SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

“ Tetapi tunggu, jika sistem ini membawa misi untuk balas dendam dari pemilik tubuh asli, maka artinya kamu akan hilang jika aku menyelesaikan misi ini?”

Fokus Kayla tertuju pada nama dari sistem ini. SISTEM BALASKAN DENDAM?

Kening Kayla sedikit berkerut. Ia sedikit berpikir, bukannya dulu ia menciptakan sistem untuk mempermudah kehidupan manusia. Membuat ruang dimensi yang bisa menyimpan barang seberapapun jumlahnya dan terjamin keamanannya?

Tetapi, begitu berpindah tempat, kenapa malah ada sistem balas dendam?

Okelah jika memang ia harus membalaskan dendam pemilik tubuh asli. Sebagai kompensasi karena ia menempati tubuhnya tentu saja ia harus membalas jasa besar ini dengan menuntaskan semua ganjalan di hati pemilik tubuh asli. Agar jiwanya tenang di alam sana.

Tetapi, itu artinya sistem juga akan menghilang ketika misinya sudah terselesaikan?

“ Kenapa diam saja?” nada tidak rela terdengar sangat jelas dipertanyaan Kayla.

“ ....... “

Kayla memijat keningnya. Ia diam – diam mengetahui jawabannya. Kayla melanjutkan perjalanannya dengan perlahan, sambil menyimpan segudang pikiran.

DING

“ TUAN RUMAH, ANDA BISA TENANG. SELAMA MISI INI, SISTEM AKAN SEBISA MUNGKIN MENJAGA ANDA “

Kayla masih saja terdiam. Ia sedikit .... Sedih. Selama ini ia jelas saja paling mengutamakan percobaan ini. Sistem ini adalah anak emasnya. Bahkan dari deretan percobaan dan keberhasilannya, Kayla merasa jika Sistem adalah percobaannya yang paling... spektakuler.

Maka ia sedikit melankolis, rasanya seperti sesuatu yang susah payah ia bangun sendiri, setelah berhasil lalu tiba – tiba menghilang.

“ Ya, tentu saja aku akan percaya,” lirih Kayla sedikit getir.

Perjalanannya melarikan diri ini cukup jauh sebelum akhirnya ia menemukan sebuah lubang yang menjorok kedalam.

Sepertinya bekas galian besar. Ia bisa muat sekitar  5 orang. Tampaknya ini adalah lubang bekas orang berteduh.

Kayla menyeret tubuhnya. Mencoba masuk kedalam lubang galian untuk beristirahat dan menyusun rencana.

Ia sama sekali tidak akan menyia – nyiakan waktu!

Di Dalam galian tampak cukup luas dan datar, tanah yang kering dan bahkan ada setumpuk kayu untuk api unggun jelas memperkuat  dugaan Kayla jika ada yang pernah singgah disini untuk sekedar berteduh.

Kayla menyandarkan tubuhnya kedinding. Sedikit menghela nafas lega. Tetapi disaat bersamaan, tubuhnya jelas semakin terasa sakit.

Kakinya sepertinya retak dan tangannya ada yang patah.

“ Sistem, kau bilang jika laboratoriumku ikut terbawa?” Kayla berbisik lirih.

DING

BENAR SEKALI TUAN RUMAH

“ Ssstt, hilangkan DING mu itu, membuat terkejut saja,” sengit Kayla yang masih saja terkejut dengan suara mekanis pembuka SISTEM tersebut.

BAIK TUAN RUMAH

“ Jika benar Laboratoriumku dan seluruh isinya terbawa, maka pasti ada p3k dari dunia Modern. Berikan aku kotakku,” ringis Kayla menahan sakit. Ia bahkan mulai merasakan suhu tubuhnya yang naik.

Uhh, tubuh didunia ini memang sungguh sangat lemah. Setelah aku sembuh, aku harus berlatih setidaknya agar tubuh rapuh ini menjadi kuat. Pikir Kayla.

“ PERMINTAAN DITERIMA, KOTAK P3K TERPANGGIL,”

Syuutttt plukk

Tepat dihadapan Kayla, muncul sebuah kotak yang sangat familiar di matanya. Desainnya yang seperti kotak P3K didunia ini.

Tetapi, isinya tentu saja lebih canggih.

Obat pereda nyeri, cairan antiseptik, salep penyambung tulang bahkan ada!

Kayla dengan hati – hati mengambil kapas pembersih luka dan segera menyapukannya pada sebelah tangannya yang patah. Lalu dengan telaten mengoleskan salep penyambung luka.

Ia menggigit bibirnya. Menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit yang lebih hebat. Salep ini memang sangat ampuh. Tetapi juga sebanding dengan efek yang dirasakannya.

