NovelToon NovelToon
SIMPANAN KAPTEN

SIMPANAN KAPTEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara / Pernikahan rahasia / Poligami / Teen Angst / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Azura Claire Morea, seorang dokter muda yang terpaksa membuat suatu kesepakatan bersama seseorang yang masih berstatus pria beristri.

Ya, dia Regan Adiaksa Putro, seorang kapten TNI AD. demi kesembuhan dan pengobatan sang ibu Azura terpaksa menerima tawaran sang kapten sebagai istri simpanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIMPANAN KAPTEN 22

Saat waktu sudah beranjak malam, Bima yang sejak tadi menelpon regan namun tidak di jawab, kini memutuskan untuk mengetuk pintu kamar tempat regan dan azura menginap.

Azura yang berada di kamar mandi, buru-buru keluar dan membangunkan regan.

"Mas... Ada yang ngetok pintu, itu mungkin Sertu Bima!" ucap azura pelan.

Regan yang masih terlelap, berusaha membuka matanya, namun Ia masih sangat mengantuk.

"Ra... memang jam berapa sih sekarang?" ujarnya sembari memeluk istrinya itu, sembari mengendus aroma sabun yang menguar dari sana, sebab azura baru selesai membersihkan tubuhnya.

"Udah jam 19.15, Mas!" regan segera membelalakkan matanya.

"Ya Tuhan, sa su terlambat," Ucap regan yang gegas membuka pintu kamar dan menatap Bima yang sedang memasang wajah kesalnya.

"Boss... Elahh, udah mau jadi ikan kering ini aku disini. Nih!" ujar Bima sembari menyodorkan sebuah kotak berisi sepatu dan hal lainnya adalah kemeja biru navy dan celana panjang formal berwarna hitam pekat, serta sebuah jas lengan 3/4 yang berwarna senada dengan warna celana, yang akan regan kenakan ke acara makan malam, yang di adakan oleh Pak Bupati.

Acara ini akan di hadiri pejabat TNI lainnya juga, guna mempererat ikatan dan kesatuan diantara mereka.

Makan malam ini, guna mensyukuri masalah kemarin yang akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.

Azura sebenarnya diundang untuk menghadiri acara makan malam itu. Namun, regan tidak ingin istrinya itu menghadirinya, sebab dia tidak ingin ada yang menatap kecantikan istrinya itu.

Setelah Bima pergi, regan kembali ke dalam dan gegas membersihkan tubuhnya dan bersiap.

Regan dengan kulit putih, rambut hitam, dengan tubuh tinggi tegap. Terlihat semakin tampan dalam balutan kemeja biru navy yang pas ditubuhnya.

Azura yang menatap suaminya, sampai tidak dapat berkedip.

"Tampannya suamiku," ujar azura kagum.

"Ah iyo ka?" gurau regan sembari merapikan rambutnya.

Azura mengangguk dengan senyuman lebar. Namun tiba-tiba senyumannya berubah jadi cemberut.

"Ada apa kakak Dokter?" goda regan.

"Mas, jaga matamu yah, jangan liatin cewek cantik disana." Ujar azura penuh penekanan.

"Pokoknya kalau diajak ngobrol sama kowad cantik atau siapa ajah yang cantik-cantik, kamu pura-pura tuli ajah yah, okey?!"

Regan tertawa terbahak-bahak mendengar pesan-pesan istrinya ini. Ia merasa gemas, ternyata seperti ini rasanya dicintai istri sendiri.

Kemarahan mereka saat cemburu, jatuhnya bukan menyeramkan, namun menggemaskan.

Akhirnya, setelah berusaha menenangkan istrinya, regan bergegas pergi bersama Sertu Bima, yang sudah menunggunya di parkiran.

Regan muncul dengan wajah sumringah, membuat Sertu Bima bergidik ngeri, sebab pria yang selalu memasang wajah datar disetiap kesempatan, kini sedang tersenyum ke arahnya.

Ia menoleh ke kiri dan dan kanan, mencari tahu, adakah orang lain disana yang membuat sang kapten tersenyum lebar seperti itu. Namun, tak ada siapapun.

