Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Tidak Percaya Padaku?
Bel pulang sekolah berdering, seketika suasana kelas menjadi riuh, meski bu Purba guru Kimia itu masih berada di dalam kelas.
"Ok, selesai pelajaran untuk hari ini... Jangan lupa kerjakan PR kalian!" serunya sebelum keluar ruangan.
"Ayo Ra, Kak Zie sudah sampai di depan pagar...." kata Tiara sambil memasukkan peralatan tulis ke dalam tasnya.
"Zaa, hari ini aku tidak bareng kamu, karena ada tempat yang ingin aku kunjungi sebelum pulang ke rumah." ujar Tiara dengan sebersit rasa sesal.
"Memangnya kamu mau kemana? Biar aku antar..." tanya Keizaa.
"Tidak usah, Zaa. Aku bisa sendiri... Lagipula aku tidak enak dengan Kak Zie." jawab Tiara.
"Tidak apa-apa, Ra. Kak Zie pasti mau kok..."
"Zaa... Aku bisa sendiri... Sudah kamu pulang duluan sana, kasihan Kak Zie menunggu lama nanti."
"Yakin?"
Tiara terkekeh pelan sebelum menjawab, "Iya..."
"Okelah kalau begitu, aku duluan yaa... Bye."
"Bye...."
Setelah Keizaa keluar dari kelas, Tiara langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, lalu membuka aplikasi chatnya.
"Keizaa sudah pulang, Kak." ketiknya.
Tidak lama kemudian masuk notifikasi balasan dari Kenzou.
"Ok, sekarang kamu tunggu di depan gerbang yaa...." balasnya.
Tiara langsung melampirkan tas punggungnya, kemudian keluar kelas dan melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah.
Sekitar lima menit kemudian mobil Kenzou berhenti di depannya, dan Tiara langsung masuk ke dalamnya.
"Kita mau kemana, Kak?" tanya Tiara sambil mengenakan seat beltnya.
"Kita cari tempat yang asik buat ngobrol... Aku ingin tahu lebih banyak tentang kamu." jawab Kenzou.
"Ingin tahu lebih banyak tentang aku? Kenapa?"
"Jangan salah sangka dulu, aku melakukan itu hanya untuk melindungi Keizaa... Aku harus tahu dengan siapa dia bergaul." elak Kenzou.
"Oh...."
Aku pikir karena Kak Zou peduli sama aku... Hadeehh ingat, Ra. Kak Zou menyukai Dasha bukan kamu!
Semalam tiba-tiba saja Kenzou mengirim pesan singkat ke Tiara, entah darimana ia mendapatkan nomor ponsel Tiara, mungkin Kenzou bertanya pada adiknya, Keiza.
Kenzou meminta Tiara untuk tidak pulang bareng Keizaa hari ini, karena Kenzou akan menjemputnya, dan meminta Tiara menemaninya ke suatu tempat.
"Apa kamu tidak membawa baju ganti?" tanya Kenzou.
"Bawa, Kak. Tapi aku belum sempat ganti karena Kakak sudah langsung menyuruhku untuk menunggu di gerbang sekolah." jawab Tiara.
"Ya sudah, nanti sampai di kafe kamu langsung ganti saja, yaaa."
Oh... Jadi Kak Zou mengajakku ke Kafe....
"Iya, Kak."
"Kata Keizaa kamu tidak mau pacaran... Kenapa?"
"Hmmm... Tidak mau saja Kak."
"Alasannya?"
"Aku tidak mau mengatakannya...." sahut Tiara sambil memalingkan wajahnya ke jendela.
Sebenarnya Kenzou sudah tahu alasan Tiara tidak mau pacaran. Keizaa tanpa sengaja pernah bercerita padanya, kalau setiap ada pria yang dekat dengan Tiara, sepupunya Dasha akan langsung mendekati pria itu.
Dan semua pria yang dekat dengan Tiara, pada akhirnya meninggalkannya dan beralih ke Dasha. Jadi itulah penyebab Tiara enggan mendekati pria lagi, ia tidak mau sakit hati karena situasi yang sama.
Itu makanya Kenzou hanya bisa memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya, dengan Dasha sebagai alibinya. Itulah cara Kenzou untuk melindungi gadis kecilnya itu.
"Ya sudah... Lupakan pertanyaan itu." ujar Kenzou lalu memutar stir mobilnya ke kanan, memasuk hutan kota dimana Kafe itu berada.
"Kamu mau ganti baju di sini atau di toilet?"
"Di toilet saja, Kak."
"Ok."
Kenzou langsung menuju valet parking, lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada perugas valet itu.
Tanpa menunggu Tiara, Kenzou melangkah masuk terlebih dahulu, dan Tiara mengekor di belakangnya, ia berusaha keras menyamai langkah panjang Kenzou.
Huh, pacaran macam apa ini? gerutunya dalam hati.
