Terlahir dengan sekujur tubuh bertato seperti sisik ular. Seorang Anak dari sepasang pendekar terkenal di dunia persilatan. Yao Chan Mengemban takdir langit, yang menghantarkannya pada pertarungan hidup dan mati untuk mendamaikan Kekacauan di tiga dunia.
Kemunculan Pusaka-pusaka Iblis dari Dunia Moxian membuat Dunia Persilatan Kekaisaran Wu menjadi Kacau balau karena kemunculan tokoh aliran hitam dengan kekuatan yang menakjubkan yang didapat dari Pusaka Iblis tersebut. Bahkan Dua dunia lain, mengalami kekacauan serupa.
Mampukah Yao Chan menjalankan tugas langit itu? ataukah akan mengalami hal yang sama dengan pendahulunya yang tewas karena bertarung dengan Lawan mereka yang kuat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
027: Kemurkaan Shin Mu
Setelah Zhu Long dan Yu Lian memasuki Alam Kultiva Naga, Guo Jin dan Tetua lainnya segera kembali ke Aula Sekte. Banyak hal yang akan mereka kerjakan beberapa waktu ke depan.
Suasana berganti pagi saat mereka selesai memisahkan dan mengumpulkan jasad yang bergelimpangan dimana-mana. Bau busuk darah perlahan mulai menghilang setelah dibersihkan.
Tetua Ma Hua melaporkan kepada Guo Jin bahwa dari dua puluh Tetua di tingkat Pendekar Raja yang masih hidup ada dua belas orang.
Sementara Tetua di tingkat Pendekar Bergelar yang mulanya sejumlah empat puluh kini hanya tinggal dua puluh dua orang saja.
Secara keseluruhan, jumlah anggota Sekte Lembah Dewa yang terbunuh malam ini mencapai seribu orang lebih atau hampir separuhnya.
Usai menerima laporan Tetua Ma Hua, Guo Jin akhirnya berbicara dengan mata berkaca-kaca kepada seluruh anggota Lembah Dewa.
Guo Jin menyampaikan bahwa hari ini para anggota yang telah memiliki keluarga akan di persilahkan pulang ke daerah kelahiran mereka sebelum bergabung dengan Sekte Lembah Dewa.
Suasana seketika menjadi riuh, namun Guo Jin yang kembali berbicara, kali ini menggunakan tenaga dalamnya untuk membuat suasana kembali hening.
Guo Jin lalu menjelaskan bahwa mereka yang kembali ke tempat asalnya akan dibekali dengan uang sebagai modal untuk mereka berusaha dan bertahan hidup menjadi petani, nelayan atau pedagang.
Hal ini dilakukan demi kebaikan mereka sendiri, karena kemungkinan akan terjadi kekacauan yang lebih besar lagi di Lembah Dewa.
Mereka semua diberi waktu untuk segera berkemas, sementara sebagian anggota lainnya akan menguburkan jasad anggota yang tewas dan membuang jasad para pendekar aliran hitam ke jurang yang terletak di sisi timur lembah.
* *
Saat matahari telah berada tepat diatas kepala, proses pengurusan semua jasad telah selesai dilakukan.
Siang itu juga hampir seribu lima ratus anggota sekte meninggalkan Lembah Dewa. Mereka terbagi menjadi empat kelompok besar.
Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang Tetua yang berada di tingkat Pendekar Raja dan dua orang Tetua di tingkat Pendekar Bergelar sebagai wakil pemimpin.
Selain untuk melindungi kelompok yang berjumlah ratusan orang tersebut, mereka juga sedang dalam misi rahasia yang hanya diketahui oleh mereka bertiga.
Mereka yang masih tinggal di sekte tidak lebih dari dua ratus orang saja. Hal ini merupakan bagian lain dari siasat yang direncanakan oleh Guo Jin dan Zhu Long.
Tetua Ma Hua, Yu Ma, Feng Hu, Xie Jun, Liu Dan dan semua tetua, sejauh ini belum mengetahui dengan pasti apa rencana Ketua Sekte mereka.
Yang mereka ketahui adalah bila terjadi penyerangan mereka semua akan bergerak mundur seolah-olah terdesak hingga ke tepi Jurang Dewa.
Setelah itu barulah siasat tentang kematian mereka dilaksanakan. Namun bagaimana siasat itu sebenarnya hanya Guo Jin yang mengetahuinya.
Akhirnya pertanyaan mereka terjawab setelah sore hari, Guo Jin mengumpulkan mereka di Aula Sekte.
Setelah Guo Jin menjelaskan apa yang akan mereka lakukan dalam siasat tersebut, susana pun berubah menjadi riuh.
Guo Jin menunjukan kekuatan Gelang pemberian Zhu Long dihadapan mereka, mata semua orang yang hadir terbelalak dengan apa yang mereka lihat.
Akhirnya mereka mengetahui alasan dibalik ketenangan yang Guo Jin perlihatkan. Hal itu membuat mereka sepenuhnya percaya kepada siasat Guo Jin.
