NovelToon NovelToon
LUPIN : Atlantis Crown Theft

LUPIN : Atlantis Crown Theft

Status: tamat
Genre:Kriminal dan Bidadari / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Action / TKP / Light Novel / Tamat
Popularitas:443
Nilai: 5
Nama Author: Miss Anonimity

Sebuah kota yang ditimpa tragedi. Seseorang baru saja membakar habis gedung pengadilan di Withechaple, Inggris. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Seorang detektif hebat ditugaskan menangkap sang pencuri Lupin. Waktu yang dimiliki Wang yi semakin terbuang sia-sia. Semakin ia merasa bisa menangkap pencuri Lupin, semakin ia terjebak dalam permainan menyebalkan yang dibuat oleh musuh. Beruntungnya gadis cantik bernama Freya, yang bekerja menyajikan bir untuk para polisi di kedai setempat selalu memberinya motifasi yang unik.

Selama beberapa Minggu, Wang yi menyusun rencana untuk menangkap sang Lupin. Hingga sebuah tugas melindungi mahkota Atlantis tiba di kota itu. Wang yi akhirnya berhasil mengetahui siapa sosok sang Lupin. Namun, ketika sosok itu menunjukan wajahnya, sebuah rahasia gelap ikut terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Anonimity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27 : Kemajuan Kasus

Pagi-pagi sekali Wang Yi sudah berada di depan kantor kepolisian Whitechaple. Ketika pintu di buka, ia hanya melihat Frank seorang diri di sana. "Hei, Frank. Kau menginap di sini?" Tanya Wang Yi.

"Tidak. Aku bertengkar kecil dengan istriku. Jadi aku ke sini pagi-pagi." Balasnya.

"Well. Aku tidak tahu itu keputusan yang tepat atau tidak. Aku belum berumah tangga." Ujar Wang Yi.

Frank sedikit terkekeh, "Bertemu Zhou Shiyu?" Tanyanya sambil menoleh pada kantong makanan di tangan kanan Wang Yi.

"Ya, sekaligus aku ingin menanyakan sesuatu padanya."

"Dan, kau yakin dia akan menjawabmu?" Tanya Frank.

"Tentu saja..." Jawab Wang Yi yakin, sambil berjalan ke arah sel Zhou Shiyu.

Setibanya di sel Zhou Shiyu, Wang Yi melihat gadis itu duduk di pojok sambil membaca buku. Wang Yi berfikir mungkin Frank yang memberikannya. Itu akan membantu di kala bosan. Setidaknya itu hal yang positif. Selimut yang ia berikan digunakan Zhou Shiyu untuk menghangatkan tubuh. Wang Yi membuka sel Zhou Shiyu dengan pelan.

"Hei, bagaimana tidurmu, nyenyak?" Wang Yi berjalan menghampiri.

"Aku bawakan makanan untukmu. Makanlah." Zhou Shiyu tetap acuh dan terkesan tidak peduli. Meski begitu, Wang Yi menyiapkan semuanya, kemudian duduk bersandar di samping Zhou Shiyu.

"Kemarin aku pergi ke gedung arsip untuk mencari berkas kasus tentang orang tuamu. Tapi yang kutemukan hanya sobekan lembarannya saja. Petugas berkata pernah terjadi pencurian beberapa tahun yang lalu. Aku minta maaf, jika aku berfikir kaulah yang mencurinya. Tapi, jika itu benar, bisa katakan padaku dimana kau menyimpannya?" Tanya Wang Yi. Zhou Shiyu tetap acuh. Ia tidak bicara sedikitpun. Ia hanya membuka lembaran baru dari buku yang di bacanya.

"Zhou..." Wang Yi kembali bersuara. "Kumohon..." Pintanya.

"Apa perdulimu?" Zhou Shiyu akhirnya angkat bicara, meski kata-katanya terdengar sarkas. "Kau tidak ada hubungannya dengan hal ini."

"Aku tahu, tapi..." Wang Yi menghela nafas. "Aku penasaran tentang kebenarannya. Aku tahu kau masih sangat kecil saat kematian orang tuamu. Tapi kau gadis yang pintar. Kau tidak mungkin melakukan balas dendam karena alasan yang salah. Di dalam hatimu, kau meyakini orang tuamu tidak pernah melakukan kejahatan. Aku harap aku juga akan berfikir begitu setelah mengetahui kebenarannya. Jika orang tuamu tidak bersalah, artinya memang ada orang yang menjebak mereka. Aku berjanji padamu, sebelum aku menangkap sang Lupin, aku akan menangkap pelaku yang menjebak orang tuamu terlebih dahulu. Aku berjanji." Kata Wang Yi.

Zhou Shiyu menghela nafas. Ia menutup buku di tangannya. Kepalanya ia sandarkan pada bahu Wang Yi. "Hei..." Kata Zhou Shiyu.

"Hm?"

"Kau membantuku karena benar mencintaiku, atau hanya obsesi semata saja? Kita baru mengenal beberapa hari. Meski kita beberapa kali tidur bersama, aku menganggap itu hanya nafsu remaja saja." Kata Zhou Shiyu.

"Aku...tidak tahu mencintai itu harus seperti apa. Aku bukan orang yang pintar membahagiakan pasangan. Aku hanya melakukan apa yang hatiku katakan. Seperti saat ini, hatiku berkata kalau aku harus mencari kebenaran dari semua ini. Entah cinta atau hanya obsesi, aku juga tidak tahu." Ucap Wang Yi.

