NovelToon NovelToon
Chaotic Enigma : Leveling Reincarnation

Chaotic Enigma : Leveling Reincarnation

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Solo Leveling
Popularitas:566
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di dunia lama, ia hanyalah pemuda biasa, terlalu lemah untuk melawan takdir, terlalu rapuh untuk bertahan. Namun kematian tidak mengakhiri segalanya.

Ia terbangun di dunia asing yang dipenuhi aroma darah dan jeritan ketakutan. Langitnya diselimuti awan kelabu, tanahnya penuh jejak perburuan. Di sini, manusia bukanlah pemburu, melainkan mangsa.

Di tengah keputusasaan itu, sebuah suara bergema di kepalanya:
—Sistem telah terhubung. Proses Leveling dimulai.

Dengan kekuatan misterius yang mengalir di setiap napasnya, ia mulai menapaki jalan yang hanya memiliki dua ujung, menjadi pahlawan yang membawa harapan, atau monster yang lebih mengerikan dari iblis itu sendiri.

Namun setiap langkahnya membawanya pada rahasia yang terkubur, rahasia tentang dunia ini, rahasia tentang dirinya, dan rahasia tentang mengapa ia yang terpilih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Di pinggiran hutan yang sunyi, Rudy, Marco, dan Lilia duduk melingkar di atas tanah berlumut. Angin berhembus pelan, membawa aroma dedaunan basah. Mereka tampak serius membicarakan langkah selanjutnya.

 

"Lalu, mau kemana kita pergi? Aku bahkan tidak tahu daerah sini. Apa kita akan pergi ke kota lain?" tanya Rudy sambil memandang keduanya.

"Sepertinya itu ide bagus, Rudy. Tapi..." kata Marco, mendadak terhenti.

"Ehm?" sahut Rudy, kebingungan.

"Tapi kami juga tidak tahu jalan," lanjut Lilia dengan wajah muram.

"Apa?" Rudy terperangah.

"Sejak kecil sampai sekarang, kami tinggal di dalam benteng itu, Rudy. Kami tidak tahu apa pun di luar benteng," ujar Marco.

Rudy menarik napas panjang, menatap keduanya lekat-lekat. "Hem, sudahlah. Kalau begitu, ikutlah denganku ke dalam dungeon. Kalian juga harus lebih kuat mulai sekarang. Bagaimana?"

"Apa kau yakin, Rudy? Dungeon adalah sarang hewan iblis. Meskipun kau pernah ke dalam sana, tapi bagi kami, tempat itu sangat menakutkan," kata Marco dengan nada khawatir.

"Tenang saja, aku juga akan ikut bertarung bersama kalian. Tapi jangan pernah membunuh boss di dalam sana, serahkan boss itu padaku," jawab Rudy mantap.

"Ah, baiklah. Aku juga penasaran, apa ada buku di dalam sana," kata Lilia, mulai menunjukkan semangat.

Rudy tersenyum tipis, lalu mengeluarkan dua cincin berukir halus dari saku. "Hehe, baiklah. Aku akan memberikan cincin penyimpanan buat kalian. Cincin ini akan melekat pada jari kalian dan kalian bisa menyimpan apa pun yang kalian dapatkan ke dalamnya."

"Ah, terima kasih, Rudy," ucap Marco dan Lilia hampir bersamaan.

"Apa kalian sudah siap?" tanya Rudy.

"Ah, kami sudah siap," sahut Marco.

"Buka dungeon Hard, Emma," perintah Rudy.

 

[Portal Dungeon Hard akan terbuka]

SWIISSH! Suara angin berputar mengiringi terbentuknya pusaran cahaya biru di hadapan mereka.

 

"Hee?" Lilia terpaku, matanya membelalak.

"Aa, apa itu, Rudy?" tanya Marco, ikut terkejut.

"Ini adalah dungeon. Mari kita masuk," kata Rudy sambil melangkah ke depan.

