Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak bisa melakukan sendiri
Vanisa keluar Dari Mall Besar itu Dan berjalan Di pinggir dengan hati yang sedih.
"Benar Kata orang Kampung,orang Kota Sangat kejam.mereka tidak memperdulikan orang orang yang susah Dan selalu menghina Dan merendahkan miskin.emang nya kenapa berpenampilan biasa,Kalo mereka punya uang mereka juga bisa beli apapun.emamg nya orang yang berpakaian bagus saja yang mampu beli"Vanisa mengoceh seorang diri Tampa ia sadari Juan sudah berdiri Di hadapan nya.
Vanisa yang terus berjalan sambil menunjuk,kepala nya pun bertubrukan Di dada Juan.
Vanisa terkejut lalu mengusap kepala nya dan mengarahkan pandangan nya.
"Ju,Juan?"
"Apa yang kamu lakukan disini,bukan nya tadi kamu berbelanja?"tutur Juan dengan santai.
"Aku tidak ingin belanja"
Juan melihat ada raut sedih di wajah Vanisa.
"Kenapa kamu terlihat sedih begitu,apa ada yang menyakiti kamu? Katakan, siapa yang menindas kamu,aku akan beri pelajaran pada nya"
"Tidak ada,aku hanya tidak ingin belanja"
"Ayo,aku temani"Juan memegang tangan Vanisa dan ingin membawa nya masuk ke mall lagi,tapi Vanisa melepaskan menghentikan tangan nya dan terlepas membuat Juan terheran menatap nya.
"Aku tidak ingin mereka menghina ku lagi"
"Apa! Menghina? siapa yang menghina mu!"
"Pelayan penjaga tokoh itu,dia bilang aku tidak mempu membeli baju di sana"
"Apa!"
Dengan sedikit tidak terima Vanisa di rendahkan oleh orang,dia pun mengajak Vanisa kembali masuk ke dalam.Vanusa hanya diam saja di tarik Juan.
Setiba di tokoh tadi,Pelayan itu kembali mendatangi Vanisa yang siap ingin marah dan mencaci.
"Kenapa kamu kembali lagi kesini,aku sudah bilang kamu tidak layak memakai baju mahal"
"Siapa yang bilang dia tidak layak?"
"Tuan muda Juan"Pelayan itu langsung tertekuk takut melihat Juan ada di sana.
"Penampilan orang yang bagus memang punya banyak uang dan bisa membeli apapun yang dia suka,tapi bukan berarti kamu berani merendahkan orang yang berpenampilan sederhana,mencaci dan menghina mereka"
"Maaf kan saya tuan muda,saya tidak tau jika dia orang nya tuan muda"pelayan itu ketakutan dan meminta maaf.
"Bukan hanya orang ku saja yang harus kamu hormati,siapapun yang datang ke sini kamu harus,melayani dan menghargai mereka"
"Baik tuan muda,saya mengerti.maaf kan saya Nona"pelayan itu menunduk dengan malu.
"Ambil semua baju yang dia suka"kata Juan pada pelayan itu.
"Baik tuan muda,ayo nona"
Vanisa mengikuti pelayan itu dan mencoba banyak baju sampai ia lelah ganti terus.
Di dalam kamar kecil Vanisa bergumam sendiri"Tadi dia merendahkan ku,sekarang dia menundukkan kepala nya kepada ku,benar kata orang,manusia punya uang banyak dia akan di hormati seperti raja dan di sanjung seperti orang hebat"
Setelah selesai pelayan itu mengantarkan Vanisa pada Juan yang sedang duduk menunggu.
"Tolong maaf kan saya tuan muda Juan,saya benar benar bersalah dan tidak akan mengulangi nya lagi"pelayan itu merindukan dengan sopan agar diri nya di maafkan dan tidak di adukan kepada menejer nya.
"Orang yang kamu sakiti dalah dia,bukan aku,minta maaf lah kepada nya"tunjuk Juan pada Vanisa.
"Tolong maafkan saya Nona"seru pelayan itu bersujud di depan Vanisa yang membuat Vanisa merasa tidak enak hati dan membantu pelayan itu berdiri.
"Apa yang kamu lakukan,berdiri lah,aku sudah memaafkan mu"
"Terimakasih nona,nona sangat baik"
Juan dan Vanisa sudah Sampai di rumah.
