Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bu Kosasih
Sambil menikmati kopi mereka berbincang bincang
" Kamu masih pacaran sama Bela" tiba tiba Beni menanyakan hubungan nya dengan Bela.
" Ya , masih, kenapa memang?" Tanya Bayu , karena baru kali ini, Beni menanyakan tentang Bela.
" Yah, berarti aku salah lihat kemarin" ucap Beni
" Maksud kamu??" Tanya Bayu penasaran.
" Aku seperti melihat Bela bersama Andri, orang yang selalu mengejar kejar Bela waktu itu" ucap Beni.
" Mungkin kamu salah lihat," ucap Bayu . Ada sakit yang terasa menusuk perasaannya. Apalagi saat ini Bela susah di hubungi.
" Ya , sepertinya aku salah lihat" ucap Beni, melihat perubahan yang terjadi di wajah Bayu.
" Sudah malam, aku pulang dulu, besok kamu kemana?" Tanya Beni
" Biasa nyari barang rongsokan " ucap Bayu santai. Baginya menjadi tukang rongsokan bukan pekerjaan hina , selama usahanya halal , itu tak mengapa walau di pandang rendah oleh orang lain.
Pagi hari seperti biasa Bayu kembali melakukan aktifitasnya sebagai pemulung ,setelah sarapan dengan Retno ayu ia berangkat,
Bima berkeliling di sekitar komplek perumahan yang tak jauh dari rumahnya , di sana ia mendapatkan lumayan banyak botol dan gelas plastik, ada juga seorang ibu ibu yang meminta tolong membersihkan barang barang bekas di gudangnya. Banyak barang yang masih bagus yang ia dapat kan dari gudang itu, dari bekas kipas sampai komputer , dia juga mendapatkan upah dari membantu ibu itu.
" Ini beneran mau di buang saja Bu, ga di kilo mungkin ada harganya walau sedikit ?" Tanya Bayu karena bila di timbang lumayan banyak
" Ga usah, buang saja , kalau mau kamu jual itu hak kamu" kata pemilik rumah itu sambil tersenyum
" Terima kasih yah Bu, kalau begitu aku permisi dulu" Bayu sangat bersyukur mendapatkan rejeki dari ibu itu.
" Nanti dulu, ineeem!" Cegah ibu itu sambil memanggil seseorang yang sepertinya pembantu di rumahnya , tak lama seorang gadis kecil berumuran 15 keluar dari dalam rumah
" Iya nyah ada apa??" Tanya Inem setelah berhadapan dengan juragannya .
" Plastik yang tadi saya titipkan mana bawa kemari" ucap sang juragan ,
"oh itu udah di depan." Jawab Inem sambil mengambil satu bungkusan dari plastik merah.
" Ini mas, jangan di tolak" ibu itu menyuruh inem memberikan bungkusan itu pada Bayu.
" Untuk saya Bu??" Tanya Bayu tak percaya
" Iya, hanya makanan dan sedikit sembako, nanti kalau saya butuh bantuan lagi tolong di bantu yah" ucap ibu
" Terima kasih Bu, insya Allah saya pasti bantu Bu " ucap bayu, setelah menerima bungkusan itu, Bayu pulang ke rumahnya , karena berniat menyortir di rumah sambil mengawasi adiknya.
" Wah mencuri dari mana kamu?" Tiba tiba ,Indra teman sekolahnya dulu datang dan mengejek Bayu. Bayu hanya menggelengkan kepala.
" Di jaga mulutmu dra, aku dapet ini dari ibu rumah depan sana" ucap Bayu sedikit kesal, sambil menunjuk rumah ibu yang memberinya barang barang itu.
" Bu , Kosasih ?, aku kira dapet maling" ucap Indra sambil melangkah pergi , Indra memang seperti itu, ia akan berusaha menghina Bayu bila ada kesempatan , namun Bayu malas meladeninya.
" Mas , dapet dari mana?, Sepertinya masih bagus bagus?" Tanya Retno ,karena memang barang yang di bawa oleh Bima masih mulus mulus,
" Tadi di suruh bantuin orang komplek, Bu Kosasih kata orang mah namanya, dan ini dari gudang yang di bersihkan ,aku bawa pulang karena mungkin bisa di manfaatkan" terang Bayu , ia tak mau adiknya berpikiran macam macam.
" Oh, orang kaya yang katanya masih keturunan ningrat itu mas?" Tanya Retno ayu lagi, Bima mengangguk mengiyakan.
