AKU DEPRESI BUKAN BERARTI DIAM

  Alana sampai di sebuah gedung yang sudah sangat tua gerbang tinggi lima meter itu menambah kesan horornya tempat itu tidak di dekati oleh orang orang karena banyak hantunya mereka tidak tau saja kalau itu semua hanya alibi membuat mereka tidak mendekati rumah tua itu,Alana pun masuk setelah menunjukan kartu identitas yang ia dapatkan beberapa waktu yang lalu itulah akses untuk masuk ke gedung ini.Dalam sebuah ruang yang klasik ada satu orang yang duduk membelakangi Alana dia pun menanyakan tujuan kenapa Alana datang di sini sebelom waktu yang mereka berikan kepada Alana

Di dalam ruangan itu terdapat berbagai macam benda benda yang fantastis nilainya jangan kalian pikir bangunan itu tidak memiliki apa apa hanya di luarnya saja terlihat menakutkan tapi di dalamnya sangat mewah bahkan semua yang di butuhkan ada di tempat itu.

"Apa yang membuatmu kesini,"?tanya orang misterius itu

"Ada beberapa yang tidak bisa saya kendalikan,"jawab Alana dengan waja datar ia tidak memiliki rasa takut apa pun

"Tentang foto foto itu tanya ,"?

Alana mengerutkan dahinya bagimana orang itu tau sedangkan orang kiriman nya saja tidak Alana beritahukan.Alana Masi diam memikirkan seberapa berkuasa orang yang ada di depannya ini diam diam ia mengamati postur tubuh orang itu dengan teliti apa mengenalnya atau tidak namun dia di kejutkan dengan suara bariton dari orang itu.

"Apa sudah puas melihatku ,"?

Alana menelan ludahnya dengan kasar ,ia terkejut bagaimana orang itu tau sedangkan hanya mereka berdua yang ada di ruangan itu,"apa kamu bisa membantu ku langsung," tanya Alana hati hati

"Kamu tau kalau saya yang bergerak maka siapapun akan ku bunuh".

"pergilah saya akan mengirim salah satu orang ku lagi".

Alana pun melangkahkan keluar namun selom pintu itu terbuka orang itu bicara lagi"jangan mudah percaya dengan orang atau membuat hubungan.Alana diam mencerna ucapan orang misterius itu dia pun pergi meninggalkan rumah tua itu pulang ke mansion karena sudah hampir sore.

Masi di rumah tua itu kini ada tiga orang yang Masi duduk di ruangan yang Alana tempati tadi mereka bertiga sedang membahas strategi untuk mengeksekusi tikus kecil yang mengganggu mereka satu Minggu ini ,"apa menurutmu kita perlu membantu Alana tanya

"Kurasa dia sedikit kewalahan"Aleta

"biarkan dia melatih dirinya sendri kita hanya perlu menjaganya dari belakang layar".

"Baiklah,tapi Akau ingin tanya sesuatu? Apa dia tau apa yang sebenarnya" tanya melati yang sudah sangat penasaran dengan hubungan Alana dan mereka saat ini sampai mereka di perintahkan kusus untuk menjaga alana

"Jangan perna beritahu dia siapa saya belom saatnya dia tau semua itu"

"Baiklah kami paham tapi kita Masi harus membahas masalah"Tristan tidak melanjutkan ucapannya karena ditatap tajam oleh sang ketua memang benar mereka bersahabat tapi jika berada di sini tidak akan ada kata sahabat mereka semua akan profesional itu berlaku untuk semuanya walaupun ketuanya sangat sayang kepada kedua Gadis rekan mereka ini tapi dia tidak akan segan segan memberi hukuman yang begitu berat kepada kedua orang itu.

Merekapun sudah pulang dari markas Phoenix,tempat Alana kunjungi itu adalah markas dari klen mafia Phoenix tapi itu hanya markas cadangan untuk mengelabuhi musuh saja.

"apa dia benar benar menyukai wanita tadi"? tanya Jack kepada agas

"mungkin" sambil menaikan bahunya

"Saya baru melihat dia mendekati wanita setelah kepergian perempuan sialan itu,"tukas jack

"Kita dukung saja apa maunya".

Kini Alana sudah berada di rumah ia tadi sedikit mendapat ceramah yang membuat ia merasa tidak di inginkan lagi karena ayahnya mempercayai Yasmin ,Yasmin yang sudah pulang sekolah itu ia menunjukan foto foto yang ada di mading tadi hal itu yang membuat Alana harus di kurung

Cari tau siapa dalang di balik foto foto itu perintah Alan kepada anak buah yang baru saja di perintahkan oleh sang ketua untuk membantunya menemukan masalah yang ada di mading

"Baik non, sejauh ini hanya satu bukti yang kami dapat tapi kami Masi mencari tau siapa yang menyuruhnya"