Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meninggalkan Gunung
Dua hari berlalu setelah perpisahan Mei Lin Dan Zu Lian. Saat ini Zu Lian sedang berlatih menggunakan pedang naga langit dengan media binatang buas dihutan cahaya sebagai bahan percobaan.
Ya, Zu Lian telah meninggalkan gunung Qunglun setelah berpisah dengan Mei Lin, dia ingin pulang menuju kediaman keluarga Meng.
Sementara diperjalanan Zu Lian berencana untuk melatih kemampuan berpedangnya dengan melawan seluruh binatang penghuni hutan cahaya bagian dalam.
Meskipun di kehidupan sebelumnya, Zu Lian menguasai seluruh keterampilan berpedang. Namun dia harus membiasakan diri menggunakan pedang setingkat artefak tingkat bumi pada kondisi tubuhnya saat ini.
Wusss!!
Deruh angin menghancurkan pepohonan serta bebatuan disekitarnya.
"Teknik penghakiman pedang!!"
Zu Lian membuat segel tangan, kemudian muncul 5 pedang dilangit membentuk pola pentagonal.
Groaaarr!!
Harimau berukuran sangat besar dan taring yang sangat panjang serta ekor dengan nyala api membara mengaum kepada Zu Lian. Seolah harimau itu ingin mencakar dan mengoyak Zu Lian menjadi beberapa bagian.
Namun pergerakan harimau itu seolah dibatasi, seperti terkurung dalam penjara jeruji besi.
Zu Lian tersenyum sinis melihat itu, meskipun tekniknya belum sempurna, namun itu sudah cukup untuk membuat harimau ekor api di depannya tidak bisa berkutik jika berhadapan denganya.
Setelah itu Zu Lian membuat segel tangan lagi dan berakhir dengan menyatukan kedua telapak tangan, seperti orang yang sedang bertapa.
"Teknik Pertama! Penghakiman pedang naga!!"
Zu Lian berteriak, kemudian kelima pedang yang membentuk Pentagonal tadi jatuh menukik menuju harimau ekor api.
Kelima pedang itu kemudian bergabung menjadi satu dan membentuk siluet seekor naga.
Groooarr!!
Boooomm.!!
Ledakan besar terjadi ketika siluet naga tersebut menghantam harimau ekor api.
Zu Lian lalu mendekati harimau ekor api yang telah menjadi bangkai, lalu memasukkanya kedalam cincin penyimpanan.
Kulit, taring, dan daging binatang buas bisa dijual dan menghasilkan beberapa koin emas.
"Ini sudah cukup, saatnya untuk kembali." Gumam Zu Lian, yang selama dua terakhir ini telah melakukan pembantaian binatang buas di bagian dalam hutan cahaya untuk menguji kekuatanya.
Jika orang lain mendengar bahwa Zu Lian membantai seluruh binatang buas hanya untuk menguji kekuatanya, maka mereka akan tidak percaya dan menganggapnya omong kosong belaka.
Orang gila mana yang melakukan hal gila tersebut. Bahkan orang gila sekalipun tidak akan pernah berpikir untuk melakukan tindakan gila itu.
Hal itu karena bagian dalam hutan cahaya dihuni oleh binatang buas tingkat tinggi, yang bahkan kultivator Ranah pendekar raja sekalipun harus berhati-hati jika berada di bagian dalam hutan cahaya.
Sore harinya, Zu Lian telah sampai di kota Guan. Zu Lian langsung masuk kedalam kediaman keluarga Meng, dengan identitasnya sebagai pengawal pribadi Putri Meng Yu, membuatnya sangat mudah untuk memasuki kediaman keluarga Meng tanpa pemeriksaan dan izin yang rumit.
Sesampainya di dalam kediaman keluarga inti. Zu Lian menuju kediaman pribadi Meng Yu. Zu Lian berdiri diatas atap sambil memperhatikan Meng Yu sedang berlatih pedang dihalaman.
Zu Lian juga melihat aura Qi yang terpancar dari dalam tubuh Meng Yu, yang artinya Meng Yu telah menjadi seorang kultivator.
Zu Lian tersenyum melihat itu. Karena Meng Yu menuruti permintaanya untuk berlatih berkultivasi dan menghilangkan egonya atas dasar trauma masa lalu.
Kehidupan Meng Yu nanti akan penuh dengan kekejaman dan darah, dimana prinsip dibunuh atau membunuh selalu berlaku, membiarkan pemimpin yang lemah dan memiliki jiwa kasihan terhadap musuh merupakan suatu ancaman bagi para pengikutnya.
