NovelToon NovelToon
Secercah Kasih Dari Timor

Secercah Kasih Dari Timor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dulu Renes berkenalan sejak masih kecil bahkan saat Valia melaksanakan pendidikan, renes selalu ada. Tapi sayang saat akan bertunangan, Valia kabur memilih menjadi istri senior yang notabene adalah duda satu anak. Luka hati tersebut membuatnya sulit menerima hadirnya wanita lain di dalam hidupnya.


Namun di waktu berganti, siapa yang menyangka Tuhan mengirimkan gadis pecicilan, kekanakan, ceroboh dan keras kepala hingga kecerobohan gadis itu membuat Renes harus bertanggung jawab dan menikahi gadis tersebut, gadis yang juga adalah adik dari suami mantan kekasihnya.

Belum cukup dengan itu, sulitnya mengatakan cinta membuat sahabatnya Aria, masuk ke tengah hubungan mereka dan membuat Renes meradang. Apakah sebenarnya Renes mencintai gadis itu.

Saat bunga rasa mulai bermekaran, ujian cinta datang. Kehilangan kekasih hati membuat guncangan batin yang hebat pada diri Renes, hingga Tuhan kembali mengirim satu cinta yang sebenarnya ia pendam dalam diamnya sejak lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Yang tersimpan dalam.

Fia terkejut mendengar pengakuan Dira. Ia tidak menyangka, Saras bisa melakukan hal sekeji itu.

"Saya tahu, saya sudah banyak menyakiti kamu dan Bang Renes. Tapi, saya benar-benar menyesal. Saya ingin menebus semua kesalahan saya," lanjut Dira, dengan nada penuh penyesalan.

Fia terdiam sejenak. Ia merasa kasihan pada Dira, yang ternyata menjadi korban dari kejahatan Saras. Ia juga merasa bersalah, karena dulu sempat meragukan kebaikan Dira.

"Dira, saya memaafkan kamu," kata Fia, akhirnya.

Dira menatap Fia, dengan mata berbinar. "Benarkah, Fia? Kamu memaafkan saya?" tanyanya, tak percaya.

Fia mengangguk. "Iya, saya memaafkan kamu. Tapi, saya harap kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi."

Dira tersenyum lega. "Terima kasih, Fia. Kamu benar-benar berhati mulia."

Fia membalas senyuman Dira. Ia lalu berkata, "Dira, bagaimana kalau kamu tinggal bersama kami untuk sementara waktu? Sampai kamu menemukan tempat tinggal yang baru."

Papa Hananto dan Bang David langsung memprotes. "Fia, apa kamu gila? Kenapa kamu mengajak dia tinggal di sini? Kamu lupa apa yang sudah dia lakukan pada kita?" kata Bang David, dengan nada tinggi.

"Iya, Fia. Papa tidak setuju dengan ide kamu ini. Dia bisa membahayakan kamu dan cucu Papa," timpal Papa Hananto, dengan nada khawatir.

Bang Renes yang sedari tadi hanya diam, akhirnya angkat bicara. "Abang juga tidak setuju. Kamu ingat kan, apa yang sudah dilakukan Saras dulu? Dia hampir membunuh Farra dan kamu. Abang tidak mau kejadian itu terulang lagi," ujarnya, dengan nada tegas.

Fia menatap suaminya, dengan tatapan memohon. "Bang, Fia tau Abang khawatir. Tapi, aku yakin Dira tidak mungkin melakukan hal itu, Saras yang melakukannya. Dira sudah tidak ada hubungannya lagi dengan Saras, Bang. Fia percaya padanya," pintanya.

Bang Renes menggelengkan kepalanya. "Tidak, Fia. Abang tidak bisa mengambil risiko apapun. Abang tidak mau kamu kenapa-napa," jawabnya, tetap pada pendiriannya.

Fia terdiam. Ia tahu, Bang Renes sangat mencintainya dan tidak ingin sesuatu yang buruk menimpanya. Tapi, ia juga tidak tega melihat Dira yang tampak terlantar dengan pakaian lusuh nya.

"Tapi, Bang..." Fia mencoba membujuk suaminya, namun Bang Renes memotong perkataannya.

"Keputusan Abang sudah bulat, Fia. Dira tidak bisa tinggal di sini, tidak ada wanita lain juga di rumah kita..!!" kata Bang Renes, dengan nada tinggi.

Fia menghela nafas panjang. Ia tau, ia tidak bisa memaksa Bang Renes untuk menerima Dira. Ia akhirnya menoleh pada Dira dan berkata, "Dira, maafkan aku. Aku tidak bisa membujuk suamiku untuk mengizinkan kamu tinggal di sini. Tapi, aku akan bantu kamu mencari tempat tinggal yang lain. Aku janji."

Dira tersenyum pahit. "Tidak apa-apa, Fia. Aku mengerti. Terima kasih atas tawaranmu. Aku akan mencari tempat tinggal sendiri," jawabnya, dengan nada kecewa.

Papa Hananto dan Bang David merasa lega mendengar keputusan Bang Renes. Mereka tidak ingin Dira berada di dekat Fia, karena mereka masih tidak percaya padanya.

Bang Renes mendekati Fia dan merangkulnya dengan erat. "Maafkan Abang, Sayang. Abang hanya ingin melindungi kamu," bisiknya di telinga Fia. "Kejadian waktu itu sudah buat Abang hampir gila."

Fia mengangguk, lalu memeluk suaminya. Ia merasa sedih karena tidak bisa membantu Dira, tapi ia juga mengerti dengan kekhawatiran Bang Renes.

Dira pamit pada Fia dan keluarga Hananto. Ia pergi dari rumah itu dengan hati yang hancur. Ia tidak tau, kemana ia harus pergi dan apa yang harus ia lakukan.

