Mencintai Mu

       Saat ini aku berada di halaman pribadi ku yang di jadikan sebuah pemakam*n keluarga.ya aku sepakat dengan mommy dan daddy bahwa yang kemarin meningg*l akan di kubur kan di pemakaman keluarga bagian depan dan di tengah tengah khusus untuk keluarga ku.jadi bisa tau hanya dengan melihat nya.

Sekarang ini adalah proses pemakaman nya aku tau mereka meninggal kan keluarga mereka,dan mungkin aku akan mendapat amukan dari salah satu keluarga korban dan benar saja....

"kenapa nona melakukan ini.kenapa nona tidak menolong nya.bagaimana nasib saya dan anak anak saya nona....???"

"bibi tolong jangan begitu.aku akui salah,tapi apa bibi lupa nasib bibi dan keponakan ku biar aku yang memikirkan nya.bibi itu keluarga ku juga.jadi jangan pernah bibi memikirkan nasib bibi apa lagi nasib anak anak"

"nona sungguh akan menanggung semua ini.terimakasih nona"

Aku memeluk bibi dengan perasaan tulus.setidak nya aku sedikit mengurangi beban mereka.dan semoga saja ini menjadi sedikit kelegaan bagi anak anak mereka.

Karena mungkin ini bukan akhir dari semua tetapi adalah awal untuk semua yang terjadi.

Dan kuharap paman bisa mengerti bahwa ditinggal oleh keluarga yang kita sayangi adalah hal yang paling buruk untuk kita.

"baik lah karena acara ini sudah selesai,kita kembali ke rumah masing masing dan semoga kita bisa menerima jika orang yang kita sayangi sudah berada di sisi Tuhan."

aku kembali ke rumah yang menjadi saksi aksi itu.sebenar nya aku ingin berdamai dengan paman agar semu nya bisa tenang,tetapi mungkin tidak sekarang,karena mungkin paman sudah membuka hadiah dari ku.

Ya aku ingin paman tau bahwa rasa nya sungguh menyakitkan.

Dan kurasa dia akan segera mengibar kan bendera perang.

"apa yang membuat mu melamun sayang"

"tidak,aku hanya memikir kan pasti paman mu akan menuntut balas atas kemati*n anak nya"

"itu sudah pasti,tapi aku berjanji akan melindungi mu,dia dan keluarga kita ini"

"apa kau berjanji"

"iya aku berjanji.dan aku juga sudah memindah kan semua pekerjaan ku ke sini.jadi aku bisa menjaga kalian terus.sekarang tidur lah,tidak baik ibu hamil yang banyak pikiran begini"

"ya,baik lah"

Sekarang aku akan sebentar melupakan itu.aku tidak ingin terjadi sesuatu pada janin ku.

Ku lihat selama dua Minggu ini semua berjalan normal.semua terasa terlalu normal bagi ku,dan itu membuat ku was was akan keadaan yang tidak dapat dihindarkan.benar saja ...

"Hay keponakan ku yang cantik.wah tidak ku sangka ternyata Jacob bisa mempunyai istri bak bidadari"

"sebuah kehormatan bisa mendapat kunjungan dari anda tuan Erick."

"hey kenapa kaku sekali panggil paman saja.dan aku kesini juga mau meminta nyaw* orang yang telah membun*h anak ku"

"oh....jadi paman mau menghitung itu.bagaimana dengan kedua orang tua ku paman.apa kau kira aku tidak tau."

"jadi kau sudah tahu"

"ya.lagian nih ya paman apa paman tahu kelakuan anak paman.jika dia berhasil meleny*p kan ku ,maka dia juga akan melakukan hal yang sama kepada paman."

"apa maksud mu"

"lihat saja sendiri"

Ku lihat Jacob melempar sebuah dokumen yang entah berisi apa,sampai membuat mata sang paman melotot kaget.apa mungkin benar bahwa jika Rian berhasil membun*h kami maka dia mau menguasai harta itu sendiri setelah membun*h ayah nya juga.

Wah ternyata memang harta itu bisa membuat orang lupa akan yang nama nya keluarga.sangat mengerikan.

Beruntung nya aku tidak memiliki keluarga yang lain karena mommy juga anak satu satu nya.dan Daddy juga sama.apa ini yang membuat ku juga mengulang waktu.agar aku bisa membatu jacob.mungkin juga.

"aku tidak percaya.apa ini kenapa lebih dari separuh harta ku sudah berpindah ke nama dia"

"itu adalah kelakuan dari anak paman.ternyata dia mewarisi sifat serakah sang ayah."

"yah kau benar.tapi aku tetap membalas semua yang telah membun*h nya"

"baik lah.sayang lebih baik kamu,mom dan daddy pergi ke tempat itu ok"

"hey siapa yang menyuruh istri mu bisa pergi"

"maaf Jacob seperti nya aku tidak bisa bersembunyi.jadi kita tuntas kan sekarang juga sebelum semua nya menjadi runyam."

"tapi sayang...."

"Jacob aku janji.kau harus percaya pada ku.dan jika kau memang mencintai ku maka kita harus selesai kan sekarang juga."

"baik lah sayang"

Aku melihat ternyata mereka ternyata jumlah nya ada 10 orang dan ada paman juga jadi 11.baik lah mungkin kita bisa.tapi aku tidak membawa senjat* apapun.mungkin Jacob tau yang di pikiran ku dia segera memberi ku pist*l....

Dor...

Dasar tua Bangka si*lan dia memang berpikir mau membun*h ku lebih dulu.

Aku meng kode Jacob agar aku bisa mengambil katana ku yang tersimpan di balik almari belakang ku saja.dan dia pun mengert.dia mengecoh pergerakan musuh untuk aku bisa mengambil benda ini.dan...

Hap.... sringg.....

Akhir nya aku mendapatkan nya.ya sekarang aku membun*h seseorang lagi dengan katana ini.dan perasaan ini muncul lagi.apa ini bawaan dari janin ini.sungguh jika iya maka dia mungkin akan lebih kejam dari sang ayah nya itu.

Lihat lah bakan dia sekarang tanpa ekspresi sama sekali.berbeda jika dengan ku dan keluarga ku.tapi dia terlihat semakin tampan dan sexy juga jika sedang begitu.

Apa tadi....kenapa aku memikir kan itu disaat keadaan genting begini.dasar aku ini.baik lah lebih baik aku segera menyelesaikan ini.

Tring.....

Katana ku menghalau sebuah pisau yang hendak menyerang ku.

Sret...

Dan aku berhasil melukai sang lawan.dan kenapa tenaga mereka seperti tidak ada habis nya.beruntung suami ku sudah menumbang kan tiga diantara mereka dan aku kenapa hanya ada satu saja.

Sungguh rasa nya aku ingin mencakar semua wajah yang berada disini.baik lah akan ku buktikan bahwa aku juga bisa."nak kau harus mendukung ibu mu dari dalam ok."itu yang ada di dalam pikiran ku.

"kalian sungguh menjengkelkan.dan paman lihat saja aku tidak seperti wanita pada umum nya yang akan bersembunyi di balik ketiak suami ku"

Dan aku berlari cepat ke arah lawan yang hendak menyerang Jacob,dan

Cress...Duk...Duk...Duk...

Kepala itu menggelinding,dan dar*h nya menyiprat ke wajah ku.ku kira aku akan mual ternyata tidak.dan apa ini kenapa aku malah bersemangat....sungguh jika iya maka anak ku akan mempunyai bakat mengerikan.