PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Jam 9 malam Citra baru bisa menyelesaikan pekerjaan yang disuruh Pak Ronald,Ia merasakan sedikit mengantuk dan pegal diseluruh tubuhnya.

"Ya Ampun...,badanku kenapa jadi pegel-pegel gini,efek usia kali ya..?",ucap Citra pada dirinya sendiri sambil merenggangkan kedua tangannya.

Namun Citra merasa aneh saat Pak Ronald tak juga keluar dari ruangan kerjanya,padahal jam makan malam sudah terlewat,jika bukan karena masih menyimpan roti dan buah potong Citra pasti sudah sangat kelaparan.

Karena tak ingin terjadi sesuatu,Citra masuk begitu saja saat ketukan pintu berkali-kali Ia lakukan tak juga ada jawaban dari Pak Ronald.

Terlihat Pak Ronald yang tertidur pulas disofa yang ada diruang kerjanya ,bahkan suara dengkuran halus terdengar oleh Citra yang merasa kasian karena Pak Ronald sangat terlihat jelas kelelahan.

Tak hanya itu yang membuat Citra terkejut,karena saat mengintip laptop yang masih menyala dimeja kerja Pak Ronald,Citra melihat layar yang menampilkan meja kerjanya dengan begitu jelas.

"Jadi diam-diam Pak Ronald mengawasi kinerjaku dari dalam?Waduh...,aku harus hati-hati nih",gumam Citra lirih.

Waktu yang terus bergulir membuat Citra ragu-ragu untuk membangunkan Pak Ronald,tapi Citra juga butuh pulang segera karena takut keluarga Cindy akan begitu kawatir walaupun Citra sudah mengirim pesan kepada Cindy.

Citra mondar-mandir kebingungan diruang kerja itu,Entah sudah berapa puluh kali langkah kakinya terus bergerak karena rasa takut untuk membangunkan Pak Ronald atau meninggalkannya begitu saja.

Saat dilema terus hadir dipikirannya,deringan ponsel yang cukup keras ternyata membangunkan Pak Ronald yang terlihat terkejut.

"Maaaf Pak.....,Suaranya ganggu Bapak ya..",ucap Citra dengan suara terbata-bata karena rasa nggak enak hati telah menggangu tidur nyenyak Bos nya.

Citra menyimpan ponselnya begitu saja dikantong blazer saat Pak Ronald minta diambilkan air minum,setelah menikmati 1 gelas air minum dingin,Pak Ronald terlihat sedikit lebih segar walau matanya terlihat masih sangat mengantuk.

"Jam berapa sekarang Cit?Maaf ya aku ketiduran,kamu sudah selesai kerjaannya?Ayo kita pulang sekarang kalau gitu",tanya Pak Ronald datar.

"Sekarang hampir jam 10 malam Pak,sebenarnya dari jam 9 saya sudah selesai bekerja,tapi melihat Bapak yang tertidur nyenyak saya nggak tega untuk membangunkan",jawab Citra yang membuat Pak Ronald membulatkan matanya karena ternyata cukup lama Ia tertidur.

Ronald bergegas mengambil kunci mobil dan dompet kecil yang ada dilaci kerjanya dan menyuruh Citra mengemasi tas nya juga.

"Maaf ya Citra....,kamu harus pulang malem terus karena aku,tapi besok kamu bisa berangkat siang karena aku ada perlu",ucap Ronald saat menunggu Citra mengemasi meja kerjanya yang sebenarnya tak perlu Ia lakukan.

"Iya Pak nggak apa-apa,kan emang udah tanggungjawab saya,lagian besok saya akan santai karena Bapak ada keperluan keluarga".

Saat keduanya turun dari lift hampir semua lampu telah mati,hanya ada beberapa lampu redup yang ada didepan Lift.

Ronald dan Citra menggunakan lampu dari ponsel saat tiba diparkiran,karena entah kenapa lampu parkiran semuanya mati,padahal harusnya ada beberapa yang menyala karena takut membahayakan mobil yang lalu lalang.

Ronald dan Citra akhirnya meninggalkan parkiran dan membelah jalanan ibukota yang semakin malam justru semakin terlihat rame.

Sebelum kearah jalan untuk mengantarkan Citra pulang,Ronald lebih dulu mengajak Citra kesebuah restoran cepat saji yang buka 24 jam,Ronald ingin bersantai sejenak sambil menikmati makanan dengan Citra yang terlihat sangat kelelahan.

"Nggak apa-apa kan kita makan disini dulu?kalau nyari restoran jam segini pasti akan lama,sedangkan disini menunya hampir semua masih ada",tanya Ronald memastikan.

