NovelToon NovelToon
Rahasia Antara Kita

Rahasia Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Arip

"Rahasia di Antara Kita" mengisahkan tentang seorang suami yang merasa bahagia dengan pernikahannya, namun kedatangan sahabat masa kecilnya yang masih memiliki ikatan emosional kuat membuat situasi menjadi rumit. Sahabat masa kecilnya itu mulai mendekatinya dengan cara yang tidak biasa, membuat suami tersebut merasa tidak nyaman. Sementara itu, istrinya yang selalu menuntut uang dan perhatian membuatnya merasa terjebak dalam pernikahannya. Bagaimana suami tersebut akan menghadapi situasi ini? Dan apa yang akan terjadi jika rahasia sahabat masa kecilnya dan perasaannya terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Riko dan Lidya berlari cepat di koridor rumah sakit, berusaha untuk menghindari kejaran Pak Andi. Mereka berdua membawa anak Sarah yang masih kecil dan tak bersalah.

"Riko, kita harus cepat!" Lidya berteriak, suaranya terdengar panik. "Pak Andi pasti sudah tahu kita ada di sini!"

Riko tidak menjawab, tapi dia terus berlari dengan kecepatan yang sama. Mereka berdua tiba di lift dan langsung masuk ke dalamnya.

"Kita harus turun ke lantai dasar!" Riko berkata, suaranya terdengar tegas. "Kita harus keluar dari sini sebelum Pak Andi menemukan kita!"

Lidya mengangguk dan menekan tombol lift. Mereka berdua menunggu dengan sabar sampai lift tiba di lantai dasar.

Ketika lift terbuka, Riko dan Lidya langsung keluar dan berlari ke arah pintu keluar. Mereka berdua berhasil keluar dari rumah sakit tanpa dikejar oleh Pak Andi.

"Tapi kita tidak bisa terus seperti ini," Lidya berkata, suaranya terdengar khawatir. "Kita harus menemukan tempat yang aman untuk menyembunyikan anak Sarah."

Riko mengangguk. "Aku tahu tempat yang tepat. Kita akan pergi ke sana sekarang juga."

Mereka berdua langsung menuju ke mobil yang diparkir di dekat rumah sakit. Riko membuka pintu mobil dan meminta Lidya untuk membawa anak Sarah masuk ke dalam mobil.

Ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil, Riko langsung menghidupkan mesin dan mengemudi mobil ke arah tempat yang aman.

Pak Andi yang masih berada di rumah sakit merasa marah dan kecewa. Dia tidak berhasil menemukan Riko dan Lidya, dan dia tidak tahu di mana mereka sekarang.

"Aku akan menemukan mereka!" Pak Andi berteriak, suaranya terdengar keras. "Aku tidak akan membiarkan mereka menyembunyikan cucuku dari aku!"

Namun, Riko dan Lidya sudah jauh dari rumah sakit, dan mereka berdua merasa lega karena berhasil menyembunyikan anak Sarah dari Pak Andi. Tapi, mereka berdua tahu bahwa perjuangan mereka belum berakhir. Mereka harus terus berhati-hati dan waspada agar tidak ditemukan oleh Pak Andi.

Lidya merasa kecewa dan marah ketika dia mendengar bahwa Pak Andi telah berkhianat padanya. Dia tidak percaya bahwa Pak Andi bisa melakukan hal seperti itu setelah semua yang telah dia lakukan untuknya.

"Riko, apa yang terjadi?" Lidya bertanya, suaranya terdengar khawatir. "Pak Andi seharusnya berpihak pada kita, tapi sekarang dia malah berkhianat!"

Riko menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu, Lidya. Tapi kita harus berhati-hati. Pak Andi tidak bisa dipercaya lagi."

Lidya mengangguk. "Aku akan memastikan bahwa dia tidak akan pernah bisa menyakiti kita lagi."

Riko memandang Lidya dengan serius. "Lidya, kita harus tetap tenang dan tidak melakukan sesuatu yang sembrono. Kita harus memikirkan strategi untuk menghadapi Pak Andi."

Lidya mengangguk, tapi dia masih terlihat marah dan kecewa. "Aku tidak akan pernah memaafkan dia," katanya dengan suara yang keras.

Riko memegang tangan Lidya dan mencoba menenangkannya. "Lidya, kita harus fokus pada keselamatan anak Sarah. Kita tidak bisa membiarkan Pak Andi mengancam kita."

