NovelToon NovelToon
Terpaksa Kawin Kontrak

Terpaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Biqy fitri S

Elzhar Magika Wiratama adalah seorang dokter bedah kecantikan yang sempurna di mata banyak orang—tampan, disiplin, mapan, dan hidup dengan tenang tanpa drama. Ia terbiasa dengan kehidupan yang rapi dan terkendali.

Hingga suatu hari, ketenangannya porak-poranda oleh hadirnya Azela Kiara Putri—gadis sederhana yang ceria, tangguh, namun selalu saja membawa masalah ke mana pun ia pergi. Jauh dari tipe wanita idaman Elzhar, tapi entah kenapa pesonanya perlahan mengusik hati sang dokter.

Ketika sebuah konflik tak terduga memaksa mereka untuk terjerat dalam pernikahan kontrak, kehidupan Elzhar yang tadinya tenang berubah jadi penuh warna, tawa, sekaligus kekacauan.

Mampukah Elzhar mempertahankan prinsip dan dunianya yang rapi? Atau justru Azela, dengan segala kecerobohan dan ketulusannya, yang akan mengubah pandangan Elzhar tentang cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqy fitri S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisil & Divo

Malam itu Sisil memutuskan untuk datang ke kafe Divo. Hatinya berdebar kencang, tangannya dingin, tapi tekadnya bulat: ia harus menyampaikan kepada Divo bahwa dirinya sedang hamil. Apa pun reaksinya nanti, ia siap menanggungnya.

Kafe malam itu cukup ramai, musik lembut mengalun, pelanggan silih berganti memesan minuman. Divo terlihat sibuk berdiri di depan kasir, wajahnya serius seperti biasa. Saat matanya menangkap sosok Sisil yang masuk, ekspresinya seketika berubah. Dengan wajah kesal, ia segera menghampiri Sisil.

“Lo ngapain kesini lagi? Gue udah bilang jangan pernah ganggu gue lagi, kan?” suara Divo terdengar tajam.

Sisil menunduk, berusaha menahan air mata. “Mas… aku cuma mau ngomong, ada hal penting banget yang harus kamu tau.”

Divo menghela napas kasar, lalu meraih lengan Sisil dan menariknya keluar dari kafe. Ia tak ingin pengunjungnya melihat drama pribadinya. Begitu berada di depan kafe, ia melepaskan genggamannya dengan kasar.

“Apa lagi sih? Mau bikin masalah apa lagi sekarang?” tanyanya ketus.

“Mas… aku… aku sedang—”

Belum sempat Sisil menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara familiar terdengar memanggil.

“Sisil?”

Sisil dan Divo serentak menoleh. Azel berdiri tak jauh dari mereka dengan wajah bingung. Ia baru saja hendak masuk ke klinik Elzhar, yang letaknya bersebelahan dengan kafe Divo, tapi pemandangan di depannya membuat langkahnya terhenti.

“Kalian…?!” Azel mendekat, matanya menatap bergantian antara Divo dan Sisil, penuh tanda tanya.

Divo buru-buru berucap ketus, “Udah ya, jangan ganggu gue lagi! Anggap aja kita gak pernah saling kenal.” Setelah itu, tanpa menunggu reaksi siapa pun, Divo berbalik dan kembali masuk ke kafe, meninggalkan Sisil dan Azel.

Sisil menunduk, tubuhnya gemetar. Azel menatapnya dengan raut penuh kekecewaan. “Sil… coba lo jelasin, apa yang sebenarnya terjadi? Lo deket sama Divo? Jangan-jangan… lo pacaran sama dia?”

Sisil terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. “Iya, Kak… kita sempat deket. Tapi sekarang… sekarang dia malah nyampakin aku.” Suaranya pecah, air mata mulai jatuh.

Azel mengusap wajahnya frustasi. “Ya ampun, Sil… ngapain sih lo sama Divo? Lo kan tau dia itu brengsek. Dari dulu dia gak pernah serius sama cewek mana pun. Kenapa lo masih aja gampang dibodohin?” Nada suaranya keras, tapi jelas lebih terdengar seperti rasa khawatir daripada marah.

