Sistem : Menjadi Billioner Tampan

Di menara pencakar langit Starlight, seorang pria setengah baya dengan serius menatap laporan terjualnya menara yang dikelola nya oleh seorang pria kaya misterius.

Dia adalah Harry Anderson, pengelola management menara starlight.

"Huftt kekuatan finansial yang menakutkan." Gumamnya menghela nafas.

Melihat laporan di tangannya, Harry berencana untuk menyenangkan dan mengambil hati bos barunya ini, agar dirinya tetap bisa bertahan sebagai pengelola management di menara starlight. Dia pikir orang yang dapat mengelontorkan dana senilai ratusan milyar dollar, bukan orang sembarangan, dan tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan membangun koneksi dengan orang besar itu.

Awalnya Harry di buat bingung dengan pemilik sebelumnya karena tiba tiba memberitahukan bahwa dirinya sudah pensiun dan menjual menara setinggi ribuan kaki itu secara tiba tiba dan tidak menjelaskan alasannya.

Tetapi melihat angka harga yang di tawarkan, Harry sedikit tercengang dan mengerti kenapa pemilik sebelumnya memutuskan untuk menjualnya pada bos besarnya yang baru.

Menara Starlight yang di dapatkan James dari sistem terjual padanya dengan harga fantastis yaitu, 300 Milyar dollar, tidak heran nilai jual menara starlight begitu tinggi karena pusat perekonomian negara Zelington berada di kota S, tepatnya area dimana menara starlight berdiri.

Harry masih dalam lamunannya tentang penjualan menara hingga tak menyadari seorang wanita cantik berusia 30an menghampiri Harry dengan membawa beberapa berkas di tangannya.

"Permisi pak Harry, saya membawa laporan tentang informasi tuan James Morgan yang anda pinta, silahkan di lihat." Ujarnya pada Harry sembari memberikan sebuah berkas.

Harry segera tersadar mendengar suara itu, lalu mengambilnya dan membacanya dengan seksama. Tetapi alisnya mengerut ketika melihat informasi yang di dapatkan tidak sesuai dengan perkiraannya.

"Masih sangat muda dan berasal dari keluarga petani??" Ujarnya bingung.

"Apa laporan yang kau dapatkan salah Rachel?" Tanya Harry menatap wanita itu.

"Saya sudah memeriksa informasi itu berkali-kali pak Harry, tetapi memang tidak ada identitas lain yang luar biasa dari tuan James. Oh dan satu lagi pak, tim IT tidak dapat menemukan satupun foto yang menggambarkan wajah tuan James, entah kenapa begitu sulit di temukan." Jelas Rachel yang membuat Harry terdiam.

"Tidak mungkin anak seorang petani kecil dapat memiliki rumah di kawasan Greenvilles dan membeli gedung menara Starlight senilai miliaran dollar." Ucap Harry.

Rachel pun mengangguk membenarkan dan berkata "Benar pak Harry, identitas itu terlalu sederhana seolah dengan sengaja di buat sesederhana mungkin."

Harry yang mendengar itu seketika membuat skenario di otaknya.

"Saya curiga tuan James Morgan ini memiliki latar belakang yang luar biasa tetapi dia menyembunyikan identitasnya dengan baik. Latar belakang yang sangat biasa ini mungkin hanya sebagai kamuflase." Duga Harry yang membuat Rachel terdiam, tetapi dia juga memiliki pemikiran yang sama.

"Baiklah kalau begitu, hentikan penyelidikan tentang tuan James, kita tidak tau tentang seberapa mengerikan kekuatan finansialnya, jangan membuatnya tersinggung." Ujarnya dengan helaan nafas.

"Baik pak." Ujar Rachel.

"Oh ya dan satu lagi, besok kau ikut denganku untuk menemui tuan James, dan ingatlah untuk berdandan secantik mungkin." Ujar Harry yang membuat Rachel terdiam. Tentu saja dia menangkap maksud bosnya itu, manager Harry ingin agar dirinya mengambil hati bos baru menara starlight, padahal selama ini bosnya sangat baik dan tidak pernah memintanya melakukan hal hal aneh.

Rachel sedikit enggan, tetapi demi mempertahankan pekerjaannya, dan tidak ingin membuat bosnya yang selama ini banyak membantu nya kecewa, terpaksa dia harus mengikuti permintaan itu. Rachel harus ingat, masih ada ibunya yang memerlukan biaya rumah sakit yang sangat besar.

'Setidaknya pria itu masih muda.' batin Rachel.

"Baik pak." sahutnya lagi.

...

Keesokan harinya di kediaman James, dia saat ini tengah berkeliling rumah mencari ruang gym untuk berolahraga.

"Wah ini dia." Serunya ketika masuk kedalam ruangan berisi alat olahraga yang sangat lengkap itu.

"Sangat lengkap, pantas saja Villa ini sangat mahal, bahkan untuk seisi ruangan olahraga saja mungkin bisa menghabiskan puluhan juta dollar." Gumam James takjub.

Pertama tama dia sedikit meregangkan tubuhnya untuk pemanasan, agar tidak kaku dan mengalami cidera saat berolahraga. Lalu mencoba alat pertama yaitu treadmill, untuk dirinya berlari di tempat. Setelah selesai menggunakan treadmill, James juga menggunakan alat alat olahraga yang lainnya, hingga tubuhnya saat ini sudah basah oleh keringat.

"Huftt cukup melelahkan juga." Ujarnya mengusap keringat di wajahnya dengan handuk kecil.

Setelah meminum pil revitalisasi super, tubuhnya juga mengalami peningkatan drastis, yang tadinya hanya memiliki garis otot yang samar hampir tak terlihat, kini dapat terlihat di balik kaos transparan yang basah itu dada bidang dan delapan pack otot perut yang terlihat kuat.

James mengagumi perubahan itu, tidak di sangka dia sekarang bertambah tampan dan bahkan tubuhnya terlihat lebih sempurna, untuk menjaga otot ototnya agar tidak hilang, James memutuskan untuk melakukan olahraga di ruang gym setiap hari.

Ketika hendak mandi untuk membersihkan tubuhnya dari keringat, bell rumahnya tiba tiba berbunyi.