Berliana, seorang polisi wanita yang harus berpura-pura mencintai seorang buronan bernama Gabriel.
Saat akad nikah, polisi datang untuk menangkap Gabriel.
"SEENGGAKNYA GUE HANYA PENJAHAT BUKAN PENGKHIANAT SEPERTI LO! YANG MENJADIKAN CINTA SEBAGAI MAINAN," ucap Gabriel dengan menahan amarah yang berkecamuk di hatinya.
"Aku memang jahat, tapi apa yang kau buat ini lebih jahat. Aku yang bersalah, kenapa hatiku yang kau hukum?" tanya Gabriel dengan mata berkaca.
Mama mohon baca setiap bab tanpa menunggu tamat. 🙏🙏
Terima kasih.
Note : cerita hanya fiksi belaka, apa bila ada kesamaan kejadian atau tempat hanya kebetulan belaka. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Pernikahan
Setelah Gabriel bicara dengan beberapa orang kepercayaannya, mereka memberi saran agar pria itu melangsungkan pernikahan secara resmi saja. Jika telah sah secara agama dan negara, tidak akan ada yang bisa mengganggu Berliana dan Nicole lagi.
Akhirmya pernikahan dilangsungkan secara resmi di villa milik Gabriel dengan mengundang teman terdekatnya saja. Seminggu persiapan, akhirmya hari itu tiba.
Gabriel dibantu orang suruhannya telah mempersiapkan pernikahan sejka satu minggu yang lalu, mereka sibuk mengatur segala sesuatu dan memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar. Hari pernikahan akhirnya tiba. Gabriel dan Berliana sangat gugup karena ini adalah hari yang sangat penting dalam hidup mereka. Mereka datang ke tempat pernikahan dengan baju pengantin yang indah dan penuh semangat.
Mereka dipersilahkan untuk masuk ke tempat pernikahan oleh tamu-tamu yang hadir dan duduk di majlis yang telah disediakan. Sementara para tamu menunggu untuk melihat pengantin tiba, teman-teman dekat Gabriel berkumpul untuk mendoakan kedua mempelai. Di antara kedua pengantin, ada Nicole yang menggandeng kedua tangan Papi dan Ibunya.
Ketika kedua mempelai tiba, mereka disambut dengan tepuk tangan dan sorak-sorai oleh para tamu. Berliana sudah cantik dengan gaun pengantinnya, begitu juga Nicole dan Gabriel dengan jasnya yang elegan. Mereka duduk di kursi berhadapan dengan penghulu dan saksi-saksi pernikahan mereka.
Tibalah saatnya untuk prosesi penikahan dimulai, Mereka duduk dengan tertip dan memulai prosesi dengan membaca ayat suci Al-Qur'an. Setelah itu acara ijab kabul di mulai. Hanya sekali ucapan, Gabriel dan Berliana dinyatakan sah sebagai suami istri.
Mereka menandatangani akad nikah yang diawasi oleh saksi-saksi yang telah ditunjuk sebelumnya. Setelah akad nikah, mereka berkumpul dengan para tamu undangan. Mereka menikmati hidangan lezat yang telah disiapkan dan saling bertukar cerita.
Setelah makan malam selesai, Gabriel dan Berliana bertukar cincin sebagai tanda bahwa mereka telah resmi menjadi suami istri. Ketika tiba saatnya, mereka berdiri untuk berjabatan tangan dan berkesempatan untuk berbicara dengan para tamu.
“Puji syukur Alhamdulillah, saya merasa sangat beruntung bisa menikahi Berliana hari ini. Insya Allah, saya akan selalu memperlakukan istriku dengan baik dan memberikan yang terbaik untuk keluarga kami,” kata Gabriel dengan suara penuh keyakinan.
Berliana tersenyum dan berkata, “Saya juga merasa sangat beruntung bisa menikahi Abang Gabriel hari ini. Saya berjanji untuk selalu mematuhi suami saya dan memberikan yang terbaik untuk keluarga kami. Insya Allah, kami mohon doa dari semua agar kami menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera.”
Setelah serangkaian pidato singkat oleh Gabriel dan Berliana, teman-teman Gabriel menyampaikan ucapan selamat dan doa yang baik untuk kedua mempelai.
“Semoga kalian selalu bahagia bersama dan saling mendukung satu sama lain. Tunjukkan kasih sayang kalian dengan tindakan dan tidak hanya dengan ucapan,” kata salah satu teman Gabriel.
“Terima kasih sudah datang dan menyaksikan pernikahan kami hari ini. Semoga Allah memberkahi kalian semua,” tutup Berliana dengan suara yang lembut.
Acara pernikahan Berliana dan Gabriel berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Mereka sekarang resmi menjadi suami istri sesuai syariat Islam dan diharapkan akan selalu bahagia bersama-sama.
Berliana menidurkan Nicole di kamar. Bocah itu tampak sangat lelah. Dia tidak mau penyakit anaknya kambuh lagi.
