NovelToon NovelToon
HUNTER OF HALLA

HUNTER OF HALLA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Romantis / Fantasi / Chicklit / Mata Batin
Popularitas:368
Nilai: 5
Nama Author: Linda Sari W.

Kim Sena, gadis manis berambut pendek yang kini duduk di tahun kedua SMA, tampak seperti remaja biasa. Namun di balik senyum lembutnya, ia menyembunyikan rahasia besar — dirinya adalah seorang Hunter, pemburu makhluk halus dengan peringkat atas kelima.

Mengikuti jejak sang ibu yang legendaris dan menduduki peringkat kedua, Sena bertekad melampauinya. Ia ingin menjadi Hunter terkuat, mencapai peringkat pertama yang selama ini hanya jadi impian.

Tapi jalan menuju puncak kekuatan bukanlah perjalanan mudah. Di balik setiap langkahnya, bahaya, rintangan, dan rahasia gelap dunia bawah menantinya.

Dalam perjalanan itu, Sena bertemu seekor kucing hitam di tengah hutan. tapi siapa yang akan mengira bahwa kucing itu adalah seorang dewa rubah penjaga Gunung Halla yang terkenal

Bersama dengan kucing hitamnya, perjalanan Sena menuju takdirnya pun dimulai!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Sari W., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 WAKTU YANG SEMAKIN MENIPIS

"kau tau darimana jika senior Yeon-hu ada disana?!" tanya kembali Sena dengan mengerutkan alisnya.

"saat itu aku sedang membuang sampah, dan tidak sengaja bertemu dengannya. Lalu terlihat dari wajahnya bahwa ia benar benar benci seorang gadis, jadi dia berbicara dengan kasar padaku untuk tidak memberitahukan tempat itu pada orang lain."

"tapi karena kau sahabatku bukan orang lain, jadi tidak apa apa kan aku memberitahukannya?" ungkap Yerin dengan tertawa kecil.

Bodohnya aku tidak bertanya padanya dari awal! Jika aku bertanya dari awal, aku tidak akan membuang buang waktu dengan percuma seperti ini! Pikir Sena yang jadi kesal.

"Itu karena kau memang sangat bodoh." Ucap sensen yang telah menghabiskan semua camilan itu dalam sekejap.

"Dasar kucing rakus! Kau sebaiknya diam saja!" Sena melempar sensen ke udara karena kesal.

"uuuWAAAAH! Dasar bocah tidak tau diri!" Teriak sensen diudara.

"Hey,hey. Tenanglah kenapa kau jadi kesal seperti ini?!" Ucap Yerin yang panik, karena sensen terlempar ke udara.

Ah, ini membuatku sangat kesal! Kami sudah tidak punya banyak waktu lagi dan dia malah sembunyi sembunyi seperti itu, apa dia memang tidak ingin hidup lagi atau bagaimana?! Atau dia memang tidak peduli dengan nyawanya sendiri?! Lihat saja nanti jika kita bertemu, aku akan langsung menarik iblis yang ada di tubuhnya itu dan akan aku jadikan dia debu dan membuang ke laut! Pikir Sena seraya menggertak giginya.

"Aku sangat berterimakasih karena kau sudah membantuku, lalu dimana aku bisa menemukan tempat itu?" Tanya Sena seraya menggenggam kedua tangan Yerin.

"Eh,ah...didekat pembuangan sampah, itu agak sedikit masuk ke dalam hutan belakang gedung kita." Balas Yerin dengan sedikit bingung.

"Baiklah kalau begitu terimakasih, mari kita kembali ke kelas sebentar lagi bel akan berbunyi." Ajak Sena yang menggandeng tangan Yerin.

"Eh? l,lalu, sensen bagaimana?!" Tanya Yerin yang melihat sensen menyangkut di pohon rindang itu.

"oi! Turunkan aku dasar bocah! Jangan tinggalkan aku! Oi!" Teriak sensen yang tersangkut diantara ranting.

"Biarkan saja dia, dia bisa turun dengan sendirinya lagipula dia kan 'DEWA'. Dewa mana yang tidak bisa turun dari pohon serendah itu." Balas Sena tanpa menoleh kebelakang.

"Oi! Aku dengar perkataanmu itu! Jika saja aku tidak tersangkut seperti ini, aku sudah turun sejak awal!" Teriak sensen sambil berusaha melepaskan tubuhnya yang tersangkut di ranting pohon.

Namun Sena yang sedang kelelahan dan kesal tidak memperdulikan dan terus menarik tangan Yerin hingga keruangan.

Dan kelas dimulai dengan pelajaran matematika, Sena tampak duduk dengan wajah yang cemberut.

