NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Penyerangan

Waktu berlalu dengan begitu cepat hingga tak di sangka hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, ya malam ini adalah acara ulang tahun Putra Mahkota Gu Lian dan Pangeran Kedua yakni Jun Hui.

di aula sudah hadir begitu banyak tamu baik itu tamu dari dalam aula besar itu, baik itu dari Kekaisaran tetangga atau juga bisa dengan kerajaan-kerajaan kecil yang berada di

bawah naungan Kekaisaran Zhu.

" Hei Apa Kau Tidak Mendengar Kabar Tentang Putri Buangan Yang Ada Di Kekaisaran Zhu Ini?" tanya seorang tamu yang memandang teman di sebelahnya.

" Jelas Saja Aku Mendengarnya, Siapa Sih Yang Tidak Mendengar Akan Rumor Itu? Aku Hanya Bertanya-tanya Apakah Putri Buangan Itu Akan Hadir Malam Ini Atau Tidak," kata

orang itu.

" Ah Aku Juga Penasaran Dengan Putri Buangan Itu, Sayang Sekali Dia Menjadi Putri

Buangan Karena Sudah Membuat Permaisuri Kaisar Zhu Meninggal Karena Melahirkannya,"

" Jika Itu Saja Aku Menjadi Kaisar Zhu Maka Aku Tidak Akan Ragu Membunuh Gadis Itu,"

" Kau Benar, Lagi Pula Apa Untungnya Mempertahankan Dia? Dia Itu Hanya Seorang

Wanita Yang Sudah Pasti Dia Akan Merepotkan, Lagi Pula Sudah Ada Putra Mahkota Dan Pangeran Kedua Untuk Penerus

Tahta,"

" Kau Benar, Memiliki Anak Pembawa Sial Seperti Itu Memang Benar-benar Menjijikan Dan Juga Memuakan,"

" Eh Kalian Tidak Tahu Kalau Saat Ini Gadis Itu Juga Katanya Dia Berwajah Buruk Rupa?"

" Waah Benarkah Itu? Jika Seperti Itu Sungguh-sungguh Sial Akan Kaisar Zhu Yang Memiliki Putri Seperti Itu."

" PUTRA MAHKOTA MEMASUKI AULA...!"

" PANGERAN KEDUA MEMASUKI AULA!"

sontak saja ucapan ucapan akan ejekan itu langsung terhenti dan ruangan menjadi

senyap kala mendengar akan kedatangan dua sosok yang sedang mereka tunggu-tunggu

sebagai pemilik acara.

Putra Mahkota melangkah masuk ke dalam aula dengan wajah dingin dan datarnya

membuat semua mata memandangnya dengan tatapan memuja dan juga kagum.

tak sampai di Putra Mahkota kini mereka kembali di buat bungkam dengan munculnya

sosok pria muda dengan perawakan tinggi dan juga sorot mata yang tajam.

wajah Putra Mahkota dan Pangeran Kedua

memang tidak sama karena mereka berdua adalah kembar bukan identik hingga wajah

keduanya tak sama.

dari segi ketampanan mereka sama-sama

tampan hanya saja mungkin karena aura menyeramkan Putra Mahkota yang selalu di

pancarkan akan membuat mereka lebih baik mendekat ke arah Pangeran Kedua saja.

" Salam Putra Mahkota Sang Mentari Kekaisaran,"

" Salam Pangeran Kedua!"

semua tamu langsung memberikan salam pada kedua orang itu, bagi mereka yang

bangsawan maka mereka hanya akan membungkuk setengah badan, jika itu rakyat biasa maka mereka akan bersujud dan jika itu Kaisar, Raja, Pangeran dan Putri selaku sederajatnya mereka hanya perlu menundukan kepala saja sebagai tanda penghormatan.

" Bangunlah, Salam Kalian Aku Terima." ucap Pangeran Kedua dan (Putra Mahkota secara bersamaan.

kedua pria itu berjalan dengan ber-iringan lalu naik di atas tangga menuju akan kursi mereka masing-masing.

Putra Mahkota duduk di sebuah kursi yang berada di samping kanan Tahta Kaisar Zhu lebih rendah sedikit, lalu Pangeran Kedua

duduk di kursi yang berada di samping Putra Mahkota yang jelas lebih rendah setingkat

dengan Putra Mahkota.

" Aku Sangat Malas Menghadiri Akan Acara Ini, Gara-gara Perayaan Ini Membuat Aku Tak Bisa Bertemu Dengan Meimei Kecilku," gerutu

Pangeran Kedua dengan wajah masam yang terlihat pada Putra Mahkota.

