aisyah abraham putri dari arahman Abraham , tepaksa menikah dengan lelaki yang tidak dikenal nya
karna permintaan terakhir ayah nya aisyah pun menyetujui nya.
tapi ternyata pria yang menikahi nya sudah memiliki istri sebelum nya
bagai mana kah nasip Aisyah ?
apa kah ia akan bertahan atau mungkin akan mengakhiri nya?
yuk simak kelanjutan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bikrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aisyah
Aisyah..
Kalau sampai semua yang aku pikirkan sekarang itu adalah benar, aku tidak bisa membayangkan lagi nasip ku, entah kenapa banyak sekali drama di hidup ku ini, seperti di film Indosiar. banyak ujian nya, bahagia nya nggak datang-datang, masih mending Indosiar satu tahun kemudian langsung tajir melintir sesudah di hina, lah aku...
Oke Baik lah.. sudah cukup aku berdiam diri melamun memandang dua orang yang seperti sedang kacau itu, lebih baik aku bertanya saja dari pada aku berandai-andai sendiri, pikir ku.
Ku langkah kan kaki ku dengan perlahan sambil menundukkan kepala ku guna memperhatikan serpihan kaca yang berserakan di lantai.
"ibnu" suara pelan ku memanggil asisten tuan ku dengan lembut, selembut seperti suara desahan saat orang lagi berhubungan badan,eh eh kok jadi ke situ sih.. tapi sungguh suara ku mungkin tidak akan di dengar oleh Ibnu karna memang aku seperti sedang berbisik saking pelan nya .
Tu kan,, Ibnu bahkan tidak membuka mata nya, tidak ada pergerakan sama sekali,,
atau jangan-jangan dia sudah tertidur, karna posisi nya saat ini sedang menyandar kan kepalanya di bahu sofa sambil memegang kepala nya seperti orang yang sedang banyak pikiran ,, eh tunggu! Apa tadi ku bilang? .. bahu?, emang sofa punya bahu?
ck ayo lah Aisyah jangan bahas sofa dulu
"ibnu" aku mencoba memanggil sekali lagi, kali ini aku sedikit meninggi kan suara ku, dan syukur nya Ibnu mendengar nya.
"Aisyah"
"iya NU , kalau boleh Aisyah tau ada apa ini sebenarnya?" tanpa menunggu nunggu lagi aku langsung saja bertanya karna yang ku lihat tuan Azzam sudah terlelap tidur nya.
"Syah kamu jaga Azzam ya, biasa nya kalau habis minum-minum begini dia pasti demam, dan perihal yang kamu tanya kan itu, besok aku jelasin ya, sekarang aku udah benar-benar sakit kepala dan ngantuk juga, aku mau pulang dulu ya syah"
Jawaban nya besok dia bilang? Apa dia nggak tau kalau sekarang aku sudah sangat penasaran, huu aah aku menarik nafas ku dan membuang nya dengan kasar, tidak ada yang bisa aku lakukan selain mengiyakan ucapan Ibnu, oh jelas harus seperti itu emang nya aku siapa?, ayo lah Aisyah kamu hanya pembantu di sini, kamu tidak ada hak menanyakan apapun yang di lakukan bos mu dasar bodoh.
"mm ibnu, bisa kah kau membantu ku membawa tuan Azzam masuk ke kamar nya?"
masa bodoh dengan rasa penasaran ku, di sini yang harus aku lakukan membersih kan tuan Azzam terlebih dahulu.
"oh iya syah, maaf hampir lupa"
"nggak apa-apa nu, ayo kita angkat berdua, dia nggak akan bangun kan?"
"nggak kok syah"
Dan akhirnya kami pun menggotong tubuh tuan azzam yang berat itu kedalam kamar, untung nya kamar tuan Azzam dekat dengan ruang tamu, jadi nggak ada drama sakit pinggang karna ngangkat beban berat dalam waktu yang lama.