Setelah Nicole ditidurkan, Berliana masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Saat keluar dari kamar mandi, dia melihat Gabriel yang telah tidur di ranjang. Tatapan pria itu tertuju padanya tanpa kedip. Berliana tersenyum dan mendekati Gabriel.
"Abang sudah mandi?" tanya Berliana.
"Aku mau kamu yang mandikan," jawab Gabriel sambil tersenyum. Mendengar jawaban pria itu, Berliana cemberut. Dia bertanya serius, tapi selalu saja dijawab dengan candaan.
"Aku mandi sebentar lagi. Sinilah tidur dekatku," ucap Gabriel dengan menepuk kasur.
Berliana naik ke ranjang dengan sangat pelan, takut akan membangunkan putrinya. Perlahan membaringkan tubuh di samping Gabriel.
"Apa kamu bahagia menikah denganku?" tanya Gabriel dengan berbisik.
"Hhhaaa ...." Berliana kaget dengan pertanyaan spontan Gabriel itu.
Berliana memandangi Gabriel yang telah menjadi suaminya dengan penuh perhatian. Wajah Gabriel terlihat sedih, dan itu membuatnya khawatir. “Tentu saja aku bahagia, Bang. Kenapa kamu bertanya seperti itu?”
Gabriel menghela nafas, “Aku khawatir. Pernikahan ini hanya karena Nicole. Aku tak ingin kamu terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia.”
Berliana mencubit pelan lengan Gabriel, "Jangan berpikir yang bukan-bukan. Aku menikah bukan hanya karena Nicole."
"Apa alasan lainnya?" tanya Gabriel lagi.
"Karena kamu, Bang. Aku melihat kamu pria yang bertanggung jawab. Aku suka itu," ucap Berliana dengan malu.
Gabriel menatap Berliana dengan tatapan tak percaya, “Sungguh?”
Berliana mengangguk, “Ya. Dan kamu tahu, akad nikah kemarin adalah salah satu momen terbaik dalam hidupku. Aku bahagia, Bang. Terima kasih telah memilihku.”
Gabriel tersenyum, dan pelukan hangat mengikuti. Mereka memiliki banyak cinta dan rasa sakit di antara mereka. Namun tiba-tiba semuanya berubah semenjak dia mengetahui Berliana melahirkan anaknya.
Nicole mengubah segalanya. Dia menjadi tonggak kebahagiaan dalam keluarga mereka. Keluarga kecil, tetapi bahagia. Dan kini, Berliana merasa dia memanggil Gabriel sebagai suami, bukan hanya sebagai ayah Nicole.
Mereka berbicara agak lama tentang impian mereka, tentang kehidupan mereka di masa depan. Mereka berusaha untuk tidak membahas tentang masalah mereka di masa lalu. Mereka hanya tertawa dan bercanda, merasakan ketenangan yang terus berlanjut.
Namun, tiba-tiba Berliana melihat wajah Gabriel yang berubah. "Ada apa, Bang? Apa ada yang dipikirkan?"
Gabriel menggeleng, “Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir tentang masa depan. Seseorang yang menantikan hidupnya untuk aku ubah jadi lebih baik.”
“Oh,” Berliana berkata dengan lembut. “Siapa itu?”
Gabriel melirik ke arah Nicole, yang sedang tertidur nyenyak. “Nicole,” jawabnya.
Berliana menatap suaminya dengan ekspresi penuh perhatian, “Apa maksudmu?”
“Kamu tahu, aku tidak pernah berpikir aku akan memiliki anak. Nicole begitu luar biasa. Aku ingin dapat memberikan yang terbaik untuknya, membuat masa depannya menjadi baik. Aku ingin dia segera sembuh. Apa pun akan aku lakukan untuk kamu dan anak-anakku.”
Ah, Berliana mengerti. Gabriel memang terus berusaha keras untuk membuat apa yang terbaik untuk keluarganya. Dia selalu berusaha keras agar Nicole dapat merasakan kasih sayang dan kebahagiaan, meski semua itu kadang terasa lebih sulit.
Tanpa sadar, Berliana memeluk pinggang Gabriel dan merapatkan tubuhnya. “Kita akan membuat masa depan Nicole menjadi bahagia, Bang. Kita akan selalu bersama, menjalani kehidupan sebagai keluarga.”
Gabriel tersenyum pada Berliana, merasa senang karena memiliki seorang istri yang mengerti perjuangannya. Keluarga kecil ini akan bertahan bersama, dan Berliana adalah pilar kuat yang mendukung keluarga itu.
"Agar kebahagiaan kita sempurna dan Nicole bisa segera bisa sembuh, mari kita buat adik untuk Nicole. Aku rasa tiga ronde cukuplah," bisik Gabriel yang membuat wajah Berliana memerah menahan malu.
...****************...
Sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel teman mama di bawah ini.