'Vina mau di unboxing ya?'
Menikah diusia muda membuat Ziko harus menghadapi tingkah manja istrinya serta kepolosan Devina yang membuatnya gemas sendiri.
Meskipun banyak yang meragukan, tapi keduanya tetap melangkah dan akan Ziko buktikan bahwa mereka bahagia.
Ziko akan membuktikan bahwa Devina, istri manjanya akan bahagia bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida Dwi Oktafiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kuliah Lagi
Pagi ini Ziko serta Devina pergi ke kampus untuk memulai perkuliahan dan nanti sore mereka akan bertemu dengan Devano juga Adara sesuai dengan yang sudah Ziko rencanakan kemarin. Terbiasa di rumah bersama dengan istrinya sekarang Ziko sedikit tidak bersemangat karena berpisah dengan Devina padahal hanya sebentar saja.
Sebelum membiarkan Devina pergi Ziko lebih dulu menatap wajah istrinya itu yang terlihat cantik, dia kesal juga karena Devina yang memakai bedak tipis serta liptint di bibirnya. Sebenarnya ingin melarang hanya saja Devina terus bilang agar tidak terlihat pucat dan Ziko tidak akan bisa memberikan penolakan jika Devina sudah memasang wajah penuh permohonan.
"Jangan deket-deket sama cowok." Kata Ziko
"Ish iya dari di rumah ngomong gitu terus." Kata Devina
"Aku takut Vin." Kata Ziko jujur
"Takut apa?" Tanya Devina bingung
"Memang kamu gak sadar?" Tanya Ziko gemas
Devina menggelengkan kepalanya pelan sambil menatap Ziko dengan lugu.
"Kamu itu cantik, lucu, gemesin, dan baik banget gimana kalau ada yang ngerebut kamu dari aku?" Tanya Ziko yang malah membuat Devina tertawa
"Ziko ngomong apaan sih? Lucu deh masih aja cemburuan." Kata Devina
"Gimana gak cemburuan kalau istri aku ini cantiknya kelewat batas." Kata Ziko gemas
"Ziko udah jangan aneh-aneh ah mikirnya." Kata Devina
Menghela nafasnya pelan Ziko mengangguk patuh lalu mengusap pipi Devina dengan sayang dan melepas sabuk pengamannya.
"Ayuk aku antar ke kelas." Kata Ziko
"Eh gak usah Vina sendiri aja." Kata Devina
"Gak papa sayang aku mau antar kamu sampai masuk ke dalam kelas." Kata Ziko sambil mencapit gemas hidungnya
Tidak bisa memberikan penolakan Devina hanya patuh saja lalu dia turun dari mobil bersama dengan Ziko dan tangannya digenggam dengan erat oleh sang suami. Rasanya membahagiakan sekali bisa sedekat ini dengan Ziko dan memiliki status sebagai istrinya.
Tepat di lantai dua Ziko mengantar Devina hingga ke kelasnya dan Devina yang bertemu dengan kedua teman baiknya.
"Yaudah aku duluan nanti kalau kamu udah pulang atau udah jalan ke rumah Daddy kamu kabarin ya?" Kata Ziko
Devina mengangguk sebagai jawaban dan dia tersenyum ketika suaminya itu mengusap dengan lembut kepalanya sebelum berjalan menjauh. Menatap suaminya itu hingga menjauh Devina tersenyum lalu setelah Ziko benar-benar menghilang dari pandangannya Devina menghampiri kedua temannya.
"Siniii Vinn"
Tertawa kecil Devina menghampiri Intan yang langsung merangkulnya dengan sayang.
"Aduh kangen banget sama Vina." Kata Intan
"Vina juga kangen banget sama kalian berdua." Kata Devina
"Udah ah masuk nanti dosennya keburu datang." Kata Hanifa sambil tersenyum
Bersama-sama ketiganya masuk ke dalam kelas yang sudah berisi beberapa mahasiswa juga. Memilih untuk duduk di bangku terdepan Devina berada di antara Intan dan Hanifa.
Hari ini mereka hanya kuliah sampai jam sebelas saja karena hanya ada dua mata kuliah, tapi besok mereka akan berada di kampus hingga sore.
"Tan mana hp"
Perkataan itu membuat ketiganya mendongak lalu menatap Intan yang berdecak kesal dan mengeluarkan ponselnya lalu memberikan pada pria yang berdiri di dekat bangkunya dengan raut wajah sebal.
