NovelToon NovelToon
Celestial Chef's Rebirth

Celestial Chef's Rebirth

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jasuna28

Huang Yu, seorang juru masak terampil di dunia fana, tiba-tiba terbangun di tubuh anak petani miskin di Sekte Langit Suci—tempat di mana hanya yang bertubuh suci kuno bisa menyentuh elemen. Dari panci usang, ia memetik Qi memasak yang memanifestasi sebagai elemen rasa: manis (air), pedas (api), asam (bumi), pahit (logam), dan asin (kayu). Dengan resep rahasia “Gourmet Celestial”, Huang Yu menantang ketatnya kultivasi suci, meracik ramuan, dan membangun aliansi dari rasa hingga ras dewa. Namun, kegelapan lama mengancam: iblis selera lapar yang memakan kebahagiaan orang, hanya bisa ditaklukkan lewat masakan terlezat di alam baka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasuna28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 – Jejak Rasa yang Terlupakan

Setelah malam Perjamuan Rasa Tertinggi, dunia rasa tak lagi sama. Kabar tentang pewaris rasa awal menyebar cepat ke seluruh pelosok negeri rasa. Para penjaga resep kuno, pengamat rasa langit, hingga pencuri rasa dari lembah gelap pun mulai bergerak, ingin mengetahui—atau merebut—apa yang Nian miliki.

Namun Nian memilih tidak langsung mencari rasa kunci berikutnya. Sebaliknya, ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya yang lama, tempat ia dulu pertama kali mengenal rasa, sebelum menjadi murid di Paviliun Rasa Agung.

"Kenapa kembali ke sana?" tanya Sari sambil mempersiapkan perjalanan.

"Di sana, ada kenangan yang belum selesai. Ibuku... meninggalkan sesuatu yang tak pernah sempat kubuka. Mungkin itu petunjuk rasa berikutnya."

Mereka menunggangi binatang rasa langit, burung raksasa bernama Hoi-Lan, yang dapat melintasi lembah-lembah rasa dalam waktu singkat. Sepanjang perjalanan, udara dipenuhi percikan rasa—sisa-sisa aura dari Perjamuan yang masih menempel pada tubuh Nian.

Saat mereka tiba di desa tua itu, keheningan menyelimuti. Tidak ada suara anak-anak berlarian, tidak ada aroma sup bumbu khas yang biasa menguar dari dapur warga. Desa itu kosong.

"Apa yang terjadi di sini?" bisik Sari.

Nian turun dari punggung Hoi-Lan dan melangkah ke rumah kayu tua miliknya. Ia membuka pintu dengan perlahan. Aroma kayu basah dan abu menyambutnya. Di tengah ruangan terdapat kotak kayu tua, yang pernah ia lihat tapi tidak pernah ia buka.

Di dalamnya ada segulung kain rasa, berisi tulisan tangan ibunya. Mata Nian membelalak saat membaca:

"Untuk anakku, Nian. Jika kau membaca ini, maka rasa dalam dirimu telah terbangun. Ingatlah, rasa bukan hanya tentang nikmat atau pahitnya dunia. Rasa adalah jejak. Jejak siapa dirimu, dari mana kau datang, dan kemana kau akan pergi. Kau mewarisi rasa dari dua dunia: dunia ini, dan dunia yang lebih tinggi."

"Dunia yang lebih tinggi?" gumam Nian.

Dalam kain itu juga terdapat kalung kristal kecil. Begitu disentuh, kalung itu menyala, dan memproyeksikan bayangan sosok perempuan yang tersenyum hangat.

"Aku ibumu, Nian. Maafkan karena tak bisa bersamamu lebih lama. Aku berasal dari Klan Rasa Langit, yang telah lama menghilang dari dunia ini. Kami menyimpan satu dari rasa kunci. Kau harus ke sana. Tapi berhati-hatilah... dunia atas tak seindah yang diceritakan."

Bayangan itu menghilang. Ruangan kembali hening.

"Kau keturunan dunia atas..." bisik Sari, setengah tidak percaya.

Tiba-tiba, rumah bergetar hebat. Dari luar terdengar suara ledakan dan jeritan. Nian dan Sari bergegas keluar. Di langit, sosok berjubah hitam melayang, dikelilingi awan rasa kegelapan.

"Nian! Keluarlah dan serahkan kristal itu!" teriak pria itu. "Kau membangunkan yang seharusnya tertidur!"

Warga desa yang tersisa melarikan diri. Beberapa pingsan hanya karena menghirup aroma dari awan hitam itu.

Nian menatap Sari. "Ini bukan hanya tentangku lagi. Ini tentang seluruh dunia rasa. Kita harus melindungi jejak-jejak ini, sebelum rasa kita dihapuskan."

Ia mengangkat kalung kristal dan menyalurkan rasa awal ke dalamnya. Kilatan cahaya menyambar ke langit, dan untuk sesaat, awan hitam itu tersapu angin suci.

Namun sosok jubah hitam tidak menyerah. Ia membentuk tombak rasa kelam dan melemparkannya ke arah Nian.

Tepat sebelum tombak itu menembus tubuhnya, Sari melompat dan menciptakan perisai rasa dari aroma manis kenangan mereka.

Ledakan hebat terjadi.

Tanah retak, rumah-rumah hancur. Nian menggenggam Sari yang terkapar. Ia masih hidup, tapi aura rasanya melemah drastis.

"Jangan... menyerah... kita belum... selesai..." bisik Sari dengan napas berat.

Mata Nian menyala dengan api rasa yang belum pernah muncul sebelumnya. Aura rasa awalnya bergemuruh, dan dari tubuhnya muncul bentuk naga rasa transparan, melolong ke langit.

"Aku akan melindungi rasa dunia ini... bahkan jika aku harus menjadi musuh para dewa rasa!"

Sosok berjubah hitam mundur perlahan, terkejut dengan kekuatan yang tiba-tiba muncul. Tapi sebelum menghilang, ia berkata:

"Jika kau ingin menuju dunia atas, kau harus melewati Gerbang Rasa Langit. Dan itu... adalah tempat yang tak bisa kembali."

Nian menggenggam tangan Sari. "Kita akan pergi ke sana. Kita akan buka semua rahasia. Dan kita akan ciptakan rasa baru."

Bab ini berakhir dengan api unggun kecil di tengah desa yang hancur. Nian duduk di samping Sari, matanya menatap langit yang perlahan bersih. Tapi dalam hati, ia tahu: ini baru permulaan.

Jejak rasa yang terlupakan telah ditemukan. Dan ia akan menelusurinya, sampai akhir rasa itu terungkap sepenuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!