Ini cerita transmigrasi tentang Aurora yang sedang menyelesaikan pekerjaannya tapi malah masuk ke tubuh orang lain.
Dia pergi bukan karena tertabrak tapi karena seseorang telah memanggilnya.
***
Mampir jiga di Ig otor ya @novel_shasha Meiysha delvano untuk melihat wajah-wajah nya hehe💞🤍🍼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meiysha_Delvano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
Happy Reading 💞🍼
________
Di kediaman Alexander's :
Di dalam kamar saat ini tengah ada seorang gadis yang sedang menyibukkan dengan tas besarnya.
"Eh telepon bang Lucas deh udah lama"
🧑🎄 (Lucas Santa Claus Bom)
📞 Panggilan masuk
'iya rora kenapa Abang lagi sibuk nih bentar banyak kerjaan nanti malam saja ya'
Telepon di matikan eh Lucas, Grizella hanya mendengus saja.
"Yaudah kalo begitu lanjut kemas kemas lagi aja deh" Gumamnya.
Zella memasukan 2 buah baju, Alat mandi, Alat Makeup, Alat makan, Karpet yang mudah di lipat itu, Bantal kecil lalu selimut yang tadi dia baru beli.
Jangan lupa dia membawa beberapa obat cadangan, kamera kecil, Tripod pun dia bawa untuk memfoto saat aktivitas nya di sana.
"Siap oke aku lanjut tidur aja deh baru pukul 15.26 nanti pukul 4 tan bangun gumamnya".
..
Sedangkan di kantor :
"Tumben Lexa tidak menelepon atau chat" Gumam Daniel sambil mondar-mandir di depan meja kerjanya.
"Coba telepon" Daniel mencoba menghubungi no Grizella.
👸 (My Princess❤️🔥)
Sa (√)
..
"Ceklis satu kalo pun di telpon pasti tidak di jawab" Oke Daniel Hanya bisa bicara panjang x lebar itu saat bersama Grizella and ketika dia sedang sendiri ya.
tok tok tok
Cklek
"Tuan Permisi ada tamu" Anggun sang sekertaris tiba-tiba masuk dengan seseorang yang menunggu di luar "Masuk" Jawab Niel sambil membenarkan stelan jas nya
"Baik tuan, kalo Begitu saya izin pamit permisi"
"Selamat Siang Tuan Daniel"
"Siang Tuan Dirgantara" Jawab Daniel dengan datar tanpa ekspresi.
"Jadi begini tuan Daniel, kedatangan saya kemari ingin bekerja sama dengan perusahaan mu apa bisa" Tanya Tuan Dirgantara harap harap cemas.
"Apa keuntungan untuk perusahaan saya nanti kedepannya" Tanya Daniel dengan datarnya.
...
Sedangkan di kediaman Alexander's saat ini Grizella tengah ada di dapur dia akan membuat makanan Indonesia dengan resep dirinya.
"Pengen yang pedas-pedas apa ya kira-kira" Dia tengah berpikir sambil melihat lihat bahan yang ada.
"Ah apa aku bikin seblak aja ya em iya kayanya bagus kalo aku bikin seblak, seblak spesial".
Grizella sedang memetik cabai nya untuk di ulek dengan bawang-bawang nya. Karena tidak ada kerupuknya dia mengganti nya dengan yang lain untung mie ada.
"Cabai nya harus banyak biar pedas wah".
..
*otor : Eh ror rumah kaya nya sepi kemana, and tuh duo pembantu yang super cerewet kemana mereka.
👶🍼 : Mereka ada hanya sebagian yang pergi, Niel, daddy, mommy, sedang bekerja, kalo ketiga anaknya ada mungkin di kamar.
👶🍼 : Untuk duo Pembantu itu 'i don't know*.
..
"Lexa kamu lagi membuat apa seperti nya enak" Denis muncul di belakang sambil melihat ke arah kuali seblak yang bewarna merah itu.
"Seblak apa kamu mau" ucap Zella sambil mengaduk-aduk Seblak nya tanpa melihat ke belakang.
"Kenapa warna nya begitu merah pasti itu pedas sekali ya" Tanya Denis sambil bergidik ngeri melihat seblak yang begitu merah pekat.
"Em ini memang pedas tapi kamu coba saja siapa tahu menurut lidahmu tidak begitu pedas"
"Lah pedas ya pedas lah" Ucapnya dengan mengambil minum di kulkas.
