brakkkkk .
maaf tuan....saya tidak sengaja, lalu Alea berlari... karena waktunya sudah sangat mepet....
" bass....cari tahu gadis itu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mansion baru
suasana panas di pinggiran kota tidak seperti di tengah-tengah kota, masih banyak pepohonan berbaris rapi di tanah-tanah kosong juga di beberapa bukit.
suasana damai dan tenang menyelimuti perjalanan mereka untuk kembali ke pusat kota, Di mana rumah mereka sudah menanti kepulangan sang pemilik rumah.
Alea tertidur kembali dengan tubuhnya menyandar di bahu sang suami.
dengan sangat hati-hati Affan memindahkan tubuh sang istrinya agar berada di dalam pelukannya" tidur lah sayang, setelah bangun nanti ku harap kau tidak akan terkejut karena berada di tempat yang berbeda" gumam Affan lembut, ia tersenyum membelai wajah istrinya yang tertidur damai di pelukannya, sang sopir diam-diam tersenyum melihat lewat kaca spion tengah, tidak percaya kalau majikannya bisa sangat lembut kepada istrinya, senyum di wajahnya tidak pernah hilang, melihat istrinya tertidur.... sangat berbeda dengan selama ini dia kenal, sifatnya yang tegas juga dingin tak tersentuh membuat semua orang tunduk, bahkan kepada orang tuanya saja , tuannya itu sangat dingin.
Satu jam berlalu mereka telah sampai ke mansion Affan yang baru, hadiah pernikahan untuk istri tercinta
mansion megah juga mewah yang di desain khusus untuk istrinya kelak.
rumah yang terdiri dari beberapa lantai dengan balkon dan teras yang luas.
terdapat kolam renang di area luar yang dilengkapi dengan kursi santai. pencahayaan eksterior menonjolkan fitur arsitektual dan menciptakan suasana yang hangat.
dengan desain yang menonjolkan elemen klasik dengan sentuhan modern terlihat dari pilar dan bentuk jendela... benar-benar mansion impian semua orang.
para pelayan sudah berkumpul di depan teras rumahnya untuk menyambut sang pemilik rumah beserta istrinya, Abbas sudah memberitahu kepada para pekerja di mansion ini agar menyambut tuannya...
" selamat datang tuan" ucapnya pelan karena dia melihat Tuannya itu sedang menggendong istrinya.
Affan hanya mengangguk,
"mari tuan saya antar ke kamar" ucap bik sum yang ternyata sudah mengundurkan diri dari rumah utama, dan lebih memilih untuk bekerja pada anak majikannya itu yang telah Ia rawat sedari kecil.
bik sum berjalan di belakang Affan yang menggendong istrinya, dia juga yang menekan tombol lift sampai liftnya terbuka, dan ikut masuk.
Affan membawa istrinya ke kamar utama, kamar yang begitu luas dengan balkon menghadap langsung ke arah kolam renang juga taman bunga yang baru beberapa hari dibuat.
Setelah sampai di atas, bik sum juga yang membukakan pintu kamarnya.
" silahkan Aden" ucapnya lalu pergi untuk menemui asisten Abbas kembali.
Affan mengangguk sesaat kemudian
ia meletakkan tubuh istrinya dengan hati-hati di ranjang berukuran king size itu...
Dia melepaskan sepatu juga jilbab sang istri agar lebih nyaman.
mengatur suhu ruangan agar istrinya tetap nyaman,
Cup...
"istirahatlah, aku akan menemui Abbas dulu." gumam Affan lirih.
Di bawah, di ruang keluarga Abbas sedang mengecek pekerjaannya pada tablet yang selalu ia bawa ke mana saja.
Melihat Affan sedang berjalan ke arahnya dia meletakkan tabletnya di atas meja.
Affan duduk di sofa yang berhadapan dengan Abbas.
"Bagaimana kemarin...?" tanya Affan pada Abbas yang baru pulang tadi pagi.
"semuanya beres.... perusahaanmu semakin berkembang pesat tuan, mereka sangat penasaran dengan pemilik perusahaan yang baru merilis 4 tahun ini tetapi sudah berkembang sangat pesat." ucap Abbas dengan wajah berseri-seri, karena dirinya pun sekarang sudah sangat kaya raya, dia akan mengabdikan hidupnya pada Affan.
"baguslah, kalau begitu cantumkan nama istriku menjadi pemilik perusahaan itu!" tegas Affan membuat Abbas terkejut bukan main, karena tiba-tiba nama pemilik perusahaan itu berubah walaupun semua orang belum tahu bahwa perusahaan itu milik Affan.
