Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Langit malam membentang luas. Di hiasi juta-an bintang berkelip-kelip seperti permata di atas permadani bludru hitam. Bulan yang berwarna perak memancarkan sinarnya yang lembut.

Zamora berada di mansion besar milik draco.

Zamora sedang sedang berada di kamar draco. Posisi zamora sedang duduk di tengah kasur dengan laptopnya diletakkan di atas bantalnya. Dia duduk bersila. Sedang draco sedang mandi.

Jari jemari zamora bergerak cepat di atas keyboard. Deretan kode kode yang di dominasi warna hijau dan putih melesat di monitornya. Zamora sedang berusaha menembus sistem keamanan mansion baskara yang tersembunyi. Tempat baskara dan yang lainnya menyembunyikan diri.

Seringai muncul di wajahnya. "Target di temukan." Ucapnya dengan matanya terpaku pada output dan script pemindai jaringan yang dia keluarkan. Dia mengindentifikasi beberapa kamera cctv yang berhubungan dengan jaringan wifi. "Hmm, margaretha." Ucapnya sinis mendapatkan kunci sandi menggunakan nama margaretha.

Dia membuka terminal baru dan membuka perintah n*** untuk memindai port yang terbuka pada alamat IP target. dia juga menggunakan kerangka kerja ekploitasi (exploitation framework) untuk menyuntikkan playboy kecil. Tangannya bergerak aktif dan lancar, untuk menemukan rekaman cctv yang dia cari.

Draco selesai mandi menggunakan bathrobe berwarna hitam. Dia melihat kekasihnya berselancar dengan laptopnya dengan serius. Dia mendekatinya. Naik ke atas kasur dan duduk memeluk belakang zamora. Dia meletakkan dagunya di bahu zamora.

Zamora tetap serius dengan aktivitasnya. Akhirnya zamora berhasil mengindentifikasi lokasi penyimpanan rekaman video.

"Dapat." Ucapnya puas. Kemudian zamora mengunduh klip video yang dibutuhkan. Lalu dia membersihkan jejak di digitalnya untuk memastikan tidak ada bukti aktivitasnya yang tertinggal.

Draco benar-benar kagum dengan kekasihnya, dia mengecup pipi zamora. "Sayang, rekaman itu kita keluarkan di acara ulang tahun senna. Biar mereka semua keluar." Ucap draco mengecupi pipi zamora Kemabli.

"Hubby, kamu bukannya memiliki rekaman baskara juga?" Tanya zamora memicingkan mata-nya.

"Aku dulu punya, tetapi rekaman itu diambil oleh orang-orang suruhan baskara. Dan orang di balik baskara dan morgan sepertinya orang yang ahli. sayang, apa kamu mengetahui orang itu? Atau ciri-cirinya?" Tanya draco mengecupi leher zamora.

"Hubby, coba kamu perhatikan baik-baik. Aku bukan ya memuji baskara. Tetapi jika kamu lihat, walaupun dia sudah tua, dia masih terlihat gagah dan juga tanpa diusia tuanya. Tetapi, kalau kamu lihat baik-baik apa senna mirip dengan baskara?"

Deg...

"Ternyata kamu memang pintar sayang, kamu menyadarinya juga sayang, kamu hebat sayang." Draco mengangkat zamora kepangkuannya.

Dia mencium bibir zamora dengan sangat lembut, zamora pun membalas ciumannya.

***

Di sebuah kamar mewah dengan cahaya yang redup seorang pria sedang memadu kasih dengan seorang wanita. Desahan menggema dari sang wanita. hingga suara sang pria pun menggema mencapai puncaknya.

"Sayang, semuanya berjalan lancar. Kita akan mendapatkan warisan para raja." Ucap seorang wanita memeluk sang pria yang naked begitu juga dirinya.

"Kamu juga pintar sayang, mereka semua tidak tahu siasat kita, begitu juga morgan, daddymu yang pintar itu." Ucap seorang pria seumuran dengan daddy chandra.

"Sedikit lagi, kita akan berhasil sayang, oh iya sayang bagaimana si zamora itu? Apa baskara sudah memberikan pelajaran kepadanya karena dirinya anak kita menangis tanpa henti?" Tanya pria itu.

"Besok baskara akan memberikannya pelajaran. Hmm, miris sekali. Sang kakek ingin melenyapkan sang cucu." Ucap seorang wanita yang tidak lain margaretha.

