NovelToon NovelToon
ROMANCE BOY

ROMANCE BOY

Status: sedang berlangsung
Popularitas:271
Nilai: 5
Nama Author: tata

Aruna hanya memanfaatkan Arjuna Dewangga. Lelaki yang belum pernah menjalin hubungan kekasih dengan siapapun. Lelaki yang terkenal baik di sekolahnya dan menjadi kesayangan guru karena prestasinya. Sementara Arjuna, lelaki yang anti-pacaran memutuskan menerima Aruna karena jantungnya yang meningkat lebih cepat dari biasanya setiap berdekatan dengan gadis tersebut. *** "Mau minta sesuatu boleh?" Lelaki itu kembali menyuapi dan mengangguk singkat. "Mau apa emangnya?" Tatapan mata Arjuna begitu lekat menatap Aruna. Aruna berdehem dan minum sejenak, sebelum menjawab pertanyaan Arjuna. "Mau ciuman, ayo!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 09

Aruna benar-benar nekat, setelah mendapatkan alamat rumah milik Arjuna- --gadis itu mendatangi rumahnya. Sebenarnya, Aruna pun heran dengan Ethan yang bisa mendapatkan alamat rumah Arjuna dengan cepat. Terserah, yang penting dia akan menepati janjinya pada Ethan. Matanya menyusuri rumah besar dan megah di depannya.

Langkah kakinya mendekat, Aruna menekan bel di dekat pagar rumah tinggi tersebut. Seorang satpam keluar dan membuka sedikit gerbang.

"Cari siapa ya mbak?" Lelaki itu bertanya dengan sopan.

"Arjuna ada?" Lelaki itu mengamati seragam sekolah yang dipakai Aruna, setelah tahu bahwa itu teman Arjuna--- satpam tersebut membuka gerbang lebar.

Aruna diajak masuk dengan sopan dan melewati halaman depan yang begitu luas. Dirinya dibawa masuk ke dalam ruang tamu. Beberapa pelayan tampak menyiapkan jamuan langsung. Gadis itu kaget dan bingung.

"Jadi, Arjuna emang nggak perlu gue bayar buat jadi pacar gue?" Gumamnya lirih sambil memandang kagum rumah milik keluarga Arjuna.

"Kakak bayar Abang?" Aruna kaget ketika tiba-tiba sudah ada seorang gadis kecil yang begitu cantik berdiri di belakangnya.

"HAH?!" Aruna langsung memegang dadanya.

Gadis kecil tersebut tampak tersenyum ceria dengan kedua rambut di kepang dan diberi jepit. Aruna sejenak mengingat bahwa Arjuna memiliki adik perempuan yang masih sekolah dasar.

"Kamu Acha?" Anak itu tersenyum dan mendekat pada Aruna. Anak itu mengulurkan tangannya pada Aruna.

"Iya, Kak Aruna ya?" Aruna mengangguk antusias. "Ternyata Kak Aruna lebih cantik daripada di foto."

Aruna tersipu malu mendapatkan pujian dari anak kecil. Biasanya anak kecil seperti Acha, jarang berbohong. Wajahnya tampak polos dan menggemaskan.

"Makasih sayang, Acha juga cantik. Tapi, Acha lihat foto aku dimana?"

Acha langsung menegakkan posisi duduknya di samping Aruna. Gadis itu bersiap mulai menceritakan dimana dirinya menemukan foto Aruna.

"Acha!" Panggilan seseorang dengan suara serak mengalihkan perhatian keduanya.

"Abang kok keluar kamar sih? Emang Abang udah sehat?"

Aruna menatap wajah Arjuna yang tampak pucat. Lelaki itu berjalan mendekati dirinya dan duduk di sampingnya. Memindahkan Acha bergeser ke pojok. Arjuna akhirnya duduk di antara keduanya.

"Udah, Acha di panggil Mami di atas." Anak itu mengangguk dan turun dari sofa, matanya melirik pada Aruna dan melambaikan tangan.

Lelaki itu menyandarkan tubuhnya pada belakang sofa. Tubuhnya masih sedikit lemas dan kepalanya pusing. Namun, kedatangan Aruna bukan sesuatu yang bisa Arjuna tolak. Lelaki itu berdehem pelan dan menatap ke samping. Aruna tampak diam dan terlihat canggung, mungkin karena beberapa hari keduanya saling diam.

