bangun dari percobaan bunuh diri,Aleeta sekarvari malah melupakan ingatan nya selama lima tahun ke depan.dia hanya mengingat tentang umur nya yang masih SMA.
padahal nyatanya aleeta adalah istri terabaikan dari liam emiliki kyler karna suaminya itu lebih peduli dengan teman masa kecil nya,dan saat tau bahwa dia istri terabaikan dari situlah aleeta ingin mengubah nasib nya dan ingin bercerai dari liam.
akan kah itu terjadi?
apakah aleeta berhasil untuk menjalankan misi nya itu?
baca kelanjutan di bawah👇
jangan lupa kunjungi profil author dan baca cerita author yang lainnya ya.
CERITA INI MENGURAS ENERGI SPIRITUAL PEMBACA,BAGI YANG KESABARAN NYA SETIPIS ANGIN JANGAN COBA COBA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon quen-yaya14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketenangan.
laut yang tenang bukan berarti tidak menyimpan sesuatu di dalam nya,hanya saja dia pandai menutupi semuanya!
tapi ini bukan tentang laut,ini tentang aleeta yang tengah terjebak dalam pusaran antah berantah.
pada akhirnya suara ombak dan angin berdesir membuat pikiran aleeta sedikit tenang,sebuah tempat ketenangan yang Gerald persembahkan untuk aleeta adalah laut.
Wanita itu sekarang sedang duduk dia sebuah batu besar,menatap ke depan seolah melihat adakah sebuah cahaya untuk nya? seperti nya tidak,ibarat kata hidup nya seperti labirin.dia tersesat dalam banyak nya jalan bercabang,tidak ada yang mau mengajak keluar.
aleeta memejamkan mata indah nya,menghirup udara segar.langit sudah gelap tapi sedikit pun tidak ada rasa ingin beranjak di sana.
Air mata aleeta kembali jatuh,apa alasan nya dia juga tidak tau.apa Liam?entah lah aleeta juga bingung!
Di katakan cinta aleeta tidak mencintai liam lagi,di katakan benci aleeta juga tidak bisa membenci Liam entah apa alasan nya.
"kadang aku berfikir,apa alasan aku selalu merasa sakit hati saat Liam memilih Laura?"
Akhirnya setelah 30 menit hanya diam,aleeta membuka suara.
Menghembuskan asap nikotin nya,Gerald menatap aleeta dalam"kau mencintai nya?"
"entah aku tidak tau."
"apa yang kau rasakan?"
"kosong dan hampa,aku merasa seperti tengah terjebak dalam ruangan hitam.tidak ada cahaya,tidak ada suara.hanya aku_sendiri!"jawab Aleeta dengan setetes air mata.
"mungkin hati mu sudah tidak sanggup dengan Liam,tapi perasaan mu masih di sana aleeta."jawab Gerald membuat aleeta menatap sahabat nya.
"tapi aku tidak mau terjebak seperti ini Gerald!"gumam aleeta dengan bibir bergetar.
"syut....menangis lah sepuas mu,kau bisa meminjam bahu ku."ujar Gerald menarik aleeta untuk bersandar di bahunya.
Tidak ada suara lagi setelah itu,hanya ada suara ombak dan angin.terkadang tempat sederhana seperti ini lah yang aleeta butuhkan.
"menangis memang tidak bisa menyelesaikan semuanya tapi terkadang Menangis bisa membuat hati terasa lebih lega."ucap Gerald lagi menatap lurus ke depan.
***
Di waktu bersamaan Liam juga tengah mabuk di sebuah club', perkataan aleeta masih terngiang-ngiang dalam pikiran nya.seolah sedang menari dan mengejek Liam.
Prang.....
gelas di tangan Liam pecah karna pria itu melampiaskan emosinya,darah langsung menetes di tangan Liam tapi dia sama sekali tidak menghiraukan itu semua.
"tuan!"panggil ali saat melihat keadaan kacau Liam.
"Ali aku hanya mencoba melindunginya,aku tidak pernah menganggap dia seperti itu."gumam Liam mulai kehilangan kesadaran nya.
"saya tau tuan,ini bukan salah anda."
"aku ingin memberitahu semuanya pada aleeta,tapi aku tidak bisa!"
Ali tidak berkata apa apa lagi,dia hanya menatap sedih ke arah tuan nya.ini bukan sepenuh nya salah Liam tapi bukan juga salah aleeta.
"kalian angkat tuan ke mobil,aku akan membawanya pulang."ujar ali pada anak buah Liam yang memang di sana.
"seperti langit malam yang akan hilang, semoga keadaan ini juga cepat selesai."gumam Ali melihat langit malam yang di penuhi bintang bintang.
"aku tidak menganggap nya begitu,kau salah paham aleeta!"
