cerita ini mengisahkan kembali tentang Aisyah dan Ikhsan. Aisyah yang awal nya begitu di cintai oleh Ikhsan, Aisyah yang adalah segalanya dan impian Ikhsan. Karna sebuah kesalahpahaman membuat Ikhsan membenci Aisyah sampai ke tulang. untuk melampiasakan kebencian ini, Ikhsan menikahi Aisyah tapi bukan karna cinta melainkan benci.
hari - hari Aisyah berlangsung dengan banyak nya gangguan dari Ikhsan. mampukah Aisyah tetap mempertahankan rumah tangga nya? akan kah Ikhsan jatuh hati lagi pada Aisyah?
yuk ikuti kisah nya di Pernikahan Paksaan.
Di sarankan untuk membaca Novel 'Cinta yang Rumit' lebih dulu .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini IR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Nyonya Arsindath?
***
"Ya elaaa, halu mulu. Gue dong, tadi Dokter Martin senyum ke gue.. Ukh manis banget. Senyuman nya serasa Suami yang baru balik kerja, rindu akan belaian Istri" Sambung Iriana ikut mengkhayal.
Yah kini keduanya terbenam akan haluan aneh mereka. Aisyah hanya bisa menggeleng, ia sama sekali tak mengerti dengan jalan pikir ke dua Rekan nya.
"No komen lagi Syah? " Tanya Iriana. Menatap intens Aisyah. Gadis manis itu hanya mengedikan bahu hampa.
"Lo mah Syah, gitu... Aneh ka--"
"Wah.. Wah.. Kalian lagi ngomongin apa nih? Saya boleh ikut gabung lah yah kan? " Sambung pria itu memotong ucapan Iriana.
"Dokter Mar-Tin? " Celetuk Anggi dan Iriana kaku, menangkap sosok yanh sudah duduk di sebelah Aisyah di depan mereka. Aisyah juga melirik ke kanan, menatap intens Pria di sebelah nya.
"iyah saya. Boleh dong yah saya gabung, saya gak ada temen makan siang nih" pinta nya ramah.
"Boleh kok dok, apa sih yang enggak buat dokter" Sahut Iriana berusaha mengulum senyum semanis mungkin.
'Njerr, bagian gue. Lo cari yang lain. Oke? ' bisik Iriana pada Anggi. Anggi mengerti, Duta gosip itu mengangguki permintaan Rekan nya.
Martin tersenyum manis pada Aisyah, Entahlah Aisyah merasa gagu dengan senyuman Dokter Martin.
Gila? Kurang obat? Tapi kan dia ahli gizi.
Batin Aisyah, akh yah hanya membatin. Dokter pria di sebelah nya ini pangkat nya lebih tinggi dari Aisyah sendiri.
Tring! Tring!
Suara itu berasal dari Aisyah. Akh, Ikhsan ternyata. Batin nya, saat melihat nama yang tertera di Hp itu. Aisyah agak menjauh, dari mereka. Mengundang kecurigaan Martin.
"Aisyah, . Kamu dimana sekarang? " tanya Pria di sebrang telepon sana.
"Aku ada di Rumah sakit. Lagi makan siang, baru aja mulai jam istirahat "
"Oh yah sudah, antar makanan ke kantor ku. Makan siang bareng aku aja. Atau aku yang bakal kesana. Kita makan bareng"
"Enggak.. Enggak.. Aku aja yang kesana." sahut Aisyah dengan cepat mematikan telpon nya, Gadis manis itu terlalu mengenal Ikhsan. Pria Dingin itu tak kan Main - main dengan ucapan nya.
"Emm... Maaf nih, bukan nya aku Gak mau makan siang bareng kalian. Aku baru aja ada urusan. Aku pergi dulu yah, " ujar Aisyah melambaikan tangan nya ke arah Anggi dan Iriana.
"Balik nya cepet yah, entar Rindu nya numpuk" canda Iriana memberikan Kiss Bye, di ikuti Anggi juga.
Dia pergi karna Saya kan? Cek... Sial... Gadis ini jauh lebih sulit di taklukan, akh.. Menarik..
Batin Martin, menarik sudut bibir nya, menyungging kan senyum miring nya.
"Argh.. Maaf yah, saya juga ada pasien mendadak. Nih ada kabar dari Asisten saya. Saya permisi dulu yah. Maaf.. Besok kita makan siang bareng lagi. Saya janji deh " pamit Martin ikut pergi .
Cowok itu berlari cepat, berharap masih bisa menemui Aisyah. Sayang nya Aisyah sudah pergi lebih dulu.
***
Kantor Arsindath Grub. Yah banyak ratusan orang yang bermimpi masuk ke sini, akh ratusan? Ratusan ribu maksud ku?
Batin Aisyah berjalan mendekat, oppss. Tentu ia di hentikan oleh dua penjaga Pintu di depan sana.
"Siapa anda Nona? Kenapa tidak memiliki kartu tanda pengenal? " Tanya salah satu dari mereka.
Pembantu nya. Puas kamu?
Batin gadis manis itu,
"Saya dari Delivery Pak. Pesanan salah satu Anggota ini" sahut Aisyah.
"Katakan namanya siapa? OB Kami ada yang akan mengantar kan nya"
"Ikhsan Arsindath. Bapak tolong kasih ke dia yah. Saya balik, yang penting saya sudah anter ini" Aisyah dengan santai nya memberikan bekal makan yang baru di beli nya, gadis manis itu berbalik. Kedua Satpam itu menahan tawa, mereka pikir Aisyah tengah bergurau. Tapi,
Tring! Tring!
Telpon Aisyah tiba - tiba berbunyi.
"Kenapa Di titip kan ke Satpam depan. Kamu mau aku makan sama Satpam?! " pekik pria dari ujung telpon sana.yah, Ikhsan. Ternyata Ikhsan mengawasi Aisyah dari Cctv yang tersalur ke laptop nya.
"Kalo kamu mau makan sama Satpam, yah udah" sahut Aisyah santai.
"Aku maunya kamu yang anter ke aku! Aku cuma mau makan sama kamu"
"Tapi aku enggak di kasih masuk? "
"Kamu kasih Telpon nya ke mereka"
Aisyah berbalik, mengulurkan tangan nya.
"Itu yang minta makanan nya mau ngomong sama kalian" ujar Aisyah.
Salah satu dari mereka mengambil Telepon itu.
"Mulai hari ini kalian di pecat. Tidak menaati Perintah Nyonya Arsindath. Menurut kalian alasan itu belum cukup? " pekik Langsung Ikhsan, tanpa menunggu lagi. Ikhsan menutup telpon nya.
"Nyonya, kenapa Anda tidak mengatakan bahwa anda adalah Nyonya Arsindath? "
Deg.
Aisyah tercengang, Ikhsan bilang Nyonya Arsindath. Bukan pembantu?
***
Hai hai
Assalamualaikum!!
Author mau minta maaf nih yah, udah enggak Up selama seminggu lebih'-' dikarenakan tangan Author sakit yah.
Mulai Hari ini In shaa Allah, bakal Up tiap Hari yah^^, Doain Author sehat. Hehe.. ^^
Btw, selamat menunaikan ibadah buasa bagi yang menjalankan nya^^
secantik apa Aisyah..😂😂😂
rupanya Ari.
lebih mengerikan
selamat ikhsan bakal jadi bpk
cinta seperti coklat....mengalahkan segalanya😀😀😀
mungkin hanya ada di novel 😀😀😀
ikhsan melakukan itu biar bisa bersama Aisyah.😂😂😂
semakin seruuuu
yg misahkan kita hanya koma atau kuburan.