"Aku merasa sedikit bersalah karena akan merubah wanita lembut sepertimu, tapi inilah jalan yang terbaik untuk bertahan di dunia yang kejam ini."
Gumam Zu Lian lalu mengeluarkan sebuah belati dan kemudian menutup seluruh wajahnya berpenampilan layaknya seorang pembunuh.
Zu Lian melompat dan berdiri tepat di depan Meng Yu.
Meng Yu tentu terkejut melihat orang asing itu dan mengancungkan pedang terhadap Zu Lian yang sedang menyamar.
"Siapa Kau!!
Penjaga!!
Meng Yu berpikir bahwa orang di depannya ini pasti tidak berniat baik dan berusaha untuk memanggil penjaga namun sayang tiada respon dari panggilanya itu.
Zu Lian yang kini sedang menyamar melesat dan mengarahkan berlatih kearah Mei Lin.
Trang!!
Mei Lin menangkis serangan itu dan mundur beberapa langkah. Pedangnya bergetar, perasaan takut mulai menyelimuti seluruh tubuhnya.
Ini merupakan pertama kalinya dia melakukan pertarungan asli, pertarungan antara hidup dan mati.
Zu Lian tentu melihat hal itu, tapi dia sama sekali tidak peduli dan kembali melakukan serangan.
Trang!
Trang!!
Dentingan antara dua pedang bergema di dalam kediaman itu sehingga menghasilkan percikan api.
Meng Yu sudah mulai kewalahan menangkis seluruh serangan Zu Lian, sementara Zu Lian sendiri tidak memberikan kesempatan pada Meng Yu untuk beristirahat, dia membuat pertarungan ini benar-benar seperti pertarungan hidup dan mati.
Trang!!
Krakk!
Suara pedang Meng Yu yang retak dan kemudian patah dengan sekali ayunan belati Zu Lian, sehingga Meng Yu terjatuh dan hempas beberapa meter.
Zu Lian berjalan mendekat kearah Meng Yu dengan kedua belati yang diacungkan kedepan seperti ingin melakukan pembunuhan.
Sementara Meng Yu sendiri sudah pasrah, jelas sekali perbedaan kekuatan diantara mereka berdua, segalah usaha untuk menyelamatkan diri telah dia lakukan namun tiada hasil.
Ketika pembunuh bayaran itu berada tepat di depannya, Meng Yu menutup mata dan bergumam.
"Zu Lian tolong." Suara parau yang terdengar penuh dengan harapan serta keputusan keluar dari mulut Meng Yu.
Zu Lian kemudian berhenti tepat di depan Meng Yu yang sudah pasrah, Dia membuka penutup wajahnya lalu mengulurkan tangannya.
Meng Yu keheranan kenapa pembunuh itu belum melakukan tindakan apa pun padanya, ketika dia membuka matanya, Meng Yu melihat Zu Lian mengulurkan tangannya dan tersenyum kepadanya.
Meng Yu tentu sangat terkejut dan menerima uluran tangan itu.
"Plak!!"
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Zu Lian.
"Kau!!
Dengan marah Meng Yu mengmeli Zu Lian karena membuatnya takut dan tidak berdaya seperti tadi. Dia akhirnya sadar jika Zu Lian berniat untuk mempermainkanya saja.
"Uhh... Tuan putri, aku melakukan itu demi kebaikanmu sendiri." Zu Lian meringis kesakitan dengan cap tangan berwarna merah di pipinya.
"Kau gila! Demi kebaikanku apanya hah? aku hampir berniat untuk bunuh diri tadi, jika penjahat itu berniat menodaiku."
"Hmmm.. benarkah? Aku melihatmu hanya pasrah tadi. Jangan-jangan kau hanya pasrah jika aku tadi akan bernilai untuk...
Zu Lian tidak melanjutkan ucapannya dan tersenyum mengejek...
"Kau...!! Meng Yu semakin marah, dia adalah seorang putri yang menghargai kehormatan, dia lebih baik mati daripada diperlakukan seperti itu. Dan pengawal pribadinya itu benar-benar meragukannya.
"Baik, tentu aku percaya padamu nona Meng."
Ucap Zu Lian yang tidak mau memperpanjang masalah.
Setelah beberapa menit atas kejadian tadi...
"Jadi bagaimana keadaan kota Guan, semenjak aku di pedalaman hutan cahaya?" Dengan ekspresi serius Zu Lian meminta penjelasan Meng Yu atas informasi terbaru.
Meng Yu mengerti, dan kemudian menjelaskan semua yang dia ketahui pada Zu Lian, entah kenapa Meng Yu sangat mempercayai pengawal pribadinya itu.