Sistem Gacha Tak Terbatas

Squad Yanyan turun menuju ruang bawah tanah.

Mereka melewati belokan kecil dan keluar dari lubang yang ditutup oleh dinding Rune.

"Aku sudah membersihkan semuanya, termasuk spiritual stone dan artefak yang berguna. Jadi, tidak ada lagi yang perlu dilihat."

"Ya ampun..." Yanyan berseru dengan kaget.

Pasalnya, yang dia lihat adalah pembantaian yang mengerikan. Meskipun tidak ada mayat yang tertinggal, darah dan potongan tubuh manusia masih tersisa dan tergeletak begitu saja di tanah.

Selain itu, tidak ada yang menyangka bahwa ruang bawah tanah sebesar ini tidak disadari oleh Kultivator manapun.

Lior memperhatikan ukuran ruangan dan pilar-pilar batu yang menopangnya.

"Tempat ini dibuat kurang lebih dua tahun yang lalu."

Tidak mungkin Geng Pisau Hitam akan membangun tempat seluas ini hanya sebagai tempat persembunyian saja.

"Kalian pasti sudah menebaknya. Ya, mereka kemungkinan membangun tempat ini untuk menyembunyikan keberadaan reruntuhan kota kuno itu!"

"...!"

Luo Ren melompat turun dari tempat kami berada. Karena ruang bawah tanah ini berongga di tengah, dan berbagai platform lantai dibuat disamping nya, menandakan sebuah konstruksi yang awalnya dimulai dari dalam sini.

"Mereka sedang mencoba menggali pintu masuk reruntuhan itu." Yanyan memberikan pemikiran singkatnya.

Lior mencoba memprediksi siapa dalang dibalik ini. "Yang pasti bukan Geng Pisau Hitam yang berulah disini, pasti ada organisasi yang menjadi pemain di balik mereka."

Luo Ren berpikir dan menebak, "Hmm... apakah itu Kultivator Iblis?"

!

"Tutup mulutmu, membicarakan mereka adalah tabu terbesar." Yanyan menutup mulut Luo Ren dengan kedua tangannya.

Akhirnya, mereka turun menuju lantai terbawah.

Luo Ren berhenti di depan salah satu pilar yang menghubungkan antara satu platform dengan platform lainnya.

Dia menekan sebuah permukaan yang disembunyikan dengan sangat baik, dan memunculkan sebuah pintu besar di dinding.

"Luo Ren, bagaimana caramu menemukan pintu ini? Bahkan persepsi spritual ku tidak dapat mendeteksinya." Lior bertanya dengan singkat.

Luo Ren mendengus dan meninggikan suaranya, "Beruntung, aku hanya beruntung~ Ayo kita masuk."

Dengan gegabah, Luo Ren melompat turun menuju kekosongan di bawah pintu besar.

Lior, Mei Yanyan, dan Irielle saling memandang, apakah mereka akan mengikuti Luo Ren turun atau tidak.

"Hah, aku tidak bisa meninggalkan orang idiot itu sendirian."

Lior melompat turun, menyusul Luo Ren.

"Suami~ jangan lupa untuk menangkap ku, okey?"

Disusul lagi oleh Irielle.

"Astaga... tidak bisakah mereka sedikit waspada? Bagaimana jika ada musuh yang ternyata menunggu kita dibawah... atau bahkan sengaja membuka pintu ini untuk kita!"

Mau tidak mau, Yanyan melompat turun mengikuti ketiga temannya.

Yang tidak mereka ketahui ialah, pintu besar tempat mereka turun sudah tertutup sepenuhnya. Sesuatu nampaknya melapisi pintu tersebut dengan Rune Taois.

Disisi lain, diatas ruang bawah tanah.

Seorang pemuda berambut pirang berdiri diam didepan pintu masuk ruang bawah tanah.

Pakaian Taois nya yang sederhana namun glamour seakan menunjukkan statusnya yang tidak biasa di Kota Langhe.

"Tuan Muda, menurut laporan dari Murid Inti Sekte Pedang Langit, pintu masuk ruang bawah tanah Geng Pisau Hitam terletak disini." sebuah suara terdengar dari samping pemuda itu.

"Hmm... jadi mereka adalah Murid Inti Sekte Pedang Langit yang membuat keributan tadi sore? Hmmph, setidaknya mereka berguna."

Pemuda itu turun melalui pintu rahasia yang sebelumnya dilaporkan oleh Luo Ren.