Marco dan Lilia saling pandang, menelan ludah. Dengan langkah ragu, mereka mengikuti Rudy dari belakang.

 

Begitu melewati portal, cahaya terang menyilaukan mata mereka sejenak, lalu berganti menjadi pemandangan kelam: ribuan hewan iblis dengan mata merah menyala sudah mengelilingi mereka.

"Hehe, saatnya berburu hewan iblis," kata Rudy sambil menyeringai.

"Tempat ini... sangat menyeramkan," gumam Marco, wajahnya pucat.

"Rudy, mereka akan menyerang kita!" seru Lilia, sudah menyiapkan senjatanya.

"Ah, jumlah mereka ada jutaan di dalam sini. Sebaiknya kita habiskan mereka semua," ujar Rudy.

 

Pertarungan pun pecah. Suara raungan hewan iblis bercampur dengan dentingan senjata dan ledakan sihir. Bagi Rudy, gerakan lawan terasa lambat, ia melibas mereka dengan mudah. Namun, bagi Marco dan Lilia, setiap serangan hewan iblis seperti ujian mematikan, meski perlengkapan mereka mendukung.

 

"Ini... sangat banyak sekali, Rudy!" teriak Marco, napasnya terengah.

"Sebaiknya kau beradaptasi di dalam sini. Ini akan menjadi pertarungan yang panjang," balas Rudy.

 

Dua tahun berlalu...

[Selamat, kau berhasil mengalahkan BOSS terakhir dari Dungeon Hard Lantai 1.000]

 

"Akhirnya dungeon Hard berhasil diselesaikan," kata Rudy.

"Bossnya sangat kuat sekali. Aku bahkan hampir mati," keluh Marco, duduk bersandar pada batu besar.

"Huh, huh... sepertinya aku bertambah kuat," ucap Lilia, masih mencoba mengatur napas.

"Ini lebih cepat daripada bertarung sendirian. Sebaiknya kita beristirahat dulu," kata Rudy.

"Apa setelah ini kita keluar dari dungeon?" tanya Lilia.

"Masih ada dungeon yang harus ditaklukkan, Lilia. Apa kalian mau melakukannya?" tanya Rudy, menatap keduanya.

"Apapun keputusanmu, Rudy. Kami akan mengikutimu," jawab Marco tanpa ragu.

"Baiklah, tunggu sebentar," ujar Rudy.

 

"Emma, berikan status barnya," kata Rudy.

[Status Bar Rudy. Umur 13 thn. STR 1300, AGI 980, Magic Power 500. Level 145, Simbol SS, Koin emas 210M.]

"Apa cuma segitu? Bahkan sudah 2 tahun berburu, hanya naik beberapa level," keluh Rudy.

[Itu sudah wajar, Rudy. Kau membawa dua manusia ke dalam dungeon.]

"Hmm, baiklah. Lalu bagaimana dengan status mereka?" tanya Rudy.

[Status Bar Marco. Umur 14 thn. STR 420, AGI 380, Magic Power 50. Level 91, Simbol A, Koin emas 60jt.]

[Status Bar Lilia. Umur 12 thn. STR 50, AGI 50, Magic Power 450. Level 96, Simbol A, Koin emas 63jt.]

"Hoo, mereka sudah kuat sekarang. Baiklah, kita lanjutkan saja, Emma," kata Rudy.

[Baik. Dungeon Expert akan dibuka]

SWIISSH! Portal kembali terbentuk di hadapan mereka.

 

"Apa kita langsung berangkat, Rudy?" tanya Marco.

"Tentu saja. Jangan buang-buang waktu di sini," jawab Rudy.

"Baiklah, aku sudah siap," sahut Lilia.

"Hem," Rudy hanya tersenyum tipis.

 

Tiga tahun berlalu lagi...

[Selamat, kau berhasil mengalahkan BOSS terakhir dari Dungeon Expert Lantai 1.000]

 

"Huh, huh... ini justru lebih berat dari yang kukira," kata Marco, terengah.