" Kenapa Wajahmu Menjadi Masam?" tanya Putra Mahkota dengan datar.

Pangeran Kedua yang mendengar akan pertanyaan dari saudara kembarnya itu

hanya menatap sinis ke arah Putra Mahkota.

" Tidak Perlu Bertanya, Bukankah Kalian Tahu Aku Tidak Menyukai Perayaan Seperti Ini," sinis Pangeran Kedua yang membuat Putra Mahkota memutar mata jengah.

" Kau Pikir Aku Juga Menyukainya? Tidak Sama Sekali, Ayah Melakukan Hal Ini Karena Ini Adalah Hari Ulang Tahun Kita Sekalian Juga Menyambut Akan Kepulanganmu Setelah Kau Pergi Selama 2 Tahun Untuk Menaklukan Wilayah," terang Putra Mahkota

yang entah kerasukan apa berbicara panjang kali lebar.

" Cih, Bisa Bicara Panjang Juga Dia? Aku Kira Mulutnya Hanya Tahu Hm Hm.." batin

Pangeran kedua yang menatap sinis ke arah Putra Mahkota.

" Selain Itu, Acara Ini Menunjukan Kepada Musuh-musuh Kita Jika Kita Itu Kuat" kata Putra Mahkota dengan seringaian liciknya.

" Cih, Gara-gara Acara Sialan Ini Aku Tidak Bisa Bertemu Dengan Meimeiku, Bahkan Aku

Belum Sempat Memberikannya Hadiah," dumel Pangeran Kedua yang membuat Putra Mahkota menoleh ke arahnya.

" Jadi Kau Uring-uringan Sejak Kemarin Karena Anak Itu?" tanya Putra Mahkota.

" Dia Punya Nama Dan Namanya An Yue, Ingat Baik-baik Namanya An Yue Bukan

Anak Itu, Sekali Lagi Kau Memanggilnya Dengan Sebutan Itu Aku Tak Segan Memukul Mu," kata Pangeran Kedua dengan datar.

" Ck Ck Aku Tidak Tahu Apa Yang Menarik Pada Anak Sialan Itu Hingga Pangeran Kedua Sangat Menyayangi Dan Memanjakannya," batin Putra Mahkota dengan sinis.

walau begitu ia tak berani mengusik akan amarah dari Pangeran Kedua karena pria itu terkenal dengan temperamental dan susah untuk di kontrol.

apalagi sedari kecil saat Pangeran Kedua memutuskan untuk merawat dan melindungi

makhluk kecil yang tak lain adalah bayi An Yue maka sejak saat itu kepribadian Pangeran

Kedua berubah.

Pangeran Kedua awalnya adalah Pangeran yang bisa di katakan memiliki sayap layaknya burung bebas, ia akan belajar dan juga melakukan apapun itu tergantung dengan

moodnya.

namun, semenjak adanya An Yue dia berubah menjadi sosok yang terobsesi menjadi kuat, ia melakukan pelatihan yang bisa dikatakan dua kali lipat dari latihan para prajurit.

ia tak lagi takut terluka karena ketika dia terluka maka dia akan mengobatinya atau tidak dia akan mengabaikan sampai ia

mungkin melupakan akan sakit itu.

" YANG MULIA KAISAR ZHU MEMASUKI AULA!"

mendengar akan hal itu semua orang kembali berdiri lalu menyambut kedatangan Kaisar Zhu.

seorang pria dewasa memasuki ruangan yang di hadiri banyak tamu undangan itu dengan wajah datar, sorot mata yang tajam, dan juga jubah kebesarannya ada di belakang

tubuhnya sendiri.

Kaisar Zhu berjalan dengan wajah yang di

angkat tegas dan langkah tegas pastinya.

" Salam Yang Mulia Kaisar Zhu," ucap mereka semua yang hanya di balas anggukan kepala

oleh Kaisar Zhu.

" Bangunlah, Salam Kalian Aku Terima." kata Kaisar Zhu yang langsung berjalan naik ke

atas tahtanya.

Kaisar Zhu berjalan dengan kepala yang terangkat tegas menuju tahtanya, sampai disana ia langsung mengibaskan ekor jubahnya lalu duduk di atas singgasananya menatap para tamu dengan tatapan tajam dan wajahnya yang dingin dan datar sedatar tembok china.

" Mainkan Musiknya!" titah Kaisar Zhu.

