Gadis Penyumbang Asi

HAPPY READING

Saat ini aku dan Kay sedang dalam perjalanan menuju kediaman rumah Kayla, namun aku memutuskan jika akan mampir sebentar kesuatu tempat untuk mengisi perutku yang terasa lapar, dan Kay juga menyetujui nya, aku pun langsung mencari cafe terdekat, setelah menemukannya aku langsung berbelok dan mencari tempat parkir untuk mobilku, setelah memarkirkannya kami langsung turun dan masuk menuju cafe tersebut, setelah memesan kami makan dalam diam, namun sesekali aku melirik gadis yang terlihat sedang fokus menikmati makanannya itu, ingin rasanya lebih lama bersama dengannya disini, namun belum lagi aku selesai dengan hayalanku tiba-tiba gadis itu mengatakan jika dirinya sudah selesai makan dan menyarankan agar cepat segera pulang, dengan alasan takut jika ibunya khawatir. Akhirnya kami pun langsung keluar dari cafe itu, saat kami melangkah menuju parkiran aku mendengar suara seseorang memanggil nama gadis yang sedang bersama ku itu, kami pun langsung menoleh keasal sumber suara.

Dia kan laki-laki itu? laki-laki yang ku lihat sering bersama dengan Kay. pria itu melangkah mendekati kami, dan bertanya seolah mencurigai kekasihnya sedang berselingkuh denganku, dan tentu saja kami menyangkalnya, karna memnag dugaannya itu salah besar, kulihat wajahnya yang tak suka melihat keberadaanku dan aku sama sekali tak perduli hingga saat pria itu meminta agar Kay pulang bersamanya, tentu aku langsung bersuara dan tidak mengijinkannya, namun pria itu malah membentakku dan mengatakan jika jangan mencampuri urusannya bersama pacarnya, sebenarnya sejak awal aku sudah menduganya jika mereka berdua memang ada hubungan, namun itu bukan alasan baginya untuk membawa Kay pergi bersamanya saat ini, aku tak akan membiarkannya, jarna bagiku Kay adalah tanggung jawabku saat ini, karna memang sejak awal aku yang mengajaknya pergi bersamaku, aku pun langsung mengatakan pada Kay dengan membawa nama orangtuanya, dan juga menyuruhnya untuk memberi pengertian pada kekasihnya yang posesif itu, setelah itu aku meninggalkannya masuk kedalam mobil, lebih tepatnya menunggunya masuk kemobil setelah bicara pada pria itu karna aku terlalu malas menghadapi laki-laki yang terlalu kekanak-kanakan seperti nya. Ku lihat Kay bicara dengan laki-laki itu, entah apa yang mereka bicarakan aku pun tak tau, dan tak mau tau, tak lama Kay pun masuk kedalam mobil, tanpa banyak bicara kami pun langsung meninggalkan tempat itu, disepanjang perjalanan ku lihat Kay terus memejamkan matanya, aku pun tak ingin mengganggunya, hingga tak terasa mobil kami akhirnya sampai didepan rumah nya.

Aku memanggil namanya dan mengatakan jika kami sudah sampai, namun dia diam saja, lalu aku kembali memanggilnya hingga berulang kali, namun tetap saja gadis itu tak merespon panggilanku, aku jadi kesal sendiri, apa dia ini tidur apa pingsan sih, kok kebo amat, pikirku akhirnya aku melepas seatbelt milikku, berniat membangunkannya dengan mengguncang tubuhnya lebih kuat, namun saat melihat nya tidur dengan sangat lelap aku merasa tak tega, entah kenapa setiap berdekatan dengan gadis ini selalu membuat jantungku berdegup dengan kencang, bukan hanya sekali saja aku mengalaminya, namun setiap berdekatannya aku selalu merasakannya, bahkan belakangan ini aku juga selalu merindukan gadis ini, apa itu artinya aku jatuh cinta dengannya? Karna jujur saja perasaan yang sama juga pernah ku alami dulu saat masih bersama dengan istriku Maya.

