NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak CEO Dingin

Menjadi Ibu Susu Anak CEO Dingin

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kontras Takdir / Chicklit / Ibu susu / Tamat
Popularitas:834.2k
Nilai: 5
Nama Author: zenun smith

Setelah kehilangan anaknya dan bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang penghinaan dari suami serta keluarganya, Amira memilih meninggalkan masa lalu yang penuh luka.

Dalam kesendirian yang terlunta-lunta, ia menemukan harapan baru sebagai ibu susu bagi bayi milik bukan orang sembarangan.

Di sana-lah kisah Amira membuang kelemahan di mulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback Berakhir

Setelah resmi bercerai, Amira berdiri di pinggir jalan tanpa arah tujuan. Tidak ada rumah untuk pulang, tidak ada keluarga yang menanti. Di kantungnya hanya ada dua puluh ribu rupiah, cukup untuk sekadar mengganjal perut atau ongkos satu kali perjalanan. Ia berjalan tanpa tujuan pasti, terlunta-lunta hingga akhirnya berhenti di sebuah mushola dan memutuskan bermalam di sana.

Keesokan paginya, saat Amira bersiap hendak melanjutkan langkahnya yang tidak tentu arah, datanglah seseorang yang sebenarnya sudah dikondisikan oleh pihak Arga. Si ibu itu menawarkan sarapan, lalu mengajak Amira mengobrol ringan, menanyakan Amira mau pergi kemana.

Saat mendengar Amira sedang kesulitan dan tidak memiliki pekerjaan, Ia langsung segera menyarankan sebuah lowongan dengan posisi sebagai ibu susu untuk seorang bayi. Mendengar peluang itu, mata Amira berbinar. Ia langsung menunjukkan antusiasme karena memang sedang butuh pekerjaan. Tanpa banyak tanya, si ibu lalu mengarahkan Amira untuk bertemu dengan pihak yang bisa membantunya, yang ternyata adalah penguntit yang diam-diam selama ini memantau Amira atas perintah Arga.

Di saat yang bersamaan, Arga pun memerintahkan Valerie untuk pulang melalu sambungan telepon. "Kau tidak perlu menjaga Arkha lagi, Arkha akan bertemu dengan ibu susunya."

"Kalau begitu, aku pamit pulang dulu ya. Pastikan Arkha benar-benar jatuh ke pelukan Amira."

Valerie merasa lega akhirnya Arga perlahan mulai membuka hati, mulai memahami bahwa Arkha tidak hanya butuh materi semata, tapi juga kasih sayang seorang ibu.

"Iya, tenang saja."

Begitulah kilasan balik apa yang terjadi dari sudut pandang Arga. Amira sama sekali tidak tahu apa-apa pada saat itu.

Flashback berakhir.

...******...

Disinilah kini Amira dan Arga berdiri, di hadapan makam Gladys. Amira berjongkok sambil memeluk Arkha di pangkuannya. Matanya sembab, tangannya menengadah ke langit, dan bibirnya lirih melafalkan do'a untuk mendiang Gladys.

Setelah mengetahui kebenaran di balik semua yang terjadi, Amira masih sulit percaya bahwa refleksnya menolong orang lain tanpa mengenal kondisi, telah membawa perubahan besar dalam hidupnya. Ia bahkan terbebas dari hidup yang memilukan. Amira baru sadar hidupnya memilukan setelah baru lepas dari Ardi, dan juga mendengar kenyataan bahwa Ardi memang benar-benar selingkuh waktu itu.

Jadi, Amira ingin berpesan pada siapa pun yang mendengar kisahnya. Jangan pernah berhenti berbuat baik. Kita tidak pernah tahu, kebaikan mana yang kelak menyelamatkan kita.

"Mamamama…" Suara kecil Arkha mengudara. Mata mungil itu menatap Amira lekat-lekat, ekspresinya polos, seolah sedang bertanya, Mama kenapa?

Amira yang baru saja selesai berdo'a, menatap balik wajah mungil itu. "Kenapa, Nak?" Ditanya begitu, Eh si bayi senyum tertawa, membuat Amira spontan mengecup kening bayi itu dengan penuh kasih sayang.

Arkha kembali ngoceh pakai bahasanya, Amira mengangguk-angguk seolah paham semua yang dikatakan anak itu. Dari sisi lain, Arga yang memperhatikan momen itu hatinya merasa tenang. Entah kenapa.