Regan yang mendekat, ikut menoleh kiri dan kanan dan berbalik menatap Sertu Bima sembari mengangkat sebelah alisnya, dengan kesan, ada apa sih?

Bima menggeleng, "Memang tadi Kapten senyum sama siapa?"

"Ya sama kamu, Bambang... memang sama sundul bolong?"

"Bukan, Nyai Kunti, ihh hihiiihi...," gurau Bima yang tahu, Bossnya ini, sedang dalam suasana hati yang baik.

Keduanya tertawa kecil dan segera masuk ke dalam mobil, sebab ada beberapa gadis yang berada di parkiran itu, menatap Regan dengan penuh minat.

Selepas acara makan malam, Regan meminta untuk pulang lebih awal. Dia tidak ingin berlama-lama di sana. Dia sudah tak sabar ingin segera pulang dan menemui istrinya.

"Kapten, buru-buru sekali!" tanya seorang gadis cantik dengan tatapan mata berani, menatap Regan. Dia adalah putri atasan Regan di Batalyon.

"Oh, saya sedikit meriang, jadi ingin istirahat lebih awal," balas Regan dengan senyuman yang dipaksakan.

"Meriang yahh? Itu hanya butuh dipijat, ntar segera membaik." balas gadis itu tanpa melepaskan pandangannya dari Regan.

Regan hanya tersenyum dan tidak ingin menanggapi pembicaraan itu. Ia kemudian diajak bicara oleh ayah sang gadis.

Setelah selesai berbicara dengan atasannya itu. Regan ingin segera pamit pada bapak Bupati, namun gadis itu lagi-lagi muncul dan kali ini lebih berani dari yang tadi.

Ia segera meraih tangan Regan dan memegangnya, sambil mengelus-elus tangan itu.

"Tolong perhatikan sopan santunmu, Nona!" ujar regan dengan penuh penekanan. Gadis itu segera melepaskan tangan regan, dan detik berikutnya, gadis itu terkejut dengan gerakan regan yang segera meraih tisu yang ada disana, dan menyeka tangannya, seperti ingin membersihkan jejak gadis itu di tangannya.

Gadis itu membelalakkan matanya, tak percaya dengan gerakan sang Kapten yang tak terlalu nampak, tapi cukup membuatnya tertohok.

Sertu Bima yang melihat hal itu, langsung menepuk jidatnya, tak percaya dengan sikap dingin tak tersentuh yang di tunjukkan Bossnya ini.

"Astaga, dasar beruang kutub! Sama sekali gak mikirin perasaan tuh cewek cantik. Hadeeh...," gumam Bima sembari menggelengkan kepalanya.

Saat regan selesai berpamitan, dirinya bergegas meninggalkan tempat itu yang diikuti Sertu Bima dari belakang.

Namun, saat tiba di parkiran, ternyata ada yang sudah menunggunya di sana. Ya siapa lagi kalau bukan gadis itu tadi.

Regan menatapnya yang berdiri bersedekap dada, dan bersandar di badan mobil, yang akan regan dan Bima gunakan.

Regan menatapnya dengan tatapan dingin. Dia paling benci dengan wanita yang terlalu berani seperti itu. Apalagi, wanita itu sudah mengetahui bahwa regan adalah pria beristri.

"Ada apa lagi?" Suara dingin itu terdengar sangat tidak bersahabat dan menakutkan.

"Kapten, aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu. Kau bisa menggunakanku untuk menemani dirimu, selama kau disini. Aku mengerti, kau membutuhkan kehangatan karena jauh dari istrimu. Aku bisa menggantikannya untuk sementara waktu. Bagaimana menurutmu?" tukas gadis yang berusia sekitar dua puluhan tahun itu dengan penuh percaya diri.

Regan menatapnya dengan tatapan dingin. Ia kemudian melangkah mendekati gadis itu, membuat gadis itu kesulitan menelan salivanya.

