Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang pelindung
Jean terbangun terlebih dahulu dan langsung kaget saat ia melihat dada dengan otot keras yang ada di depannya. Jeandra mendongakkan kepalanya dan melihat wajah tampan di sana yang masih lelap dalam tidurnya. Ia langsung mengingat apa yang telah terjadi tadi malam
Pipi Jeandra langsung memanas dengan warna merah merona. Walau sudah beberapa kali melakukannya jeandra tetap saja measih merasa malu saat mengingat permainan panas mereka. Jeandra menyentuh jakun Azkara yang terlihat sangat menarik dari posisi Jeandra saat ini.
"kayanya jean beneran jatuh cinta sama suami jean ini.. Hehe" ucap Jeandra lirih namun masih terdengar oleh Azkara yang sebenarnya sudah bangun dari tadi hanya saja ia ingin tau apa yang akan di lakukan istrinya saat ia masih tertidur.
Jean berusaha bangun dan melepaskan pelukan suaminya namun saat sudah terlepas Azkara malah menarik lengan Jeandra dan membuatnya kembali terbaring, namun kali ini Jeandra berada di atas badan Azkara dengan wajah mereka yang saling menatap
"mas azka udah bangun..?" tanya Jeandra kaget
"udah... Kamu mau kemana..?"
"mau mandi mas, udah siang nih...."
"nanti aja dulu, hari ini libur kan, mas masih pengen peluk kamu" ujar Azkara yang mengeratkan pelukannya membuat Jeandra tak bisa bergerak
"sayang diem dulu kaya gini..," protes Azkara yang merasakan kaki Jeandra mulai menyentuh area sensitifnya
"ya abis nya mas azka ngga bolehin jean bangun. Jean mau bangun mas, mau mandi udah siang ini loh" jawab jean yang terus berusaha bergerak melepaskan dirinya
Azkara yang sudah tak kuat menahan pun menggulingkan badan Jeandra ke samping, dan kini Azkara berada di atas badan Jeandra yang menatapnya bingung
"kamu udah bangunin sesuatu yang lagi tidur sayang... Jangan salahin mas kalau mas ngga lepasin kamu pagi ini" bisik Azkara di telinga Jeandra membuatnya merinding dan baru sadar apa yang dimaksud oleh sang suami. Belum sempat Jeandra menjawab bibirnya sudah di bungkam oleh bibir sang suami.
Azkara dan Jeandra pun kembali mengulangi kegiatan suami istri mereka pagi ini..
.
"sayang... Sini duduk..." ajak Azkara saat melihat istrinya selesai berpakaian, setelah menyelesaikan ritual mandi nya
"kenapa..?" tanya Jeandra saat sudah duduk di samping Azkara dan menghadap Azkara
"mas cuma pengen kamu cerita lebih banyak lagi tentang diri kamu sayang" ujar Azkara
"lebih banyak gimana..?" Jeandra malah bingung dengan pertanyaan sang suami
"Ya... Sekarang ini mas tau ternyata kamu bukan hanya bekerja sebagai disainer, tapi sebagai owner butik juga, kamu yang berwajah imut kecil ini ternyata jago bela diri dan ternyata bisa tinju juga, dan semalam kamu bikin mas kaget plus bangga dengan hasil juara balapan. Identitas apa lagi yang harus mas tau tentang istri mas ini hemm..." tanya Azkara setelah membeberkan semua hal tentang sang istri
Jeandra terkekeh mendengarnya, padahal dia tak pernah menyembunyikan apa pun, hanya saja tak ada yang bertanya kepadanya.
