Yuka Pratiwi,seorang staf hotel yang cantik sengaja mendekati Artha, sang menejer hotel agar bisa masuk ke dalam keluarga Regatama dan melakukan balas dendam melalui Artha yang polos. Yuka dapat menjalankan target utama nya yaitu Broto, sang ayah mertua. Tujuan hidup Yuka adalah untuk menghancurkan Broto yang sudah menghilangkan nyawa sang Ayah menyengsarakan Ibu dan merebut perusahaan keluarga nya. Keserakahan Broto menghancurkan kehidupan Yuka kala masih kecil.
Apakah Artha turut menjadi target dalam balas dendam Yuka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thuy Mhuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Tatapan Seno sipit menyelidik. "Lalu apa hubungan nya dengan papa? ".
Yuka menanggapi Seno santai. "Aku dan papa bekerja sama untuk ini".
Tidak seperti Seno yang masih curiga , Artha justru tersenyum bangga. "Syukur lah , aku seneng lihat kamu mulai deket sama papa".
"Aku pengin jadi menantu yang baik Mas". Yuka dan Artha bersitatap dengan senyum hangat.
Seno tidak sudi lama lama melihat Yuka mesra dengan adik nya. Tanpa sepatah kata pun dia pergi meninggalkan tempat itu.
Kali ini Artha tidak lembur jadi bisa pulang bersama dengan Yuka. Di dalam mobil , Artha terus menggenggam jemari Yuka meski dalam keadaan menyetir.
"Kamu mau kasih hadiah ke mama malam ini?". Tanya Artha.
"Ten_tentu mas. " Kata Yuka yakin. Dia menyesali sikap nya tadi. Padahal cincin yang ada di tangan nya bukan untuk Neni , melainkan untuk diri nya sendiri. Masalah nya cincin itu sangat limited edition dan Yuka sangat menyukai nya.
"Mama pasti senang" .Ujar Artha yang hanya di angguki oleh Yuka , yang sebenar nya terlalu malas untuk terus membicarakan Neni.
***
Mata Neni membelalak saat terulur di depan nya sebuah kotak cincin persegi berwarna hitam elegan. "Apa ini , pa?" .
"Aku sudah lama tidak memberi mu kejutan".Kata Broto dengan senyuman datar.
Dengan girang Neni mengambil kotak itu lalu membuka nya , " Wah bagus banget pa . Baru kali ini pilihan papa sesuai dengan selera mama" .
Artha senang melihat kedua orang tua nya kembali harmonis , sedang kan Yuka tersenyum miring menertawakan selera Neni yang murahan .
"Makasih papa" .Ucap Neni menghambur ke pelukan sang suami . Yuka membuang muka tidak ingin menyaksikan itu semua.
"Yuka juga punya hadiah untuk mama" . Yuka mengulurkan kotak cincin yang berwarna navy dengan corak gliter yang membuat nya begitu terlihat mewah .
Mata Neni langsung berbinar dengan senyum yang tidak bisa di tahan . Seperkian detik kemudian dia berhenti tersenyum dan bersikap biasa saja , begitu menyadari jika pemberian itu dari Yuka."Apa itu?" Kata ny berlagak acuh.
"Ini kejutan untuk mama, Yuka dan papa sengaja merencanakan ini.Yuka cuma pengin hubungan kita membaik ma".
Broto memandang Yuka terheran heran , kenapa cincin yang dia berikan justru malah di berikan lagi kepada Neni?Dengan isyarat mata , Broto meminta penjelasan ,sedangkan Yuka hanya menjawab dengan senyuman.
Meski gengsi akhir nya Neni menerima hadiah dari menantu yang dia benci , Neni terpukau begitu melihat cincin di dalam nya yang menurut nya lebih bagus dari yang Broto berikan.
Tanpa mengucapkan terima kasih , Neni lekas menggandeng lengan Broto, " Papa pasti capek kan habis pulang kerja?" .Broto menurut saja saat Neni menuntun nya menaiki tangga menuju kamar.
Melihat Broto kembali dekat dengan Neni , Yuka justru merasa semakin tidak suka . Yuka bertekad untuk mendapat perhatian dari Broto . Dia harus menyingkirkan musuh musuh nya , baik itu Neni atau pun para wanita simpanan yang selama ini di sembunyikan Broto.
Artha menggenggam jemari Yuka, "Kita juga harus beristirahat sayang"
Yuka berusaha menampilkan senyum , meski hati nya tengah panas melihat Neni mesra dengan Broto . Kedua nya pun memasuki kamar .