Aku terus memandangi wajahnya yang tak akan pernah membuat ku merasa bosan, aku mengangkat tanganku dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantiknya,tak lupa aku juga melepaskan seatbelt yang ia gunakan dengan satu tanganku, seolah tak mau turun, tanganku terus dengan lancangnya menyusuri wajah putih nan lebut gadis itu, dari mulai mata, hidung dan terakhir dibibir tipisnya yang ranum miliknya, oh sungguh sangat menggoda sekali bibir ini, rasanya ingin aku mengecupnya, dan ternyata pikiranku dengan reaksi tubuhku ternyata sejalan, mungkin lebih tepatnya setan cinta yang mulai merasuki tubuhku hingga aku dengan beraninya mengecup bibir milik Kay yang sedikit terbuka itu, manis, itu yang kurasakan, setelah kurasa Kay tak merasa terganggu dengan perbuatanku, aku pun mulai berani men*ciumnya lebih dalam, bahkan sedikit me*lu*matnya, sensani ini sangat berbeda, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, bahkan dengan Maya sekalipun, rasanya membuatku tak ingin berhenti melakukannya, namun pikiranku masih waras aku yang takut Kay bangun langsung menarik diri dan kembali pada posisi dudukku, aku memegangi degub jantungku seolah terpacu seakan ingin melompat keluar dari dadaku, apa aku benar-benar sudah jatuh cinta pada gadis ini? tapi kenapa secepat ini? hanya dalam waktu kurang dari seminggu, rasanya ini sungguh mustahil, ini benar-benar gila, dan tidak masuk akal, begitulah pikiranku saat ini, namun aku akan memastikan nya lagi setelah ini.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Prov author

Kay melenguh dalam tidurnya, gadis itu terlihat membuka matanya perlahan, sambil merentangkan tangannya keatas.

'' Hooaamm, Kay menguap dengan lebarnya, sepertinya gadis tersebut belum sadar jika saat ini dirinya masih berada didalam mobil.

'' Enak tidurnya??'' terdengar suara bariton yang tiba-tiba mengagetkannya.

'' Mas Wildan?'' pekiknya sambil menatap lelaki itu dengan mata melotot.

'' Kenapa? apa seempuk itu mobilku hingga membuatmu tidur sampai selama ini.'' ucap Wildan datar. Namun dalam hati ia bersorak saat mendengar Kay memanggilnya dengan sebutan mas tanpa diminta.

Kay melihat jam yang ada dipergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul setengah delapan malam, itu artinya hampir satu jam ia tertidur didalam mobil tersebut.

Kay meringis sambil menatap tak enak hati pada lelaki yang saat ini menatapnya dengan pandangan datar.

'' Maaf kan saya, tapi salah anda sendiri, kenapa tidak langsung membangunkan saya,coba? jadi jangan salahkan saya jika saya tidur dengan waktu yang lama.'' ucap Kay, yang memang merasa tidak sepenuhnya kesalahannya.

'' Yadudah kalau gitu saya masuk dulu, terimakasih karna sudah mengantarkan saya pulang.'' ucap Kay sambil membuka pintu mobil, gadis itu pun langsung turun dari mobil, Kay mulai melangkah menuju rumahnya, Kay merasa ada yang mengikutinya, membuatnya langsung berbalik, dan benar saja, ia melihat Wildan berada dibelakangnya saat ini.

'' Loh pak Wildan ngapain ikutin saya?''

'' Pak?'' ulang Wildan dengan dahi berkerut.

'' Iya, terus apa??

'' Bukannya tadi kamu memanggil saya dengan sebutan mas? apa kamu lupa?

'' Hah? masa sih? tidak mungkin pak, mungkin bapak salah dengar tadi.'' ucap Kay,

'' Oh ya? mungkin kau benar, saya yang salah dengar tadi.'' ucap Wildan yang tak ingin berdebat, karna percuma saja, pasti gadis itu tak akan mau mengakuinya

Sebaiknya pak Wildan pulang saja, sudah malam juga kan?

'' Kamu tenang saja, saya akan pulang setelah saya berpamitan dengan ibu mu.'' jawab Wildan

Terdengar helaan nafas panjang dari mulut gadis itu, namun Wildan tak memperdulikannya, ia tetap melangkah menuju rumah tersebut.

'' Assalamu'alaikum buk'' ucap Kay dan Wildan kompak.

'' Wa'alaikum salam,'' terdengar suara jawaban dari dalam.

'' Loh akhirnya kalian masuk juga? kirain ibu mau bermalam didalam mobil.'' ucap bu Sri, membuat keduanya saling pandang.

Bersambung