"makasih ya nu"
"sama-sama Syah, aku pamit dulu ya"
" iya nu, aku antar ke depan ya"
"eh nggak usah syah, kamu diam aja di sini, Em kalau boleh kamu jangan kemana-mana ya, jaga Azzam sebentar lagi pasti dia bangun"
"iya nu tenang aja"
"oke baik lah Syah aku pergi dulu ya"
"iya hati-hati NU"
"siap Syah "
Setelah kepergian Ibnu hal pertama yang harus aku lakukan membersih kan taun Azzam karna baju nya sudah kotor terkena muntahan nya sendiri,
Aku membuka kemeja nya, membuka sepatu nya, membuka celana panjang nya, dan yang tersisa hanya baju dalam dan celana borex nya, disini lah iman ku di uji, udah tubuh putih dan kekar di tambah lagi ada yang menonjol di balik celana dalam yang tuan Azzam pakai, aku tidak lugu-lugu amat mentang-mentang aku tidak pernah begituan tapi aku juga tau itu apa, aku bukan anak kecil lagi yang nggak tau hal-hal yang berhubungan dengan itu, bahkan dulu aku dan vera sering menonton adegan dewasa di aplikasi biru, sudah pasti kalau lihat yang seperti itu, badan ku bergejolak.
"Aduh ya ampun, mata suci ku ternodai, aku bahkan tidak pernah melihat mas Dafa memakai celana dalam di hadapan ku, ini kali pertama aku melihat seorang pria di dunia nyata hanya memakai celana dalam dan baju dalam saja, dan ini pun adalah bos ku sendiri ternyata pemandangan seperti ini sangat menyenangkan ya bila di pandang, apa dia tidak akan marah ya nanti? CK persetan dengan dia, harus nya dia berterima kasih dong karna aku sudah membersih kan nya, ahh sudah lah, aku harus lanjut membersih kan barang-barang yang sudah di buang nya, benar-benar sangat merepotkan, kalau bukan bos ku sudah ku tendang orang ini keluar"
Tidak guna syah kamu mengomel seperti apa pun nggak akan mengubah diri mu menjadi nyonya Alcantara, kamu itu pembantu ini resikonya, " monolog ku,
Aku memandang wajah yang terlelap itu, ternyata kalau lagi tidur seperti ini ganteng nya nambah lima kali lipat,
Aaaah kapan selesainya kalau aku terus memandang beruang kutub ini,
Setelah rutinitas membersih kan tuan raja ku, aku pun berlanjut membersih kan ruang tamu , membuang barang-barang yang rusak dan membersihkan muntahan ikan paus.
Kalau saja benar muntahan ikan paus, mungkin aku sudah kaya raya, ini betul-betul menjijikan.
...----------------...
jam sudah menunjukan pukul 02 dini hari, dan aku baru saja selesai mandi, berganti membersihkan diri ku karna rumah yang awalnya seperti kapal pecah ini sudah bersih kembali, dan sekarang aku capek, aku pegal, aku ngantuk, dan lebih baik aku tidur di kamar tuan Azzam karna mengingat apa yang Ibnu katakan tadi pada ku.
baru saja aku masuk kedalam kamar nya tuan Azzam, aku mendengar suara orang seperti sedang mengigau.
"kamu tega mora hi hi kau mengkhianati ku"
Mora? bukan kah itu pacar nya tuan Azzam, kenapa dengan mora?, apa dia sedang bermimpi. Ah sudah lah.
Aku melanjutkan langkah ku mendekati orang yang saat ini sedang mengigau, ku kerut kan kening ku melihat wajah yang awwal nya biasa saja sekarang menjadi pucat seperti tidak ada darah yang mengalir di wajah itu, dengan rasa penasaran ku, aku menempel kan punggung tangan ku ke kening nya dan benar saja itu sangat panas, jadi benar apa yang di katakan Ibnu kalau habis minum dia pasti demam ,
sudah tau kalau minum bakal sakit, masih saja minum dasar .
Aku masih sempat mengomel padahal ini sudah sangat genting,
aku berlari ke dapur mengambil kain kecil dan air guna mengompres kening nya tuan ku seMoga saja dengan itu demam nya turun.
setelah ku kompres kening nya aku mendiami nya terlebih dulu, dan aku bergegas menuju dapur kembali, mengingat tuan Azzam yang muntah tadi, ku pikir lebih baik aku memasak makanan untuk nya karna pasti isi dalam perut nya sudah habis karna terlalu banyak yang terbuang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
Terima kasih sudah setia menunggu update ku, insya Allah besok author bakal update lagi ya..🥰🥰
segera mungkin
makin penasaran kelanjutannya
kayaknya gak langsung skrg juga, yg ada Aisyah ngamuk 🤣
selamat menempuh hidup baru Azzam dan Aisyah, semoga samawa dan cepat dapet momongan 🤲
kalau Aisyah mau di sentuh, soalnya baru nikah siri 😁
semangat thor 💪🥰
semangat thor selalu ditunggu lanjutannya 💪
jadi inget almarhum bapak 🥹
semangat thor selalu ditunggu lanjutannya 💪