"Seperti nya aku gak bisa membiarkan mu istirahat lebih awal sayang" . Artha melempar tas kerja nya begitu saja ke ranjang . Kemudian meraup bibir Yuka dengan gerakan cepat dan memojokan Yuka ke dinding.
Tanpa menghentikan percumbuan nya , Artha melepaskan kancing Yuka tanpa sisa , hanya menampilkan perut polos dan dada yang di balut dengan kain berbentuk kaca mata.
Artha mengecup leher hingga turun kebawah kemudian dengan tidak sabar , Artha juga melepaskan kemeja Yuka begitu saja berikut dengan kain kaca mata nya , yang membuat tubuh bagian atas Yuka kini polos tanpa sehelai benang pun . Artha tidak melewatkan satu inci pun untuk menikmati tubuh Yuka yang indah dan selalu membuat nya ketagihan.
Sekarang keadaan berbalik , Yuka melucuti pakaian Artha tanpa sisa . Yuka berjongkok untuk menghisap pusaka milik Artha yang sudah menegang . Artha melenguh mendapatkan kenikmatan dari sang istri . Artha merasa Yuka adalah wanita yang sempurna , karena tidak hanya cantik dan pintar , Yuka juga sangat menyenangkan dalam hal ranjang.
Sudah tidak mampu lagi membendung keringat panas nya . Artha menarik Yuka , membantu nya berdiri , kemudian memasuki goa bawah Yuka dengan posisi berdiri tanpa menanggalkan kain penutup segitiga milik Yuka terlebih dahulu . Artha mengangkat satu kaki Yuka , sedangkan Yuka mengalungkan kedua tangan nya di leher sang suami.
Tidak puas dengan satu gaya , Yuka mendorong Artha hingga terlentang di ranjang , lalu menaiki nya . Bagi Artha , Yuka adalah candu . Yuka bisa membuat Artha belingsatan dan meminta untuk lagi dan lagi.
"Apa kita perlu melanjutkan nya di kamar mandi sayang?".Tawar Artha dengan sorot mata memohon , berharap Yuka menyetujui keinginan nya.
Yuka mengangguk cepat karena diri nya juga menginginkan hal yang sama . Tak ingin membuang waktu , Artha menggendong Yuka ala bridal style kemudian masuk ke kamar mandi , menuntaskan kehangatan mereka.
Usai kedua nya membersihkan badan , Yuka berbaring di atas lengan Artha sambil memeluk pinggang nya.
" Apa dalam waktu dekat sebaik nya kita ikut progam hamil ?" Lirih Artha.
Yuka membisu.
"Kenapa?Kamu belum siap?"
Yuka mengangguk pelan.
"Ya sudah , gak perlu terburu buru"
Bukan belum siap, tetapi Yuka memang tidak memiliki rencana untuk mempunyai anak . Yuka tidak benar benar mencintai Artha , karena alasan menikahi nya hanya untuk kepentingan balas dendam nya . Yuka tidak ingin ada anak di antara nya dengan Artha , karena pada akhir nya Yuka akan menghancurkan semua bagian dari keluarga Regatama.
"Apa jangan jangan kamu takut melahirkan?".Tebak Artha , berniat hanya bercanda karena dia yakin Yuka akan menyambut candaan itu dengan cara menyenangkan.
Alih alih menjawab , Artha kini melihat Yuka sudah memejamkan mata nya . Artha tersenyum maklum kemudian mengecup kening sang istri , " Kamu pasti kelelahan sayang" .
Yuka sebenar nya belum tidur . Dia hanya tidak ingin membahas lagi urusan anak . Yuka tidak mau rencana balas dendam yang ia susun harus sia sia.
***
"Sebenar nya kejutan nya bukan cuma cincin" Broto tidur terlentang menatap langit langit kamar , sedangkan Neni memeluk pinggang Broto.
"Maksud papa?"
"Bukan kah mama sudah lama gak jalan jalan ke luar negri?"
Neni menjadi tidak sabar. "Papa mau dinas ke luar negri?"
"Artha dan Seno"
Neni sedikit kecewa, "Padahal mama pengin nya yang pergi dinas itu papa , jadi kita bisa liburan bareng" .
"Sudah saat nya mereka belajar berbisnis dengan banyak pengalaman . Terserah kalau mama mau ikut atau tidak"
"Ya sudah gak papa, yang penting mama bisa jalan jalan lagi . Berapa hari pa?"
"Tiga hari . Cukup atau kurang?"
"Cukup".Jawab Neni senang.
" Mama harus bisa jaga diri sendiri . Di sana Artha dan Seno bekerja , jadi jangan repot kan mereka" . Broto mewanti wanti.
"Ih , papa khawatir sama mama?". Neni semakin tersipu malu.