NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: tamat
Genre:CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Pengasuh / Cintamanis / Duda / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Archiemorarty

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. KETAKUTAN

Setelah mendapati kalau ada orang yang mengetik nama Lili di dunia cyber, dengan segera ia mencari tahu orang yang melakukannya. Walau tentu Lili tahu kalau tidak akan banyak informasi yang didapatkan mengenai Lili di internet, tetap saja gadis itu menjadi sangat waspada. Karena setelah bertahun-tahun, ini pertama kalinya ada yang mencari nama gadis itu di internet.

"Apa Red Dog yang mencarimu?" tanya Rion dengan pandangan lurus ke komputer Lili, melihat informasi yang gadis itu dapatkan.

"Benar, sepertinya mereka sudah melihat fotoku yang dikirimkan penguntit itu dan mulai mencari tahu. Mereka bahkan menyuruh seorang hacker untuk mendapatkan informasi tentangku," jawab Lili dengan raut wajah tidak tenang.

"Mereka mendapatkan informasi tentangmu?" tanya Rion.

Lili menggeleng dan berkata, "Tidak terlalu. Hanya data dasar aku kuliah dan aku bekerja di perusahaan Lorenzo. Selain itu mereka tidak akan menemukan apa pun. Aku juga barusan mengganti universitasku ke tempat yang tidak mencolok, agar mereka tidak pernah memiliki dugaan kalau aku pintar di bidang komputer dan bisa masuk ke sistem mereka."

"Good job, Princess," puji Rion seraya mengelus kepala sang gadis. Tak menyangka kalau gadis tersebut bisa berpikir secepat itu padahal masalahnya baru saja datang beberapa menit lalu.

Lili terus mengalihkan hacker yang saat ini sedang mencari data diri tentang Lili. Tanpa diketahui oleh pihak seberang sana bahwa Lili sedang mirroring hacker tersebut hingga Lili bisa tahu apa yang sedang diperbuat olehnya. Gadis itu benar-benar cekatan dan penuh konsentrasi untuk mencegah hacker tersebut mencari lebih jauh tanpa diketahui kalau Lili-lah di sini yang mengontrol pencarian mereka.

Sampai alarm peringatan berbunyi dari komputer-komputer Lili, membuat gadis itu panik dan takut sekarang.

"Ada apa?" Rion bertanya, ikutan panik karena mendengar suara nyaring dari komputer Lili, ditambah gadis itu panik.

"Mereka, tahu kalau aku menyusup ke sistem mereka dan melakukan serangan balik untuk mencari tahu siapa aku," jawab Lili, napasnya memburu sekarang. Ia lengah atau pihak seberang sana memiliki hacker profesional tanpa Lili ketahui.

Jantung Rion berdetak kencang, khawatir dan panik melihat Lili yang kesulitan. "Sial! Mereka melakukan Back Door!" umpatnya.

"Back Door?" Rion tidak terlalu paham dengan dunia hacking, karena ia tidak handal dalam bidang tersebut.

"Program Back Door, mereka dapat mempengaruhi dan mengambil alih komputerku dan isinya tanpa perlu proses persetujuan dariku," jelas Lili tanpa menghentikan jarinya menari di keyboard.

"Tenang. Kau harus tenang, kau panik sekarang. Aku yakin kau bisa menyelesaikannya," saran Rion saat ia mendapati Lili berada di puncak stress dan tentu itu tidak baik untuknya.

Lili mendengarkan apa kata Rion, ia mengambil napas panjang dan menghembuskannya beberapa kali sampai ia merasa tenang. Setelah itu ia kembali berkonsentrasi dan berusaha untuk tidak membiarkan pihak seberang sana mendapatkan Lili. Ia juga bahkan menutup semua akses kamera di semua komputer dan ponselnya. Kalau pun hal terburuk mereka dapat menerobos masuk sistem Lili, setidaknya mereka tidak akan tahu kalau di balik hacker ini adalah Liliana Larossa yang mereka untit.

Rion hanya memerhatikan, tidak ingin menganggu pergerakan Lili atau sampai menghancurkan konsentrasi gadis itu saat ini. Ia tahu kalau Lili sedang berada dalam zona berbahaya, dimana hacker dari Red Dog berusaha keras menerobos sistem Lili untuk mencari tahu tentang gadis itu dan juga hacker di balik yang menerobos masuk sistem Red Dog.