Sepanjang perjalan Liam terus meracau tidak jelas,pria itu terus mengucap kata kata yang sama.
"kau istriku,aku tidak pernah menganggap mu seperti itu."
Tok....tok....tok....
Ali mengetuk pintu kamar aleeta dengan Liam yang sudah tak sadarkan diri,ini sudah jam 10 malam dia tidak bisa menganggu maid yang tengah beristirahat.
Ceklek.....
Wajah sembab dan hidung memerah membuat Ali tau jika sang nyonya baru selesai Menangis.
"ada apa?"tanya aleeta dengan suara serak nya.
"tuan mabuk nyonya,tolong bantu dia bersih bersih."pinta ali.
"aku tidak mau,bangunkan pelayan saja."ucap aleeta mau menutup pintu.
"tunggu nona!"cegah Ali menahan pintu kamar dengan kaki nya.
"nyonya,tolong bantu tuan.saya tidak bisa membangunkan para pelayan.selain itu mereka juga di larang menyentuh tuan."
"kalau begitu panggil Laura!"cuek aleeta tidak ingin peduli.
"aleeta kau salah paham,aku tidak menganggap mu begitu."
Deg.....
Gumaman liam berhasil menghentikan langkah aleeta,lagi lagi hatinya beraksi aneh.berdecak kesal aleeta langsung mengambil alih tubuh Liam dan membawa nya ke dalam.
menidurkan Liam di sebuah sofa dia langsung melepaskan sepatu dan mengganti pakaian pria itu yang sudah bau alkohol,tak hanya itu aleeta bahkan mengobati tangan Liam yang terluka.
Saat semuanya sudah selesai aleeta hanya melempar sebuah selimut ke arah tubuh Liam lalu langsung tidur di kasur nya.
Dia tidak peduli dengan tubuh Liam yang akan pegal karna tidur di tempat kecil itu,tentu saja karna tubuh Liam yang kekar dan tinggi membuat sofa itu terlihat sangat kecil bahkan kaki Liam sampai menjuntai ke bawah.
"kau salah aku hanya mencoba melindungi mu saja!"gumam Liam lagi membuat aleeta terdiam.
"bahkan di saat mabuk dia terus menyebut nama ku bukan nama Laura."batin aleeta menatap wajah tampan Liam.
"akhhh apa yang ku pikirkan,aleeta kau tidak bisa percaya pada pria itu.dia sangat pandai manipulatif." ujar aleeta menampar pipi nya sendiri seolah membuat perasaan nya sadar.
"lebih baik sekarang aku tidur,mata ku sangat lelah."gumam aleeta langsung menyelam ke alam mimpi.
pada saat suasana mulai sunyi dan malam semakin larut,Liam baru membuka matanya.sensasi yang pertama dia rasa adalah semua tubuh nya pegal dan sakit.
"ssshh....siapa yang menidurkan ku di sofa."gumam Liam menggerakkan semua tulang nya.
Deg....
pandangan Liam langsung terhenti saat memandang sebuah objek di depan nya,dia baru sadar kalau sekarang tengah berada dalam kamar aleeta.
"jadi aleeta yang melakukan ini semua?"tanya Liam melihat baju yang sudah terganti dan tangan yang sudah di perban.
Ada setitik kebahagian dalam hati Liam saat tau wanita itu masih peduli baginya,beranjak dari sofa tangan Liam hendak menyentuh sang istri tapi perkataan aleeta tadi sore membuat tangan Liam hanya mampu melayang di udara.
"kau hanya menganggap ku pelacur mu!"
menarik tangan nya kembali Liam hanya menatap wajah damai aleeta beberapa detik,lalu setelah nya dia langsung keluar untuk kembali ke kamar.
ingin rasanya Liam bergabung ke dalam selimut itu tapi dia tidak ingin perbuatan nya kali ini malah membuat aleeta berfikir yang bukan bukan lagi.
(di bab sepuluh ada sedikit revisi ya hehehe,maaf atas ketidak nyaman pembaca semua.)
HAPPY READING SEMUA ❤️💗.
pigi lh jauh... dan jgn di ksh tau... klo km berbdn2
berhati" lah aleeta, jika liam benar" berubah itu pasti ada penyebabnya...
masih penasaran misteri apa yang belum terpecahkan antara tio dan liam dikehidupan lamanya.... dan persoalan makam ibunya liam yg sampai saat ini dia tidak mengetahui jelas keberadaannya...
dan apa hutang budi yang telah dikorban oleh keluarga laura, sehingga tio ingin liam menikahin laura secepatnya dan menceraikan aleeta.... kelakuan tio sangat sadis jika liam tidak menurutin perintahnya aleeta akan mati...
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️