Karena kecerobohan seseorang Camelia harus mempertahankan hidupnya dari kejaran para penjahat yang menginginkan sesuatu didalam tubuhnya. Dia tidak sengaja menelan sebuah microchip yang berisikan informasi penting untuk para penjahat kelas kakap di seluruh dunia dan mengancam nyawanya. Melibatkan Sang Putra Mahkota keluarga bangsawan Albarack yang ternyata menjadi pelaku utama atas kecerobohan ini.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apa yang akan dilakukan sang putra mahkota Albarack pada Camelia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiger's Bab 28
Tiger sibuk meraba wajahnya yang terasa sakit dan perih, remaja itu sesekali meringis saat tidak sengaja menyentuh luka lebamnya cukup keras. Perkelahian antara Tiger dan Geng Moes berakhir dengan kekalahan Moes, remaja bermarga Al-Haasid itu nasibnya lebih para dari pada Tiger. Bukan hanya wajahnya yang babak belur akibat bogeman mentah yang terus saja Tiger layangkan tanpa ampun.
Mungkin kalau pihak keamanan Sekolah tidak segera memisahkan keduanya, saat ini Moes sudah berbaring di ruang ICU. Beruntung nyawa Moes masih di selamatkan untuk kedua kalinya dari terkaman Tiger.
Dan sekarang Tiger sudah dibawa pulang oleh Lucas, tentunya bersama Camelia. Tiger tidak membiarkan gadis itu berada di sekolah tanpa pengawasan, walaupun tadi Camelia terus menolak dan kerasa kepala ingin tetap di sekolah bahkan malam ini berencana akan menginap di asrama.
Tiger sempat naik pitam tapi berusaha menahannya, dia memilih untuk membawa Camelia dengan paksa, mengangkat tubuh gadis itu bagaikan karung beras keluar dari ruang pengadilan sekolah. Para staf guru hanya memberikan peringatan pada Tiger dan Moes agar tidak mengulangi kerusuhan di area sekolah.
Dan sekarang Camelia masih diam, dia mengunci rapat bibirnya setelah Tiger memasukkannya kedalam mobil. Gadis itu enggan menatap pada Tiger yang sudah menanggalkan kemeja seragam sekolahnya, hanya menyisakan kaos putih polos pas body yang membentuk tubuhnya.
Tidak lama mobil yang dikendarai Lucas sampai dikediaman Albarack, mereka disambut oleh dua penjaga dan beberapa pengawal yang terlihat tengah bertugas di area depan istana.
"Aku harus kembali ke sekolah, sepertinya Emmir menemukan sesuatu tentang microchip itu. Dia sedang berusaha mencari cara agar benda itu bisa di keluarkan tanpa melukai inangnya saat ini, berdoalah semoga berita yang Emmir sampaikan nanti menggembirakan untuk mu, Camel." Cetus Lucas setelah Tiger dan Camelia keluar dari dalam mobil.
Camelia yang tidak terima namanya dipotong oleh Lucas terlihat memicingkan mata, bibirnya mencebik kesal tanpa bisa membalas remaja pria beranting tersebut. Kedua kaki Camelia menghentak kasar, dia berlalu meninggalkan Tiger dan Lucas tanpa pamit menuju pintu utama.
Lucas sendiri malah terkekeh melihatnya, sepertinya dia suka sekali mengganggu Camelia dengan menyingkat namanya menjadi Camel saja, yang artinya Unta.
"Kau membuatnya kesal, hati-hati bisa saja nanti malam rumahmu didatangi oleh calon mertuanya dan memporak-porandakan istanamu itu!" Tiger menepuk pundak temannya cukup kencang, kini giliran Tiger yang terkekeh melihat wajah tegang Lucas. Temannya yang cukup pintar itu pasti menangkap maksud dari ucapannya.
Suasana istana terlihat sunyi dan damai, beberapa pengawal bawahan Papanya terlihat berkeliling guna memastikan keamanan tempat ini. Sejenak Tiger menghentikan langkahnya, bola matanya terlihat bergerak, menelusuri setiap jengkal area yang saat ini menjadi tempat tinggalnya.
Entah apa yang ada didalam pikiran remaja itu, yang jelas untuk sekian detik Tiger terlihat sangat serius dan menakutkan. Tatapannya begitu tajam layaknya seorang predator, menatap pada satu titik yang sepertinya tidak ada satu orang pun yang berjaga disana.
"Aku akan memastikan kalian tidak akan pernah bisa menyentuhnya sedikit pun, selama dalam pengawasanku!" Desis nya.
Tiger mendapati pergerakan yang mencurigakan, dia menyadari itu. Rupanya beberapa waktu ini terasa damai seakan semuanya sudah berakhir, mereka mulai bergerak kembali. Pasti banyak rencana yang akan mereka lakukan setelah ini dan Tiger harus bisa menanganinya dengan cepat.
🐥
🐥
🐥
Camelia keluar dari kamar setelah mengganti seragam sekolahnya. Tinggal beberapa hari di istana Albarack membuatnya cepat dikenal dan mudah berinteraksi dengan penghuninya, sikap ramah serta kesederhanaannya membuat banyak pelayanan menyukainya, walaupun ada beberapa yang terlihat tidak seperti yang lain.
Menurut mereka Camelia adalah seorang gadis licik yang pintar memanfaatkan keadaan, sikap Tuan Putri mereka yang memang baik hati kepada siapa pun begitu mudah manfaatkan oleh Camelia, hingga menjadi aji mumpung. Itulah yang ada didalam pikiran orang-orang syirik dan iri terhadap Camelia, padahal kenyataannya jauh berbeda.