"Untuk apasih?" Tanya Intan
"Mau lihat lah, salah memang pacar sendiri lihat HP ceweknya?" Tanya pria itu membuat Intan menatap nya dengan sengit
Di tempatnya Devina tertawa kecil kalau dulu dia dan Ziko tidak pernah minta izin kalau ingin memainkan ponsel mereka bahkan Devina sering kali memeriksa atau memainkan hp Ziko ketika mereka sedang di mobil.
"Mau banget lo Lan sama cewek galak kayak Intan." Kata Hanifa membuat Intan menatapnya dengan sebal
"Pake pelet kayaknya dia." Kata Alan membuat Intan berseru kesal
Baru ingin membalas dosen yang mengajar datang membuat Alan langsung duduk tepat disebelah Intan tanpa mau mengembalikan ponselnya.
Melihat hal itu Devina jadi membayangkan kalau dia dan Ziko satu kelas lagi seperti dulu.
Pasti akan sangat menyenangkan.
°°°
Sebelum pergi ke rumah orang tuanya Devina ikut Teman-temannya untuk makan di kantin karena dia juga memang sudah cukup lapar dan sekarang Devina sedang menunggu pesanannya datang. Sambil menunggu Devina berbalas pesan dengan Ziko yang sedang menunggu dosen selanjutnya datang dan mengisi perkuliahan.
Di kantin Devina bersama dengan Intan juga Hanifa serta Alan yang merupakan kekasih baru Intan, dia tau karena Intan memang bercerita pada dia dan Hanifa. Setiap melihat Intan bersama dengan kekasihnya Devina selalu ingat Ziko biasanya kalau di kantin dia dan Ziko yang selalu berdua, tidak bukan hanya di kantin, tapi di berbagai tempat juga.
Saat tengah asik melamun ponselnya berdering dan ternyata Ziko yang menelpon tentu saja Devina langsung mengangkatnya. Mendengar suara Ziko saja sudah membuat senyum manisnya mengembang dengan sempurna.
'Makanannya udah datang?'
"Hm belum masih nungguin nih, Ziko udah makan?" Tanya Devina
'Nanti habis pelajaran ini baru makan'
"Habis makan Vina ke rumah Daddy nanti di jemput." Kata Devina
'Kabarin kalau udah sampai'
Devina bergumam pelan sebagai jawaban lalu dia mendongak ketika mendengar suara seseorang dan ternyata Raga yang merupakan teman satu kelasnya tadi.
"Vin makasih bukunya ya? Gue udah selesai baca." Kata Raga
"Sama-sama, cepet banget kamu bacanya." Kata Devina
"Hm cuman sedikit halamannya." Kata Raga sambil tersenyum
"Yaudah makasih udah dianterin padahal besok juga gak papa." Kata Devina
"Sekalian"
Devina mengangguk singkat lalu tersenyum pada Raga yang berjalan menjauh dan kembali berbicara pada suaminya.
"Maaf Ziko tadi ada teman Vina." Kata Devina
Senyuman Devina semakin mengembang kala makan siangnya datang, tapi dia masih menunggu Ziko menanggapi ucapannya.
'Siapa tadi?'
"Raga dia teman satu kelas tadi minjam buku terus barusan balikin buku Vina." Kata Devina
'Hm jangan deket-deket sama dia'
"Iyaa Ziko kalau gitu udah ya? Makanan Vina udah datang." Kata Devina
'Makan yang banyak'
"Iya Ziko dadahh"
'Satu lagi makannya jangan yang pedas jangan pakai cabe apalagi makan udang'
"Iya Zikooo"
'Makannya pelan-pelan nanti kalau mau ke rumah Daddy kamu bilang dan kalau udah sampai hilang
"Iya Zikooo"
Mematikan panggilan telponnya Devina meletakkan ponsel di meja lalu tersenyum senang dan menatap sebentar Teman-temannya.
"Ziko pasti gak tenang tuh Vin kalau lo gak lagi sama dia." Kata Alan
Devina menatapnya dengan alis bertaut.
"Kenapa gitu?" Tanya Devina
"Ya iyalah pacarnya banyak yang suka orang cantik." Kata Alan
"Oh gituu"
Alan menatap Intan dengan senyuman hingga matanya menyipit lalu dia mengacak gemas rambut kekasihnya.
"Enggak Tan kamu yang paling cantik sejagad raya"
Devina dan Hanifa ikut tertawa melihatnya.
°°°
Updatee duluuu😘
Mampir yuk di novel pertama ku yang berjudul "KEKUATAN HATI WANITA"
Berkisah wanita yg bangkit dari penghianatan.
Mohon dukungannya, terimakasih🙏🏻🤗🌹
Semangat terus yaa untuk buat cerita2 yang tentunya gemesin dan penuh warna 😍 Love you Thor❤️