apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!
namun yang pasti....
benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.
Farid Ibrahim Hamzah Tarek
merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.
tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.
sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.
apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!
ikuti kisah baru aku....
" Antara benci dan cinta "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 menghindar
Gerombolan Ibra nampak bergerombol dan duduk di atas jok jok motor motor yang terparkir di parkiran sekolah itu.
Ada juga yang duduk di dalam mobil yang pintunya sengaja mereka buka dengan kedua kaki mereka menjuntai keluar mobil.
Mereka nampak berbincang dan bercengkrama ramai serta sesekali di selingi dengan gelak tawa mereka.
Tak jarang murid murid yang baru datang dan masuk melewati gerbang menjadi sasaran ocehan dan kejulitan mereka.
Hingga sampai pada gerombolan anak anak gadis yang nampak berbarengan masuk melewati pintu gerbang sekolah.
Mata Ibra langsung tertuju pada sosok seorang gadis yang berpenampilan berbeda dengan yang lain.
Rok panjang dengan warna khas seragam sekolah ini dengan hijab yang menjuntai menutupi kepala hingga dadanya.
Sudah dua hari sejak pertemuan mereka di depan klinik waktu itu ia baru melihat gadis itu lagi sekarang.
Dan sepertinya gadis itu memang tak sekolah selama dua hari ini.
Mata Ibra masih menatap tak bersabahat kepada Rea dan tak lama keningnya berkerut ketika ia melihat gadis itu berbelok ke arah kiri.
Itu artinya Rea masuk ke dalam area sekolah melalui pintu masuk samping kiri.
( brengsek....beraninya gadis itu menghindar dariku ) umpat pemuda itu di dalam hati.
Tanpa sadar, ia memukul jok motor yang ia duduki.
" ada apa Bra....?! " tanya Tomy.
" bubar bubar....bubar !!! " jawab Ibra tanpa menjawab pertanyaan Tomy sambil berdiri.
Sontak hal itu membuat teman temannya saling menatap aneh dan penuh tanya.
" masih setengah jam bel masuk kelas Bra...santai saja browww...." Arhan yang berucap.
" serah...aku mau masuk " jawab Ibra cuek sambil ngeloyor pergi dan tak menghiraukan tatapan teman temannya.
Sementara itu, Rea nampak melangkah menyusuri koridor sekolah dengan langkah panjang sambil menundukkan kepalanya.
" dor....!!! "
" astaghfirullahaladzim....Niel...kau mengejutkanku, jantungku rasanya mau copot saja tahu !!! " pekik Rea sambil memegangi dadanya.
" masa'....
lagian jalan nunduk aja non, nyari apa sih ?! " goda Niel.
" gak ada....
ah males ah sama kamu, bikin jantungan aja " omel Rea sambil melanjutkan langkahnya meninggalkan Niel.
Tapi,
" e..e.... Ada apa ini ?! Lepasin Niel...."
Rea terkejut karena Niel tiba tiba meraih tangannya dan menautkan kedua tangan mereka kemudian mengajaknya melangkah.
Niel terus melangkah sambil menggenggam jemari Rea.
" Lepasin Niel...aku bisa jalan sendiri " kata Rea sambil berusaha melepaskan jemarinya dari genggaman pemuda itu.
Namun itu hanya sia sia saja....karena Niel terlalu erat menggenggam jemarinya.
" biarkan saja Rea, sesekali aku ingin mereka melihat kita sebagai pasangan kekasih " jawab Niel sambil menoleh menatap Rea dan mengangkat alisnya beberapa kali keatas.
" gurauanmu tidak lucu..." jawab Rea dengan mencebikkan bibirnya kesal.
Akhirnya ia diam dan tak lagi berontak. Kondisinya belum pulih benar.
Ia masih merasakan lemas dan sedikit kliyengan, tapi karena hari ini adalah jadwal keberangkatannya ke lokasi olimpiade itu.
Rea terpaksa datang ke sekolah.
Dan ia mencoba memilih menyimpan tenaganya untuk itu ketimbang berontak melawan Niel.
Di belakang sana, tepatnya di balik pilar besar yang ada di koridor itu,
sepasang mata penuh kebencian nampak menatap tajam melihat interaksi Rea dan Niel itu.
" sepertinya kau memang suhunya menarik perhatian laki laki...wajahmu saja yang sok polos.
Tapi ternyata kau juga seorang pemain, cihhh....aku semakin jijik melihatmu.
Pasti kau sengaja masuk sekolah ini hanya untuk menjerat anak anak orang kaya agar masa depanmu terjamin.
Dasar menjijikkan....murahan " umpat Ibra sambil menatap Rea tajam.
Tanpa sadar, Ibra mengepalkan tangannya dengan erat.
Niel membawa Rea masuk ke kantin dan mengambilkan sebotol air dingin dari freezer yang ada di kantin itu.
Ia membuka tutup botol minuman dingin itu terlebih dulu sebelum ia akhirnya mengulurkannya kepada Rea.
" minumlah..." pinta Niel dengan tersenyum hangat ke pada Rea.
" wowww....
ada cinderella rupanya,
sepertinya benar kata orang, jika ada orang miskin yang masuk ke lingkungan yang tak seharusnya untuknya masuk, pasti dia sedang berusaha memperbaiki taraf hidupnya " tiba tiba Ibra dan kawan kawannya berdiri tak jauh dari Rea dan Niel.