"Maaf..."

"Untuk apa?" Tanya Wang Yi.

"Aku seharusnya tidak marah padamu, karena kau menangkapku. Menangkap seorang kriminal adalah pekerjaanmu. Aku membunuh Bazza karena dia tahu terlalu banyak. Lagipula dia seorang laki-laki gila yang terobsesi pada gadis yang sudah mati." Kata Zhou Shiyu.

"Aku mengerti. Tapi aku tidak bisa membenarkan tindakan seperti itu."

"Memang, dan aku setuju." Ucap Zhou Shiyu. "Kau benar, aku yang mencuri berkas kasus orang tuaku. Sejak hari itu, aku tidak percaya lagi pada hukum di kota ini. Jadi aku memutuskan untuk menyelidikinya sendiri. Dan, aku akhirnya menemukan pelakunya." Kata Zhou Shiyu.

"Kau tahu pelakunya?" Tanya Wang Yi sedikit terkejut.

"Ya. Tapi kau tahu apa yang menyebalkan? aku tidak memiliki bukti untuk menangkapnya. Dia memiliki dukungan yang kuat. Aku hanya seorang gadis biasa. Aku marah, marah pada semua orang di kota ini. Mereka terlalu menjijikkan. Dan, mereka pintar menutupi rahasia. Beberapa tahun yang lalu, pernah terjadi teror boneka porselen di kota ini. Kepolisian Whitechaple butuh berbulan-bulan untuk menangkap pelakunya."

"Dan, siapa pelakunya? Apa tujuannya?" Tanya Wang Yi.

"Hanya seorang nenek tua yang tinggal sendirian. Ia tidak memiliki niat jahat. Ia menyukai anak-anak. Dia sendiri tidak memiliki anak apalagi cucuk. Jadi dia mengirimkan boneka-boneka itu dan meletakkannya di pintu rumah. Anak-anak sangat menyukainya, tapi orang-orang dewasa menganggap itu sebagai tindakan kejahatan. Dia di tangkap tapi hanya sebentar sebelum dia di bebaskan. Tapi selama kasus itu, warga kota perlahan menunjukan sifat asli mereka. Mereka bahkan menutupi kaca jendela dengan koran. Bukankah itu tindakan yang aneh?"

"Ya, memang." Balas Wang Yi.

"Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah balas dendam dengan membakar gedung-gedung yang menjadi pilar dari kota. Aku yakin setelah gedung-gedung itu lenyap, kota ini perlahan akan hancur. Tapi, kemarin malam, setelah kau menangkapku, aku menyadari kalau aku terlalu tenggelam dalam dendam. Dan itu bukan hal yang baik." Ujar Zhou Shiyu.

"Kau tahu, cara kalian merajuk sangat mirip?" Ucap Wang Yi.

"Dengan siapa?" Tanya Zhou Shiyu.

"Mendiang adikku. Aku pernah berbohong padanya kalau aku tidak akan pergi ke luar kota. Tapi saat dia tahu aku berbohong, dia merajuk selama tiga hari, dan tidak bicara sedikitpun padaku."

"Aku turut berduka." Kata Zhou Shiyu.

"Terimakasih."

Hening beberapa menit sebelum kemudian Zhou Shiyu kembali kedalam topik, "Aku menyimpan berkas itu di dalam kotak di ruang rahasia di balik tembok kamar." Kata Zhou Shiyu.

"Aku sudah mencarinya semalaman. Tapi tidak ada apapun." Kata Wang Yi.

"Ambil buku berjudul 'Aquarius' yang aku simpan di rak pojok ruangan. Buka halaman seratus dan kau akan menemukan sebuah kunci yang aku simpan di sana. Kemudian, geser lemari kecil di sisi tembok. Dibaliknya kau akan melihat lubang kunci. Dibalik tembok itu, ada ruangan rahasia dimana aku menyimpan berkas orang tuaku. Meski kau mengetahui pelakunya, akan sulit untuk menghakiminya." Kata Zhou Shiyu.

"Aku yakin ada cara untuk menangkapnya." Ujar Wang Yi. "Dan...jika kau tidak keberatan, bisa kau katakan padaku siapa itu Lupin? itu akan sangat membantuku." Pinta Wang Yi.

"Kemarilah..." Zhou Shiyu membisikan sesuatu ketelinga Wang Yi.

"Dia orangnya?"

Zhou Shiyu mengangguk, "Aku hanya tahu salah satu dari mereka. Untuk yang lainnya aku tidak tahu. Dia menemuiku di pemakaman ketika aku berkunjung ke pemakaman orang tuaku setelah membakar gedung rumah sakit."

"Itu saat Mahkota Atlantis di curi." Ucap Wang Yi. Ia mengingat lagi kejadian naas malam itu.

"Aku sudah memberi tahu semua yang aku tahu. Selanjutnya tergantung dirimu." Ucap Zhou Shiyu.

"Aku berjanji akan mencari keadilan untuk orang tuamu." Kata Wang Yi.

"Terimakasih." Zhou Shiyu menatap Wang Yi haru.

1
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
wahhh cocok ini yang aye cari, ilustrasi adegan mu keren 👍✨
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
aye suka kata ini. dan itu benar adanya reall✨
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
Woahh ilustrasinya keren ✨ 👍 semoga lanjut sampai tamat💪
Miss Anonimity: Makasih, kak.
total 1 replies
mary dice
wang yi pasti dalam bahaya🧐 lanjut thor
Miss Anonimity: Nanti ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!