"Harusnya Yang Mulia Putra Mahkota mendapatkan pasangan yang sejajar dengannya, bukan seorang gadis yang tidak tahu asal usulnya. Tinggal di istana ini saja karena dikasihani oleh Tuan Putri Dahliara, aku yakin Tuan Besar El dan Ibu Permaisuri Yasmine tidak setuju cucu laki-laki kesayangannya dinikahkan dengan gadis yang aji mumpung itu!"
Samar-samar Camelia dapat mendengar suara beberapa orang dari arah kolam renang. Dirinya yang sudah diberikan alat komunikasi oleh Dahliara tadi pagi membuatnya langsung paham apa yang dikatakan oleh tiga orang pelayan wanita di dekat kolam renang yang tidak jauh darinya.
"Sudahlah mungkin gadis itu memang sudah berjodoh dengan Pangeran Tiger, kenapa dirimu yang repot!" Tukas rekannya yang sedang memegangi jaring panjang untuk membersihkan dedaunan diatas kolam.
Sementara wanita berseragam pelayan didekatnya terlihat mencebik tidak suka, bahkan memutar bola matanya malas. Raut wajahnya begitu jelas menunjukkan kalau dia tidak menyukai rekannya membela Camelia.
"Memangnya apa istimewanya gadis itu?! Dilihat dari segi manapun, tidak ada letak istimewanya. Princess Ellea jelas lebih baik dari pada dia, lalu kenapa Yang Mulia Putri Dahliara tidak menerima gadis itu untuk menjadi menantunya. Padahal kalian tahu sendiri bagaimana keluar Alddoft melamar Putra Mahkota Tiger waktu itu. Aku kira mereka akan bersama, padahal sudah serasi sekali. Aku cukup terkejut saat mendengar Putri Dahliara meminta Putra Mahkota untuk menikahi gadis aneh itu, coba kalian pikir apa yang sudah gadis itu perbuat hingga Putra Mahkota Tiger harus menikahinya?" Oceh nya wanita julid itu panjang lebar.
Bahkan kini terdengar tengah menebak-nebak sesuatu yang berhasil membuat orang lain ikut berpikiran buruk pada Camelia.
"Aku pikir gadis itu sudah menjebak Putra Mahkota untuk tidur dengannya. Dia melemparkan diri keatas tempat tidur pewaris keluarga bangsawan Albarack demi bisa menjadi istrinya dan berganti status menjadi seorang Putri Mahkota. Ck... Benar-benar licik sekali gadis itu bukan!" Karena tidak ada yang menyahuti ucapannya tadi dia kembali berbicara dan membuat opini sendiri.
Kedua rekannya tidak bersuara sedikitpun, mereka terdiam seakan tengah memikirkan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Tapi apakah yang di ucapkan oleh pelayan yang bernama Ola itu benar atau hanya spekulasi semata?
Tidak jauh dari mereka Camelia mematung, dia tidak bersuara sedikit pun. Tidak ada ekspresi yang ditunjukkan olehnya, hanya saja kedua tangannya terkepal erat, sorot matanya menajam menatap wanita yang tadi terus saja berpikiran buruk tentangnya. Bahkan menuduhnya telah menjual diri pada Tiger demi bisa menempati posisi Putri Mahkota di istana Albarack, sampai-sampai dia juga di banding-bandingkan dengan gadis yang bernama Ellea.
Camelia terlihat memejamkan kedua matanya sejenak sebelum dia melangkah meninggalkan area kolam renang, pergerakannya di sadari oleh salah satu dari ketiga pelayan tersebut.
"Astaga, a-apa tadi... A-apa itu...," Bahkan lidah pelayan yang membela Camelia tadi terasa kelu saat ingin mengatakannya.
"Kau ini kenapa huh, seperti melihat hantu saja!" Hardik rekannya.
"Dia mendengarnya, dia mendengar semua ucapanmu! Astaga matilah kita!" Pekiknya tertahan. Dia terlihat gelisah, panik, gugup, takut, semua campur aduk jadi satu.
Sementara rekannya yang tadi membuat masalah terlihat bingung, tapi ekor matanya bergerak melirik kearah lain untuk memastikan sesuatu.
"Baguslah, aku harap dia tahu diri!" Tukasnya angkuh serta terlihat percaya diri, namun justru tingkahnya itu kembali membuat rekannya membeliak dan menelan salivanya pahit.
'Dasar Ola gila, bersiaplah kau mendapat hukuman nanti!' Geramnya dalam hati.
BERSAMBUNG...
SEE YOU TOMORROW😘😘😘
semangat berkarya Otor...
semoga bunga abadi in sehat selalu dan nti nya ad solusi untuk sang princess agar chip nya b dikeluarkan.
ha ha ha ha h ad yg lucu sich. kata nya chip itu bs dkeluarkan klo neng Camelia hamil dan nti saat lahiran bs d ambil. sampe sampe Camelia mau tu disentuh Tiger demi chip itu keluar eh ternyata chip malah pindah k bayi nya Camelia dan sekarang Tiger bukan cuma udh jd suami seutuh nya tp juga jd ayah gegara alasan itu 🤣🤣🤣🤣 klo Camelia tau gmn reaksi nya ya 🤔🤭 berasa d boongin Tiger gak tu. dkira camel Tiger pengen mp aj maka nya ngomong bgtu x ya 😅😅 ngebayangin nya jd ngakak sendiri aku 😂😂
maksih bnyak teh Defri atas karya yg slalu menghibur ap lg klo cerita nya sperti in jd nambah pengetahuan kan.
semngat selalu ya teteh ku 🥰🥰🥰
lope lope sekebun cabe nya bang Azkha dan seluas kebun pisang Radja serta sedalam galian Tata.. 🤗🤗🤗🤗
Princess Edelweis, terima kasih ka author,, semangat update..