Sisil membalas dengan lirih namun penuh luka. “Udah, Kak. Itu urusan gue. Lo gak usah ikut campur.” Ia menatap Azel sebentar, lalu berbalik pergi dengan langkah cepat, meninggalkan Azel yang hanya bisa berdiri terpaku, bingung harus merasa marah, sedih, atau khawatir lebih dalam.

Azel menatap punggung Sisil yang menjauh. Dalam hatinya ia bergumam, Ya Tuhan, jangan sampai Sil makin terjerumus… semoga dia kuat menghadapi semua ini.

Azel masih terdiam di depan kafe, pikirannya kalut. Pemandangan barusan benar-benar mengganggunya. Ia tahu Divo brengsek, tapi ia tak menyangka sahabatnya sendiri bisa terjebak dengan pria seperti itu.

Dengan langkah berat, Azel pun masuk ke klinik, tempat Elzhar sedang membereskan meja kerjanya. Begitu melihat wajah istrinya, Elzhar langsung menyadari ada sesuatu yang salah.

“Azel? Lo kenapa? Muka lo pucat banget,” tanya Elzhar sambil menghampiri.

Azel menghela napas panjang lalu duduk di kursi. “Gue… gue tadi liat Sisil di depan kafe Divo.”

Elzhar langsung tertegun. “Apa? Sama Divo? Ngapain mereka berdua?”

Azel menatap suaminya dengan mata berkaca. “Gue gak tau detailnya, tapi jelas gue liat sendiri mereka berhadapan. Kayak ada sesuatu yang penting mau Sisil sampein, tapi Divo malah ninggalin dia begitu aja. Sisil bahkan ngaku kalau dia sempat deket sama Divo…”

Elzhar mengusap wajahnya, ekspresinya berubah serius. “Ya ampun… ini masalah besar, Zel. Lo kan tau gimana sifat Divo. Dia bukan tipe pria yang bisa tanggung jawab. Gue takutnya Sisil yang nanti jadi korban.”

Azel menunduk, menahan perasaan bercampur aduk. “Gue kesal sama Sisil kenapa bisa sebodoh itu, tapi gue juga kasihan. Dia pasti lagi bingung banget sekarang. gue cuma takut dia makin terjerumus.”

Elzhar meraih tangan istrinya, menggenggamnya erat. “Tenang, Zel. Kita gak bisa tinggal diam. Kalau perlu, nanti Gue sendiri yang bicara sama Sisil. Kita harus tau kebenarannya, sebelum semuanya terlambat.”

Azel mengangguk pelan, meski hatinya masih terasa berat. Malam itu, meski mereka sudah pulang, bayangan wajah kacau Sisil dan dinginnya sikap Divo terus menghantui pikiran Azel.

Sementara itu…

Di tempat lain, Sisil berjalan sendirian di trotoar. Matanya bengkak karena menangis sepanjang jalan. Tangannya sesekali menyentuh perutnya yang masih rata, seolah berusaha menguatkan diri.

“Gimana pun caranya, aku harus lindungin kamu…” bisiknya lirih sambil mengusap perutnya. Air mata kembali jatuh, tapi kali ini bukan hanya karena sakit hati, melainkan juga rasa takut akan masa depan.

1
a
waduhh pantesan pas azel datang kerumahnya matanya jelalatan .. ehhhh emang tukang selingkuh ternyataaa 🤣🤣
a
awwww.... elzhar sudah tidak bisa menahannya 🤗🤗
Bie_Fitris: tapi sayang mereka hanya saling menyimpan moment itu 🤭🤭🤭
total 1 replies
atik
bagus
Bie_Fitris: terimaksih 😍
total 1 replies
mhmmdrzcky
cepet update kak aku udah nunggu/Drool/
Bie_Fitris: asiappp selalu update Setiap hari 😊
total 1 replies
Isma Fitri
bagus banget ceritanya 😍🤩
Bie_Fitris: terimakasih ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!