"apa ya..." Jeandra mengetuk jarinya di dagunya dengan mata yang melihat ke atas "sebenernya ngga ada yang spesial sih menurut jean, semua yang jean lakuin ya emang itu yang jean lakuin kalau ada waktu luang. Sekedar hobby melepas stress aja sih sebenernya" jean menjeda omongannya " menjadi designer itu emang idah cita-cita jean sedari kecil yang sering melihat mama, jadi owner butik ya karena warisan. Bisa bela diri ya buat ngelindungin diri sendiri aja, soalnya jean ngga punya pegangan saat itu sampai jean di kenalkan sama tinju saat jean lagi dalam kondisi marah. selain tinju yang jadi sasaran jean saat melepas kesal sama penat ya jean suka naik motor aja" jelas jean panjang lebar
"dari cerita kamu, berarti kamu punya motor dong, terus mana sekarang apa masih di rumah papa?" tanya Azkara
"motornya udah di jual mas sama istrinya papa. Dia fitnah jean kalo jean kena pergaulan bebas jadi jean ikut kebut-kebutan. Dan di jualnya satu hari setelah jean di usir dari rumah" jawab Jeandra sambil mengingat motor kesayangannya, yang ia beli dengan hasil jerih payahnya sendiri.
Azkara menjepit kedua pipi Jeandra dengan ke dua tangannya sehingga mulut Jeandra tambah mengecil mirip paruh bebek
"istri mas ini sangat penuh dengan kejutan, bagaimanapun dan apapun kamu mas akan selalu bangga dan akan selalu ada di samping kamu sayang. dan kamu harus ingat kalau mas adalah orang pertama yang akan bela kamu saat kamu butuh pertolongan juga pembelaan" ucap Azkara di depan wajah Jeandra
Mata Jeandra berkaca-kaca mendengarnya. Selama ini hanya naomi yang selalu ada di sampingnya, mememani suka dan duka nya dan sekarang ada seorang pria dengan status suami menawarkan dirinya untuk melindungi Jeandra. Jeandra menyentuh tangan yang masih ada di pipinya dan mengangguk pasti pada suaminya.
.
"pa.. Azka kenapa jadi jarang pulang gini sih..? Emang nya sibuk banget ya di kantor..?" tanya mama azka pada suaminya, saat ingat anak lelakinya pulang paling ngga 1 minggu sekali
itu pun tidak menginap
"ngga tau ma, mungkin emang lagi sibuk" jawab papa azka menyembunyikan ke gugupan nya sambil membaca buku
"papa tau apartemen nya ngga? Mama mau ketemu sama azka pa" selidik mama, yang sebenarnya punya maksud lain.
"ngga tau ma, tujuan azka tinggal di apartemen kan supaya ngga di ganggu sama mama.lagian mama juga sih masih aja kepengen jodohin azka sama angel"
"ya habis nya azka udah ada di usia menikah pa, tapi ngga ada tanda-tanda deket sama cewe. Ya udah mama yang harus turun tangan" elak mama
"tapi bukan memaksa ma, yang mama lakukan malah bikin azka jauh kan dari kita, udah ngga usah jodohin azka lagi ma, biarin aja dia nyari orang yang di cintai sendiri. Lagian papa liat angel itu kurang sopan sama orang tua ma, berbeda sama Jeandra"
"mama cuma mau yang terbaik buat anak mama pa"
"yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik buat anak-anak ma, jadikan pernikahan dewi sebagai pelajaran kita kedepannya. Jangan sampai karena campur tangan kita mereka jadi merasakan trauma seperti yang dewi rasakan. Karena menikah bukan hanya sekedar materi tapi juga masalah hati, Bukan 1 minggu, bukan juga 1 bulan tapi sehidup semati ma" jelas papa panjang lebar pada sang istri
Mama pun terdiam mencerna ucapan suaminya.. Sedangkan papa hanya berharap istrinya bisa melepaskan anak lelakinya dan bisa menerima Jeandra cepat atau lambat
Harus bilang sama azka nih biar lebih hati-hati kalo ngga mau ketauan si mama. Atau nanti bujuk azka kali ya biar kasih tau statusnya yang menikah sama jean biar si mama ngga jodohin dia lagi
jean tuh d luar ekspektasi