Lili memasang database yang dilengkapi alat pelacak balik pada sistem dan komputernya, sehingga dirinya tidak bisa dilacak. Tak hanya itu Lili juga melakukan serangan balik menggunakan Port berbeda, sehingga mereka tidak mendapatkan akses untuk menemukan Lili dan justru akan terserang balik. Ditambah Lili mengaktifkan virus pertahanan buatan dirinya, sehingga membuat gadis itu benar-benar tidak bisa ditembus saat ini.

Rion melihat Lili tersenyum licik sekarang. "Kenapa kau tersenyum seperti itu?" tanyanya.

"Aku melakukan serangan balik kepada sistem mereka, dan mereka dengan bodohnya memberikan akses. Dengan begitu database mereka akan hancur dan kehilangan route ke sistemku sekarang. Itu pasti akan mengakibatkan kerugian yang luar biasa mengingat isi database mereka banyak hal-hal penting, dan untuk memulihkannya akan memakan banyak waktu dan biaya," jawab Lili tersenyum puas penuh kemenangan.

Mendengar hal itu terlebih dengan cekikikan kecil Lili, membuat Rion terkekeh dan menepuk kepala gadis itu. Ia percaya dengan ucapan Frans sekarang yang mengatakan kalau Lili adalah orang yang jenius di bidang ini. Rion telah melihat mata kepalanya sendiri. Netra biru Rion bahkan tidak bisa mengikuti pergerakan yang terjadi di layar komputer Lili selama hampir satu jam ini.

"Hahh, aku berasa lebih tua sepuluh tahun karena mereka," keluh Lili yang kini bersandar pada Rion.

"Selesai?" tanya Rion ketika Lili tidak lagi menarikan jari-jarinya di keyboard dan pergerakan pada komputernya telah terhenti.

"Ya, dengan Red Dog. Tapi ada satu masalah lagi sekarang," ucap Lili serius dan kembali menarikan jarinya pada keyboard dengan layar kini menujukkan history penggunaan jaringan dan username terkait.

"Ada apa?" Rion khawatir sekarang, ini pertama kalinya ia melihat Lili seperti kebingungan setengah mati.

"Ada orang lain yang mencari namaku di internet. Tapi aku tidak bisa menemukan apa-apa tentang orang tersebut. Hanya username dan aku tidak bisa melacaknya. Dia menggunakan akun baru dan tidak ada jejak apa pun, kecuali tempatnya di San Fransisco. Tidak hanya itu, orang tersebut ... melakukan pencarian tentang video aib dulu." Suara Lili bergetar sekarang. Ada ketakutan di paras dan Netra gadis itu

Rion yang langsung paham, langsung memeluk gadis itu erat. Menarik kembali sang gadis ke pangkuannya dan menciumi pucuk kepala Lili yang dipenuhi ketakutan sekarang. Bahkan bisa Rion dapati gadis itu mulai gemetar.

"Hey, hey, kau aman. Kau aman. Kau sudah menghapus semua video dan jejakmu semasa sekolah. Tidak ada yang akan tahu tentang kejadian itu lagi. Tenang, tenang. Ada aku di sini. Aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu. Kau aman. Kau baru saja menghancurkan sebuah kelompok mafia besar, jadi jangan takut akan hal kecil seperti itu, oke?" ucap Rion berusaha menenangkan sang gadis yang bisa Rion duga traumanya tersentuh kembali.

Lili memeluk Rion, hal yang mengejutkan untuk pria itu karena sang gadis mengikis jarak untuk pertama kalinya. Gadis itu mencari perlindungan, mencari tempat yang aman untuk menghadapi traumanya lagi. Dan ia bersyukur ada Rion di sisinya saat ini. Ada orang yang bisa ia jadikan tempat bergantung dan berlindung. Tak terpikir apa yang akan terjadi jika traumanya datang lagi seperti ini dan ia sendirian.