...****************...

sedangkan di tempat lain sudah ada An Yue bersama dengan Jingmi dan anggota lainnya.

yah, bandit yang sudah di ambil oleh An Yin dia rekrut menjadi anggota pasukannya hingga kini pasukannya yang awalnya hanya 15 orang saja 16 dengan Jingmi menjadi 35 orang karena anggota bandit yang dia bawah berjumlah 19 orang dengan ketuanya yang ternyata bernama Brandon.

di halaman belakang sudah di isi mereka semua bahkan Tang San yang tidak tahu apa-apa sampai kaget saat di bangunkan.

ternyata An Yue mencampurkan obat bius ke

dalam setiap mangkuk makanan para pelayan lain selain Jingmi.

ia tak bisa bergerak bebas kalau misalnya pelayan lainnya bangun apalagi Bibi Chan, akan sangat bahaya kalau wanita tua itu tahu apa yang dia lakukan selama ini di belakang sang pengasuh.

" Ingat, Apapun Yang Terjadi Tugas Kalian Adalah Melindungi Pangeran Kedua Sedangkan Lainnya Biarkan Saja, Mereka

Mau Selamat Atau Tidak Itu Masalah Mereka," kata An Yue dengan dingin.

katakanlah dia kejam dan egois tapi ia memang tidak akan memperdulikan orang-orang yang hanya tahu menghina dan

juga mengolok-olok dirinya.

An Yue bukanlah orang yang akan mengemis kasih sayang walau memang dia butuh akan kasih sayang itu, baginya cukup dengan kasih sayang yang di berikan orang sekitarnya ia tak

perlu menambah.

akan tetapi, jangan mengharapkan pertolongan darinya walau orang itu akan merenggang nyawa di depannya.

" Aku Kejam Tapi Hanya Pada Mereka Yang Juga Berperilaku Sama Seperti Itu, Lagi Pula Bukankah Aku Ini Iblis? Mana Ratunya Lagi, Jadi Wajar-wajar Saja Kalau Aku Kejam." kata An Yue dalam hati yang terkekeh lucu dengan pemikirannya.

" Senjata Kalian Siap?" An Yue menatap semua anak buahnya yang hanya menganggukkan kepala.

" Baiklah, Kita Berangkat." An Yue pertama kali melompat naik ke atas tembok membuat

mereka semua kaget, tak menyangka jika anak kecil itu ternyata begitu gesit.

melihat akan kode yang di berikan An Yue mereka semua langsung saja melompat

menyusul An Yue termaksud Jingmi dan Tang San yang berada di samping kanan dan kiri An Yue menjaga gadis kecil itu agar nanti jika ada yang menyerang maka mereka dulu yang akan menghalaunya.

jarak antara kediaman Tulip dan Istana utama memang lumayan jauh hingga mereka memerlukan waktu untuk sampai disana apalagi mereka hanya mengandalkan ilmu

meringankan tubuh.

setelah melihat akan kondisi Istana utama An Yue berhenti lalu mengangkat tangan kecilnya dan mengepalkannya di udara pertanda untuk berhenti.

sontak melihat akan tanda itu mereka semua langsung menghentikan langkah kaki mereka dengan menatap An Yue dengan intens menunggu akan perintah selanjutnya.

benar saja, setelah beberapa saat tangan kecil AN Yue kembali bergerak membentuk sebuah lingkaran yang artinya unntuk bersiaga dengan mengepung tempat itu.

An Yue langsung melompat ke atap istana utama yang lebih tepatnya aula di ikuti Jingmi dan Tang San suara musik yang beriringan di dalam aula membuat mereka tak mendekat

jika ada suara di atap.

An Yue berjongkok lalu melihat akan keadaan dalam aula lewat celah genteng yang sengaja dia buka begitu juga dengan Jingmi dan

Tang San.

" Cih, Bedebah Itu Benar-benar Memasukkan Orang-orang Tak Berguna Itu Ke Dalam

Pesta." geram An Yue tak kala melihat akan posisi orang-orang yang merupakan dari organisasi pembunuh bayaran tengkorak

hitam.

An Yue memakai cadar hitamnya membuat wajahnya tak terlihat sempurna, dia sengaja untuk memakai cadar karena tak ingin wajahnya di ketahui oleh orang-orang walau

dia yakin jika Pangeran Kedua sang kakak akan mengenalinya.

pandangan An Yue semakin menajam kala melihat akan gerakan mencurigakan dari salah satu penari yang semakin mendekati akan posisi Pangeran Kedua bersama dengan Kaisar Zhu dan Putra Mahkota.

belum sempat berfikir luas AN Yue langsung membelalakkkan mata melihat akan apa yang

dilakukan oleh penari itu.

