NovelToon NovelToon
Office Girl Cantik Kesayangan CEO Tampan

Office Girl Cantik Kesayangan CEO Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.4k
Nilai: 5
Nama Author: ijah hodijah

Fatharani Hasya Athalia, atau biasa disapa Hasya oleh teman-temannya itu harus terjebak dengan seorang pria di sebuah lift Mall yang tiba-tiba mati.
Hasya yang terlalu panik, mencari perlindungan dan dengan beraninya dia memeluk pria tersebut.

Namun, tanpa diketahuinya, ternyata pria tersebut adalah seorang CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Hasya sendiri bekerja subagai Office Girl di perusahaan tersebut.

Pada suatu hari, Hasya tidak sengaja melihat nenek tua yang dijambret oleh pemotor saat dirinya akan pergi bekerja. Karena dari perangai dan sifatnya itu, nenek tua tersebut menyukai Hasya sampai meminta Hasya untuk selalu datang ke rumahnya saat weekend tiba.

Dari sanalah, nenek tua tersebut ingin menjodohkan cucu laki-lakinya dengan Hasya.

Akankah Hasya menerima pinangan itu? Sedangkan, cucu dari nenek tua tersebut sedang menjalin kasih bahkan sebentar lagi mereka akan bertunangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijah hodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Maaf Tuan, saya tidak melakukan apa pun kepada anak anda, anak anda sendiri yang mencari ribut." Nara berdiri dan membawa Hasya untuk duduk. Saat ini ia sudah sedikit tenang.

"Silahkan duduk," Arsen mempersilahkan duduk kepada Tuan Yudi, ayah dari Laura.

Tuan Yudi duduk di seberang Bara dan Laura duduk di sampingnya. Ketiga security diminta tetap berada di sana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan mengingat kekadian sebelumnya.

"Pa, lihat Pa! Bara sudah menjanjikan kepada papa sama mama untuk melamar aku bulan depan, tapi dia memilih pelak0r!" Laura menatap sinis kepada Hasya.

"Jangan pernah mengatai istriku pelak0r!" tegas Bara.

"Lalu apa?"

"Istriku tidak pernah merebut saya dari kamu..."

"Kamu memutuskan aku beberapa hari lalu, kemudian sekarang kamu sudah menikah? Kalau bukan karen dia pelak0r, mana ada kayak gitu. Aku tahu bagaimana kamu,"

"Lalu apa yang kamu lakukan dihotel malam itu?" tanya Bara langsung. Dia sudah tidak ingin lagi berhadapan dengan Laura.

"Semua itu karena kamu?"

"Hhh... Persetan! Semuanya sudah terbukti sejak tiga tahun lalu. Tapi kenapa saya baru tersadar hari itu? Padahal keluarga saya selalu mengingatkan," Bara terlihat malas. Dia merasa dikhianati selama ini setelah tahu alasan dan sikap Laura kepadanya. Bukan hanya dengan sahabatnya yang kemarin, tapi Laura juga jalan dnegan beberapa sahabatnya yang lain. Menurutnya sah-sah saja apalagi sahabatnya ada yang suka juga kepada Laura.

"Maksudnya bagaiman?" tanya Tuan Yudi.

"Saya tidak ingin membuka aibnya terlalu jauh, lebih baik om tanya langsung kepada dia,"

"Laura?"

"Dia bohong, Pa."

"Memangnya Bara mengatakan apa?" tanya Tuan Yudi.

Laura menggeleng, ternyata Papanya menjebaknya. "Gak ada,"

"Begini saja, Om. Karena saya juga banyak pekerjaan, mohon maaf sekali, saya tidak bia menerima tamu lama-lama. Mungkin bisa diselesaikan di rumah. Dan saya ingin..."

"Bar! Enggak, ya. Lo tetap pacar gue!" Laura menyela.

"Maaf Laura, Om, saya sudah memutuskan Laura sejak malam itu. Dan sekarang saya memperjelas lagi di depan om karena sebelumnya saya sudah menjanjikan kepada om untuk ke hubungan yang serius. Namun, karena dia mengkhianati saya, saya tidak bisa melanjutkan hubungan ini."

"Apa tidak bisa dimaafkan, Nak?" Tuan Yudi menyayangkan jika harus selesai begitu saja. "Om tahu hubungan kalian sudah lama, mungkin Laura bisa berubah setelah ini,"

"Mohon maaf, Om. Pengkhianatannya sudah diluar batas, saya tidak ingin membuang waktu dan menodai suatu hubungan dengan pengkhianatan. Mungkin dia lebih memilih rusak daripada dilindungi!" jawab Bara dengan tegas.

