NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tukar Pasangan / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:991.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"

Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.

Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.

"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren

"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan Belas

Galang memandang Sheila dengan mata yang penuh kekecewaan. "Baiklah, Sheila. Jika kamu tidak mau melakukannya, maka kita akan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku sudah tak memiliki uang tabungan lagi."

Sheila jadi terdiam memikirkan ide yang Galang berikan. Dalam hatinya masih bimbang karena tak mau dipenjara saat semua kebohongan itu terbongkar nantinya.

Sheila masih terdiam memikirkan apa yang Galang katakan. Ide itu terlalu beresiko. Namun, diakuinya kalau itu bisa membuat dia menjadi memiliki banyak uang lagi tanpa harus bekerja.

"Coba kau pikir ulang ideku itu. Aku mau tidur, jangan di ganggu!"

Galang lalu masuk ke kamar tanpa pedulikan Sheila lagi. Wanita itu menarik napas dalam. Belum menikah saja sikapnya sudah mulai berubah. Apa lagi nanti saat mereka menikah dan hidup bersama, pikir Sheila.

"Atau aku coba menemui Darren saja. Aku lihat dulu, gimana sikapnya. Jika dia marah dan tak mau bertemu aku lagi, aku tak perlu melakukan ide itu.

Sheila akhirnya tidur setelah memikirkan jalan apa yang sebaiknya dia lakukan. Dia lalu berbaring di samping Galang.

**Cuaca sore itu terasa adem, sinar emas matahari mulai meredup di balik pepohonan. Sheila berdiri di depan pintu rumah Darren, mantan suaminya. Dengan ketukan lembut di pintu, dia merasakan bergetar di dalam hatinya, campuran antara rindu dan ketidakpastian. Memikirkan Fuji, putri mereka yang tinggal bersama Darren, membuatnya berani mengambil langkah ini. Meski telah bercerai, tidak ada yang bisa menghapus kasih sayang Sheila sebagai seorang ibu.

Walau niatnya bukan hanya melihat Fuji saja. Dia ingin tahu sikap Darren nanti saat mereka bertemu. Dari manajernya, Sheila tahu kalau pria itu sedang tak ada jadwal shooting.

“Siapa ya?” Suara Darren terdengar dari dalam rumah. Sheila menarik napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang terasa semakin cepat. Momen ini bukanlah hal yang mudah, namun dia tidak bisa menunda lagi.

Setelah beberapa detik, pintu terbuka. Darren berdiri di sana, mengenakan kaos hitam dan celana jeans yang tampak kasual. Wajahnya yang tampan dan tegas itu masih sama, meski ada sedikit kerutan di dahi yang menandakan pertanyaan di dalam pikirannya.

“Sheila?” suara Darren bergema, tercampur rasa tidak percaya. “Kenapa kamu datang?”

“Hai, Darren. Maaf kalau aku terlalu tiba-tiba.” Sheila tersenyum, walaupun dia tahu senyumnya terasa kaku. “Aku cuma mau melihat Fuji ....”

Fuji jadi alasan dia bisa datang. Darren tak bisa menghalangi karena dia bisa menuntutnya. Pengadilan mengatakan jika dia berhak bertemu putrinya kapanpun dan Darren tak boleh menghalangi.

Darren mengangguk, seolah mencoba mencerna kalimat itu. “Dia ada di dalam, lagi nonton kartun. Kamu bisa masuk.”

Darren tak mungkin melarang. Dia juga takut akan resikonya. Sheila bisa saja menjadikan ini sebagai alasan untuk menjatuhkan dirinya.

Sheila melangkah ke dalam, menghirup aroma familiar yang membanjiri ruangan. Ini adalah rumah yang pernah mereka huni bersama. Sebuah tempat yang penuh kenangan—baik dan buruk. Dia melihat Fuji duduk di sofa, terfokus pada layar televisi yang menayangkan kartun kesukaannya.

“Mama ...!” Fuji berteriak ceria dan berlari ke pelukan ibunya. Sheila membalas pelukannya, air mata mengalir perlahan di pipinya. Semuanya terasa begitu manis dan pahit sekaligus.

“Aku rindu kamu, Nak,” ujarnya sambil mengelus rambut Fuji.

Setelah beberapa saat, Sheila melirik Darren yang berdiri di ambang pintu. Darren menatap mereka dengan tatapan hangat, meski ada sedikit jarak antara mereka. Sheila merasa detak jantungnya berdebar lebih cepat. Ini adalah saat yang tepat untuk berbicara.

“Darren,” Sheila memanggil, menarik perhatian mantannya. “Aku ... aku ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”

Darren menghampiri mereka dan duduk di kursi di seberang. “Ada apa? Kenapa kamu tampak gelisah?”

Sheila mengatur napas, merasakan beratnya beban yang harus disampaikan. “Sebenarnya, aku ... aku hamil,” katanya pelan.

Darren terdiam sejenak, wajahnya berubah mendengar pengakuan itu. “Hamil?” tanyanya, suaranya penuh dengan ketidakyakinan. “Kenapa kamu katakan itu padaku. Bukankah kita sudah berpisah ... Kita bahkan tidak berhubungan badan lagi sejak lama ....”

