NovelToon NovelToon
Tawanan Pesantren

Tawanan Pesantren

Status: tamat
Genre:Teen / Tamat / Nikahmuda / Spiritual / Cintamanis
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Apa jadinya jika seorang gadis remaja berusia 16 tahun, dikenal sebagai anak yang bar-bar dan pemberontak terpaksa di kirim ke pesantren oleh orang tuanya?

Perjalanan gadis itu bukanlah proses yang mudah, tapi apakah pesantren akan mengubahnya selamanya?

Atau, akankah ada banyak hal lain yang ikut mengubahnya? Atau ia tetap memilih kembali ke kehidupan lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28 - Tawanan Pesantren

~💠💠💠~

Toilet sepi di ujung bangunan belakang pesantren kini berubah menjadi ruang darurat persalinan.

Suara sorak dari lapangan basket yang tadinya bergema kini hanya samar terdengar, kalah oleh suara rintih dan jeritan Novi yang sedang berjuang melahirkan.

Sementara itu, Miska duduk bersimpuh di lantai dingin toilet, seraya tangannya mencengkeram jemari Novi yang berkeringat dingin.

Wajah Novi pucat, kerudungnya berantakan, dan tubuhnya terus gemetar. Setiap beberapa menit, perutnya menegang dan ia kembali mengejan dengan keras.

"Aahh... nak… bertahanlah… ibu akan segera melahirkan kamu… kita akan segera bertemu... Aw!!," rintih Novi sambil tangis yang di tahan.

Miska pun mencengkeram lututnya sendiri karena merasa sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi.

"Novi, ini gila! Kita nggak bisa terus begini!," seru Miska panik. "Kamu kesakitan banget. Aku harus manggil ustadzah atau siapa saja!," lanjutnya.

Namun, Novi langsung menggeleng kuat, meski jelas tubuhnya terus melemah.

"JANGAN, Miska! Jangan tinggalkan aku… tetaplah di sini… Aku nggak mau sendirian… Aaaargghh!."

Jeritan Novi menggema menabrak dinding keramik. Miska pun mengatupkan bibirnya karena tak sanggup lagi melihat penderitaan wanita yang bahkan tak ia anggap dekat itu.

Kini, Miska memeluk bahu Novi untuk mencoba memberikan sedikit rasa aman. "Oke… oke… Aku di sini. Tapi tolong, jangan tahan lagi. Tarik napas… dan hembuskan perlahan… kayak yang sering di film-film itu, oke?!," ujar Miska.

Novi pun hanya mengangguk kecil, lalu menggigit bibirnya kuat-kuat dan berusaha menahan rasa sakit yang makin menjadi.

"AARGHH! Aku gak kuat, Miska… aku… aku takut mati…!," pekik Novi.

"Kamu gak akan mati!," bentak Miska, yang berusaha terdengar tegas meski jantungnya sendiri nyaris pecah. "Kamu harus kuat, ngerti? Bukan buat aku. Tapi buat bayi kamu!."

Air mata pun terus mengalir di pipi Novi. Tangisannya kini berubah menjadi isakan lirih bercampur erangan.

Lalu, Miska kembali memegang tangan Novi dan terus menyemangatinya. "Ayo… dorong sekali lagi. Kalau kamu mau selamat, kamu harus lawan sakit ini… SEKARANG!."

"AAAHHH!!."

Dengan jeritan yang memekakkan telinga, Novi pun mengejan dengan sekuat tenaga. Tangannya mencengkeram baju Miska dengan sangat kuat hingga nyaris robek.

Dan...

Beberapa detik kemudian, terdengar suara lirih…

Sesuatu… menangis.

Tangisan bayi.

Miska pun menahan napas karena hampir tidak percaya.

Novi benar-benar melahirkan…

"Owaaa!!! Owaaa!!!."

Toilet itu kini saksi dari rahasia paling gelap yang terkuak di tempat paling sunyi. Novi pun menangis, kali ini bukan karena sakit, tapi karena lega.

Sementara Miska, ia masih terduduk di lantai, terdiam memandangi makhluk mungil yang kini terbungkus selendang milik Novi.

"Miska…" suara Novi serak, "Tolong… jangan bilang siapa-siapa… Aku mohon…"

**

Toilet tua di ujung pesantren itu kini berubah menjadi saksi dari dua kelahiran. Satu secara nyata, seorang bayi mungil yang kini menangis pelan dalam pelukan Novi.

Dan satu lagi, kesadaran baru yang lahir dalam hati Miska. Ruangan itu terasa sunyi. Suara gemuruh dari lapangan basket pun entah sudah berhenti atau hanya hilang dalam pikiran Miska yang kini melayang jauh…

Miska duduk bersandar pada dinding dingin dengan napasnya yang tidak teratur.