"Selamat siang Tuan Kenzou.... Selamat datang di Kafe kami..." sapa salah satu petugas Kafe itu, dan Kenzou hanya menganggukkan kepalanya.
Tanpa menunggu arahan petugas itu, dengan penuh percaya diri Kenzou memasuki ruang VVIP, yang memiliki view cantik ke arah taman dengan air mancur kecil.
Waahh... Sultan mah bebas.
"Silahkan pesan apapun yang kamu mau." ujar Kenzou sambil memutar buku menu ke arah Tiara.
Tiara terperangah melihat harga yang tercantum di sana, lalu matanya beralih menatap Kenzou,
"Mahal sekali...." katanya tanpa suara.
"Pilih saja yang kamu mau... Tidak usah ragu-ragu."
Tiara kembali melihat buku menu itu, dan memilih menu termurah, membuat Kenzou menggelengkan kepalanya.
Kenzou menyebutkan beberapa menu ke pelayan kafe, yang mendengar nama menunya saja sudah membuat kepala Tiara pusing.
"Kapan kita akan memberitahu Keizaa dan yang lainnya kalau kita pacaran, Kak?" tanya Tiara setelah pelayan Kafe itu menjauh.
"Sabar... Kita tidak bisa tiba-tiba memproklamirkan kalau kita sudah menjadi sepasang kekasih, mereka akan langsung mencurigainya. Kita harus terlihat sering jalan bersama terlebih dahulu, seperti saat ini."
"Lalu bagaimana dengan perusahaanku? Kita tidak bisa mengulur-ulur waktu, tiga bulan lagi ulang tahunku yang ke delapan belas, Kak."
Kenzou menaikkan sebelah alisnya, "Apa kamu tidak percaya padaku?" tanyanya.
"Bukan seperti itu, Kak. Aku hanya takut Om Danu sudah melakukan hal licik lainnya, sebelum aku mencapai usia delapan belas tahunku...." jawab Tiara.
"Aku tegaskan padamu, semua aset keluargamu akan segera kembali padamu... Jadi tenanglah, percayakan saja semuanya padaku, Ok?"
Tiara mengangguk, ia membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, tapi kembali menutup mulutnya, dan mendesah pelan.
"Aku dengar kamu juga lolos SNMPTN, benar kan?" tanya Kenzou.
"Iya, Kak... Aku senang karena masih satu kampus dengan Keizaa." jawab Tiara sumringah.
"Selamat untuk kalian..."
"Terima kasih, Kak."
"Kamu juga satu kampus dengan Dasha dan aku, yang berarti kita harus sering terlihat bersama di kampus, supaya Dasha merasa cemburu, bagaimana?"
"Terserah Kakak, aku ikut saja."
"Apa kamu bisa mengendarai mobil?" tanya Kenzou dan Tiara menggelengkan kepalanya.
"Mau aku ajari?"
"Aku takut nabrak, Kak."
"Pelan-pelan saja... Kamu pasti bisa."
"Kalau Kakak bersedia mengambil resiko mobil Kakak penuh dengan baret, aku bersedia."
Dan setelah mereka menghabiskan makanan mereka, yang membuat perut Tiara terasa mau pecah, karena Kenzou memesan semua makanan yang menjadi menu favorit kafe itu. Kenzou membawa Tiara ke area olahraga itu, yang terlihat kosong.
"Kamu bisa belajar mengendarai mobil di sini." ujar Kenzou.
"Apa tidak apa-apa, Kak?" tanya Tiara ragu-ragu.
"Kamu lihat mobil yang melaju pelan itu? Mereka juga sedang belajar, Manisku."
"Hmm... Ya sudah kalau begitu."
Mereka pun bertukar posisi, kini Tiara berada di kursi pengemudi. Tangan Tiara menggenggam erat stir mobilnya. Selama Kenzou menjelaskan apa yang harus Tiara lakukan.
"Ok, sekarang injak pedal gas pelan-pelan saja." seru Kenzou, dan Tiara menekan pedal itu hingga ia merasakan mobil mulai melaju pelan.
"Ya... Bagus pelan-pelan saja, Manis. Tidak usah menggerakkan stirnya selama jalan lurus."
Kenzou terus memandu Tiara dengan sabar, dan Tiara dengan cepat mampu menguasainya, ia sudah bisa mengendarai mobil Kenzou dengan lancar.
"Bagaimana? Senang bisa mengendarai mobil?" tanya Kenzou, setelah kembali bertukar posisi dengan Tiara.
"Iya, Kak..." jawabnya sambil tersenyum lebar.
"Apa besok kamu ikut ke Jogja, Ra?"
"Jogja? Kakak mau ke sana?"
"Ya, ke rumah tunangannya Alson. Apa Keizaa tidak mengajakmu?"
Tiara menggelengkan kepalanya, "Tidak, Kak. Lagipula aku juga tidak akan mau ikut, aku tidak akan tega melihat Keizaa nantinya...."
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