Melihat kehadiran Ibra,
Rea sontak menggeser tubuhnya kebelakang Niel dan menundukkan kepalanya dalam dalam.
Ia seperti tak kuasa berhadapan dengan pemuda itu, bayang bayang perlakuan pemuda itu kepadanya membuatnya tremor.
Niel mengerutkan keningnya melihat hal itu. Ia beralih menatap Ibra sejenak sebelum ia kembali menatap Rea.
" ayo, sebentar lagi bel berbunyi...aku antar kau kelasmu " kata Niel sambil kembali meraih jemari Rea dan membawanya melangkah melewati Ibra dan kawan kawannya begitu saja.
Ibra mengikuti pergerakan langkah Niel yang membawa Rea bersamanya dengan tatapan matanya yang tajam setajam silet.
Tatapannya begitu tajam dan penuh kemarahan.
Niel adalah teman satu kelasnya sekaligus ketua kelasnya.
Niel juga siswa yang masuk dalam deretan 10 besar dengan nilai tertinggi secara paralel di sekolah ini, sama seperti dirinya juga Rea.
Niel juga anak pengusaha sukses dan terkenal sama dengan Ibra.
Tapi berbeda jauh dari Ibra, jika Ibra lebih suka membuat onar dan lebih suka melibatkan dirinya dalam masalah.
Maka Niel jauh lebih kalem dan tenang.
Pemuda itu lebih suka menghindari masalah ketimbang terlibat dalam masalah.
Keduanya juga kerap kali terlihat tak saling bertegur sapa jika tak terpaksa di dalam kelas.
Yang sesungguhnya adalah,
Niel muak dan malas melihat kelakuan Ibra yang sok preman itu.
Alhasil,
Niel lebih memilih pergi dan menghindar dari pada harus terlibat urusan.
Apalagi terlibat urusan dengan Ibrahim.
Seperti saat ini,
Ia lebih memilih mengajak Rea meninggalkan kantin dari pada melayani omong kosong Ibra.
" kau menyindir seseorang Bra ?! Rea kah ?! " tanya Tomy seolah tak percaya.
Namun ia juga tak mampu menahan rasa penasarannya.
Seorang Farid Ibrahim Hamzah Tarek berbuat tak seperti biasanya...?!
Menyindir....?!
Itu sungguh pemandangan yang aneh.
" cihhh omong kosong macam apa itu.... ?! memangnya siapa dia sehingga aku harus menyindirnya ?!
dia hanya sampah di mataku " jawab Ibra sambil berlalu meninggalkan tempat itu.
Tak ia hiraukan Sony dan Tomy juga Arhan yang saling menatap penuh tanya.
Setelah kejadian yang menurut mereka aneh pada Ibrahim di parkiran tadi.
Sekarang, hal aneh kembali mereka rasakan dari seorang Ibrahim.
Bahkan Tomy sempat mengerjapkan matanya beberapa kali demi memahani apa yang telah terjadi.
" apa yang terjadi ?! Apa aku salah memahami atau memang ada yang salah dengan Ibrahim....?
Hanya ada Rea cewek di tempat ini, lalu....siapa yang Ibra maksud jika itu bukan Rea ?! " tanya Tomy sambil menatap kepada teman temannya secara bergantian.
Namun ia tak mendapatkan jawaban yang memuaskan karena Sony juga Arhan dan teman temannya yang lain hanya mengedikkan ke dua bahu mereka masing masing.
Theng theng theng.....
Bel tanda masuk kelas dengan menggunakan peralatan yang cukup jadul di sekolah elit itu terdengar lantang menyapa gendang telinga siapa saja anak manusia yang ada di area gedung sekolah mewah itu.
Menggelikan memang...
Sekolah ini adalah sekolah mewah dan berstandar internasional.
Tapi lihatlah bel yang pihak sekolah gunakan.
Sebuah lonceng besi yang cukup di kenal oleh murid murid pada era tahun 90 an.
Tapi mau tak percaya bagaimana, itu memang kenyataannya.
Bukannya tak mampu, tak pihak sekolah berdalih.
Hanya ingin mempertahankan tradisi lama yang mereka anggap jati diri sekolah ini.
Sekolah elit dan mewah ini memang sekolah yang sudah berdiri sejak berpuluh puluh tahun yang lalu.
Bahkan banyak wali murid dari sekian banyak siswa di sekolah ini merupakan jebolan sekolah ini.
sejak dulu, sekolah ini memang sudah berstandar internasional dan sangat terkenal di kalangan para pengusaha.
Oleh karenanya,
Para pengusaha itu lebih memilih sekolah ini untuk menyekolahkan anak anak mereka.
niel..
kmu bikin Ibra kumat..
💔💔💔💔❤❤❤❤
semangat Bra teriak2.
biar segera dikirim ke yogya dan ktemu ama Rea...
😀😀❤❤❤❤❤
ga sabarnyaaa aku🥴
Thor.. endingnya jangan biarkan Ibra kenapa2 ya 🙏🙏🙏
dans segera pertemukan mereka 👍😢
tunggu Rea merawatmu..
❤❤❤❤❤
aku kok jadi gemezzzz ama Niel..
bisa2nya dia bikin berita hoax..
❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
❤😉😉😉😉❤❤❤❤❤