Andai aku masih punya permen pemulih tenaga, ini pasti tidak akan menjadi melelahkan seperti ini. Dan sekolah mana yang membuat jadwal matematika disiang hari buta seperti ini?! Aku benar benar tidak bisa berpikir saat ini. Pikir Sena yang sedang mengerjakan soal matematika.

Bagaimana pun caranya aku harus memulihkan tenagaku terlebih dahulu sebelum bertemu dengan senior Yeon-hu. Sena lalu berhenti menulis dan berdiri dari kursinya.

"Bu! Saya tidak enak badan, saya akan pergi ke ruang kesehatan sekarang." Ucap Sena ditengah keheningan kelas.

"Oh? Baiklah, pergilah sekarang." Balas guru itu seraya melihat Sena dan jam ditangannya.

"Terimakasih." Sena kemudian bergegas menuju ke ruang kesehatan.

Sena melewati koridor dengan banyak jendela disisinya, suasana sangat sepi karena jam pelajaran masih berlanjut.

Iblis ya...aku penasaran iblis macam apa yang membuat perjanjian dengan ibunya itu. kenapa ibunya sampai berani membuat perjanjian tidak jelas seperti itu ya? Pikir Sena seraya berjalan.

"Tapi aku tak mengerti kenapa ibunya sampai tega mengorbankan anaknya sendiri, padahal permintaannya belum dikabulkan oleh iblis itu." Gumam Sena sembari mengigit kuku jempolnya.

"Haaah! Manusia memang sangat mengerikan." Ucapnya seraya menghela nafas pendek.

"Oi! Bocah tengik!"

"aaaaaAAAAAAAHHHH!".

Tiba tiba sensen muncul dari jendela dan membuatnya terkejut dan berteriak.

Sena sadar bahwa dirinya berteriak dan segera menutup mulutnya.

"Sensen! kenapa muncul tiba tiba seperti itu?!" Tanya Sena dengan kesal.

"Terserah dewa ingin muncul dimana saja. Dan kau, mau kemana dijam seperti ini?" Sensen turun dari jendela dan menghampiri Sena.

"Aku ingin beristirahat sebelum ke gudang itu, setidaknya agar tubuhku sedikit pulih." Sahut Sena seraya bersandar di dinding.

"Tidak ada waktu lagi untuk beristirahat, tubuhnya saat ini hampir tidak kuat menahan iblis itu. Jika dibiarkan lebih lama lagi, tubuhnya akan hancur dan dia akan segera mati bahkan sebelum waktunya." Ucap sensen dengan wajah yang serius

"A,apa?! Kenapa jadi begitu?!" Tanya Sena dengan wajah terkejut.

"Itu karena iblis yang ada didalam dirinya, seiring dengan bertambahnya umur dari anak itu dia akan semakin kuat dan semakin kuat. Lama lama tubuhnya tidak sanggup untuk menahan kekuatan besar seperti itu, Contohnya saja ketika perutmu sudah sangat kenyang tapi, kau terus memasukan banyak makanan kedalam perutmu lalu apa yang terjadi pada perutmu?" Tanya kembali sensen.

"Perutku akan merasa sangat tidak nyaman dan rasanya seperti akan pecah." Jawab Sena seraya memegangi perutnya.

"Seperti itulah keadaannya saat ini" jelas sensen sambil melipat kedua tangannya.

"Kalau begitu ayo segera kesana! Waktu kita sangat sedikit rupanya. "

"Ayo! Nyaa!"

 Sena langsung menggendong sensen dan berlari menuju gudang olahraga lama yang tak terpakai.

Kemudian mereka pun sampai di pintu masuk gudang olahraga itu, bangunan tersebut tampak sangat lama dan ditumbuhi oleh banyak lumut dan rumput liar disekitar dindingnya. Dan aura gelap dari senior Yeon-hu hampir menutupi gudang olahraganya.

"Rasanya sangat tidak nyaman disini." Ucap Sena sambil menepuk nepuk dadanya.

Aura gelap itu membuat perasaan sangat tidak nyaman.

"Tentu saja karena aura hitam sudah sangat tebal saat ini. Sudahlah, ayo kita masuk sekarang." ajak sensen

Sena lalu membuka pintu gudang tersebut.

KRIEEET.....

Ruangan yang luas dan berantakan dengan barang barang lama yang sangat berdebu, cahaya matahari yang redup masuk dari celah celah jendela yang ditutup, namun tidak ada kehadiran siapapun didalamnya.

Aura gelap itu perlahan menghilang tanpa disadari oleh sena.

"Lho? Aura itu sudah tidak terasa lagi? Apa dia sudah kabur?!" Bisik Sena dengan sensen

"Fokuslah, dia masih ada disini. Dia menyamarkan hawa keberadaannya, berhati hatilah dia bisa muncul dari mana saja." Jawab sensen dengan siaga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!