Tuan Yudi merasa bingung, ia harus percaya siapa. Dan ia juga belum paham apa yang dimaksud oleh Bara.

"Permisi, Tuan. Dewan direksi sudah menunggu anda untuk rapat," ucap seseorang dari luar.

"Tunggu lima menit lagi," Bara berdiri, kemudian ia meminta Arsen untuk menyiapkan dokumen yang akan dibawanya.

"Maaf, Tuan. Bukan saya tidak sopan, tapi saya juga sedang bekerja. Kalau saya tidak datang tepat waktu, sama saja saya memberi contoh yang tidak baik kepada karyawan saya." Bara mengulurkan tangannya kepada Hasya.

Hasya mendongak, "Kenapa?" bisiknya.

"Ikut aku!"

Deg

"Baik kalau begitu, saya akan mengundang anda untuk makan malam untuk membicarakan ini lagi," ucap Tuan Yudi.

"Mohon maaf, Om. Saya sudah tidak bisa melanjutkan hubungan saya dengan Laura. Saya tegaskan di sini, hubungan kami sudah putus." Bara kembali mempertegas.

"Baik kalau kamu memaksa, saya juga bisa menemukan pria sejati yang bisa menghargai anak saya. Berhubungan lama hanya diberi harapan yang tak pasti,"

"Saya sudah gak ada waktu lagi, permisi!" Bara menarik Hasya, meninggalkan Tuan Yudi dan Laura. Bara meminta Arsen untuk membereskan semuanya.

***

Deg deg deg

Hasya begitu gugup saat memasuki ruang rapat yang dihadiri seluruh pejabat-pejabat penting perusahaan yang sudah menunggu sekitar lima menit yang lalu. Termasuk Bagas, ayah yang menjabat sebagai dewan direksi di perusahaan itu.

"Mohon maaf ada kendala sedikit," ucap Bara.

"Yang penting tidak telat," jawab Bagas.

Bara mengangguk, kemudian ia menarik kursi untuk Hasya duduk, setelah itu baru dirinya yang duduk. Semua pejabat tinggi perusahaan itu merasa heran dengan adanya Hasya yang ikut rapat. Mereka tahu kalau Bara adalah anak tunggal dan mereka juga tahu selama ini tidak pernah ada perkenalan anggota keluarga baru dari keluarga Nugraha.

"Baik, sekarang kita mulai saja rapatnya," Ucap Bagas.

Rapat pun di mulai dan semua fokus kepada Bagas yang sedang memberikan persentasi. Tapi tidak dengan satu wanita yang duduk di samping manager perusahaan. "Kira-kira dia siapanya Tuan Bara, ya? Anaknya cantik dan berkelas." ia berbicara sendiri. Tspi dari tadi matanya fokus kepada Hasya.

Rapat pun berjalan dengan lancar, sampai akhirnya ke sesi tanya jawab untuk diskusi masalah perusahaan.

Semua peserta rapat bertanya dan berdiskusi tentang perusahaan, beda halnya dengan wanita tadi. Dia mempertanyakan Hasya yang ikut rapat.

"Baik, saya akan mengumumkan kepada semua yang hadir di sini. Yang di samping anak saya adalah Hasya, menantu saya atau istri dari Bara, anak saya." jawab Bagas.

Hasya menunduk, merasa tidak percaya diri apalagi semua yang ada di sana sebagai pejabat tinggi perusahaan semua, apalah dirinya yang sebagai OG.

Semua mata tertuju kepada Hasya, mereka tidak menyangka.

"Ya, perkenalkan, ini Hasya istri saya," Bara menimpali.

"Sayang," Bara berbisik.

Hasya mendongak, wajahnya memerah. Kemudian ia mengangguk dan tersenyum canggung, lalu mengatupkan tangannya di dada. "S-saya istrinya Om Bara," ucapnya pelan sambil meringis.

Semua mata terbelalak menatap Hasya, tapi sedetik kemudian mereka terkekeh.

"Jangan panggil Om, Sayang," Bara kembali berbisik dengan wajah yang memerah.

"Baik, Tuan." jawab Hasya.

"Panggil aku, Mas. Atau Hubby lebih keren,"

"Ish, malu aku. Soalnya emm... Kamu lebih tua dari aku," jawab Hasya tanpa dosa.

Bara menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala.