"Bagus, biarkan dia bertindak sayang, kita tidak perlu mengeluarkan tenaga kita untuk melenyapkan orang-orang pengganggu seperti zamora. Kamu juga hebat baskara sampai cinta mati kepadamu sayang." Jawab pria itu mengecup bibir margaretha.

"Sebenarnya aku muak, harus melayani baskara. Pria tua bangka. Karena dirinya mahkotaku direnggut olehnya. Sekarang biarkan cucunya menderita merasakan apa yang kakeknya perbuat. Baskara bodoh." Ucap margaretha kesal.

"Sabar sayang, semuanya akan usai setelah hari esok dan puncaknya senna anak kita ulang tahun." Sambungnya tersenyum menyeringai.

Tanpa mereka tahu, zamora yang sekarang berbeda.

***

Di sebuah mansion besar.

"Sialan, besok aku harus makan malam bersama Senna palsu. Rasanya aku enek bangat. Rasanya ingin aku cekik saja biar mati sekalian. Tetapi semuanya belum terlihat jelas. Siapa dalang semua ini." Gumamnya kesal.

Tiba-tiba raja arsen datang. Dia duduk di sofa dengan wajah dinginnya.

"Kenapa?" Tanya raja kinsey memicingkan matanya.

"Senna palsu memintaku menemaninya besok, ke mall. Mau tidak mau aku harus mau. Aku juga penasaran siapa orang di balik mereka semuanya." Ucap raja arsen mengepalkan tangannya.

"Sepertinya besok semuanya akan dimulai arsen. Kita harus teliti dan jelas. Agar tidak tertipu lagi." Sambung raja kinsey.

"Hmm, benar." Jawab raja kinsey.

***

Sedangkan di sebuah mansion besar. Raja kaiser berubah menjadi raja gabriel. "Kaiser, untuk waktu yang lama tubuh mu aku yang kendalikan. Karena aku harus melindungi kekasihku. Kamu terlalu ceroboh dan mungkin bodoh, sampai bisa di bodohi mereka semuanya." Ucap raja gabriel menatap tajam dirinya di cermin.

"Sayang, besok aku akan menemuimu. Aku janji akan melindungi mu. walaupun sekarang ada kak draco, aku tidak perduli. Aku akan melindungi mu." Ucapnya dengan nada seperti perjanjian.

***

Zamora dan draco sedang berada di balkon kamarnya. Draco masih terus memeluk zamora erat. seakan-akan tidak ingin lepas dari zamora.

Zamora menatap langit yang penuh bintang. "Hubby, aku mau tahu. Kamu seakan-akan tahu aku bukan zamora asli? Apa kamu tahu sesuatu hubby?" Tanya zamora dengan nada santai tetapi menekan.

Deg..

Draco langsung membalik tubuh zamora menghadapnya. "Kenapa sayang?" Tanya draco dengan wajah serius.

"Seandainya aku bukan zamora asli, apa kamu akan tetap mencintai ku?" Tanyanya dengan nada serius.

"Aku tetap mencintaimu sayang, karena yang aku cintai kamu." Jawab draco.

"Hubby, aku bukan zamora asli. Aku adalah jiwa dari dunia lain masuk ke dalam tubuh zamora."

Deg..

"Aku berbicara seperti ini, karena aku tidak tahu hubby sampai kapan aku berada di sini. Semuanya seakan-akan akan usai. "Ucapnya menatap draco intens.

Draco langsung memeluk zamora erat. "Kamu tidak akan kemana-mana sayang, jika kamu pergi. Aku akan ikut kemanapun kamu pergi. Sayang, aku tahu kamu bukan zamora. Zamora telah menemuiku di alam mimpi. Dan zamora sudah tahu aku mencintaimu, bukan dirinya. Dia menceritakan semuanya dan dia memintaku menjagamu. "Ucapnya memeluk zamora erat.

Deg..

"Jadi, zamora menemuimu hubby? hubby, apa ada yang dia pesan selain itu?" Tanya zamora memicingkan mata-nya.

"Tidak sayang." Jawabnya mengecup kening zamora dan memeluknya erat. Begitu juga zamora memeluk erat draco.

"Maaf sayang ada yang zamora atau senna asli yang ucapkan dan pesan kepadaku. Tetapi, aku tidak bisa memberi tahu mu. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi walaupun taruhan nyawaku." Ucapnya dengan sorot mata tajamnya.