Amira kemudian berdiri dan menghampiri Arga. Tanpa rasa malu, meski di sisi Arga ada Buana, Valerie, dan beberapa anak buahnya, Amira tetap memberanikan diri untuk mengutarakan sesuatu. Tidak mungkin baginya menunggu momen berdua, karena itu terlalu sulit mengingat status Arga. Maka di saat itu juga, ia mengucapkan rasa terima kasihnya karena Arga telah banyak membantunya selama ini. Sampai-sampai dia bisa keluar dari keluarga toxic.

Amira juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian Gladys. Kabar duka itu baru ia ketahui sekarang, dan itu membuatnya sangat terpukul.

Arga menanggapi dengan tenang. Katanya, keluarnya Amira dari keluarga toxic sepenuhnya adalah karena Amira sendiri dan juga takdir.

"Kalau bukan kamu yang ingin bercerai, anak buahku pun tidak akan bisa memisahkan kalian. Bayangkan saja, ada istri yang masih percaya pada suami yang jelas-jelas memperlakukannya semena-mena, bahkan setelah melihat bukti perselingkuhan. Rasanya tidak ada cara lain buat memisahkan kalian, kecuali takdir."

Dibilang begitu, Amira hanya bisa meringis mengingat kebodohannya di masa lalu. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan dengan Ardi selama ini? Dunia ini luas, dan pada saat itu pikiran Amira terlalu sempit karena hanya berpatok pada tidak adanya tempat pulang.

"Iya, Tuan. Tapi, terimakasih banyak Tuan ada upaya lanjutan untuk membuat Lisa menekan mantan suami saya lekas menceraikan saya waktu itu, meskipun belum sempat terealisasi. Saya jadi tahu bahwa Tuan Arga adalah orang yang tidak gampang menyerah. Ah iya, satu hal lagi, ada yang mau saya berikan untuk Tuan."

Tanpa mengurangi rasa hormat, Amira menyerahkan bayi Arkha ke pelukan Valerie. Ia kemudian merogoh tas selempangnya, mencari sesuatu dengan gerakan hati-hati. Beberapa detik kemudian, benda yang ia cari ketemu. Dengan kepala tertunduk, ia mengulurkan tangannya ke arah Arga, mempersembahkan benda itu.

Semua yang menyaksikan adegan itu terheran-heran, termasuk Arga sendiri. Valerie melirik cepat ke arah Arga, sementara yang dilirik hanya mengerutkan kening. Buana juga tampak heran, meski tetap tidak berkata apa-apa.

Di tangan Amira yang menggantung, tergenggam sebuah kartu ATM. Ia menyerahkannya pada Arga. Apa dia mau bayar kebaikan Arga pakai uang gajinya? Pikir semua orang.

"Tuan, ambilah kartu ATM saya."

"Kamu mau membayar saya?"

"Bukan begitu, Tuan. Saya ingin merawat Tuan Kecil tanpa digaji." Begitu katanya. Kartu ATM yang terjulur pun di sambut Buana atas perintah lirikan mata Arga. Amira mendongak ketika benda ditangannya terasa dicabut. Senyumnya mengembang.

Senyum Amira mengembang saat Arga mengambil kartu ATM miliknya. Itu artinya, Arga benar-benar mengakui ketulusannya dalam merawat Arkha.

"Baiklah. Mulai sekarang, kamu tidak akan digaji. Kamu bekerja cuma-cuma. Tapi, ada harga yang harus kamu bayar atas keputusan ku ini."

Senyum Amira lenyap, "Apa itu, Tuan?"

"Nanti kau akan tahu." Seringai tipis muncul di bibir Arga.

Amira terdiam. Pikirannya mulai menerka-nerka, apa yang sekiranya yang harus dia bayar ke Arga?

Mereka kemudian berpencar menuju tujuan masing-masing. Amira kembali ke rumah megah milik Arga. Valerie pulang ke kediamannya sendiri. Sementara Arga dan Buana masih memiliki urusan yang harus diselesaikan.

Di dalam mobil, Arga memandangi kartu ATM Amira sambil menggeleng pelan. Ia berdecak tak habis pikir, bagaimana bisa seseorang rela tidak digaji, di tengah keadaannya yang sulit?