"Seru, Kan?" bisik Bagas. Bara hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mohon maaf sebelumnya, kami memang tidak merayakannya langsung atau terkesan mendadak juga. Semua itu dilakukan demi keselamatan istri saya, kedepannya akan kami umumkan pernikahan ini," ucap Bara.

Mereka mengangguk namun di dalam hati mereka bertanya-tanya. Dan mereka juga tahu kalau pacarnya Bara adalah Laura.

Rapat pun ditutup. Bara dan Hasya kembali ke ruangan.

"Lebih baik aku jadi OG, Pak. Bosen banget," Hasya mengambil tisu yang ada di meja Bara, kemudian ia menggulungnya menjadi kecil dan memasukannya ke hidungnya.

"Ya, Tuhan! Kamu apa-apaan?" Bara langsung mengambil tisu itu dan membuangnya ke tempat sampah.

"Bosan banget," Hasya berdiri, kemudian ia ke kamar mandi dan mengambil kanebo.

"Mau apa, itu?"

"Jangan larang aku, ya, kalau gak mau aku kayang di sini, bosan banget kalau cuma duduk doang."

"Hmm... Sebentar lagi makan siang, kita makan di luar,"

"Hah?"

"Biar gak bosan, tunggu, ya?"

Hasya mengangguk patuh, kemudian tangannya dengan lincah membersihkan kaca-kaca yang ada di ruangan itu.

***

"Aduh... Di sana banyak teman-teman aku yang ada di lantai lima, bagaimana ini?" Hasya menunduk saat beberapa temannya lewat.

"Hasya!"

Hasya menengok dengan perlahan sambil meringis, "Hai!" Hasya tersenyum manis dengan wajah tertekan apalagi posisinya sekarang Bara menggenggam tangannya. Dia seperti ketangkap basah.

"Lo?!"

"Hehe... Gue duluan," Hasya berjalan cepat meninggalkan temannya karena harus mengejar langkah cepat Bara. Lebih tepatnya Bara yang menariknya.

"Punya hubungan apa Hasya sama Tuan Bara, ya? Kok sampai pegangan tangan segala?" dia berlari meninggalkan itu untuk memberitahu berita besar itu kepada teman-temannya yang lain.

"Bagaimana tempat ini?" tanya Bara saat keduanya sudah sampai di restoran yang berada di sebuah danau buatan.

"Keren!" Hasya tersenyum. "boleh gak naik bebek itu?" Hasya tertarik dengan perahu bebek yang berada di danau tersebut.

"Boleh, kita makan dulu,"

"Siap, pak bos!" Hasya memberi hormat kepada Bara.

Cup

Karena merasa gemas, Bara mengecup singkat pipi Hasya.

"Jangan gitu, lah, Bang. Ini di tempat umum." wajah Hasya memerah.

"Mau sampai berapa panggilan? Kan, sudah dibilangin, panggil aku 'Mas' atau 'Hubby'," protes Bara.

"Canggung," jawabnya jujur.

"Nanti juga terbiasa,"

"Hmm, baiklah. Nanti kalau aku mood," Bara menepuk jidatnya mendengar jawaban Hasya.

"Jambret! Jambret!"

Bersambung

1
𝐈𝐬𝐭𝐲
maksudnya ini gmn Thor, mau mau sama kamu🤔
Ijah Khadijah: Astagfirullah, typo, kak🙏
total 1 replies
Jar Waty
lanjut thor
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
partini
jadi macan tutul
🎧✏📖: Mampir yuk ke judul Perempuan Wasiat Bunda! mksh✌🙏
total 1 replies
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
jadi macan.😁🤣🤣
Yurniati
tetap semangat terus
Ijah Khadijah: Terimakasih suportnya, Kakak
total 1 replies
Yurniati
semangat terus update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Jar Waty
lanjut thor
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻
Kamu yg menghindari Hasya, Rel jangan salah kan dia, Hasya pun bingung dengan mu
Pijaran Hati 89
dih aurel si playingfictim,giliran di deketin sok menghindar sekarang berkata begitu jdi tau watak dan sifatmu rel
Pijaran Hati 89
aurel jga salah ngapain ngasih tau bnr kta bara iri dan sok baik,jlas2 udah nikah ya jgn ember mulutnya
Pijaran Hati 89
klu buat bayi bukan apron thor sleber atau apa itu,msa bayi di pakein apron hihi
Ijah Khadijah: Betul, Kak. lawaknya garing ya🤭🤭🙏
total 1 replies
Jar Waty
lanjut thor
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!