"Siap, Ambilkan aku mangkok yang besar" Suruh Zella pada Denis, Denis yang kebetulan dekat dengan rak dia mengambil mangkok lalu memberikan pada Zella.
"Nih"
"Oke thanks" Dia memasukkan seblak nya kedalam mangkok yang besar untuk di makan bersama, lalu mengambil sendok dua untuk dirinya dan Denis.
"Ayo coba" suruhnya saat melihat Denis yang hanya melihat ke arah makanan itu.
"Ini beneran pedas"
"Seblak ya sudah pasti pedas, sudah coba saja kamu pasti suka" Baru satu suap Denis sudah kepedasan.
"🐶🐷🐵🦭" Umpatnya
"Kenapa pedas" Yaampun sudah kelihatan dia kepedasan masih bertanya juga dasar si Rora as Zella.
"Iyah ini benar-benar pedas anjir, sumpah sangat tidak cocok untuk lidah dan perutku yang sensitif ini" Teriaknya.
"Oke tunggu sebentar"
Zella pergi kearah dapur untuk membuat minuman segar untuknya dan sang kembaran.
Saat sedang membuat minuman tiba-tiba kepalanya mendadak pusing bahkan sampai keluar darah dari hidungnya.
"Astaga apa yang terjadi" Ucapnya dengan mengelap darah di hidung nya dengan buru-buru takut terlihat oleh Denis berabe nanti bisa-bisa nanti dia lapor pada Daniel.
"Semoga tidak terjadi apa-apa" Gumamnya setelah selesai dia membawa minuman itu kedepan.
Saat sampai ke depan disana ada Mahen kakak keduanya, sedang makan seblak dengan lahap bersama Denis.
"Dih sapa tadi yang bilang tidak cocok dengan perut dan lidah" Sinisnya dengan melirik sinis kearah Denis.
"Hehe tadi kan pedas tapi kalo lama-lama enak juga" Cengir nya.
"Lexa ini makanan apa, namanya sumpah!! enak banget tahu" Cerocos Mahen sambil menghabiskan seblak nya.
"Ini seblak, Bang, kak ini yang bikin Lexa loh kenapa kalian yang menghabiskan nya" Pundung nya dengan bibir cemberut dan tangan di lipat.
"Eh em Sorry yaudah nih masih ada buat kamu aja" Ucap Mahen dengan sedikit bersalah sambil melirik ke arah sang adik (Denis) yang ditatap pun hanya bisa bersalah juga.
"Sudahlah kalian saja yang habiskan" Jawab Lexa sambil membuka ponselnya yang tadi mati.
"Tidak apa-apa" tanya Denis "hmm" Zella hanya bergumam saja.
"Astaga" Teriak Alexa
"Ada apa" panik mereka berdua
"Aku lupa kalo tadi berangkat bersama Daniel tapi aku malah pulang sendiri dengan mobil ku, bahkan dia menelpon ku tapi tidak ku angkat" Heboh Alexa
"Cih ku kira apa, ya mungkin nanti pas pulang dia akan menanyakan kenapa kamu tidak mengangkat telpon dari nya" Jawab Denis malas.
"Ihh kasih solusi ke supaya dia nanti gak marah, semoga nanti pas pulang Niel tidak marah"
" Kalo pun marah pasti Lo bakal dapat hukuman" Jawab Mahen.
"Hukuman? Hukuman apa" tanya polos Zella, Mahen dan Denis saling tatap lalu.
"Hukuman ranjang" Jawab mereka berdua "KALIAN!!" Teriak Alexa "Run Mahen Runn" Teriak Denis ke arah sang kakak Terjadi kah aksi kejar-kejaran antara adik kakak yang sudah lama menghilang. (Maksud? nanti otor jelaskan deh).
Sedangkan di arah tangga ada Sindi sambil melihat ke arah mereka bertiga yang sedang bercanda dan mengobrol.
"Alexander's Lo bisa tertawa sekarang bisa bahagia tapi tidak dengan nanti, ada kalanya Lo akan menderita sama seperti dulu" Setelah mengatakan itu dia pergi ke kamarnya lagi.
**
**Annyeong👋 ramein ya cerita ini, kalo misalnya ada kesalahan dalam kata atau apapun itu komen ya di colom comentar💞✨
Janlup Like, Komen, and minta vote nya ya biar otor semangat💪 oke byy see you again✨💞🍼**