TAMAT!!!
Duaaarrrrr!
Suara petir tiba-tiba bergelegar seolah menggetarkan seluruh jagat raya, seketika itu juga Cara berteriak dan merasakan tubuhnya semakin bergetar.
Cara sangat tidak menyukai hujan, terlebih angin dan petir, entah mengapa setiap kali dirinya mendengar suara petir tubuhnya reflek langsung bergetar, jantung nya berdebar begitu kencang dengan napas yang memburu.
"Mamiiii!" Teriak Cara dan langsung menutup kedua telinganya sambil menekuk kaki nya ke kursi.
Mobil segera berhenti menepi dan reflek tubuh Cara langsung di tarik dan di dekap oleh cowok tersebut. Hangat dan nyaman, itulah yang Cara rasakan.
"Sssttthhh i'm here," bisik nya di telinga Cara seketika membuat air mata Cara menetes.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Parkiran
Sepulang sekolah, Cara masih menunggu Satria di parkiran sekolah. 30 menit sudah ia menunggu namun Satria belum juga muncul, membuatnya mendesah kesal.
"Itu orang kemana sih ah!" kesal Cara sambil menghentak hentakan kaki nya ke tanah.
Duaaarrr!
Suara gemuruh petir mulai bersautan, cuaca kembali mendung, membuat Cara semakin merasa kesal terhadap Satria.
"Ah elah ini lagi cuaca gak nentu banget elah! tadi hujan terus panas, ini sekarang mendung lagi mana pake petir segala lagi!" gerutu Cara.
Karena merasa lelah dan kesal, akhirnya Cara memutuskan untuk mencari keberadaan Satria ke kelasnya, karena ia yakin Satria belum pulang.
Cara memelankan langkah kaki nya saat mendengar suara canda tawa dari dalam kelas XI Ips1.
"Njirr, lo punya mulut kan? setidaknya kalau lo gak mau balik bareng gue ngomong dong! itu mulut bisa kan ngomong baik baik! jadi gue gak perlu repot repot nunggu lo di parkiran! dasar kampret!" teriak Cara dengan kesal lalu ia segera berbalik dan kembali ke parkiran.
Sedangkan Satria yang melihat kedatangan Cara dan mendengar ucapan Cara, seketika langsung menepuk kening nya, ia lupa bahwa tadi di kantin Cara sudah bilang bakal menunggu nya di parkiran.
"Astaga gue lupa!" ucap Satria.
"Hayoo lo marah ha ha dia ngambek ahhahaha," ejek Anna yang tak lain adalah sepupu Satria.
"Sialan, gara gara elo sih ah! ya udah gue duluan," kata Satria lalu ia segera berlari mengejar Cara.
"Saka, Saka ckck," decak Anna.
...Parkiran...
"Caramel!" teriak Satria saat melihat Cara sudah mulai menyalakan motor nya.
"Cara tunggu!" teriaknya lagi dan ia langsung mencabut kunci motor Cara saat merasa Cara tak mendengarkan panggilan nya.
"Balikin gak kunci gue!" ucap Cara marah.
"Gue minta maaf," ujar Satria lembut.
"Serah!" kata Cara ketus.
"Gue lupa beneran deh, sorry?" ucap Satria.
"Buruan balikin kunci motor gue! bentar lagi ujan!" seru Cara karena gemuruh petir kembali terdengar.
"Gue anter lo balik," kata Satria.
"Gak perlu, gue bisa balik sendiri!" ucap Cara.
"Ya udah gak usah balik aja kalau begitu," kata Satria santai dan kini ia malah memasukan kunci motor Cara ke dalam saku celana nya.
"Satria kampret, buruan balikin ih!" ucap Cara semakin kesal.
"Ambil sendiri kalau bisa," kata Satria santai.
"Njirrr lo itu bener bener kampret mesum yah!" ujar Cara.
"Lo turun biar gue yang anter, atau lo mau ambil sendiri kunci nya?" tanya Satria menyeringai puas.
"Satria ih!" Cara segera turun daru motor dan menghentak hentakan kaki nya.
"Lo pilih mana?" tanya Satria kembali menyeringai.
"Oke, lo pikir gue gak berani ngambil?" tantang Cara menatap mata Satria dengan tajam.
Cara pun langsung memberanikan dirinya untuk mengambil kunci motor nya di dalam saku celana Satria. Sedangkan Satria berusaha menahan napas nya mati matian, bagaimana tidak, Ia tidak menyangka bahwa ternyata Cara nekat seperti ini.
"Napas woy, nanti lo mati gue yang di tuduh ngebunuh lo!" seru Cara membuat Satria seketika langsung bernapas dan saat itu juga Cara langsung berteriak kala tangan nya tanpa sengaja menyentuh sesuatu.
"Woaaaaaaaaa!" teriak Cara terkejut tentu saja Satria langsung membungkam mulut Cara dengan tangan nya.
"Emm mmmm," ucap Cara tertahan karena mulut nya di bekap oleh Satria.
"Jangan teriak?" kata Satria pelan dan Cara langsung menganggu kan kepalanya.
"Hah hah hah," Cara langsung memegang dada nya dan mengatur ritme jantung nya.
"Sat, gu—gue tadi megang apa?" tanya Cara masih tak percaya.
"Sekarang gue anter lo balik," ucap Satria datar, karena menahan malu.
Cara pun hanya mengangguk patuh sambil matanya terus menatap ke arah tangan nya sendiri, Cara terus mengerjapkan matanya berkali kali. Ia terus terbayang akan tekstur benda yang tanpa sengaja ia sentuh tadi.
'Njirr tangan gue udah gak suci lagi,' gumam Cara dalam hati.
.
.
.
Mommy : Ra, lo megang apaan?
Caramel : Entahlah mom, gue gak tau pasti. Tapi gue ngerasa aneh!
Mommy : Aneh gimana?
Caramel : Aneh mom, rasanya gimana gitu.
Mommy : Ah gaje lu ah,
Caramel : Dih mom,
Mommy : Jelasin deh apaan yang lu pegang tadi?
Caramel : Kaga bisa di jelasin mom, besok dah gue pegang lagi yak.
Mommy : Ya elah si markonah lu ketagihan megang?
Caramel : Bukan ketagihan, tapi masih penasaran dan pengen memastikan.
Mommy ; Jangan dah jangan, gue takut di bunuh sama Papi Dimas karena ngajarin anak nya mesum 🙈
Caramel : Aelah mom, sekali lagi dah tapi jangan sekilas kaya tadi.
Mommy : 🙄🙄🙄🙄