Rion memeluk erat, membiarkan tubuh gadis itu menempel sepenuhnya pada diri Rion. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengelus kepala dan punggung sang gadis, menenangkannya dan memberitahu kalau Lili aman dan tidak ada yang bisa mengancamnya di sini selama ada Rion.

Malam itu Rion benar-benar tidak meninggalkan Lili sama sekali. Bahkan hingga gadis itu tertidur dalam pelukan Rion. Ia hanya memindahkan sang gadis ke tempat tidurnya dan ikut berbaring di samping gadis itu, memeluknya dan tidak meninggalkannya walau sebentar saja. Ia tahu untuk mendengar ceritanya saja sudah membuat Rion ingin menangis, apalagi harus menjadi Lili yang menghadapi semua kebrengsekkan para pria-pria itu dulu. Rion bersumpah, jika saja ia tahu dan menemukan para pria yang menjadi mimpi buruk gadis itu hingga saat ini, Rion akan menjadi malaikat kematian untuk mereka detik itu juga ketika bertemu.

...***...

"Lili, aku tidak mau makan itu! Itu tidak enak!" seru Lucas berlari meninggalkan dapur ketika ia disuruh untuk menghabiskan makan siangnya.

"Lucas, kalau kau tidak mau makan wortel dan tomat ini, kau tidak akan tumbuh tinggi dan sehat seperti ayahmu, loh. Bukankah kau bilang kau ingin cepat besar seperti ayahmu?" bujuk Lili entah sudah berapa kalinya, karena bocah itu benar-benar membenci wortel dan tomat.

"Tapi itu tidak enak, Lili," tolak Lucas dengan wajah protes saat ia berdiri di ambang pintu dengan wajah kesal.

"Baiklah kau tidak perlu makan ini, tapi kau tidak dapat cemilan, ya?" kata Lili.

"Ya!" seru Lucas setuju.

Lili hanya menggelengkan kepala ketika mendapati kalau bocah menggemaskan itu memiliki sisi keras kepala dalam beberapa hal, seperti saat ini. Tapi memaksa untuk bocah itu melakukan apa yang tidak ia suka bukan ide bagus, karena ada dampak psikologis nanti pada pola pikir Lucas. Mungkin Lili harus memikirkan cara lain agar Lucas dengan sendirinya mau memakan makanan yang dibencinya ini ke depannya.

Setelah itu, Lili mengajak Lucas untuk bermain di kamar Lili. Membawa mainan sang bocah ke sana seperti biasa ketika Lili harus melanjutkan pekerjaannya

"Aku harus kerja dulu. Lucas main dan nonton televisi saja, oke. Jangan lupa kalau butuh sesuatu panggil saja aku seperti biasa," kata Lili yang izin kepada Lucas sebelum ia melanjutkan pekerjaannya. Mengatakan secara tidak langsung kalau gadis itu tidak mengabaikan Lucas tapi ada hal yang harus dikerjakan.

"Baik," jawabnya dengan senyum tak masalah.

"Anak pintar. Setelah aku selesai, kita makan puding dan main game, oke." Lili tersenyum puas dengan respon pintar Lucas yang mengerti dan tidak tantrum, mengelus kepala bocah tersebut dengan lembut.

"Oke!"

Bagaimana mungkin Lili tidak mencintai Lucas yang mudah diajak kerjasama seperti ini. Sehingga walau pun ia menjaga dan merawat Lucas, Lili masih tetap bisa bekerja dengan sangat baik.

Tak jarang Lucas mengajak Lili mengobrol dan bertanya tentang beberapa hal yang ia lihat di televisi, dan tentu saja Lili menanggapi dan menjawab semua pertanyaan Lucas tanpa menghentikan aktivitas bekerjanya di depan komputer.

Senyum Lili merekah ketika mendapatkan pesan dari Rion yang menanyakan tentang Lili dan juga Lucas hari ini. Dengan cepat Lili mengambil foto dirinya dan Lucas yang duduk di tempat tidur Lili sedang menonton, lalu mengirimkannya ke Rion. Beberapa saat ia bertukar pesan dengan Rion mulai dari kegiatan mereka hari ini hingga hal-hal random.

"Nona Lili?"