Gadis itu menarik ujung hoodie berwarna army yang dirinya pakai. Wajahnya masih menunduk dengan jemari bertautan.

"Juna," Panggilan itu yang beberapa hari dirinya rindukan. "Maaf!"

Lelaki itu tersenyum senang, perasaan lega menyeruak dalam dadanya. Mungkin, jika Aruna tidak kesini dirinya sudah bertekad akan mendatangi terlebih dahulu. Tubuhnya mendekat dan memeluk Aruna perlahan.

Aruna terdiam, merasakan pelukan hangat Arjuna. Nafas hangat lelaki itu terasa di lehernya. Aruna melepas pelukannya dan menyentuh dahi sang kekasih, terasa hangat.

"Makasih, Runa." Aruna mengangguk dengan senyuman manis. Gadis itu kembali memeluk Arjuna. Rindu sekali rasanya dipeluk oleh kekasihnya.

"Sama-sama, aku kangen banget sama kamu. Kamu nggak kangen ya?"

"Aruna, kita baru baikan."

Mau tak mau Aruna terdiam, sedikit menyesali pertanyaannya. Gadis itu kemudian memeluk lengan Arjuna dengan erat. Tubuh keduanya begitu dekat. Kepalanya dia sandarkan pada bahu Arjuna.

"Iya, maaf ya Juna kalau aku sering bikin kesel."

Lelaki itu menoleh dan mengangguk. "No problem." Bibirnya mencium pelipis Aruna dengan lembut.

Di tatapnya wajah Aruna yang beberapa hari ini begitu dirinya rindukan. Keduanya hanya diam menyalurkan rindu yang menggebu-gebu. Jika Misel, Ethan dan Karin melihatnya---mungkin Aruna akan diejek.

Dirinya terlihat kecintaan pada Arjuna, bisa-bisanya berpikir akan putus. Kadang-kadang Aruna merutuki mulutnya yang asal bicara baru dipikir kemudian.

"Aku udah nemu tempat buat bangun toko kuenya," Aruna mendongak dengan wajah berbinar. Arjuna merasa kosong, ketika tubuh Aruna menjauh perlahan.

"Dimana?! Oh iya, kita harus buat nama tokonya juga kan?" Arjuna mengangguk membenarkan.

"Di Jalan Merpati, di sana letaknya strategis. Dekat sama beberapa sekolah dan pusat kota. Terus nama tokonya apa?"

"Namanya Ruma cake," Aruna tersenyum dengan matanya yang berembun. Wajahnya menerawang, membayangkan raut wajah sang mama yang mungkin senang di sana. Impian mamanya yang Aruna kabulkan.

Arjuna terpaku sejenak, biasanya lelaki itu jarang melihat wajah sedih Aruna. Pernah sekali saat gadis itu datang bulan dan dirinya diamkan. Selain itu, Aruna lebih sering bertingkah ceria dan menggoda. Sisi lain yang baru dirinya lihat, Aruna yang rapuh.

Lelaki itu menaikkan kaki dan duduk bersila di atas sofa, menolehkan tubuh sepenuhnya kepada sang kekasih.

"Mau cerita, kenapa di kasih nama Ruma Cake?"

Air mata tiba-tiba menetes deras tanpa bisa dirinya cegah. Dia rindu mamanya, hidup tanpa seorang mama memang rasanya berat. Apalagi bagi Aruna, mamanya orang yang paling gadis itu cinta dan sayangi.

Arjuna menarik tubuh Aruna dan memeluknya, dia usap-usap punggung kekasihnya dengan lembut. Bukannya berhenti, tangisan Aruna semakin terdengar menyakitkan. Arjuna tidak tahu apa yang sudah gadis itu alami dan seberat apa hidupnya. Tapi, mulai sekarang--- apapun yang terjadi dia akan selalu bersama Aruna.

"Ruma itu singkatan Aruna dan Mama, toko kue itu impian mama."

Arjuna mengusap air matanya dan menyodorkan air minum, gadis itu masih sesenggukan dengan begitu pilu.

"Nggak perlu cerita dulu kalau bikin sedih,"

Keduanya masih diam dan kembali berpelukan. Hingga terdengar suara langkah kaki seseorang yang datang. Pelukan Arjuna terurai perlahan, lelaki itu menyeka air matanya lagi.