Regan segera mengikis jarak diantara mereka. Kemudian menunduk dan berbisik,

"Aku tipe pria yang tidak suka dikejar, aku lebih suka mengejar dan menangkap buruanku. Jadi... minggir!Kau menghalangi jalanku," ujar Regan yang segera membuka pintu mobil tempat gadis itu bersandar tadi.

Gadis itu akhirnya terdorong dan segera menyingkir dari sana. Ia menatap kepergian regan dan Sertu Bima dengan tatapan kesal. Namun detik kemudian, berubah jadi seringaian.

"Kau memang seorang pangeran, seperti yang mereka katakan. Aku semakin menyukaimu, suami orang," gumam gadis itu, sembari menggigit bibirnya.

Regan yang kesal, terus saja ngedumel disepanjang perjalanan.

"Saya heran dengan gadis-gadis zaman sekarang. Mereka lebih berani. Menatap dengan tatapan menggoda, dan melemparkan diri mereka, seperti sepotong roti yang tak ada harganya."

"Namanya juga akhir zaman Kapten, banyak hal yang diluar nalar. Makanya, jangan kerjanya di pos ajah. Sekali-kali nikmati hidup."

"Nikmati hidup dengan cara apa? Dengan cara bersenang-senang dengan wanita kek tadi itu?" tanya regan dengan nada kesal.

"Ya salah satunya," balas Bima sambil nyengir kuda.

"Ohh, terimakasih Bro, saya tidak perlu bersenang-senang kalau begitu. Kenapa? Ayo tanya kenapa?" paksa regan.

"Iyah, Kenapa Kapten?" balas Bima malas.

"Karena saya sudah punya Azura. Ahhh... Bima cepetan cari istri! Nanti yang dibawah sana bisa karatan."

"Ohhh, jadi yang disitu sudah karatan?"

"Ehh... masih baru lagi, baru unboxing." regan terkekeh geli dengan kata-katanya sendiri.

"Elahh, sombong amat, ckk!" kesal Bima.

Mereka akhirnya tiba di halaman parkiran Pilamo Hotel. regan masih terus tertawa terbahak-bahak, melihat wajah kesal Sertu Bima.

Namun, tiba-tiba senyum ceria dan tawa itu hilang, saat mendengar suara yang sangat Ia kenali, sedang berdiri tidak jauh dari dirinya.

"Selamat malam, Kapten regan!"

.

.

.

.

.

.

KIRA-KIRA SIAPA YA YANG BERDIRI MENUNGGU KAPTEN REGAN ITU??????? 🙈😳

1
🩷nining
euh.....ada aja gangguan nya🤣🤭
🩷nining
akhirnya🤭🤭🤭🤭🤭🤭....di tunggu up berikutnya kakak cantik...
🩷nining
hutang MP yg di gagalin ratu🤣🤣
🩷nining
aq yakin...azura msh perawan ....iya kan kk author🤣🤣
🩷nining
hai kk...di tunggu up berikut nya ya😍😍
🩷nining
di tunggu up berikutnya ya...
tambah seru nih
🩷nining
lanjut kakak....
𝐏𝐄𝐍𝐀𝐏𝐈𝐀𝐍𝐎𝐇: HIHI maaf ya kak, aku udah nulis naskahx cuman semalam lupa ubah tgl update nya🥰🙏
total 3 replies
Linda Liddia
Harus semangat thor kalo buat cerita harus sampe END biar para pembaca gak kecewa..
Fittar
kenapa gak kamu gugat cerai aja regan dari pada kamu juga terjebak dengan pernikahan yang bagai mainan itu. jd kamu bebas menikah resmi dengan azura.
🩷nining
sedih banget....apa iya azura di perkosa?
resstu anwr
menarikkk
🩷nining
masa iya tidak terselamatkan.....percuma dong azura punya suami kapten🤣
🩷nining
kapten....azura ilang....pusing kan🤣
Fittar
semoga azura tidak kenapa kenapa
🩷nining
selamat mencari azura kapten....jadi suami nyebelin sih🤣
🩷nining
di tunggu up berikut nya ya
🩷nining
luar biasa
🩷nining
lanjut kak...
Wang Lee
Semangat🌹
muna aprilia
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!