" Sialan," An Yue langsung melompat turun dengan bergerak cepat.

Syut

Syut

Traangg..

semua orang langsung kaget saat melihat akan sileut seorang anak kecil yang berlari naik ke atas tangga menuju tahta.

mereka semakin kaget saat melihat akan anak kecil itu menangkis akan sebuah pisau

yang menuju ke arah Pangeran Kedua.

Syut..

Syuttt..

puluhan anak panah langsung meluncur ke arah Pangeran Kedua dan juga Putra Mahkota.

An Yue yang memang sudah siaga langsung

mengangkat tangannya hingga sebuah pedang merah ada di tangannya.

Trang

Trang

" PENNYUSUP!" teriak para tamu yang kini langsung ribut saat puluhan anak panah yang

menuju ke arah Putra Mahkota dan Pangeran Kedua semakin banyak.

Kaisar Zhu yang melihat akan hal itu langsung turun tangan melindungi akan Putra

Mahkota dimana anak panah yang sudah dari segala arah.

" PENGAWAL LINDUNGI PANGERAN KEDUA!" teriak Kaisar Zhu yang sedang melindungi Putra Mahkota.

" MANUSIA SIALAN, BERANINYA KALIAN

MENYERANGNYA!" teriak An Yue yang langsung menangkap sebuah anak panah lalu di lemparkan di beberapa titik.

Bughh..

Bughh..

Bughh..

empat orang dengan pakaian serba hitam langsung jatuh begitu saja membuat para

pengawal langsung menahan keempatnya.

sayangnya belum sempat bernapas lega mereka kembali tegang saat rombongan

orang yang berbaju hitam masuk ke dalam aula dengan senjata masing-masing.

mereka bahkan mulai menyerang secara acak

hingga akhirnya pertarungan terjadi di antara dua kubu, An Yue yang melihat itu mengepalkan tangannya dengan kuat, hanya karena mereka gagal akhirnya banyak korban yang tak bersalah berjatuhan.

" LINDUNGI PANGERAN KEDUA!" teriak An Yue yang langsung melesat di tengah-tengah pertarungan.

" YUE'ER KEMBALI!" teriak Pangeran Kedua yang mengenal dan menyadari jika anak kecil

itu adalah adiknya.

sayangnya saat akan mengejar sang adik ada dua orang yang menyerangnya membuat ia

hampir saja terkena sabetan pedang jika dia tak menghindar.

" Sial, Aku Lupa Membawa Pedangku." desis Pangeran Kedua yang terpaksa melawan

mereka menggunakan tangan kosong.

Traangg..

Jleb..

Jleb..

Pangeran Kedua mengerutkan dahi saat melihat akan beberapa orang yang sudah berada di sisinya seakan-akan melindunginya.

" Ini Pangeran!" seorang pemuda mendekati Pangeran Kedua dengan memberikan sebuah pedang padanya.

" Tang San!" seru Pangeran Kedua yang hanya di balas dengan anggukan kepala oleh Tang San.

yah, orang yang memberikan pedang pada

pangeran kedua adalah Tang San.

" Lindungi Yue'er!" perintah Pangeran Kedua pada Tang San.

" Maaf Pangeran Tapi Ini Perintah Langsung Dari Tuan Putri Untuk Melindungi Anda, Kami Tidak Bisa Mengikuti Perintah Anda," balas Tang San yang sembari bertarung.

" A-Apa?" Pangeran Kedua yang mendengar akan apa yang keluar dari mulut Tang San

menjadi tertegun dan mematung sebentar menatap ke arah Tang San mencari akan

kebohongan namun tidak ada.

" Ba-Bagaimana Bisa? Apa Yang Sudah Aku Lewatkan Selama 2 Tahun Terakhir Ini?" gumam Pangeran Kedua.

Syuuttt..

Trang.. .

" Sial, Mereka Benar-benar Menargetkan Aku Dan Pangeran Kedua, Ayahanda." ujar Putra

Mahkota dengan dingin.

" Ayahanda Tahu, Oleh Karena Itu Tetap Siaga.

Sepertinnya Mereka Bukan Orang Sembarangan." kata Kaisar Zhu yang menyerang lawannya.

" BERHENTI ATAU ANAK INI MATI!"

Deggg...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!