"Aku kira kita akan mati di dalam sini," kata Lilia, terbaring lemas.

"Kita berhasil melewati dungeon Expert. Sudah 5 tahun kita di dalam dungeon, ini tidak terasa. Waktu berjalan sangat cepat," ujar Rudy.

"Apa sekarang waktunya kita kembali, Rudy?" tanya Marco.

"Sebenarnya masih tersisa satu dungeon Rank Hell. Apa kalian ingin pergi ke sana? Atau keluar dari dungeon?" tanya Rudy.

"Apapun keputusanmu, kita juga masih muda. Masih banyak waktu untuk menjadi semakin kuat," sahut Marco.

"Bagaimana denganmu, Lilia?" tanya Rudy.

"Aku sebenarnya sudah ingin keluar, tapi jika kau memutuskan untuk lanjut, aku akan mengikutimu," jawab Lilia.

"Baiklah. Kita siapkan dulu perlengkapan yang mumpuni. Karena dungeon kali ini benar-benar sangat sulit. Kita akan pergi ke neraka," ucap Rudy dengan nada serius.

Marco dan Lilia hanya terdiam, masih berusaha mengatur napas.

 

"Status bar, Emma," kata Rudy.

[Status Bar Rudy. Umur 16 thn. STR 2400, AGI 1280, Magic Power 1200. Level 172, Simbol MM, Koin emas 390M.]

[Status Bar Marco. Umur 17 thn. STR 1120, AGI 980, Magic Power 50. Level 122, Simbol S, Koin emas 130jt.]

[Status Bar Lilia. Umur 15 thn. STR 50, AGI 150, Magic Power 1450. Level 119, Simbol AA, Koin emas 143jt.]

 

"Mereka semua jadi semakin kuat," kata Rudy.

[Rudy, jika kau bisa menyelesaikan semua dungeon, wujudku akan berubah menjadi manusia.]

"Hee? Apa yang kau katakan, Emma?" tanya Rudy, terkejut.

[Itu adalah hadiah dari Sang Dewa untukku karena sudah berhasil membimbing mu sampai selesai.]

"Apa kau bercanda.?" sahut Rudy.

[Sebenarnya aku bukan sistem AI seperti yang ada di duniamu dulu. Aku adalah jiwa dari masa lalu dan salah satu pahlawan dunia.]

"Kau membuatku terkejut. Jadi selama ini kau memiliki perasaan?" tanya Rudy.

[Itu benar.]

"Apa?" sahut Rudy, benar-benar terkejut.

[Itu tergantung padamu, Rudy. Jika kau berhasil menyelesaikan dungeon kali ini, aku akan menjadi manusia sepertimu.]

"Aku benar-benar sangat terkejut, Emma," kata Rudy.

 

"Siapa Emma, Rudy? Kau sering memanggilnya sejak pertama kali kita masuk ke dalam dungeon," tanya Marco, penasaran.

"Aku juga penasaran dengannya," kata Lilia.

"Dia adalah temanku. Dia juga yang membimbingku sampai sejauh ini," jawab Rudy, agak gelisah.

"Di mana dia, Rudy?" tanya Lilia.

"Dia ada di dalam tubuhku," jawab Rudy.

"Eh? Apa kau bercanda?" sahut Marco.

"Dia sudah ada di dalam tubuhku saat aku masih umur 5 tahun. Jadi selama ini, dialah temanku satu-satunya sebelum bertemu dengan kalian," kata Rudy.

"Apa kami bisa berkomunikasi dengannya, Rudy?" tanya Lilia.

"Ah, sepertinya kalian bisa berkomunikasi dengannya setelah kita menyelesaikan dungeon Hell," jawab Rudy.

"Benarkah?" tanya Marco.

"Ya. Jadi mari kita bertemu teman baru di dalam neraka," jawab Rudy.

[Kau sangat bersemangat, Rudy. Apa kau ingin bertemu denganku?]

"Emma?" kata Rudy, malu-malu.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!