"WAH-WAH-WAH Bisa-bisanya lo duluan datang kesini dibanding gue sama Sisil," Raka berujar sewot, kemudian duduk di sofa sebrang berhadapan langsung dengan Aruna dan Arjuna.

Aruna segera menoleh dengan mata sembab, gadis itu segera tersenyum dan menguasai dirinya dengan baik. Arjuna sigap memberikan air minum kembali, agar suara Aruna tidak serak.

"Gue pacarnya kalau lo lupa," Gadis itu kembali ke mode cerianya. Apalagi matanya menangkap raut wajah kesal Sisil.

"Juna, gimana kabar kamu? Udah mendingan?" Lelaki itu menoleh menatap Sisil yang meletakkan beberapa kantung kue terkenal yang sering maminya beli.

"Iya, jauh lebih baik." Lelaki itu mengacak- acak surai rambut Aruna.

Ketukan sepatu terdengar mengiringi langkah kaki wanita yang tampak cantik dan elegan di usianya yang tidak lagi muda. Wanita itu tersenyum manis dan mendekat, hendak menyapa teman- teman anaknya.

"Ya ampun, Tante Renata makin cantik! Raka jadi pangling lihatnya." Renata menutup mulutnya dan tertawa pelan.

"Halah kamu bisa aja! Nanti kalau Papi Arjuna dengar, bisa dijewer kamu ya?" Candanya dengan santai, Raka menyalami tangan wanita itu dengan sopan diikuti oleh Sisil.

"Sisil, udah lama kamu nggak main kesini ya? Main lah yang lama,"

Gadis itu memeluk Renata singkat. "Iya Tante, besok-besok lagi Sisil main kok. Oh iya, ini Sisil bawa kue kesukaan Tante!" Wanita itu tersenyum sumringah.

"Repot-repot deh, padahal kamu kesini aja Tante udah seneng banget." Sahutnya antusias.

Aruna terdiam sejenak, menatap pemandangan mencubit hatinya. Wanita itu terlihat ramah pada semuanya, jadi wajar saja.

"Ma!" Panggilan Arjuna membuat Renata menoleh. Wanita itu langsung menyadari keberadaan Aruna.

"Maaf Tante baru sadar sayang," Wanita itu mendekat dan memeluk tubuh Aruna dengan singkat. "Kamu lebih cantik daripada di foto!"

Dua kali Aruna mendengar ucapan tersebut, tadi dari Acha dan sekarang dari mamanya Acha. Memangnya ada foto Aruna yang mereka lihat? Atau dari ponsel Arjuna, batinnya bertanya penasaran.

"Makasih Tante, Tante juga cantik kayak anak muda."

Aruna tidak berbohong, meskipun wanita itu sudah memiliki tiga anak---namun, wanita itu terlihat jauh lebih muda dengan pembawaannya yang begitu menarik.

"Aduh, manisnya. Pantes ya Arjuna kepincut sama kamu," Renata mencubit pipi Aruna dengan pelan dan gemas.

Jadi wanita itu sudah tahu dirinya kekasih Arjuna? Aruna jadi merasa bersalah, karena menolak permintaan sang kekasih untuk saling mengenalkan keluarga. Ternyata dirinya sudah dikenal oleh keluarga Arjuna. Sementara papanya? Mungkin lelaki itu sudah tahu dari Sisil, tetapi menolak memberi restu.

"Oh iya, temen-temennya diajak ke ruang makan bang. Mereka baru pulang sekolah pasti pada laper kan, sana bang!" Arjuna mengangguk singkat.

Renata berpamitan akan pergi sebentar, meninggalkan mereka berempat yang berjalan menuju ruang makan. Mereka menikmati makan dengan tenang sesekali disertai celetukan Raka. Ketika Arjuna pamit ke kamar mandi, Aruna tersenyum penuh kemenangan menatap wajah Sisil. Senyum yang tidak di sadari oleh Raka, hanya Sisil yang melihatnya dengan tatapan benci.

1
SGhostter
Gak bosen
·Laius Wytte🔮·
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
Zhunia Angel
Karakter-karakternya sangat hidup, aku merasa seperti melihat mereka secara langsung.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!