NovelToon NovelToon
Perlindungan Anak Mafia

Perlindungan Anak Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:972
Nilai: 5
Nama Author: Himawari Daon

Jameson, anak Mafia yang hidup di Kanada. Dia terpaksa menculik Luna, seorang barista di Indonesia demi melindunginya dari bahaya.

Ternyata, Luna adalah Istri Jameson yang hilang ingatan selama 5 tahun dan perjalanan dimulai untuk mengembalikan ingatan Luna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himawari Daon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Ciuman Hasrat dan Kerinduan

Welcome…

...Happy Reading...

.... ...

.... ...

.... ...

Luna meninggalkan kamar Jameson dengan ragu. Pikirannya terlalu mengkhawatirkan keadaan Jameson.

Tapi, bagaimanapun juga dia harus cepat-cepat bertindak. Dia tidak ingin sesuatu terjadi pada pria itu.

Luna segera mencari pertolongan, dia berlari menuruni tangga dengan bersusah payah. Mulutnya pun berteriak memanggil Seven, Ten, siapapun yang ada di dalam rumah itu.

Dia bingung, sepertinya rumah Jameson dalam keadaan kosong. Tidak ada manusia di dalam sana, Luna menjauhkan pikiran buruknya. Dia kini mencoba keluar rumah, barangkali ada para penjaga di luar.

Akan tetapi, semua nihil.

“Sebenarnya, di mana semua orang??” gumamnya pelan, matanya memerah.

Luna pikir, dia sudah meninggalkan Jameson terlalu lama. Kini dia mencemaskannya lagi, langkahnya kembali menaiki tangga rumah.

Saat ini dia sudah berdiri di depan pintu kamar Jameson. Dia masih meyakinkan hatinya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa dia memanglah istri Jameson.

Luna menarik napas panjang dan menghembuskan nya melalui mulut. Setelah itu, dia memantapkan langkahnya untuk memasuki kamar Jameson lagi.

Luna kini berdiri di ambang pintu. Matanya langsung tertuju pada sosok pria bertelanjang dada yang sedang menyandarkan kepalanya di tepi kasur. Dia terlihat lemas tak berdaya. Seluruh tubuhnya telah basah oleh keringat.

Saat pria itu sadar akan kedatangan Luna, dia langsung menyorot tajam ke arahnya.

“Luna, kenapa kamu ke sini lagi? Tidak tahukah, sekarang kamu masuk ke dalam kandang singa!”

Luna tak menjawab, dia berjalan pincang mendekat ke arah Jameson. Tatapannya seperti tatapan kosong. Matanya sudah basah, dia merasa takut, gelisah, cemas bercampur menjadi satu.

“Aku sudah berusaha mencari bantuan, tapi aku tidak paham mengapa semua orang tidak ada. Tidak ada penjaga sama sekali, aku bingung,” keluhnya yang kini dia sudah duduk di depan Jameson.

Jameson merasa tubuhnya sudah sangat lemah mencoba menatap wanita itu dengan tatapan sayu. Dia juga sedikit khawatir, jika Luna mencoba menyentuhnya karena saat ini dia sangat sensitif akan sentuhan.

“Luna, sedikit menjauh dariku!” suruhnya dengan nafas yang sudah tak tertahan.

Wanita itu tidak mendengar, dia justru memegang lengan Jameson dengan erat. Pria itu terkejut seakan ada aliran listrik yang menyerang seluruh tubuhnya.

“Luna, sudah aku bilang jangan menyentuhku!” teriaknya sambil menatap wanita itu dengan marah.

Luna terkaget akan bentakan Jameson, dia langsung terdiam dan melepaskan tangannya. Dia menundukkan kepala karena merasa takut.

Jameson yang menyadari ketakutan istrinya pun merasa bersalah karena membentaknya. Terpaksa dia menarik dagu wanita di depannya hingga mata mereka saling bertemu.

“Maafkan aku, Luna. Aku tidak sengaja membentakmu.”

“Aku hanya ingin membantumu, Jame. Aku khawatir padamu,” Matanya berkaca-kaca dengan bibir gemetar.

Jameson berpikir pendek, dia tahu tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk menahan hasratnya. Pria itu kini menyorot pada anggota tubuh yang memikat matanya.

Jempol Jameson menyentuh bibir mungil milik Luna, “Aku tahu ini terlalu cepat untukmu, tapi kamu bisa sedikit membantuku.”

“Bagaimana? Apa yang harus aku lakukan agar bisa membantumu??” desak Luna tak sabar.

Tatapan Jameson masih tak beranjak dari bagian tubuh yang menggugah hasratnya. Dia tak membalas pertanyaan dari Luna.

Jameson terdiam beberapa saat membuat Luna semakin khawatir, karena dia menangkap wajah Jameson sudah sangat basah oleh keringat.

“Jame, are you oka–”

Jameson tidak membiarkan wanita itu menyelesaikan ucapannya. Dia dengan cepat melahap bibir yang sejak awal berhasil menghipnotisnya.

Dengan nafas yang tak beraturan, Jameson menggigit dan mengunyah buah ceri itu. Dia memakannya dengan hasrat yang menggebu, seakan memakan permen yupi yang kenyal dan meninggalkan rasa manis di lidah.

Luna jelas terkejut akan perlakuan Jameson terhadapnya. Awalnya dia mencoba memberontak, akan tetapi setelah pria itu mulai menggigitnya dengan lembut dia mulai patuh. Hingga dia mengikuti arus yang dibawa oleh pria itu.

Saat itu, Luna merasa jantungnya berdebar kencang. Telinganya juga mendengar dengan sangat jelas bahwa nafas mereka kini sedang beradu. Mereka tidak ada jarak sedikitpun. Luna berpikir, apakah malam ini tubuhnya akan dimakan habis oleh Pria itu?

To be continued

1
Emmanuel
Bahasanya keren abis.
Himawari Daon: Hehe, terima kasih kakak 🥰 Ini juga baru belajar. Ditunggu bab selanjutnya ya 🤗
total 1 replies
Yoi Lindra
Author, tolong jangan biarkan saya menunggu terlalu lama, update sekarang juga!
Himawari Daon: hehe, siap ditunggu ya gaes😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!