Bayu mencoba menghidupkan satu persatu alat elektronika yang ia dapatkan,
" Nyala semua??, Kenapa di buang yah??" Bayu jadi bingung, semua yang di dapat dari ibu Kosasih masih bisa di gunakan ,ada juga handphone realmi not 9 , bahkan komputer masih masuk yang model terkini, corei5 dengan up date tan window 10 .
Kipas angin juga masih berfungsi, hanya karena kendor baut tiangnya membuat kipas itu agak miring.
Tak ada satupun barang dari ibu Kosasih yang tak berfungsi, semuanya berfungsi dengan baik , walaupun ada kerusakan hanya dari baut bautnya yang kendor, cukup di kencangkan dengan obeng sudah normal lagi.
Bayu dengan cepat kembali ke rumah Bu Kosasih. Dengan membawa handphone yang ia dapat dari tumpukan barang bekas tadi
" Assalamualaikum" ucap Bayu sambil mengetuk pintu rumah Bu Kosasih.
" Waalaikum salam" salam Bayu mendapat jawaban dari dalam rumah.
Ceklek
Kriiiiet
Pintu terbuka , inem menatap Bayu.
" Eh mas, ada apa lagi??" Tanya Inem
" Ibu ada?, saya ingin bertemu dengan ibu?" Pinta Bayu sopan.
" Ooh, duduk saja dulu ," inem mempersilahkan Bayu duduk sementara ia ke belakang memanggil juragannya .
Bayu duduk di bawah, karena pakaian nya kotor ia tak berani duduk di atas sofa tamu , takut mengotori sofa itu.
" Eh , kamu. ada apa?, duduk diatas kenapa di lantai dingin nak" Bu Kosasih yang melihat Bayu datang lagi menjadi bingung .
" Iya Bu,baju dan celana saya kotor, biar saya duduk di sini saja, ini Bu saya mau mulangin ini," Bayu mengambil handphone yang ia temukan dari kantung celananya, dan memberikan pada Bu Kosasih.
" Eh, handphone siapa nak??" Bu Kosasih bingung di kasih handphone
" Ini saya temukan di tumpukan barang rongsokan bu , mungkin punya ibu atau sodara ibu ." Ucap Bayu.
" Assalamualaikum" satu suara lelaki yang berat dan berwibawa mengucap salam.
" Waalaikum salam" jawab Bima dan bu Kosasih , berbarengan.
" Eh ada tamu rupanya ?" Ucap pak Kosasih saat melihat ada Bayu di ruang tamu.
" Siapa mam?, kok duduk di bawah, duduknya di atas, nak" tanya pak Kosasih sambil menyuruh Bayu duduk di sofa.
" Ini yang tadi bantu ibu beres beres gudang ," jawab ibu Kosasih" dia menu hp makanya di kembalikan kemari, apa ini hape bapak?" Tanya ibu Kosasih sambil memberikan hp yang tadi di berikan oleh Bayu.
" Kalau ga salah iya, tapi ini udah ga bapak pakai semenjak punya hp terbaru " ucap pak Kosasih.
" Eh ibu beberes gudang yang mana??" Tanya pak Kosasih tiba tiba
" Yang di depan yah?, kenapa?" Tanya ibu Kosasih.
" Ha ha ha, ibu salah , harusnya yang di bersihkan itu yang di kamar belakang, kan buat tempat tidur pak Adang sementara Bu," pak Kosasih tertawa, Bayu terdiam , berarti tadi salah bongkar, pantas saja alat alatnya masih pada berfungsi.
" Maaf pak , kalau begitu , biar saya ambil lagi ,barang barang yang tadi, kebetulan belum saya apa apain" ucap Bayu .
" Oh , ga usah, biar kan saja ,toh itu lebih berguna bagi kamu, ini hp juga buat kamu saja, dan tolong kertas berkas berkas jangan di oper ke orang lain, baiknya kamu bakar saja, begitu juga komputernya, di format dan instal ulang saja. " Ucap pak Kosasih .
" Iya pak, biar nanti saya bakar dan format ulang seperti yang bapak omong" sahut Bayu .
" Terima kasih yah, ini buat kamu " pak Kosasih memberikan amplop pada Bayu .
" Ga usah pak, saya udah sangat berterima kasih, di kasih barang barang itu" tolak Bayu ga enak hati.
" Terima saja, ga baik menolak rejeki" Bu Kosasih menimpali dari belakang pak Kosasih.
" Ya Bu, terima kasih," ucap Bayu sambil menerima amplop itu dan berpamitan pulang . Dia merasa sangat beruntung hari ini , ia akan memberikan handphone ini pada Retno ayu, karena kemarin hp Retno ayu terjual demi menebus obat .