NovelToon NovelToon
Aruna Dan Cintanya

Aruna Dan Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Namanya Aruna Azzahra, gadis cantik dengan impian sederhana

Cintanya pada seorang pria yang ia pikir bisa membawanya hingga ke Jannah nyatanya harus ia kubur dalam-dalam


Aruna harus hidup dengan pria menyebalkan dan minim ilmu agama. Aksa Biru Hartawan nama yang bahkan tidak ingin didengar olehnya

Bagaimana Aruna menjalani hari-harinya menjadi istri seorang Biru? atau akankah cinta itu datang tanpa mereka ketahui

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH DELAPAN

Kamu bawa Hp?"

"Iya ada"

"Saya boleh pinjam kan?"

"Tentu tuan, ini!" Pelayan itu merogoh saku seragamnya lalu menyerahkan sebuah benda pipih pada Biru

Biru dengan cepat mengetik nomor pada ponsel itu sebelum sang mama tau apa yang ia lakukan

Telepon dijawab setelah dering ketiga, namun Biru dibuat bingung karena yang menjawab adalah seorang pria "Halo!"

Biru melihat lagi layar ponselnya, itu memang nomor milik Aruna, tapi ini suara siapa? Pria itu bahkan masih diam saja

"Halo! Ini siapa sih" gerutu suara pria diseberang telepon

"Ini siapa? Ini nomor calon istri saya!" Sentak Biru

"Astaga Biru! Apa nggak bisa nunggu dua hari lagi!"

"Mas Raffi?" Biru mengerutkan keningnya saat tau bahwa yang menjawab adalah calon kakak iparnya

"Iya memang kamu maunya siapa?" Ketus Raffi

"Kenapa Hp Aruna ada sama mas?" Tanya Biru bingung

"Bapak suruh hp Aruna disita, katanya biar kalian nggak melanggar!" Terang Raffi

Biru menghela nafas panjang rasanya percuma saja berjuang dengan meminjam ponsel milik pelayan seperti ini, hasilnya tetap sama karena Aruna juga memiliki nasib yang sama

"Ini! Makasih" setelah sambungan telepon terputus, Biru menyerahkan kembali ponsel milik

"Sama-sama tuan!" Wanita itupun menunduk dengan hormat lalu keluar dari kamar sang majikan

"Nyebelin banget!" Pria itu lalu mengubah posisinya dari semula duduk kini berbaring, ia sudah kehilangan selera makan hingga memutuskan untuk tidur

***

Hari bahagia itu akhirnya tiba, sebuah ballroom hotel bintang lima dipusat kota menjadi saksi betapa mewah dan meriahnya pesta pernikahan seorang putra konglomerat yang menjadi salah satu orang terkaya di negeri ini diselenggarakan

Tamu-tamu dari berbagai kalangan mulai berdatangan, sahabat-sahabat Biru dan Aruna juga turut hadir

Biru duduk didepan pak Firman dengan dibatasi sebuah meja, menggenggam tangan pria paruh baya itu dengan sedikit gemetar sepertinya pria itu lebih memilih untuk melakukan presentasi saja

"Saya terima nikah dan kawinnya Aruna Azzahra binti Firmansyah dengan maskawin tersebut tunai" lantang dan dalam satu tarikan nafas, pria itu dapat bernafas dengan lega saat semua orang meneriaki kata sah

"SAH"

"SAH"

suara-suara itu memenuhi seisi ballroom hotel hari itu, membuat Biru tersenyum penuh kelegaan, sungguh ia tak pernah merasakan hal seperti ini

Ia menunggu dengan tidak sabar, menunggu calon istri ah tidak, istrinya untuk keluar entah seperti apa wajahnya kini, hampir dua minggu keduanya tak bertemu bahkan sekedar mendengar suaranya saja tidak

Manik coklat pria itu memandang satu arah, ada seorang wanita berjalan mendekat dengan diapit oleh dua wanita lainnya

Dari jarak beberapa meter lagi Aruna dapat melihat seorang pria tampan yang terlihat begitu gagah hari ini dengan balutan beskap berwarna putih

Tidak ada yang bisa dilakukan wanita cantik itu lagi, kesehatan sang ayah menjadi alasan utama mengapa ia menerima pernikahan ini terlebih syarat yang diberikan sang kakak bahwa ia harus bisa membuktikan bahwa Biru bukan pria baik juga gagal,