Lidya mengangguk, dan Riko bisa melihat bahwa dia mulai tenang. "Baiklah, Riko. Kita akan melakukan apa yang terbaik untuk melindungi anak Sarah."

Riko tersenyum sedikit. "Aku percaya padamu, Lidya. Kita akan melewati ini bersama-sama."

Tapi, di sisi lain, Pak Andi sedang berbicara dengan seseorang di telepon. "Ya, aku sudah berhasil mendapatkan informasi tentang Riko dan Lidya. Aku akan memastikan bahwa mereka tidak akan pernah bisa menyembunyikan cucuku dari aku lagi."

Pak Andi tersenyum sinis ketika dia menutup telepon. "Aku akan membuat mereka menyesali apa yang telah mereka lakukan padaku."

Riko menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal saat dia sedang berjalan di koridor hotel. Dia merasa sedikit waspada karena tidak tahu siapa yang memanggilnya.

"Riko, aku tahu kamu sedang menyembunyikan anak Sarah," kata suara di seberang telepon dengan nada yang serius.

Riko berhenti berjalan dan memandang sekelilingnya dengan hati-hati. "Siapa kamu?" dia bertanya dengan suara yang tegas.

"Aku adalah seseorang yang tidak ingin Pak Andi mendapatkan anak Sarah," jawab suara di seberang telepon. "Aku bisa membantumu melindunginya jika kamu mau bekerja sama dengan aku."

Riko memikirkan tawaran itu sejenak. Dia tidak tahu siapa orang ini dan apa motifnya, tapi dia juga merasa bahwa dia membutuhkan bantuan untuk melindungi anak Sarah.

"Baiklah," Riko berkata akhirnya. "Aku mau bekerja sama dengan kamu. Tapi, aku perlu tahu siapa kamu dan apa rencana kamu."

"Aku akan memberitahu kamu semua yang perlu kamu tahu," jawab suara di seberang telepon. "Tapi, sekarang kita harus berhati-hati. Pak Andi sudah semakin dekat dengan menemukan kamu."

Riko mengangguk, walaupun dia tahu bahwa orang di seberang telepon tidak bisa melihatnya. "Aku siap. Beritahu aku apa yang harus aku lakukan."

Suara di seberang telepon memberikan instruksi yang jelas dan terperinci. Riko mendengarkan dengan seksama dan mencatat semua yang perlu dia lakukan.

Setelah selesai berbicara, Riko memutuskan untuk menghubungi Lidya dan memberitahu dia tentang rencana baru ini. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Lidya menjawab panggilan telepon Riko dengan suara yang waspada. "Apa yang terjadi, Riko?"

"Aku baru saja menerima panggilan telepon dari seseorang yang tidak dikenal," Riko menjelaskan. "Dia bilang bisa membantumu melindungi anak Sarah dari Pak Andi."

Lidya terdiam sejenak. "Apa yang kamu pikir tentang ini?" dia bertanya akhirnya.

Riko memikirkan sejenak sebelum menjawab. "Aku tidak tahu, tapi aku merasa bahwa kita perlu mencoba. Kita tidak bisa menghadapi Pak Andi sendirian."

Lidya mengangguk, walaupun Riko tidak bisa melihatnya. "Baiklah, aku percaya padamu. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

Riko menerima panggilan telepon dari Rendy, suami Sarah, dengan perasaan yang sedikit tegang.

"Rendy, apa yang terjadi?" Riko bertanya dengan suara yang santai, mencoba menyembunyikan rasa khawatirnya.

"Aku tahu apa yang kamu lakukan, Riko," Rendy berkata dengan suara yang keras dan marah. "Kamu telah menyembunyikan anakku dari aku dan Sarah. Bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti itu?"

Riko mencoba membela diri. "Rendy, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Aku hanya ingin membantu Sarah dan anaknya."

"Tidak ada yang namanya membantu jika kamu sendiri yang menyembunyikannya dari aku dan Sarah," Rendy menyangkal dengan nada yang tidak percaya.

Riko terus mencoba menutupi kejahatannya. "Rendy, aku tidak tahu apa yang terjadi. Mungkin ada kesalahpahaman di sini."

"Tidak ada kesalahpahaman, Riko," Rendy membalas dengan suara yang masih keras. "Aku tahu apa yang kamu lakukan, dan aku tidak akan membiarkannya begitu saja."

1
Amilawati
jelek ceritanya, dialog di ulang2 terus bikin pusing bacahya.. penulis pengen banyak bab tpw ndk materi mnkin jadinya dialog ya di ulang2 tetus
Amilawati
dialog yg jelk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!