Tanpa berkata apa-apa, Arga menyerahkan kartu itu pada Buana. Saat itu pula, pandangannya bersirobok pada seonggok tisu.

"Singkirkan tisu itu dari pandanganku. Aku sedang tidak ingin melihatnya," ucapnya dingin.

Buana yang mengerti maksud ucapan itu, menarik napas dalam-dalam. Arga rupanya tidak suka Buana pernah kasih tisu ke Amira. Dalam hati ia bergumam, Untung saja rencanaku dulu untuk mendekati Nona Amira agar bercerai dengan Ardi, tidak terealisasikan.

Bersambung.

1
Syifa Azhar
hom pim pa kali di bolak balik gambreng/Facepalm//Facepalm/
Syifa Azhar
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ astaganaga lamaran model apa nih??/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
Kartika Dewi
Luar biasa
Zenun: terimakasih
total 1 replies
Syifa Azhar
cemburu yang bikin runyam ya pak buana/Joyful//Joyful//Joyful/
Syifa Azhar
eling Arga eling itu foto jadul pas Amira masih istri Ardi,makanya buana berani naruh hati sama Amira dan mau nunggu jandanya,tp mau gimana lagi habis jadi janda malah jadi incaran bos sendiri. nasi. buana sungguh sial/Joyful//Joyful//Joyful/
Zenun: wkwkwkwk
total 1 replies
Syifa Azhar
mau di bikin sup katanya/Joyful//Joyful//Joyful/
wadau mau ngapain pakai bawa-bawa pistol??/Silent/
Slamet Riyadi
sepertinya menarik thor/Pray//Good//Good/
Zenun: selamat membaca👍
total 1 replies
Syifa Azhar
gimana ceritanya tikus perkosa kamu sinta, ada-ada saja/Joyful//Joyful//Joyful/
Zenun: ya begitulah 😄
total 1 replies
Syifa Azhar
karma yang tidak semanis kurma/Grin//Grin/
Zenun: iya betul
total 1 replies
Syifa Azhar
iyaaaaa ternyata oh ternyata Arga di balik keretakan rumah tangga Amira secara tidak langsung/Joyful//Joyful//Joyful/
tp bagus lah setidaknya Amira gak perlu lama-lama sama keluarga toxic itu
Zenun: iya hehehe
total 1 replies
Syifa Azhar
makin penasaran,apa maksudnya Arga bilang yang dialami Amira adalah yang di inginkan Gladys??
apa Gladys meninggal setelah melahirkan tuan kecil dan meminta supaya Almira yang merawat anaknya??
Jajuk Triagustin
kuapokmu kapan ,rasakno koen.
Syifa Azhar
wih jangan-jangan Amira sering jadi bahan gosip di keluarga tuan Arga kalau dia pantas jadi kandidat ibu tuan kecil/Joyful//Joyful//Joyful/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
mety
wkwkwkw Amira Amira......diriku tak bisa komen dah
Zenun: wkwkwkwk
total 1 replies
Syifa Azhar
eeeaaaaa....dari ibu susu jadi ibu untuk anak ku/Joyful//Joyful//Joyful/
langsung naik jabatan jadi istri tuan rumah/Grin//Grin/
Zenun: uhuuuuy
total 1 replies
Syifa Azhar
good Lisa jangan mau jadi korban kedua dari keluarga toxic itu,kalau perlu jangan cuma barang-barang aja yang kamu angkut tp sekalian kamu tendang yang punya barang,dah rumah tangga sendiri-sendiri kok masih suka numpang
Zenun: iya ya kak
total 1 replies
Syifa Azhar
bagus Amira langsung kasih paham sama Mia biar gak makin besar kepala
Syifa Azhar
wih di bibi lihat ngak tuh Amira di jemput mobil bagus pakai bodyguard lagi,bisa kejang-kejang tu kalau sampai tau Amira bisa tinggal dirumah orang tajir melintir/Joyful//Joyful/
Zenun: hehehe
total 1 replies
Syifa Azhar
satu kata untuk Ardi,kuapok....
kalau sudah tiada baru terasa,
bagi Amira kamu cuma batu kali gak ada harganya,jadi lbh baik hidup sendiri demi kewarasan dari pada punya suami dan keluarga cuma keluarga toxic
Zenun: betul kak
total 1 replies
Syifa Azhar
waduh mas mas nya ganteng sekali/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Zenun: ehehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!