Suamiku Bersifat Iblis Berhati Malaikat

Tak Lama kemudian,Dokter pun datang, ia memeriksa keadaan Kania, Luis sedari tadi diam menunggu...

"Tuan muda, keadaan Nona muda dan bayi nya baik-baik saja, hanya saja Nona harus banyak beristirahat dan tolong jangan biarkan dia stres, itu akan berdampaka buruk pada nya, Ini ada resep obat untuk penguat kandungan dan vitamin untuk Nona muda silakan ditebus..."Ujar Dokter itu menjelaskan, Luis mengangguk,, Tak lama kemudian Dokter pun pamit undur diri...

Luis menutup pintu lalu mengunci nya, Ia kemudian berjalan kearah ranjang, Luis memandang wajah pucat Kania ada rasa sakit diuluh hati Luis melihat ibu dari anak nya seperti ini, tangan Luis terangkat menyentuh pipi mulus Kania, Luis tersenyum mengingat dirinya seperti orang bodoh yang tidak mengetahui keberadaan Kania...

Luis menggelengkan kepala nya saat mata nya hampir tertutup, ia melihat jam yang terpasang didinding sudah menunjukkan pukul 2 malam pantas saja ia sudah sangat mengantuk, Luis pun membaringakan tubuh letih nya disamping Kania tak butuh waktu lama Luis sudah terlelap kealam mimpi indah nya...

Flash back On

Kania menutup mulut nya mendengar cerita bi Ani, ia sungguh tak percaya Luis melakukan semua itu, Kania langsung berdiri saat melihat ayah nya yang berjalan kearah nya....

"Kania apa kamu baik-baik saja sayang?..."Tanya Ayah Fahmi terlihat sangat cemas, Kania terkekeh,...

"Aku baik-baik saja saat tidak melihatmu sama sekali, jadi jangan pernah menganggu ku,Aku mau hidup ataupun mati tidak ada ruginya dengan mu,..."Ujar Kania dingin, ia berlalu masuk kedalam kamar nya dan menutup nya dengan perlahan, kemudian ia berjalan kearah ranjang dimana Luis berada...

Kania duduk ditepi ranjang, ia menatap wajah pucat Luis,bibir Kania melengkung membentuk sebuah senyuman saat mengingat cerita Bi Ani, entah mengatap Kania berasa sangat senang Luis datang menolong nya...

"Laki-laki bersifat iblis berhati malaikat..."Gumam Kania memandang wajah tampan Luis yang masih tertidur pulas...

"Kania..."Panggil Luis pelan saat melihat Kania ingin masuk kedalam kamar mandi, Kania kembali dan berdiri didekat ranjang...

"Bereskan barang-barangmu, aku ingin kamu tinggal dirumah Mama dan papa sampai pernikahan kita..."Kening Kania berkerut mendengar permintaan Luis, ia bingung,...

"Ta-tapi Mas..."

"Tidak perlu tapi-tapi Kania,aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anakku jika kamu terus tinggal disini, jika kamu tidak mau ikut denganku maka jangan salahkan aku jika Sahabat kamu dan keluarga nya menjadi sasaran nya,..."Kania menutup mata nya perlahan, laki-laki didepan nya benar-benar menyebalkan, kadang baik dan kadang juga membuat nya kesal...

"Baiklah jika itu mau mas Luis, Saya beres-beres dulu..."Kania pun masuk kedalam ruang ganti untuk membereskan semua pakaian nya...

"Sudah mas,..."Ujar Kania menyeret koper besar nya...

"Tidak usah membawa barang Kania, kamu hanya perlu ikut saya, saya bisa membelikan semua pakaian bahkan mall nya sekali pun,.."Kania memutar bola mata malas mendengar ucapan Luis yang sungguh sombong...

"Semua barang yang ada didalam koper ini adalah barang-barang yang sangat berharap untuk saya mas, dan sampai kapanpun Mas Luis ngak akan pernah mampu memberikan apa yang ada didalam koper ini..."Ujar Kania yang langsung mendapat pelototan dari Luis...