"apa Tuan tidak salah....?"abbas sangat terkejut karena, kenapa harus nama istrinya padahal mereka baru menikah beberapa hari, bahkan istrinya itu belum memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya seperti Affan yang sangat mencintai istrinya itu.
"tidak... semuanya untuk kebahagiaan istriku, beberapa hari ini , aku mempunyai firasat buruk seperti sesuatu akan terjadi pada diriku, aku sangat khawatir tidak bisa membahagiakan istriku
" jadi untuk berjaga-jaga sesuatu terjadi pada diriku, Aku ingin perusahaan serta aset-aset yang lain termasuk mansion ini semuanya atas nama istriku... bagaimana...?
Abbas mengangguk" baik Tuan, semuanya adalah keputusanmu"
" Aku ingin secepatnya" selanjutnya menatap tajam pada Abbas Yang sepertinya belum percaya dengan keputusannya.
"apa Tuan sudah memikirkannya lebih dulu...?"tanya abbas ingin mengorek sesuatu dalam hati Tuannya.
"semalam saat aku mendaki Dengan istriku, aku telah memikirkan segalanya, kuharap kalau nanti ada apa-apa denganku, kamu bisa menjaganya dengan baik, seperti selama ini kau menjagaku" ucapnya.
Deg....
Perasaan Abbas mulai tidak nyaman, seperti akan terjadi sesuatu pada Tuannya ini.
"besok aku akan ke perusahaan, dan mengumumkan tentang pernikahanku dengan Alea, tetapi jangan sampai ada orang yang mengenali ku dan istriku apalagi melihat wajahnya, seperti biasa... kita ke sana dengan menutupi wajah juga mata kita"
"baik tuan " jawabnya...
Lalu mereka berbincang masalah perusahaan sampai sore....
Di dalam kamar....
Alea....membuka matanya, dan terkejut melihat langit-langit kamar berwarna cream dengan desain plafon timbul dengan bentuk menonjol yang menciptakan kesan artistik dan mewah ada juga lampu sorot tersembunyi yang menciptakan efek dramatis
.
Alea duduk dan terbelalak karena saat ini dirinya berada di sebuah kamar yang sangat luas begitu mewah, dengan perabotan yang berharga fantastic.alea menyusuri pandangan nya dan tertuju pada balkon kamar.
Alea berjalan ke arah jendela, di sana terlihat sebuah kolam renang yang lumayan besar, lalu berjalan keluar untuk berdiri di pembatas balkon, dia menyusuri pandangannya melihat pemandangan yang sangat indah, dia menyadari kalau saat ini berada di sebuah mansion.
" ini mansion siapa....?" tanya Alea pada diri sendiri, karena baru kali ini dia melihat mansion yang begitu indah seperti dalam mimpinya, kalau Mansion milik mertuanya Dia sudah terbiasa melihat bangunan-bangunan seperti itu tetapi kalau ini benar-benar luar biasa.
" eh... Sudah bangun...?" tanya Affan begitu lembut, dia berdiri dengan memasukkan kedua tangannya di saku celananya dan menghadap sang istri yang saat ini sedang memejamkan matanya untuk menenangkan pikiran.
Alea berbalik dan terkejut karena ada suaminya di sana.
"jadi kakak yang membawaku ke sini...?" tanya Alea memincingkan sebelah matanya.
Affan mengangguk " benar.... bagaimana..?.apa kau suka...?" tanya Affan penuh kelembutan.
bohong kalau Alea menjawab tidak suka, siapa juga yang tidak suka dengan tempat seperti ini.
"siapapun orang yang ditanya seperti itu pasti jawabnya suka lah" jawab Alea terkekeh.
"kalau kamu suka berarti semua ini milikmu...!" kata Affan menatap dalam istrinya, membuat alea tiba-tiba terdiam sesaat... kemudian dia tertawa, menurutnya suaminya ini sedang membuat lelucon....
" jangan becanda kak" balasnya sambil tersenyum.
jangan jangan saingan bisnis papa iqbal ya????
lanjut kak
semoga pernikahan kalian bisa bahagia yaaaaa....
lanjutkan Thor semangat 💪👍 trimakasih salam sukses selalu ❤️🙂🙏
sebenarnya affan tuh anak kandung bukan sih
buat ny karin tunduk sama kebaikan alea kak
lanjut
jangan buat Affan kenapa2 ya Thor...
semangat up 😍🙏💪
lanjut kak
lanjut Thor up yg banyak trimakasih 👍
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
seru cerita nya