"Jika memang kita berjodoh dan namaku yang tertulis di Lauhul Mahfudz milikmu maka insyaallah kita akan dipertemukan lagi setelah dua tahun" ucapan Yusuf kala itu masih terekam jelas dibenaknya

Aruna merasa menjadi orang paling jahat didunia, jangankan dua tahun ia bahkan menikah hanya beberapa bulan saja setelah perginya Yusuf hari itu

"Maafin Runa kak Yusuf!" Lirih Aruna

Biru terpaku, matanya bahkan tak berkedip, jangan lupakan mulut menganga yang mungkin bisa saja kemasukan lalat

"Cantik!" Pujinya pada wanita cantik dengan balutan kebaya modern berwarna putih dan rok lilit batik dengan dilengkapi siger dengan hiasan bunga melati menghiasi kepalanya

Aruna menunduk, menyembunyikan rasa gugupnya pujian yang diberikan Biru membuatnya tersipu

"Ayo sekarang tukar cincin!" Ujar seorang wanita yang merupakan pembawa acara pada hari ini

Biru meraih kotak kaca dimana didalamnya terdapat dua cincin yang merupakan cincin pernikahan keduanya, dengan sedikit gemetar ia memasangkan sebuah cincin berlian dijari manis Aruna wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya, lalu Aruna juga melakukan hal yang sama dengan tangan yang sama gemetarnya

Sesuai arahan, Aruna lalu mencium punggung tangan pria yang adalah suaminya itu dan dibalas dengan satu kecupan di kening oleh Biru

Jika siang hari digelar dengan sedikit intimate dengan hanya melibatkan orang-orang terdekat malam harinya sedikit berbeda, acara resepsi yang diselenggarakan ditempat yang sama dengan mengusung tema internasional

Kedua mempelai tampil begitu mempesona, Aruna dengan gaun putih menjuntai berwarna putih tulang dan hijab dengan warna senada jangan lupakan mahkota indah di kepalanya

Sementara Biru begitu gagah dengan balutan tuksedo berwarna senada dengan Aruna dan sebuah dasi kupu-kupu berwarna hitam

Keduanya berdiri menyalami tamu yang hadir malam itu, sedikit lelah memang namun semua itu juga membuat keduanya bahagia

"Kamu duduk disini aja! Mas mau nemuin tamu sebentar!" Ucap lembut Raffi pada Mutiara yang memang sudah sangat terlihat lelah

"Iya mas!"

Mutiara duduk, sambil sesekali ia elus perut buncitnya. Semakin dekat dengan hari persalinan membuat Mutiara sering sekali merasa lelah terlebih hari ini memang sangat menguras tenaganya

Wanita cantik itu menikmati minuman yang tadi sudah disiapkan Raffi untuknya. "Mas Raffi mana ya?" Wanita itu celingukan mencari keberadaan suaminya, ia sepertinya sudah tidak kuat lagi berada di acara pesta seperti ini. Mutiara ingin meminta Raffi membawanya kekamar saja untuk beristirahat tanpa ia sadari ada sepasang mata yang kini menatapnya dari jarak yang sedikit jauh

"Aku kekamar sendiri aja kali yaa? Nanti kirim pesan aja sama mas Raffi" gumamnya lalu dengan sedikit kesulitan bangkit dari duduknya

Ia berjalan menuju kamar yang sebelumnya sudah disiapkan oleh keluarga Hartawan, semua anggota keluarga diberikan satu kamar agar dapat beristirahat

Mutiara berjalan dengan sedikit kesulitan, sejak siang tadi memang perutnya terasa kram. Baru saja keluar dari lift dan kamarnya masih berjarak beberapa meter lagi, ia dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba menarik lengannya

"Mutiara tunggu!" Wanita itu membeku, wajahnya seketika berubah pias pria itu? Bagaimana dia bisa berada disini pikir Mutiara

"Adrian?" Wanita itu tersentak, dadanya bergemuruh ia tak pernah membayangkan bahwa hari ini akan bertemu lagi dengan pria pengecut dari masa lalunya

"Mutiara! Aku kangen sama kamu" apa tadi? Apa Mutiara tidak salah dengar? Setelah penghianatan nya beberapa tahun lalu dia kembali dengan mengucap kata rindu

"Maksud kamu apa Adrian? Aku nggak ngerti!" Wanita itu melepas dengan paksa cekalan tangan pria itu

"AKU MINTA MAAF RA!"

1
Rita Rita
sebiru cinta ku Runa kata Biru. Biru udah bucin dan posesif.
Riry Kasyry Lily
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!