"Coba lihat, apa yang ada didalam kopermu itu, aku ingin tau benda apa yang tidak bisa aku beli didunia ini..."Seru Luis, Kania langsung menarik koper nya agar Luis tidak bisa menggadaikan nya,...

"Mas tangan kamu kok panas banget sih, kamu demam ya?..."Tanya Kania panik saat tak sengaja menyentuh tangan Luis, ia langsung memegang jidat Luis dan benar saja jidat Luis sangat panas...

"Tidak apa-apa, ini hal kecil buat saya..."Ujar Luis dengan angkuh nya, Luis pun menarik Kania dan segera pergi dari sana...

"Mas Aku lupa sesuatu..."Ucap Kania menghentikan langkah kedua nya...

"Aku lupa kalau aku belum mandi, aku mandi dulu ya mas,..."Kania yang ingin berbalik pun langsung ditahan oleh Luis...

"Kamu mandi dirumah mama saja, saya sudah muak berada dirumah ini,..."Ucap Luis menarik tangan Kania keluar dari kamar itu Kania hanya pasrah sekuat apapun ia melawan Keputusan Luis yang akan terjadi...

Saat Kania dan Luis menuruni tangga, dari ruang makan Ayah Fahmi mama Rina dan Ririn melihat mereka berdua, ayah Fahmi langsung bangkit dan berjalan cepat menuju ruang keluarga...

"Kania kamu mau kemana bawa koper?.."Tanya Ayah Fahmi berhasil menghentikan Kania dan Luis yang sudah ada diruang keluarga...

"Kamu mau membawa anak saya kemana Tuan Luis?.."tanya Ayah Fahmi menatap tajam kearah Luis....

"Saya mau membawa calon istri saya ketempat dimana dia dijaga, disayangi dan dilindungi, tidak seperti dirumah terkututl ini,..."Jawab Luis santai, tangan Ayah Fahmi terkepal kuat ia langsung memegang tangan Kania, tapi sayang nya Kania langsung menepis nya dengan kasar....

"Ayah mohon Kania, kamu jangan pergi, jangan tinggalin ayah, Ayah sangat sayang sama kamu!!..."Pinta Ayah Fahmi memohon...

"Keputusan ini yang terbaik untuk saya Tuan Fahmi, perlu anda ketahui saya mau tinggal disini karna makam mama saya, bukan karna anda..."Kania menarik tangan Luis untuk pergi dari sana, Ayah Fahmi tidak mau tinggal diam,ia mengejar Kania, apapun cara nya Kania harus tinggal bersama nya, ia tidak ingin anak nya kenapa-napa diluaran sana..

"Kania, Kania tunggu sayang, Ayah mohon jangan tinggalin ayah, Ayah sangat sayang sama kamu kania, Kania..."teriak ayah Fahmi mengedor-gedor pintu mobil tapi Kania tidak mau membuka nya dan menyuruh Luis untuk melajukan mobil nya meninggalkan rumah yang seperti neraka itu...

"Apa kamu baik-baik saja?...."Tanya Luis saat melihat Kania hanya diam memandang lurus kedepan...

"Saya tidak apa-apa mas,..."Luis mengangguk, ia tidak bertanya lagi, tentu saja Luis tau apa yang Kania pikirkan saat ini...

"Mulai hari ini, kamu berhenti bekerja dan tinggal dirumah saja bersama mama, saya tidak mau kamu terlalu capek itu bisa membuat kandungan kamu bisa kenapa-napa..."

"Dan saya tidak mau mendengar kata bantahan dari mulut cerewet kamu itu, jika kamu membantah keluarga sahabat kamu yang akan menjadi sasaran nya.."sambung Luis saat melihat Kania ingin protes...

"Ancam saja terus, dasar tukang ngancem..."Gumam Kania kesal....

"Kamu bilang apa barusan,?..."tanya Luis saat tidak mendengar dengan jelas ucapan Kania...

"Tidak apa-apa Tuan muda tampan, saya tidak mengatakan apapun, Fokuslah pada kemudi nya,..."Seru Kania menahan kekesalan nya terhadap Luis...