**
Dua Hari setelah penyerangan terhadap Sekte Lembah Dewa, ketenangan di suatu lembah di daerah selatan Kekaisaran Wu berubah menjadi kacau balau
Pepohonan tumbang dan batu-batu berterbangan, bangunan-bangunan tua rubuh di wilayah yang dikenal sebagai Lembah Neraka.
Lembah Neraka dikenal di dunia persilatan Kekaisaran Wu sebagai tempat terjadinya tragedi menyedihkan tiga puluh tahun silam.
Sebelum tragedi terjadi, lembah itu bernama Lembah Giok Hijau di mana Sekte Pedang Giok Hijau bertempat tinggal.
Sekte yang memiliki lebih dari lima ribu anggota tersebut, merupakan sekte aliran Netral terbesar di Kekaisaran Wu saat itu.
Kehancuran Sekte Pedang Giok Hijau karena terjadi konflik dengan Sekte Lembah Iblis Neraka yang di pimpin oleh Shin Lu.
Dibantu oleh kakaknya, Shin Mu, dan beberapa sekte aliran hitam lainnya, Shin Lu membumi hanguskan Sekte Pedang Giok Hijau.
Ribuan orang terbunuh, kekuatan Shin Mu yang saat itu baru memasuki Pendekar Pertapa, menjadi kunci kemenangan Aliran Hitam.
Shin Mu berhasil membunuh, Ketua Sekte Pedang Giok Hijau yang kekuatannya juga setingkat dengan dirinya.
Seandainya tidak menggunakan siasat licik, Shin Mu belum tentu mampu menang menghadapai Ketua Sekte Pedang Giok Hijau.
Sejak itulah, nama Shin Mu terkenal dan ditakuti, baik oleh kawan maupun lawan. Shin Mu yang temperamen itu, tak segan membunuh kawan atau anak buah sendiri.
Seperti siang ini, saat ketujuh muridnya yang dikenal dengan Tujuh Hantu Lembah Neraka kembali selesai dari misi membunuh seorang bangsawan di daerah timur.
Melihat muridnya hanya berjumlah enam orang dan dengan tubuh terdapat beberapa luka, dahi Shin Mu mengerut. Misi itu seharusnya tidak sesulit sehingga salah satu muridnya harus terbunuh.
Raut wajah Shin Mu berubah menjadi lebih menyeramkan setelah menerima penjelasan Zhan yu, murid pertama sekaligus pemimpin Tujuh Hantu Lembah Neraka.
Kakek berusia delapan puluh tiga tahun itu terlihat murka, tenaga dalam luar biasa terpancar dari tubuhnya, wajahnya memerah penuh amarah.
Zhan Yu dan kelima adik seperguruannya segera melompat menjauh. Mereka paham akan tabiat guru mereka ketika sedang marah.
Setelah berjarak seratus meter, mereka berenam berhenti diatas pepohonan yang tingginya mencapai tiga puluh meter. Dengan dada berdebar, mereka memperhatikan sang guru yang sedang murka.
Shin Mu mengerahkan sembilan puluh persen tenaga dalamnya. Sekujur tubuhnya diselimuti bara seperti api yang berwarna kuning kemerahan.
Selarik sinar melesat dari kedua tangan Shin Mu menghantam bangunan tua didepannya. Bangunan itu hancur berkeping-keping. tak sampai di situ saja pepohonan dan bebatuan juga menjadi sasaran kemarahannya.
Zhan Yu dan kelima adik seperguruannya takjub memandang kekuatan yang dimiliki oleh guru mereka. Walau sering marah, namun belum pernah mereka menyaksikan kemarahan yang seperti ini.
Shin Mu begitu marah karena selama ini ia sudah berlatih mati-matian namun mendengar sekte Lembah Dewa memiliki pendekar tersembunyi dan mampu melayang membuat darahnya mendidih.
Lima tahun dirinya berusaha menembus tingkat Pendekar Suci namun selalu gagal. Hanya orang di tingkat Pendekar Suci yang mampu melayang di udara.
Dan mengetahui bahwa Sekte Lembah Dewa memiliki Pendekar Suci, Shin Mu menjadi geram. Apalagi pendekar Suci itu membunuh murid ketiganya.
Satu jam Shin Mu mengamuk, lokasi disekitarnya dalam radius seratus meter porak-poranda.
Zhan Yu dan Lima Hantu Lembah Neraka lainnya, hampir terkena serangan nyasar dari gurunya. Pohon-pohon dimana mereka tadi berada, kini telah tumbang.
Tak lama kemudian, suara Shin Mu terdengar memanggil Zhan Yu, mendengar namanya dipanggil, Zhan Yu dan kelima adik seperguruannya segera melesat menghampiri guru mereka.
"Segera kalian pergi ke Lembah Iblis Neraka, katakan pada Shin Lu untuk bersiap menyerang Sekte Lembah Dewa."
*****