"Juan,maaf yah gara gara kamu nemanin aku belanja,kamu tidak jadi kumpul kumpul sama teman kamu"
"Tidak papa malam nanti juga bisa"
Tiba tiba kaki Vanisa tersandung dan dia jatuh,beruntung nya Juan menyambut nya dengan cepat dan mereka saling menatap satu sama lain.
"Juan!....."panggil Diva.
Saking terkejut nya mendengar suara Diva yang nyaring,Vanisa pun berdiri.
dengan langkah besar nya dan Rut wajah yang sudah merah padam,Diva menjauhkan Vanisa dari Juan dan menatap nya dengan tidak suka.
"Kamu berani mendekati tunangan ku! Kamu ingin merebut nya dari ku!"
-Jadi dia tunangan nya juan-suara hati Vanisa menatap Diva yang terkagum dengan kecantikan nya.
"Bukan nya kamu perempuan di mall tadi? Ngapain kamu di sini!"
"Vanisa,kamu sudah selesai belanja nya?"
"Ia nek"
"Dimana Maya"
"Aku nggak pulang sama nyonya Maya,aku belanja tadi sama Juan"
"Baiklah"
"Nenek,dia ini siapa! kenapa dia ada di sini"
"Dia Vanisa,dia yang menyelamatkan aku jadi aku bawa dia kesini karna dia tidak ada keluarga"
"Apa! Dia tinggal disini,tidak mungkin dia tidak punya keluarga,cari saja keluarga nya atau cari kontrakan untuk nya"
"Aku yang memutuskan dia tinggal disini atau tidak itu bukan urusan kamu"Juan pun pergi.
"Juan....."Diva mengikuti Juan sampai ke ruangan biliar milik nya yang besar.
"Aku baru pulang kenapa kamu tidak menjemput ku tadi"
"Aku ada pertemuan"jawab Juan sambil membidik bola hingga bola yang berkumpul itu berserakan di tempat nya.
"Bohong,tadi aku tanya sama Raka kata nya kamu hari ini tidak ada kesibukan di kantor,kamu pergi menemani perempuan jelek itu dan mengabaikan aku tunangan mu,kan?"
Dengan keras juan membidik slah satu bola hingga terpelanting keluar dan membuat Div terkejut.
"Bicara lah dengan sopan"
Diva sangat kesal karna Juan membela hadis jelek itu,Diva semakin kesal diri nya selalu di cuekin juan.pernikahan mereka sudah di tetapkan tapi Juan belum pernah melihat nya sedikitpun.
"Kenapa kamu lebih membela dia dari pada aku! Dia itu bukan siapa siapa kamu! Kenapa kamu sensitif sekali dengan nya,apa kamu ada hubungan apa apa dengan nya?"
Juan menghentikan main nya dan menatap Diva dengan tajam.
"Aku berhutang nyawa dengan nya,dan sekarang dia adalah tangung jawab ku"
"Juan! Tunggu dulu!"Diva memegang tangan Juan namun Juan dengan keras menghempaskan tangan nya hingga terbentur ke ujung meja biliar dan terluka.
"Ihhh.....tanggung jawab apa? Apa yang harus di pertanggung jawabkan Juan pada perempuan jelek itu,seharus nya dia yang bertanggung jawab dengan ku karna aku ini calon istrinya"Diva sangat kesal terutama pada Vanisa.
Vanisa melihat Juan yang sedang duduk membalut luka nya.dengan sigap Vanisa mendekati Juan dan mengambil alih peralatan obat itu Tampa ragu.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Biar aku yang melakukan nya.kamu tidak bisa melakukan nya sendiri"
"Tidak usah,aku bisa sendiri"Juan mencegah Vanisa mengobati nya.
"Ini sudah menjadi tangung jawab ku"Vanisa menatap Juan yang sedang menatap nya dengan tatapan mengenditikasi,Vanisa pun tersadar dengan ucapan nya dan jadi salah tingkah.
"Maksud ku adalah,ini sudah menjadi tangung jawab ku sebagai manusia membantu sesama manusia,bukan maksud yang lain"Vanisa pun mulai mengobati luka Juan dan setelah itu dia pun pergi.
"Aku harus cari cara untuk mengusir perempuan jelek itu dari rumah ini,aku tidak bisa melihat dia lebih lama tinggal di rumah ini dan menempel sama Juan"Kata Diva yang sedang memikirkan cara.