NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:36.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 27

Ruang Utama Bawah Tanah, Reruntuhan Bintang Kuno.

Ye Chen dan Long Yin menuruni tangga spiral kuno dalam keheningan total. Udara di sini sangat panas dan kering, mengandung partikel logam yang membuat kulit terasa gatal.

"Kita sampai," bisik Ye Chen.

Ia mengintip dari balik pilar batu raksasa di dasar tangga. Pemandangan di depan mereka adalah definisi dari neraka dunia kultivasi.

Sebuah aula bawah tanah yang luasnya sepuluh kali lipat alun-alun kota terbentang di depan mata. Lantainya terbuat dari obsidional hitam yang mengkilap. Di sekeliling aula, sungai magma mengalir lambat, memberikan penerangan merah darah yang mengerikan.

Di tengah aula, terdapat sebuah Altar Tulang Putih.

Dan di atas altar itu, melayang Jantung Pedang Iblis. Benda itu bukan berbentuk jantung, melainkan bola energi abu-abu seukuran kepalan tangan yang dikelilingi oleh ribuan jarum pedang kecil yang berputar. Setiap kali benda itu berdenyut (DUM...), gelombang kejut energi pedang menyebar, membuat udara bergetar.

Namun, yang membuat mata Long Yin melebar ngeri adalah apa yang ada di sekitar altar.

Puluhan mayat murid Sekte Pedang Bintang (yang diculik sebelumnya) tergeletak kering di sekitar formasi ritual. Darah mereka telah disedot habis untuk memberi makan altar tersebut.

Tetua Jubah Darah (Ranah Inti Bintang Tahap 1) berdiri di depan altar, merentangkan tangannya.

"Sedikit lagi..." desis Tetua itu, matanya gila. "Penghalang terakhir akan hancur! Dengan Jantung Pedang ini, aku bisa membantai seluruh Tetua Sekte Pedang Bintang!"

Di belakangnya, sepuluh murid elit Sekte Darah (Ranah Pembuka Bintang Tahap 9) sedang menyalurkan energi mereka untuk menjaga kestabilan formasi yang goyah (akibat pencurian energi Ye Chen selama dua bulan ini).

"Kakak," bisik Long Yin, mencengkeram lengan Ye Chen. Matanya yang dua warna berputar gelisah. "Benda itu... Jantung itu... dia tidak jahat. Dia marah. Dia tidak mau disentuh oleh orang-orang berbaju merah itu."

"Aku tahu," Ye Chen menyentuh gagang Pedang Karat di punggungnya.

Pedang itu bergetar hebat. Panas. Sangat panas. Seolah-olah ia bertemu dengan potongan jiwanya yang hilang.

"Mereka mempercepat ritual karena tahu Wang Teng dan yang lain sedang menuju ke sini," analisis Ye Chen. "Formasi itu tidak stabil. Jika diganggu sedikit saja..."

Mata Ye Chen menyala merah. Mata Iblis nya melihat satu titik lemah di formasi darah itu sebuah simpul energi di sisi kanan altar yang berkedip redup.

"Yin'er, tetap di sini. Gunakan jepit rambutmu jika ada yang mendekat."

"Kakak mau apa?"

"Mengacaukan pesta."

Ye Chen menghilang ke dalam bayangan pilar. Langkah Hantu nya yang telah mencapai tahap Mahir membuatnya nyaris tak terlihat di lingkungan yang remang-remang ini.

Dia bergerak melingkar, mendekati sisi kanan altar tanpa terdeteksi oleh murid-murid Sekte Darah yang sedang fokus penuh pada ritual.

Tetua Jubah Darah tertawa keras.

"TERBUKALAH!"

Ia mengulurkan tangan kurusnya yang seperti cakar untuk meraih Jantung Pedang Iblis. Penghalang pelindung artefak itu retak sepenuhnya.

Saat jari Tetua itu hampir menyentuh bola abu-abu itu...

SWISH!

Sebuah batu kerikil yang dibungkus Energi Bintang Padat melesat dari kegelapan.

Bukan mengarah ke Tetua. Tapi mengarah ke simpul energi lemah di lantai.

TAK!

Batu itu menghantam titik vital formasi.

Gangguan kecil itu, di saat kritis seperti ini, berakibat fatal. Aliran energi darah yang sedang memuncak tiba-tiba tersumbat, lalu meledak balik.

BOOOOOOM!

"ARGHHH!"

Sepuluh murid elit Sekte Darah yang menyalurkan energi menjerit serempak. Mereka muntah darah dan terlempar mundur. Formasi meledak.

Tetua Jubah Darah, yang berada di pusat, terkena dampak paling besar.