Tangannya gemetar. Matanya tidak lepas menatap bayi kecil yang baru saja menjeritkan napas pertamanya ke dunia.

Dalam beberapa saat, Miska terdiam cukup lama. Ia tak bisa berkata juga tidak bisa berpikir. Yang muncul dalam pikirannya kini hanyalah satu wajah, yakni wajah Umi Farida.

Bayangan itu datang seperti kilatan kilat di tengah badai. Senyum Umi. Suara lembutnya saat mengingatkan untuk salat. Raut kecewanya setiap Miska membantah dan menyahut kasar.

Dan kini…

Suara Novi yang mengerang saat melahirkan membuat semuanya terasa begitu nyata.

"Hiks... Hiks... Hiks...!." Miska pun terisak. Air mata yang sejak tadi ia tahan pun akhirnya jatuh hingga membasahi pipinya yang dingin.

"Umi…" bisiknya pelan, seperti takut suara itu akan memecahkan seluruh dinding egonya sendiri. "Umi… maafkan aku," lirih Miska dengan tangan yang menutupi wajahnya.

"Selama ini aku cuma mikirin diri sendiri… bilang bosen, bilang muak, bilang pengen bebas. Tapi aku nggak pernah mikir betapa sakitnya umi waktu lahirin aku… betapa umi sudah berjuang antara hidup dan mati demi aku… 😖😖😖."

Kini, Novi melirik ke arah Miska dengan pelan, meski wajahnya masih nampak lelah. Karena ia menyadari, yang sedang menangis bukan hanya dia melainkan Miska juga.

Miska yang terus bergumam, seperti sedang berbicara langsung pada Umi Farida, meski hanya dalam benaknya.

"Aku durhaka… aku anak durhaka, Umi…" suaranya pecah. "Aku… nggak pernah bersyukur… aku nyakitin umi, bilang pesantren ini penjara, bilang semua orang musuhku. Tapi ternyata… musuhku itu cuma diriku sendiri… 😭😭😭😭."

Tangis Miska pun semakin pecah, namun ia tidak mengeraskan suaranya.

"Maaf, Umi… aku janji… aku akan berubah. Aku mau berubah…"

Setelah beberapa saat...

"Miska…" panggil Novi, lemah.

Miska pun menoleh dengan mata yang sembab.

"Terima kasih…" ucap Novi lirih, "Kalau kamu nggak ada tadi… aku mungkin sudah mati," lanjutnya seraya menatap Miska penuh haru.

"Kita belum selesai. Kamu belum aman," balas Miska sambil menyeka air matanya dengan kasar.

Ia pun berdiri sambil mengamati Novi dan bayinya. Lalu menatap dinding sejenak seolah menatap semua dosa dan luka yang pernah ia buat.

Hari ini, Miska tidak hanya melihat kelahiran seorang bayi. Tapi ia juga menyaksikan kelahiran versi baru dari dirinya sendiri. Miska, yang mulai belajar jadi manusia.

Dan waktu itu, di tempat paling kotor dan sepi di pesantren, seorang anak untuk pertama kalinya dalam hidupnya, mengingat ibunya dengan cara yang paling suci.

"Apakah umi juga sesakit ini dulu, waktu melahirkan aku?"

"Apa umi juga menggenggam kain seerat ini, menjerit setengah mati, berharap semuanya cepat berakhir hanya demi aku lahir ke dunia?"

BERSAMBUNG...

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Lanjutin dong 🙏🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh,ternyata adiknya 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
keren kan Miska 🥺
mbok Darmi
wah lanjut dong kak kelanjutan miska dan ustadz musa serta rehan seperti apa
Aurora: Insyaallah kak... Tapi ini di panding dulu kayaknya 😊🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gimana dengan Rehan 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dulu murid yg paling bandel 🤫
Aurora: Wkwkwkwk... Sekarang jadi pawang nya
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Mungkin itu Rehan 🤭
mbok Darmi
semoga jodoh miska rehan dan ustadz musa bisa berjodoh dgn yg lain jgn sampai ustadz musa sama seperti ustadz dayat diluar alim sopan ternyata lucknut
Aurora: Semoga tidak... 😇😁
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga kalian berjodoh 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aamiin 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤗
mbok Darmi
semoga mereka beneran berjodoh
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ketahuan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ceritanya sangat menginspirasi 👍👍👍
Aurora: Terima kasih kak... 😍🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Aamiin 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pasti dari Rehan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤭🤭🤭
Aurora: Indahnya masa-masa di usia itu. Apalagi cinta dalam batas aturan dan syariat 😍😇
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kereeen 👏👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!