Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.
tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BI BAB 30 - Mengendap-endap.
Aku berjalan mengendap-endap melewati kamar adikku yang lampunya tidak menyala.
Tanganku yang terdapat si kentang ku angkat, notif pesan dari Starla tertera dilayar sana.
Starla
Besok gue nemenin nenek seharian di RS
Padahal gua mo maen ama lo jirr
Untung liburan masih lama
Ntar kapan" kalau nenek gue udah sembuh kite main yee
Sembari berjalan netraku sibuk membaca satu persatu deretan pesan dari gadis terompet itu.
'heum.. aku baru inget ternyata besok udah mulai libur.'
Langkahku terus terayun untuk sampai ke kamarku. Ngomong-ngomong jam telah menunjukkan pukul 3:00 subuh.
'oke! Dikit lagi!'
Aku terkekeh ketika tungkai ku telah sampai tepat didepan pintu kamarku.
Sebenarnya apa gunanya aku mengendap-endap sih? Toh adikku pasti sudah ngorok bagong.
Tanganku memutar gagang pintu lalu kutarik gagang pintu tersebut dan segeralah aku mengayun langkahku untuk masuk.
Bruk!
Aku membanting tubuhku keatas kasur. Huh! Aku menatap langit-langit kamarku dengan dada yang naik turun. Hari ini banyak sekali yang terjadi. Mulai dari dihajar hantu, disokapin ketua kelas yang super sombong, sampai dapet job nuntasin misi imajinernya si ketua kelas tersebut.
Gapapa sih toh dibayar.
Aku menutup kedua mata ku dengan benak yang menerawang pada obrolan panjang kami beberapa jam yang lalu.
Tadi kami sepakat untuk saling mengorek informasi dulu agar permincangan panjang kami bisa lebih mudah. Ah, sebenarnya bukan 'kami' sih melainkan ibu warung dan Edo. Aku sih hanya sebagai penyimak, walau tak jarang juga aku ditanyai ini itu yang tentu saja langsung ku jawab seperlunya.
Tadi kami berdiskusi bagaimana cara penyelesaian masalah wanita yang termakan ajaran sesat almarhum suaminya tersebut. Ibu warung bilang bahwa makhluk penglaris yang beberapa tahun ini menghantuinya itu katanya dari almarhum suaminya, katanya sih selain setan lidah panjang marah karena persyaratan yang harusnya dijalankan tidak dijalankan, setan itu juga marah karena almarhum suami ibu warung meninggal begitu saja sehingga setan lidah panjang tersebut murka dan berniat menganggu hidup orang-orang terdekat mantan tuannya itu.
Padahal hidup mati itu udah tertulis di suratan takdir, kan ya? Mana bisa request harus hidup dari kapan sampai kapan.
Aku menggaruk hidungku dengan jari.
'apalagi ya?'
Terlalu banyak perbincangan sehingga aku melupakan isi dari perbincangan tersebut. Hadeh. Kebiasaan deh.
Yasudahlah, intinya dalam beberapa waktu dekat ini kami akan mengadakan pengusiran setan.
"Hoam~" aku menguap. Oke, tidur dulu deh, masalah ini itu bisa dipikirkan nanti.
Aku bergerak bangkit dari tempat tidurku untuk lekas beranjak ke kamar mandi.
'bangun pagi, gosok gigii~'
'eh tapikan aku belum tidur?'
Aku mengayuh kaki santai dengan wajah yang juga tak kalah santai. Akhir-akhir ini jadwalku padat sekali, ya? Oh iya, aku agak merindukan Sebastian.
Tanganku menarik gagang kamar mandi ketika kakiku sudah berada tepat didepan pintu kamar mandi itu sendiri. Huh, sebenarnya aku agak trauma nih masuk kamar mandi, apalagi subuh-subuh buta begini karena ini kan jam-jam setan.
Namun setidak ingin apapun aku tetap saja melangkah masuk. Yakali tidak sikat gigi, gigiku bisa bau nanti.
Aku menunduk untuk mengambil gayung love dilantai. Aku juga heran kenapa gayung love itu selalu dan selalu saja nangkring disana, susah tahu ngambilnya?
Hap! Kutarik gayung love itu lalu segeralah aku mulai menimba air dari wadah air berukuran jumbo disana.
Masa remajaku kok bisa suram sekali ya? tapi keadaan saat ku kecil jauh lebih seram si. Dulu-dulu kehidupanku berjalan ditemani sepi dan diliputi rasa bosan, namun sekarang.. aku tidak pernah merasa sepi lagi sih karena makhluk kampret yang selalu tidak jauh dariku tersebut.
Aku menoleh santai pada kepulan asap hitam yang berada tidak jauh dariku.
Haish~ aku tidak bisa terus membohongi diriku sendiri dengan selalu berpura-pura tidak menyadari adanya makhluk yang seenaknya mengklaim bahwa aku ini miliknya tersebut.
Aku mengambil air dengan tanganku lalu ku basuhkan ke wajah. Ah, aku jadi dejavu dengan kejadian yang baru saja menimpaku. Ketika aku membasuh wajah di kali orang itu iho. Kira-kira sosok itu apa ya? Hantu? Owh jelas! Eh bukan, tapi ga salah juga.. Sejenis hantu gasi? Apa itu namanya? Iblis, setan, ya gitu-gitulah.
Byur~
Eh? Aku berbalik cepat ketika indra pendengaranku menangkap suara mencurigakan dari wadah air.
Aku menggeryit bingung namun wajahku kembali mendatar lagi. Pasti hantu. Pikirku.
Au ah, aku tidak ingin ambil pusing, aku akan cepat-cepat menyelesaikan urusanku dikamar mandi lalu aku akan kembali ke kamar dan bobok syantik.