"Iya Pak nggak apa-apa,Saya makan apa aja kok ",jawab Citra santai.

Citra hanya duduk manis sambil berbalas pesan dengan Cindy,Ia melihat Pak Ronald yang sedang memesan yang tak lama kemudian datang membawa banyak makanan,bahkan Citra sampai geleng-geleng kepala karena banyaknya makanan yang Pak Ronald pesan.

"Ya ampun Pak...,untuk siapa makanan ini?",tanya Citra tak habis pikir dengan kelakuan Bos nya itu.

"Untuk kita berdua lah Cit,udah kita makan dulu aja nanti keburu dingin nggak enak lagi kriuknya ",jawab Ronald dengan santainya.

Citra lebih dulu mencuci tangannya dan ikut menikmati makanan yang ada didepan matanya,Ia baru mengetahui Pak Ronald bisa makan dengan cepat dan menghabiskan ayam kriuk dengan beberapa kali gigitan.

"Pelan-pelan Pak nggak ada yang minta juga".

"Iya Citra,tapi aku sudah cukup lama nggak makan seperti ini,ternyata sesekali boleh juga ya?enak banget semua makanan panas dimakan malam-malam gini".

Citra akhirnya tau alasan dibalik Pak Ronald memesan banyak makanan cepat saji,karena dengan kehidupan Pak Ronald yang ritme kerjanya sangat sibuk harus tetap menjaga tubuhnya agar tetap bagus dan sehat,lain halnya Citra anak perantauan yang bisa menemukan makanan saat jam-jam lapar sudah lebih dari cukup.

Makanan yang ada dimeja habis tak tersisa saat mereka menikmatinya sambil membahas pekerjaan,bahkan Citra tak sadar telah menghabiskan 3 potong ayam dan 1 nasi putih serta 1 gelas minuman dingin.

Rasa teramat kenyang dirasakan keduanya,bahkan untuk sekedar bangun mereka masih enggan melakukannya.

Saat keduanya sibuk bermain ponsel,Dari pintu masuk terlihat Fahri yang menggandeng wanita muda yang terlihat masih usia sekolah.

Ronald dan Citra menatap Fahri dengan jijik,sedangkan Fahri yang ditatap justru santai dan tetap memeluk wanita yang disampingnya.

"Gila...!!!,Aku pikir dia cuma menyakiti aku dan sahabatku karena sebuah kekhilafan semata,ternyata emang penjahat kelamin,beruntung aku bisa menjaga diriku sendiri,kalau tidak,wahhhhhh gila sih parah si Fahri ",ucap Citra lirih sambil mengepalkan tangannya dan menatap tajam Fahri.

Walaupun lirih tapi terdengar oleh Ronald yang memastikan sekali lagi apa yang Citra ucapkan.

"Gimana Cit?Jadi Fahri nggak menyentuhmu sama sekali?",tanya Ronald tiba-tiba tapi cukup membuat Citra malu dan juga ingin tau maksudnya.

"Maksud Pak Ronald apa?".

"Fahri mengatakan bahwa kalian pernah tinggal bersama dalam beberapa bulan,Fahri juga mengatakan bahwa kalian selayaknya suami istri selama tinggal bersama",jawab Ronald terlihat tegas.

Seketika Citra berdiri dan mendekati Fahri yang sedang mengantri,Citra kemudian menyeret Fahri keluar dengan tenaga penuh karena amarah yang begitu menggebu-gebu.

PLAKKKK

PLAKKKK

"Bajingan!!!Aku menyesal pernah kenal sama kamu Fahri!!ternyata kamu tak lebih dari lelaki pecundang,Apa yang kamu katakan sama Pak Ronald sudah sangat keterlaluan,maksudmu apa memfitnahku seperti itu Hah!!,Karena kamu sudah keterlalu,jangan kaget jika beberapa hari kedepan kamu akan malu bahkan untuk keluar pintu rumah sekalipun!!!!".ucap Citra dengan tegas yang terlihat sekali rasa amarah,kecewa dan muak kepada Fahri.

Fahri yang terkejut dengan serangan tiba-tiba dari Citra merasakan perih dikedua pipinya.

"Jangan bilang Citra akan menyebarkan Video intimku bersama seorang wanita?nggak boleh,Citra nggak boleh melakukan itu,bisa tamat riwayatku disini,orang tuaku juga pasti akan membuangku jika tau anaknya ternyata brengsek dan penjahat kelamin",gumam Fahri takut.

Namun saat Fahri mencari keberadaan Citra dan Ronald,mereka telah meninggalkan restoran itu.