Di belakang nya, puluhan Kultivator mengikutinya.

......................

Swoosh—

Lior tidak menyangka lubang ini akan lebih dalam dari yang ia kira. Dia sudah jatuh selama hampir satu menit dan tidak ada tanda-tanda permukaan dibawahnya.

Begitu dia berpikir begitu, lorong yang dia lalui tiba-tiba berhenti muncul, digantikan oleh ruang kosong yang sangat-sangat besar.

Dia terkejut, bagaimana tidak, sebuah kota yang lebih besar daripada Kota Langhe terkubur dibawah tanah tanpa seorang pun mengetahui nya.

Itu benar-benar gila.

Satu-satunya sumber cahaya yang ada berasal dari kristal spiritual yang bercahaya, membuat suasana kota bawah tanah ini sangat sakral dan tidak tersentuh.

Bang!

Lior mendarat dengan sempurna di atas sebuah platform.

Dia menyebarkan persepsi spiritual nya sejauh ratusan meter dan tidak menemukan adanya tanda-tanda kehidupan.

Setelah memastikan semuanya aman, dia mengangkat kedua tangannya sejajar dengan dada, dan menunggu sesuatu jatuh dari langit.

Pap-

Lior menangkap Irielle dengan gendongan ala tuan putri.

"Terimakasih, Suami. Kau memang dapat diandalkan."

"Tidak masalah."

Irielle turun dan berkeliling dengan mata berbinar, sementara Lior hanya berdiri diam dan menunggu sesuatu jatuh lagi dari langit.

"Uwaaa~ tangkap Aku, Tuan!"

Pap-

"Hehe~ terimakasih Tuan."

Lior mengangguk dan tersenyum.

Mei Yanyan memelompat turun dan mulai berkeliaran dengan mata menyala-nyala.

Dia tidak bisa menyalahkan antusiasme anak itu, mengingat dia menjadi korban pengurungan rumah oleh kakeknya.

"Sial, kenapa Aku membuat Penatua An Lan terdengar seperti seorang penjahat..."

Tapi itu masuk akal juga, karena dia adalah cucu satu-satunya Penatua An Lan. Dia hanya tidak ingin Yanyan terluka lagi oleh ingatan masa lalu nya.

"Hah..."

Lior mendesah singkat.

Dia berjalan mengikuti tanda yang ditinggalkan oleh Luo Ren yang dia temukan melewati persepsi spiritual.

Ternyata, platform tempat dia berdiri adalah arena duel yang sangat besar di tengah kota.

Karena tidak jauh berbeda dengan yang ada pada saat ini, dia turun dan pergi.

"Apakah Luo Ren ada disana?"

Diujung timur kota, sebuah kastil berdiri dengan megah.

Lior berjalan melewati jalan yang di paving dengan batu berpola. Ini menunjukkan seberapa kayanya kota ini sebelum kejatuhannya.

Beberapa bangunan tinggi juga masih eksis dan tidak mengalami banyak kerusakan, membuat kemungkinan restorasi dimasa depan dimungkinkan.

Gerbang kastil setengah terbuka oleh lubang menganga di tengahnya. Lior masuk melewatinya.

Setelah berjalan beberapa ratus meter dan menaiki ratusan anak tangga, dia akhirnya sampi di depan pintu raksasa kastil.

Lior membuka pintu kastil dan menemukan aula besar dengan singgasana emas berornamen naga tanpa kepala.

Persepsi spiritual Lior tersebar dan menyelimuti aula besar, sesuatu tampaknya menghalangi persepsinya saat ini.

"Luo Ren, apa yang ada dibalik dinding itu?"

Suara Lior bergema melalui aula.

Diatas singgasana, Luo Ren duduk dengan penuh gaya.

"Mau melihatnya?"

Luo Ren bangkit dari singgasananya dan berjalan menjauh, dia berbalik dan menatap dinding dibalik singgasana dengan dingin.

Kekuatan spiritual berwarna biru tua berkumpul di ujung tangan kanannya dan terkonsentrasi secara maksimal.

Swish—

BOOOM!

Detik berikutnya, lima cakaran raksasa menutupi seluruh aula dan menghancurkannya dengan kejam.

"..."

Lior tidak bisa berkata-kata.

Bahkan singgasana emas juga musnah tanpa sisa.

"Fuck... yang kau hancurkan adalah uang, bajingan."

Getaran menyusul serangan Luo Ren.

Sekarang, kastil menunjukkan tanda-tanda akan runtuh.