun, Gita tak termakan rayuan asistennya. Dia sudah membulatkan tekadnya untuk resign jika harus memegang proyek Ivanovic Palace.
"Ogah, saya mau pensiun dini dari perusahaan ini. Kamu juga begini karena tergiur sama iming-iming bonus gede dari mereka kan?" Gita mendelik tajam ke arah Lisa
"Dasar pengkhianat..." sambungnya lagi lalu memalingkan wajahnya dari Lisa.
"Loh kok gitu sih. Bu Gita jangan bercanda, kita mau dapat proyek gede ini Bu. Mana pernah selama ini kita bisa ngejual sampai dua puluh unit mobil mewah dalam seminggu. Masa lagi hujan cuan begini ibu malah bilang mau resign." Lisa panik dan tak terima jika Gita keluar dari perusahaan.
"Bu... Ya elah... Kalau ibu gak mau nanganin proyek ini ngomong baik-baik atuh, bilang ke pak Himawan sama pak Dirga. Jangan main resign, gak lucu bercandanya." Lisa mencak-mencak mendengar jika Gita ingin resign.
"Saya udah memutuskan ini sebelum balik ke sini. Saya pengen bikin usaha baru."
"Ibu mau buat perusahaan baru kayak gini. Mau nyaingin mertua sama adek ipar ibu?" gadis dua puluh lima tahun itu menatap Gita dengan serius. Kali ini dia tak lagi menunjukkan wajah bercandanya.
"Nggaklah, nggak kuat modal saya kalau buat perusahaan kayak gini. Toh, di sini juga saya harus kerja target, disuruh jualan terus sama mereka. Jadi mending saya jualan produk saya aja. Untungnya buat saya full, nggak pake bagi-bagi." Gita setengah mengomel, mengeluarkan semua unek-unek yang dia tahan selama ini.
Sejak adik iparnya mulai ikut mengelola perusahaan, dirinya seperti bekerja dengan penjajah. Apalagi semenjak Gita menolak lamaran Dirga, dia harus mengejar target penjualan yang tak masuk akal. Yang dijual ini mobil mewah, bukan sembako yang pasti dibeli oleh setiap orang.
"Mulai sekarang, kamu harus pinter-pinter bawa diri. Hati-hati sama Dirga, mulutnya memang manis tapi juga beracun. Jangan tertipu dengan penampilannya." Gita menasehati dan memperingatkan Lisa yang muda dia tahun darinya.
"Kamu segera siapkan laporan penjualan bulan ini. Saya mau semuanya beres sebelum saya out. Karena saya hanya bisa bertahan paling lama sampai minggu depan." perintah Gita pada Lisa.
Tanpa diperintah dua kali, Lisa pun mengangguk dan segera menyiapkan apa yang diperintahkan oleh atasannya.
Setelah Lisa keluar dari ruangannya, Gita berjalan ke arah jendela yang terdapat di sisi kanan ruang kerjanya yang tak seberapa luasnya itu.
Gita menyukai Lisa sejak dia masih menjadi mahasiswa magang di perusahaan ini. Gita pun menawarkan posisi sebagai asisten sekaligus sekretaris pada Lisa.
Gadis itu mengingatkannya akan perjuangannya dulu. Lisa sudah yatim, ibunya mengalami gagal ginjal. Membuatnya bekerja keras untuk menyelesaikan kuliah dan juga biaya berobat ibunya.
Kinerja Lisa pun sangat baik walaupun belum punya pengalaman bekerja di perusahaan besar. Gadis itu sudah Gita anggap seperti adiknya sendiri. Karena mengingatkannya pada Gilang yang memiliki semangat belajar saat bersekolah dulu.
Gilang...
Entah dimana adiknya kini berada.
Setiap Gita mengingat adiknya, hatinya merasa sakit dan bersalah. Dia merasa gagal menjaga adik-adiknya.
Saat ini Gita hanya berharap Gilang hidup dengan baik dan bahagia, entah dimana pun dia berada
Arga atau Bara?
😘😙😙❤❤❤
siapa sih yg bakar ibu gita sebenarnya..
😘😍😙😗❤❤❤
❤❤❤😍😍😙😙
bisakah Gita benaekan Gilang..
❤❤❤❤😍😙😙
bunuh Arga jga fosa besar...
❤❤❤😘😍😙😙
😀😀😀
❤❤❤❤❤
❤❤❤😍😙😙😙
❤❤❤😘😙😗
Arga penolongnyaaa...
❤❤❤❤😘😍😙
lanjuttt torrr, sehatt, semangatttt, suksessss🙏🙏💪💪💪💪💪👍👍😍😍
❤❤❤😍😙😙
gilang tetap hidup..
❤❤❤😍😙😙
masih hidup..
kok gak hubungi tante lia..
bikin kuatir aja.
❤❤❤❤
bapaknya garong tau aja kw amna Gita pergi..
😀😀😀❤❤😘😙😗
jga takut ancaman Arga ya nurut2 aja ..
❤❤❤😘😍😙
❤❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😙
❤❤❤😘😍😙🤦♂️
❤❤❤😘😍😙😙