Kirana perempuan yang di paksa kuat oleh keadaan,dia selalu merasa tidak adil dengan hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azelll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Di tengah makam seorang perempuan tengah menangis,ia bercerita tentang dirinya karena dunia yang tak adil dia menangis menumpahkan semua rasa sakitnya disitu amarah,kesal,lelah bercampur jadi satu rasanya ingin sekali mengakhiri ini semua tapi takdir memaksa untuk terus tersiksa di dunia ini.
"Aira lelah,kenapa semua tidak ada yang berada di pihak aira,lelah sekali rasanya hidup seperti ini di bumi mereka membunuh aira hidup-hidup apa yang bisa aku lakukan,aku hanya bisa diam mendapatkan semua itu lelah sekali rasanya diri ini tapi harus di paksa kuat tolong bawa aku bersamamu."tangis aira yang sangat pilu.
"Kenapa takdir aku harus kaya gini,aku gamau takdir aku kaya gini aku gasuka,tapi seberapa keras pun aku nolak takdir ini itu gada gunanya gabakalan ada perubahan aku berharap nanti aku mati dengan keadaan yang baik."
Begitu sakitnya jikalau kita di tinggalkan dengan orang yang kita sayang,orang yang selalu ada untuk kita selalu melindungi kita bagaimana pun keadaan rasanya ingin bangun dari mimpi buruk ini sialnya ini bukan mimpi buruk melainkan kenyataan buruk yang harus di terima.
Kini aira berada di pantai jarang sekali dia ke pantai mau ke pantai pun tidak ada yang bisa menemani hanya dirinya yang ada untuk dirinya seseorang,orang lain tidak ada yang benar-benar peduli dengan dia,dia merasa tenang tidak ada gangguan yang lain semua masalah seperti keluar sementara dari pikirannya lelahnya langsung seperti menghilang.
Gue perharap gue pergi dengan setenang ini suatu saat nanti .
Sudah merasa tenang aira pergi latihan balet karena hari ini jadwal balet,mau jadwal atau tidak dia akan pergi setiap hari akibat kekangan dari ayahnya yang menjadi penari balet yang bagus dan pintar,rasanya memang tidak enak jika terlalu di harapkan tinggi-tinggi oleh orang tua.
"Tumben telat ra."ucap luna
"Gue tadi ada urusan bentar."ucap aira
"ehh katanya besok pada mau mendaki loh,lo mau ikut ga?."luna berharap agar aira mau ikut
"Gue gatau soalnya gue banyak kesibukan,dan lo taukan gimana bokap gue."ucapnya sambil pemanasan
"Yah gue berharap banget lo pergi deh,kan gaseru kalau gada lo."ucap luna
"Liat aja ntar."ucap aira
Kini aira tengah melakukan gerakan berputar begitu indah jika dilihat ciptaan tuhan satu ini,namun sayangnya takdir yang di ciptakan untuk nya membuat semua orang sedih atau kasihan melihatnya.
Selesai latihan aira pulang kerumah,di rumah tampak ada kakaknya tengah menonton di ruang tamu,kakaknya menatap aira lalu kembali menonton, aira menatap kakaknya merasa ini tidak adil kakaknya enak-enak menonton atau melakukan apapun yang dia mau,sedangkan aira nonton pun tidak di bolehkan,bukannya keterlaluan sekali?mau bagaimana lagi jika ayahnya memang ber watak seperti itu,pulang latihan balet dia tidak langsung istirahat tapi harus belajar dulu untuk pekerjaan sekolah,memang lelah tapi mau bagaimana lagi memang jika seperti itu tuntunan untuk menjadi anak sempurna sempurna pun rasanya tidak cukup untuk papanya mungkin badan nya harus keras seperti baja baru papanya mengapresiasi dirinya.
"Gue gabisa banget buat fokus,gue lelah banget."Gumamnya
Krekk
Pintu kamar terbuka terlihat papanya sedang berjalan menghampiri aira dan tiba-tiba memukul kepala aira dari belakang,entah apa lagi kesalahannya hari ini.
Jangan lupa like,komen,vote nya teman-teman