...

Malam itu, Fia tidak bisa tidur nyenyak. Ia terus memikirkan Dira dan nasibnya. Ia merasa bersalah karena tidak bisa membantunya secara langsung akibat harus bedrest. Ia juga merasa sedih karena hubungannya dengan Bang Renes jadi sedikit renggang akibat masalah ini.

Di tengah malam, Fia terbangun dari tidurnya. Ia merasa tidak nyaman dan ingin minum. Ia mencoba bangun, tapi perutnya terasa sakit. Ia meringis dan memanggil Bang Renes.

Saat Fia keluar dari kamar, Bang Renes masih duduk bersandar di sofa sembari mengurut pangkal hidungnya. Sadar Fia keluar kamar, ia membuka mata dan langsung menghampiri Fia. "Kamu kenapa, Sayang? Ada yang sakit?" tanyanya, dengan nada khawatir.

Fia mengangguk. "Perut Fia sakit, Bang. Sepertinya kontraksi." jawabnya, dengan nada lirih.

"Haaahh.. Yang benar saja kamu, dek..!!" Bang Renes panik. Ia segera menghubungi rekan dokter pribadi agar bisa segera datang ke rumahnya.

:

Setelah diperiksa, dokter mengatakan bahwa Fia mengalami kram biasa akibat kelelahan dan stress. Dokter menyarankan Fia untuk kembali bedrest total dan menghindari aktivitas yang berat.

Sungguh kepala Bang Renes semakin pusing tujuh keliling di buatnya. Bang Renes berusaha menenangkan Fia. "Kamu nggak usah banyak pikiran lagi, Sayang. Kamu fokus saja sama kesehatan kamu dan calon bayi kita," ujarnya, dengan nada lembut.

Fia mengangguk. "Tapi, Fia pengen tetep bantu Dira, Bang. Fia nggak tega ninggalin dia sendirian. Gimana kalau kita minta bantuan Bang David?" pintanya, dengan tatapan memohon.

Bang Renes terdiam sejenak. "Abang kurang yakin David mau bantu. Kamu ingat kan, dia lagi sibuk banget belakangan ini?"

"Tapi nggak ada salahnya dicoba, Bang. Siapa tau Bang David mau bantu sedikit," balas Fia masih penuh harap.

Bang Renes menghela napas. "Ya sudah, nanti Abang coba hubungi David ya. Tapi Abang tidak janji dia bakal mau bantu dan kamu di larang keras memaksa Abang dalam bentuk apapun."

"Iya, Bang."

***

"Nggak, saya aku malas urusan sama perempuan." Tolak Bang David mentah-mentah.

"Saya ngerti. Tapi ini permintaan adikmu. Semalam sakitnya kumat lagi, banyak mikir. Sekarang bedrest nya harus full. Saya ikut stress mikirnya, Vid."

Bang David menengadah. Bagaimana pun juga di dalam hatinya sangat menyayangi adik perempuannya, apalagi kini Fia tengah mengandung.

"Aku tangani dia."

//

"Selesai Abang amelden, kamu kesini saja. Langsung pengajuan nikah."

"Apa tidak terlalu cepat?" Tanya Tata di seberang sana.

"Abang sudah yakin, apa sekarang kamu yang tidak yakin?" Bang Hara balik bertanya.

"Tata yakin. Tata kesana, nyusul Abang." Jawab Tata.

Panggilan telepon terputus. Bang Hara menghisap batang rokoknya. Ia mengusap dadanya. Sungguh ada rasa frustasi membelenggu perasaannya.

'Bahagiakah kamu bersama Renes? Biar Abang mencintaimu dengan cara Abang sendiri'.

"Har, bisa bantu Abang??" Sapa Bang Zeni sampai kemudian melihat juniornya menitikan air mata.

"Siap. Arahan, Bang..!!" Respon Bang Hara.

"Kamu kenapa? Belum mengikhlaskan Fia?? Istighfar, Har.. Kamu sudah mau menikah, Fia juga istri sahabatmu, sedang hamil pula." Nasihat Bang Zeni.

"Siap.. Saya paham, Bang."

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
semangat pak mil
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah
Maysuri
pasti si utuh ngerjain bapaknya 🤣🤣🤣
cipa
🤣🤣🤣
bagus detun, kerjain ayahmu biar gak emosian terus, bang Renes mabok sekalian ngidam disusul bang David jg kebobolan 😂😂😂
cipa
wkwkwkwk
awas tumbuh benih² sayang eh cinta 😂😂😂
Ros Miati
seperti biasa bagus banget
Ros Miati
ya Allah akhirnya bisa baca karya mbaknara lagi semangat thooor 😘😘😘😘
Sri I
kerennnnnn euyyyyy... nggak pernah gagal cerita nya
dyah EkaPratiwi
sat set nie bang hara
cipa
ayo kak buat bang David cpt nikah jg biar ngrasain pengantin baru dan bawelnya istri ngidam 😄
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang renes
Lendra malayu
iya pah,, readers jg pengen tau nih /Joyful//Joyful/
dyah EkaPratiwi
hahaha ayoo jelaskan papa ren
cipa
dasar temen kompor 🤣🤣🤣🤣
Maysuri
klw damai kan enak liatnya,lanjut thor.....
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah bahagia selalu
Jero Rina
jangan lama lama kak nara
Jero Rina: sudah candu kali baca semua cerita kak nara
total 1 replies
Ella
bahagia sll Bang Renes😘
Maysuri
y allah.....sekali celup langsung tekdung aj,top cer bener bang ren....🤣🤣
Septi Astuti
/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!