"SIALAN!" Tetua itu meraung, terdorong mundur tiga langkah. Jubahnya robek, dan wajahnya memerah menahan gejolak Qi yang berbalik menyerang jantungnya.

"SIAPA YANG MENGGANGGU?!"

Di tengah kekacauan debu dan ledakan itu, sesosok bayangan melesat keluar.

Bukan lari menjauh. Tapi lari menuju Altar.

Ye Chen.

Dia melompat melewati kepala para murid yang terluka, mendarat tepat di depan Jantung Pedang Iblis yang kini melayang bebas tanpa pelindung.

"Milikku," bisik Ye Chen.

Tetua Jubah Darah melotot. "BOCAH TAHAP PENGUMPUL BINTANG?! BERANI-BERANINYA KAU!"

Tetua itu mengabaikan rasa sakit di dadanya. Ia menampar udara. Sebuah telapak tangan darah raksasa terbentuk, mengarah ke Ye Chen. Serangan Ranah Inti Bintang!

Ye Chen tidak menghindar. Dia tidak punya waktu untuk mengambil Jantung itu dan lari.

Jadi, dia melakukan hal gila.

Dia mencabut Pedang Karat-nya.

"Makan ini!"

Ye Chen menusukkan Pedang Karatnya langsung ke Jantung Pedang Iblis.

CLANG!

Saat ujung pedang karat menyentuh bola energi itu, waktu seolah berhenti.

Jantung Pedang Iblis itu tidak meledak. Ia mencair. Bola energi itu berubah menjadi cairan abu-abu keperakan yang langsung merayap naik, menyelimuti bilah Pedang Karat Ye Chen.

DUM! DUM! DUM!

Suara detak jantung yang memekakkan telinga bergema di seluruh ruangan.

Pedang Karat itu bersinar menyilaukan. Lapisan karat terakhir di seluruh permukaan pedang rontok seketika, meledak menjadi debu.

Logam hitam pekat yang sempurna terungkap. Bilahnya tajam, dingin, dan memancarkan aura Raja. Di tengah bilah, sebuah garis merah darah menyala terang, berdenyut hidup.

Pedang itu menyerap serangan telapak tangan darah sang Tetua... dan memakannya.

WUSH!

Serangan Tetua Jubah Darah lenyap begitu saja saat menyentuh aura pedang baru itu.

Ye Chen mendarat di lantai, memegang pedang yang kini terasa "lengkap". Beratnya bertambah menjadi 1.000 kilogram. Tapi di tangan Ye Chen, itu terasa pas.

[Pedang Naga Langit - Tingkat Segel 2 Terbuka]

Kemampuan Baru Devour (Menelan Energi)

"Kau..." Tetua Jubah Darah gemetar menunjuk Ye Chen. "Kau menyatukannya dengan pedangmu?! Itu Jantung Pedang Iblis! Benda itu akan memakan jiwamu!"

Ye Chen mengangkat pedang hitam legam itu. Matanya merah menyala.

"Dia tidak memakan jiwaku," kata Ye Chen, merasakan koneksi batin yang kuat. "Dia baru saja pulang ke rumah."

Tiba-tiba, suara ledakan lain terdengar dari lorong utama di seberang ruangan.

DHUAR!

Pintu batu hancur. Wang Teng dan puluhan murid Sekte Pedang Bintang (yang tersisa) menyerbu masuk, berlumuran darah pertempuran sebelumnya.

Mereka berhenti, tertegun melihat pemandangan di aula.

Mereka melihat mayat-mayat. Mereka melihat Tetua Sekte Darah yang marah.

Dan di tengah-tengahnya, berdiri Ye Chen, memegang pedang hitam raksasa yang memancarkan aura mengerikan.

"Ye Chen?!" Wang Teng terbelalak. "Kau... kau sudah di sini?!"

Ye Chen menoleh, menatap Wang Teng di satu sisi dan Tetua Jubah Darah di sisi lain.

Dia terjepit di antara Serigala dan Harimau.

Namun, Ye Chen justru menyeringai. Dia mengangkat pedang barunya.

"Kalian datang tepat waktu," kata Ye Chen. "Aku butuh target untuk menguji pedang baru ini."

1
Eka suci
kelompok manusia barbar ini seperti manusia biasa yg tidak bisa kultivasi jadi mengandalkan otot
aleena
ahaa maen petak umpet🤣🤣
Eka suci
kalau dulu ye chen yg selalu nurut sama long yin disini sebaliknya 👍
Eka suci
udah lumpuh aja masih bilang milikku 😏
MyOne
Ⓜ️🤜🏻💥🤛🏻Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️😁😁😁Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️💥💥💥Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!