Lili bangun dari duduk dan keluar dari kamarnya saat mendengar namanya dipanggil. Ia kenal sekali suara itu merupakan suara Flinz, yang jika ia masuk ke dalam artinya ada sesuatu.

"Ya?" sahut Lili ketika ia berjalan arah pintu masuk dan mendapati Flinz memegang sebuah kotak di tangan.

"Ada paket untuk Anda," beritahu Flinz.

"Paket? Aku tidak merasa memesan sesuatu," kata Lili bingung.

"Ada nama Anda di sini sebagai penerimanya." Flinz memerlihatkan nama penerima di kotak, walau Lili tidak melihat ada nama pengirim.

Flinz menyerahkan kotak yang tertutup rapat tersebut ke Lili, dan pergi setelah Lili menerimanya.

Lili berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa, menempatkan paket tersebut di meja dan membukanya perlahan dengan gunting yang ia ambil dari dapur. Namun sepertinya keputusan Lili untuk membuka paket tersebut begitu ia sesali setengah mati. Ia mendapati hal menakutkan di dalamnya, hingga membuat gadis itu gemetar ketakutan dan berteriak memanggil Flinz dan Nate.

Ini gila! batin Lili yang berdiri dari tempatnya duduk dan menjauhi kotak tersebut dengan wajah pucat dan gemetar ketakutan.

1
Dinatha
Mafia Ohh mafia
Terluka karena ditembak 👉❌
Terluka terhimpit Rak-rak 👉✅
Jadi malah malu membacanya 😁😁😁. gaya Lo nggak asik Dante 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐧𝐠𝐞𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐀𝐱𝐥 𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐮 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐫𝐚𝐢𝐧 😭😭😍😍 𝐭𝐩 𝐬𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐢𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐭𝐞 😍😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐜𝐨𝐛 𝐧𝐦 𝐧𝐲𝐚, 𝐤𝐨𝐤 𝐚𝐪 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐝𝐞, 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐥𝐡 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫 🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐉𝐚𝐝𝐞 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐦𝐫𝐤? 😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐩𝐚𝐬 😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐫𝐬 𝐝𝐢𝐟𝐢𝐥𝐦𝐤𝐚𝐧😭😭😄😄😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐤𝐚𝐡, 𝐛𝐤𝐧 𝐡𝐧𝐲 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐧𝐨𝐡𝐚 𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥, 𝐤𝐞𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐤𝐞𝐣𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐦 𝐣𝐠 𝐚𝐝𝐚 🤣🤣😡😡😡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
😭😭😭😭
Dinatha
apakah Robert?🤔🤔🤔
Dinatha
wih.. namanya saja sudah iblis 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐚𝐥/𝐝𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡/𝐭𝐦𝐩𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐦 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚 😊😊😊𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤𝐬 𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐦𝐮 𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧
Archiemorarty: ikut seneng kalau readers juga seneng bacanya, makasih kak 🥰
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐡 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐞𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫 😊😊😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐨𝐤 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐠𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐲𝐚😊😊
total 2 replies
Dinatha
ahhh Thor
aku sudah berharap author mengangkat destinasi Indonesia sebagai tujuan liburan mereka dengan segenap kepuasan kuliner Nusantara
Dinatha
Thor
Daddy apa Ayah?🤔🤔🤔
Dinatha
mantap
crazy rich tidak malu bahkan dengan cara terhormat mengucapkan terimakasih kepada orang lain👍
Dinatha
Jangan dibandingkan dengan kepolisian Kanoha dong..
aku tersinggung..
Kanoha sih bandingannya inspektur Viday yg sekali tendan 20 orang lansung mental terpelanting puluhan meter 😁
Dinatha
wkwkwk... syarat yang berat bagi Roni. ehhh.. Rion..
menyangkut amanah Papa Mertua 😁
Bagaikan meminta Trump dari Amerika tersenyum ikhlas kepada presiden Mexico 🤣🤣
Cut shaliha
waduhh main cekik² aja ni orang /Gosh/
Dinatha
di paragraf ini banyak kata "pada" dan "Kepada" yang bikin bingung pembaca 😥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐢𝐲𝐚 𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐣𝐝 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 😭😭🤣🤣
total 1 replies
Ani Maryani
curiga 2 nantinya bakal cin deh anak nya udah gak mau d tinggal malah nempel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!