Setelah hampir setengah jam berpacu dengan rasa sakit, Kayla akhirnya menghela nafas. Tangannya sudah sembuh!

Ia menggoyang – goyangkan lengannya dan bisa dengan yakin merasakan perubahan tangannya.

Kemudian ia melirik pada kakinya yang tampaknya retak. Dengan gerakan yang sama dan telaten, Kayla mengulangi setiap prosesnya.

Sapu – sapu, seka – seka, oles – oles. Dan kembali berpacu pada rasa sakit.

Tubuh Kayla bermandikan keringat. 1 jam ia habiskan untuk merawat luka – lukanya. Tak terasa, perutnya keroncongan, hampir menempel pada punggung.

Dia kelaparan! Dan jenis yang tidak bisa diredakan hanya dengan meminum cairan kenyang saja. Ia harus makan!

“ Sungguh menyusahkan bukan dunia ini. Masih harus menyiapkan menu empat sehat lima sempurna. Jika saja masih didunia Modern, hanya tinggal minum cairan kenyang dan makan pil nutrisi,” gerutu pelan Kayla. Tapi tak ayal ia mengintip isi dari dapur laboratorium .

Entah keberutungan atau memang sudah disetting oleh dunia novel, Kayla menemukan beberapa makanan yang siap saji di dalam lemari pendinginnya.

“ MENDETEKSI RASA LAPAR TUAN RUMAH, “

“ MEMANGGIL STOK SIAP SAJI DI INVENTORY,”

“ PERINGATAN,”

“ STOK AKAN OTOMATIS TERISI,”

“ Ck ck ck, Keyla memang luar biasa hebat,” gumam Kayla membanggakan dirinya sendiri,

Seperti kotak P3K tadi, dihadapan Kayla tiba – tiba muncul beberapa piring makanan dengan berbagai jenis makanan.

Ada semangkuk sup rumput laut sebagai hidangan pembuka. Nasi putih dengan panas mengepul lengkap dengan ayam goreng dan ikan bakar sebagai menu utama. Bahkan ada puding coklat kesukaan Kayla dan buah manggis untuk dessertnya.

Tentu saja sistem menyesuaikan dengan menu kesukaan pemilik tubuh asli yang secara kebetulan lagi sama persis dengan referensi menu kesukaan Keyla di dunia modern.

“ Ini entah kebetulan yang keberapa kali sih, kayaknya memang sistem benar – benar milih orang yang sesuai dengan referensiku semua,” gumam Kayla sambil mengunyah makanan.

Bak reinkarnasi hantu kelaparan, suapan demi suapan tidak terputus menuju mulut Kayla. Rasa – rasanya ia mampu menghabiskan 2 ekor ayam sekaligus saking laparnya.

“ Gila sih ini, tubuh sekecil ini tapi nafsu makannya lumayan besar,” gerutu Kayla sambil bersendawa.

“ Haaaahh, untung sekarang aku kaya, Muehehehe,” ucap Kayla.  Hatinya kembali riang setelah mengingat gunung kecil emas batangannya yang ikut terbawa.

“ Baiklah, sekarang perut sudah kenyang. Mari kita segera merencanakan semuanya,” gumam Kayla.

“ Tolong berikan aku sebuah buku dan pulpen,” lirihnya.

“ PERMINTAAN DITERIMA, BUKU DAN PULPEN TERPANGGIL,”

Kayla segera menerima buku dan pulpen. Mencoret – coret, tengah merumuskan masa depannya.

“ Tampilkan informasi dari keluarga pemilik tubuh asli,”

“ PERMINTAAN DITERIMA, PENCARIAN INFORMASI...... INFORMASI TERSEDIA,”

“ Tubuh ini sekolah di sekolah yang cukup mewah. Tetapi otaknya sama sekali tidak digunakan dengan semestinya,”

“ Malah mengerjakan tugas milik adik tirinya? Ck Ck Ck, sungguh terlalu,”

“ Heh, mari kita lihat, bagaimana kehidupan sekolahnya setelah tubuh ini ‘mati’,”

“ Lalu, ada juga harta peninggalan dari mendiang ibu kandung pemilik asli. Ck ck ck, semuanya masuk ke kantong Bapak jah*nam!”

“ Ada begitu ya, sudah jelas – jelas menumpang tetapi malah ingin menguasai harta dari sang pemilik asli?”

“ Sudah tidak waras memang dunia ini,” Kayla bergumam sambil kembali membaca pada layar sistem. Ia masih mencatat informasi dasar tentang keluarga pemilik tubuh asli.

Saat membaca nama adik tirinya, Kayla berhenti sejenak.

“ Stanley ... kah?"