Ayuna begitu mencintai suaminya, meskipun selama pernikahan ia tak pernah menikmati hasil kerja suaminya. Seiring berjalannya waktu, Ayuna akhirnya menggugat cerai suaminya. Mampukah Ayuna jauh dari pria yang sangat dicintainya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Keduapuluhdelapan
Seminggu berlalu, acara pesta pernikahan Rere dan Dicky pun dilaksanakan. Teman sekaligus sahabat Ayuna akhirnya menikah. Dengan hati senang sekaligus bahagia, Ayuna turut hadir dalam acara tersebut. Dirinya lebih dulu datang sebelum orang tua dan adiknya.
Tak lupa juga Affandi yang merupakan atasan tempat Dicky itu bekerja. Meskipun ia tidak datang bersama Ayuna tetapi mereka tetap bertemu dan melakukan swafoto dengan kedua pengantin.
Jam 12 siang, akhirnya kedua orang tuanya Ayuna dan Aditya serta Melissa datang ke acara resepsi. Affandi juga menyapa keluarganya Ayuna.
"Kak Affan?"
Ayuna, adiknya beserta kedua orang tuanya menatap Melissa dan Affandi secara bergantian.
"Melissa? Di sini juga?" tanya Affandi.
"Hmm, Tante, Om, Aditya, Kak Yuna, dia ini Kak Affandi kakak sepupu aku," jawab Melissa.
"Oh," ucap Aditya dan Ayuna serentak.
"Aku keponakan papanya Kak Affandi," jelas Melissa.
"Pantas saja di acaranya Rita, Tante tidak pernah melihatmu," kata Irene.
"Setiap acara Tante Rita dan Om, keluarga sering diundang. Cuma kebetulan kita tidak bertemu, Tante." Jelas Melissa agar bakal calon mertuanya tak berpikiran jika hubungan dirinya dengan ibunya Affandi tidak baik.
Tante Rita manggut-manggut paham.
"Kenapa bisa kenal Kak Ayuna?" tanya Melissa.
"Mereka dijodohkan!" ceplos Aditya membuat Ayuna memukul pelan lengan adiknya.
"Enggak, bukan begitu. Kami pernah bertemu di restoran. Pengantin pria karyawan Affandi dan juga teman sekolahku," jelas Ayuna agar tak salah paham.
"Kalau kalian menikah, aku juga tidak masalah. Malah aku makin senang," kata Melissa.
"Nah, apalagi Melissa juga sudah merestui," ucap Irene.
"Mama bicara apa, 'sih?" Ayuna tampak malu-malu.
"Tante, Om, ayo makan. Nanti saja kita lanjut mengobrolnya," Affandi menghentikan pembicaraan mereka supaya tidak membahas tentang perjodohan.
-
Jam 2 siang, sejam setelah keluarga Ayuna pulang. Romi dan Stella datang menghadiri acara resepsi pernikahan Rere dan Dicky. Kehadiran Romi membuat Ayuna dan kedua mempelai tampak heran.
"Siapa yang mengundang dia ke sini?" tanya Rere kepada suaminya di panggung pelaminan dengan suara berbisik sembari menatap ke arah Romi dan Stella yang sedang menyapa keluarganya Dicky.
"Aku tidak tahu, aku tak mengenal mereka," jawab Dicky.
"Masa 'sih, kamu yakin tidak kenal. Jelas-jelas ini acara kita tidak mengundang banyak tamu," kata Rere. Ya, mereka hanya mengundang keluarga besar, beberapa tetangga dan teman dekat.
"Iya, aku tidak kenal." Dicky berucap dengan yakin.
"Mungkin sepupu jauh," tebak Rere.
"Tidak mungkin. Aku sangat hapal siapa saja sepupuku di kota ini. Walaupun dia dari luar kota, pasti jauh-jauh hari mereka sudah datang," ujar Dicky.
"Aneh juga, ya!" Rere masih bingung.
Sementara itu, Ayuna juga merasa heran dengan kehadiran mantan suaminya. Karena dirinya tak merasa mengundang dan ia yakin Rere juga akan melakukan hal sama.
"Itu mantan suami kamu, 'kan?" tanya Affandi yang tiba-tiba berada di samping Ayuna.
"Iya," jawab Ayuna singkat.
"Dengan siapa dia? Apa calon istrinya?" tanya Affandi.
"Entahlah, aku juga tidak tahu," jawab Ayuna.
"Terus kenapa dia ke sini? Apa Rere mengundangnya?" tanya Affandi lagi.
"Tidak mungkin. Aku yakin pasti perempuan yang dibawanya itu masih ada hubungan keluarga dengan Dicky," jawab Ayuna.
"Mungkin saja," ucap Affandi setuju. "Kamu tidak cemburu melihat mereka?" lanjutnya bertanya.
"Diih... cemburu? Buang-buang waktu, buat apa cemburu? Aku juga yang menggugatnya, lagian aku tidak menyesal berpisah darinya," kata Ayuna.
"Apa kamu terlalu membencinya?" tanya Affandi. "Kata orang kalau terlalu benci berarti masih menyimpan rasa," lanjutnya sebelum Ayuna menjawab pertanyaannya.
"Tidak. Aku sudah menganggap dia menghilang dari kehidupanku dan aku berharap tak menemukan pria seperti dia!" kata Ayuna.
"Memangnya dia seburuk apa sehingga kamu ingin menghilangkan semuanya di hati?" tanya Affandi penasaran.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" protes Ayuna.
"Aku hanya bertanya saja," kata Affandi.
"Aku malas menceritakannya, apalagi ini pesta pernikahan Rere dan Dicky. Buat suasana hatiku berantakan saja!" kesal Ayuna kemudian berlalu. Ia tak suka Affandi menanyakan masa lalu tentangnya, ia hanya tak mau kelakuan buruk Romi diikuti bakal calon suaminya. Meskipun, dia tidak tahu apakah Affandi adalah jodohnya atau bukan. Dia hanya ingin menjaga-jaga dan menutup aib mantannya.
jangan-jangan ibu mertua nya temannya Ayuna.. kalau gak salah ibunya Diki atau siapa dehh di bab sebelumnya 😂
Wahh.. main belakang mereka!! 🤨
lanjutttt terus Mam 🤩💪💪