“Iya, aku tahu. Dan itu yang membuat ini semakin sulit bagiku,” jawab Sheila, menghindari tatapan Darren. “Tapi satu hal yang bisa ku pastikan, ini anakmu.”

“Anakku, jangan mengada-ada, Sheila.” Darren tampak bingung, dan tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Sejenak, segala kenangan indah bersama Sheila membanjiri pikirannya. Namun, tiba-tiba tergantikan dengan bayangan pengkhi'anatan wanita itu. Membuat dia ingin marah.

Fuji, yang tak mengerti duduk perkara dewasa, mengalihkan perhatian mereka. “Aku mau makan es krim!” teriaknya sambil melompat-lompat di sofa.

Keduanya tersenyum menanggapi kelucuan anak mereka. Darren lalu meminta bibi membawa Fuji ke dapur. Dia tak mungkin berdebat dengan Sheila di depan putrinya.

"Katakan padaku, apa sebenarnya yang kau inginkan? Kenapa tiba-tiba mengakui jika sedang hamil anakku?" tanya Darren dengan suara tegas.

Sheila menarik napasnya. Sedikit ragu untuk melanjutkan kebohongan ini. Tapi, dia tak mungkin mundur. Darren bisa makin curiga dan akan marah besar.

"Aku hamil tiga bulan. Dan aku yakin ini anakmu. Kita baru bercerai dua bulan. Aku tak minta kembali, hanya ingin kamu bertanggung jawab."

"Tanggung jawab apa? Aku yakin itu bukan darah dagingku. Aku harap kau pergi saja. Jangan buat aku makin marah dan membencimu!" usir Darren dengan suatu penuh penekanan.

Sheila lalu berdiri dan tersenyum pada Darren. "Baiklah, Darren. Aku akan pergi. Tapi aku mau kamu memikirkan tentang anak ini. Aku pergi bukan berarti aku bohong. Aku hanya ingin memberi kamu waktu berpikir. Ini anakmu, aku yakin kamu tak akan tega mengabaikannya. Sampai jumpa."

Sheila lalu berjalan meninggalkan rumah Darren. Dalam hatinya berharap pria itu mau mengakui anak dalam kandungannya ini sebagai darah dagingnya.

1
Phi Pesek
👍
Dede Bleher
resiko selingkuh ya gitu!
sudah punya suami setia malah betingkah
Hr sasuwe
👍
Dede Bleher
na gitu langsung cere!
dunia luas seabreg pria baik hati pasti dateng
Anime aikō-kā
p
Eneng Kustiah
Itu baru keputusan yang brilliant,bijak dan pintar untukmu Sheila, kalau kamu bisa move on dari Darren maka kau akan mendapat kebahagiaan nantinya, berjuang lah sheila lupakan darren 👍
Eneng Kustiah
Adara kamu hebat jangan diam saja menghadapi 2 ular betina
Eneng Kustiah
Adara tipe perempuan pengejar,gigih tanpa peduli apapun di usahakan yg penting berhasil
Eneng Kustiah
author setiap kisah yg menyangkut pelakor pasti seruuuuu lanjut🙏
Ida Susmi Rahayu Bilaadi
typo thor yg bnr “pengkhianatanmu"
Nona Canbas
mampir Thor semangat 💪
Marina Tarigan
begitu dong Seila kamu yg mulai semua kehancuran itu jgn lagi mempermalukan dirimu sendiri tata hidupmu kembali dari bawah semoga hidupmu akan tenang apa adanya
Marina Tarigan
kompor lagi wanita tdk tahu malu semoga Daren mau sm kamu Bunga
Marina Tarigan
galang pecundang sheila pecunding kamu iro sama Andara ingin merebut suami dan harta ternyata Galang vuma kariawan yh mengelola harta Andara gigit jari deh nikmatai saja deh
Sintia Dewi
dr dulu km iri & mau merebut yg adara punya. udh dpt idolanya bhkan smpek nikah & dpt suami serta kehidupan yg bahagia tp dasar manusia iri hati & serakah kini mau punya kehidupan yg adara punya dgn menggait suaminya..heh cacing kremia klok mau kyk adara ya kerja bukan foya foya...
Nuri_cha: Halo Kak, mungkin berkenan juga mampir di novelku

Aku baru saja menulis novel terbaru: SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Semoga sesuai dengan genre Kakak.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Sintia Dewi
wah cacing kremi mau buat perkara aja dia...mana dara & darren lg ada projek..jngan smpek kacau itu projek bisa2 rugi si dara
Sintia Dewi
ahhh..lu udh datu darren pria baik tp knapa lu yg jd orang pertama menyakiti darren? aneh2 aja cacing kremi 1 ini🤣
Merry Marmut
bagus thor
Bunda
perselingkuhan terjadi karena suka sama suka,tp kalau perselingkuhan terbongkar kebanyakan wanita yg jadi korbannya
Ayan Ayan
kykny seru nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!