ini tentang alea si gadis polos keturunan mata sipit yang mencari jawaban mengenai hidupnya
tentang ketidak Adilan yang dia terima dari orang orang dekat yang dia sebut keluarga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
two
...Memantapkan tekad, Memberikan diri.alea mengambil dvd film anu itu dan membawakan ke laptop lalu mulai memutarnya....
Kaki tangan gadis itu dingin.jam menunjukkan pukul dua dini hari, tantenya pasti sudah tidur Jam segini.oke,sip.kendala aman
...Alea duduk manis di depan laptop menunggu dengan sabar....
...Awal pembuka film menunjukkan seorang wanita yang sedang bersih-bersih . dari perawakannya dan bahasanya terlihat seperti orang Jepang. Alea memilih fokus 100% menonton. lalu tiba-tiba seorang tamu datang mengetuk pintu. wanita itu membukanya, bercakap-cakap sebentar dengan bahasa yang tidak Alea tidak mengerti....
Tiba-tiba, tak membutuhkan waktu lama titik kedua orang dewasa itu saling mendekat dan menyentuh satu sama lain. Sang laki-laki terlihat agak buru-buru dan sang perempuan seperti menolak, tapi Alea tahu kalau sebenarnya perempuan itu mau.
"Oh, rupanya itu bukan kesakitan, tapi yang lain."
Pengetahuan Alea bertambah karena melihat ekspresi perempuan itu, dan jantungnya makin berdegup kencang.
Alea merasa sangat excited.sesuatu aneh seperti yang dikatakan Rachel mulai dirasakan oleh tubuhnya.
"Ughh, kok panas ya? Apa gara-gara cuacanya lagi panas."
...Sejenak ia menekan tombol pause, menjaga film anu itu.beranjak menaiki kasur dan membuka jendela. Alea butuh udara segar alami untuk meredam perasaan aneh yang sedang melandanya....
...Angin malam menyapu lembut dahi dan pelipis gadis itu yang berkeringat. Sejenak Alea merasakan kesejukan.serasa ada sesuatu yang menyemangati diri. Dia mendongak ke atas, melihat langit malam yang dipenuhi bintang. Bulan bersinar, dan kegelapan sama sekali tidak tampak menyeramkan....
" Semua orang sekarang lagi tidur, tapi aku malah nonton film anu. "Yuki berbalik menatap layar laptopnya sendiri." Ngeri banget sih gue bukannya bukannya itu bisa merusak otak, ya? "
Alea menoleh ke belakang, tertangkap adegan di mana sang wanita pemilik rumah sedang anu-anuan makin mengusik rasa penasarannya.
" Apa aku lanjut nonton lagi, ya? "Alea berkedip, merasa tertarik, tapi takut dosa.
'udah, lanjut aja. biar tahu endingnya gimana, daripada penasaran, kan? Biar besok bisa cerita sama Rachel. "
...Gadis beranjak dewasa itu menelan ludah, kegugupan kembali melanda. dia takut kalau terus menonton berefek sesuatu yang buruk bagi dirinya. Bagaimana kalau Alea sampai kecanduan?...
...Bagian malaikat baik dalam diri berbisik, jangan, Alea.nanti berdosa. Lagipula itu merusak otak. Nanti kamu jadi tolol gimana?....
'jangan dengerin dia, Lea.'
Sisi setan dalam diri membantah. 'kan ini untuk menambah pengetahuan, daripada kamu mati penasaran.. ini cuma untuk menambah pengetahuan doang.'
" Bener juga. "Alea menyetujui bisikan setan yang dihasilkan oleh dirinya sendiri.
Cepat-cepat gadis itu beranjak turun dari kasur menuju meja belajarnya dan melanjutkan tontonan film anu.
...Ini merepotkan, mengingat Alea harus selalu menahan nafas setiap kali scene yang ada terasa begitu agak janggal....
...Berbagai gaya mulai dilakukan kedua orang itu titik hingga menimbulkan perasaan aneh bagi Alea yang sulit ia kontrol....
"Eummh, kok rasanya gini, iya. Apa karena udara panas? "
Mata Alea membulat. Wajahnya condong
mendekat ke layar monitor.
Ekspresi wanita itu terlihat seperti orang kepayahan.
"Dia kenapa sih? Kok jadi begitu? ".
Dan entah kenapa, tubuh Alya terasa aneh dan tidak nyaman.
Semua respon tubuh yang dia alami persis seperti yang dikatakan Rachel. Sekarang gadis itu paham kenapa temannya menyarankan Yuki untuk menonton film ini, ternyata memang ada magic-nya.
"Gue kok jadi aneh gini sih?
"
"Lo pengen?"
" Hu'um," jawab Alea jujur.
" Gatel ya, rasanya? Mau gue bantu nggak?"
"Bantu apa?"
" Ya, kaya begituan."
" Begituan apa ?"
" Kaya di film yang lagi lo tonton. Lo pengen coba gak?"
" Hah?"
Dahi Alya berkerut. Dia merasa aneh mendengar suara orang lain yang membalas perkataannya.
Perasaan suara batinnya tidak seperti ini dan di kamar hanya ada dirinya seorang saja. Lalu itu suara siapa?
Alea membalikkan kursinya dan langsung membola mata sambil menahan jeritan saat mendapati seorang remaja laki-laki sedang rebahan di kasur.
Matanya memindai tajam dan tenang memberikan kesan dingin yang membuat alea terkesima beberapa detik.
Namun hanya sesaat, wajah serius itu langsung berubah jenaka sampai mata mereka saling bertemu.
Dia tampan, jantung Alea sendiri terasa seperti bergetar melihat paras dewa yang dimiliki sosok asing di hadapannya titik laki-laki itu masih memandangnya dengan aneh.
" L-lo,si-siapa?"
Dia lalu tersenyum miring membuat matanya menyipit bagai bulan sabit. "Gue kenal sama lo. Lo Alea, kan?."
Alea tak menjawab, hanya bisa membantu saja seperti patung bangau di tengah kolam ikan.
" Jadi gimana? "Laki-laki itu meneruskan ucapannya." Mau nyoba nggak? Kalau mau, gass nih sekarang. "